Ariningsih Suprapti ST, M.T1, Dr. Eng. Bambang Bakri ST., MT1, Novi Rahmanita2
1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
ABSTRAK
Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia adalah
tercemarnya air pada sumber – sumber air. Salah satu bahan pencemar yaitu logam berat Timbal
(Pb). Keberadaan ion – ion Timbal (Pb) pada badan perairan dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada manusia. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan maka perlu dilakukan
adsorpsi. Dalam penelitian ini digunakan limbah kulit singkong sebagai adsorben. Tujuan
penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh penambahan massa adsorben dan waktu kontak serta
efisiensi penyerapan logam Pb menggunakan kulit singkong dan mengetahui penyerapan terbaik
dari variasi massa adsorben dan waktu kontak. Proses penelitian pendahuluan dilakukan dengan
menginteraksikan adsorben dengan limbah buatan yaitu logam Pb dengan konsentrasi 10 ppm dan
penambahan massa adsorben sebanyak 1, 1.5 dan 2 gr adsorben dalam waktu 20, 40, 60 dan 80
menit. Hasil menunjukkan bahwa bertambahnya massa adsorben menyebabkan efisiensi
penyerapan meningkat, namun pada massa adsorben 2 gr efisiensi menurun sedangkan ion yang
teradsorpsi semakin besar seiring dengan bertambahnya waktu kontak. Efisiensi penyerapan
optimum tiap variasi terjadi pada waktu kontak 80 menit dengan efisiensi penyerapan secara
berturut - turut yaitu 18.081%, 20.151% dan 19.414%. Dari 3 variasi yang dilakukan didapatkan
efisiensi penyerapan terbaik yaitu pada massa adsorben 1.5 gr dan waktu kontak 80 menit dengan
efisiensi penyerapan sebesar 20.151%.
18.000
...................(3.3)
15.000
20 menit
12.000
Keterangan : 9.000
40 menit
60 menit
Cawal : Konsentrasi awal larutan (mg/l) 6.000
80 menit
Cakhir : Konsentrasi akhir larutan (mg/l) 3.000
0.000
m : Massa adsorben (g)
v : Volume larutan (ml) 1 1,5 2
Q : Kapasitas aadsorpsi (mg/g) massa adsorben (gr)
E : Efisiensi adsorpsi (%)
Gambar 1 Pengaruh Massa Adsorben terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN Efisiensi Penyerapan
b. Pengaruh Waktu Kontak 25
efisiensi penyerapan
(menit) 20
15
(%)
variasi 1
Waktu kontak merupakan hal yang 10
variasi 2
sangat menentukan dalam proses
5 variasi 3
adsorpsi. Adsorpsi ion dari suatu zat
terlarut akan meningkat apabila waktu 0
20 40 60 80
kontaknya semakin lama. Waktu
waktu kontak (menit)
kontak yang lama memungkinkan
difusi dan penempelan molekul zat
terlarut yang teradsorpsi berlangsung Gambar 3 Pengaruh Waktu Kontak
lebih banyak. Waktu untuk mencapai terhadap Efisiensi Penyerapan
keadaan setimbang pada proses serapan
logam oleh adsorben berkisar antara Terlihat peningkatan efisiensi
beberapa menit hingga beberapa jam penyerapan seiring semakin lamanya
(Khasanah, 2009). waktu kontak antara adsorben dengan
ion logam Timbal (Pb). Dengan
efisiensi penyerapan terbesar pada
2.5
waktu kontak 80 menit dengan nilai
ion Pb yang terserap
2
efisiensi penyerapan pada masing –
1.5
masing variasi sebesar 18,018 %,
(mg/L)
1 variasi 1
0.5
variasi 2 20,151%, 19,414%.
variasi 3
0
20 40 60 80 3. Perbandingan Tingkat Penyerapan
waktu kontak (menit) Tiap Variasi
Secara teori, semakin banyak
massa adsorben kulit singkong yang
Gambar 2 Pemgaruh Waktu Kontak digunakan maka semakin besar
terhadap Ion Pb yang Teradsorpsi efisiensi penyerapan ion logam. Pada
massa adsorben 1 gr dan 1,5 gr,
Pada awal penyerapan ion logam penyerapan ion logam meningkat.
Timbal (Pb) permukaan adsorben Sedangkan pada massa adsorben 2 gr
masih belum terlalu banyak menyerap penyerapan ion logam menurun, hal ini
sehingga proses adsorpsi berlangsung disebabkan oleh karena larutan
kurang efektif. Hal ini disebabkan menjadi kental sehingga proses
karena pada waktu kontak 20 menit pengadukan tidak sempurna, akibatnya
adsorben dan adsorbat belum terlalu efisiensi penyerapannya menurun.
mengikat antara satu sama lain Dari 3 variasi tersebut didapatkan
sehingga menyebabkan ion yang penyerapan terbaik ion logam Timbal
teradsorpsi pada waktu kontak 20 (Pb) yaitu pada variasi 2 dengan massa
menit kurang efektif. adsorben 1,5 gr dan waktu kontak 80
menit dengan konsentrasi ion terserap
2. Efisiensi Penyerapan Logam sebesar 2,0151 mg/l dan efisiensi
Timbal (Pb) penyerapan sebesar 20,151%.
Efisiensi penyerapan ion logam
Timbal (Pb) semakin meningkat seiring
makin lamanya waktu kontak.
KESIMPULAN Asmadi & Suharno. 2012. Dasar –
Dasar Teknologi Pengolahan Air
1. Efisiensi penyerapan meningkat
Limbah. Gosyen Publishing:
seiring dengan bertambahnya massa
Yogyakarta.
adsorben, namun pada saat
penambahan massa adsorben 2 gr Darmono. 2006. Lingkungan Hidup
efisiensi penyerapan menurun. Ion dan Pencemaran; hubungannya
Timbal (Pb) yang teradsorpsi dengan toksikologi senyawa logam.
semakin besar seiring dengan Universitas Indonesia, Jakarta.
bertambahnya waktu kontak.
2. Efisiensi penyerapan logam Timbal Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan
(Pb) untuk variasi 1 dengan waktu Udara. Kanisius, Yogyakarta.
kontak 20, 40, 60 dan 80 menit
secara berturut - turut yaitu 10.91%, Hanifah, V. W., Yulistiani, D. dan
16.583%, 17.242% dan 18.018%. Asmarasari, S. A. A. 2010.
Efisiensi penyerapan logam Timbal
(Pb) untuk variasi 2 yaitu 12.277%, Optimalisasi Pemanfaatan Limbah
18.134%, 19.454% dan 20.151%. Kulit Singkong Menjadi Pakan Ternak
Dan untuk variasi 3 efisiensi dalam Rangka Memberdayakan Pelaku
penyerapan logam Timbal (Pb) yaitu Usaha Enye-enye. Seminar Nasional
9.019%, 17.242%, 17.708% dan Teknologi Peternakan dan Veteriner.
19.414%.
3. Penyerapan terbaik terjadi pada Hasrianti. 2012. Adsorpsi Ion Cd2+
variasi 2 dengan massa adsorben 1,5 Dan Cr6+ Pada Limbah Cair
gr dengan waktu kontak 80 menit Menggunakan Kulit Singkong. Thesis.
dengan jumlah ion teradsorpsi Program Pasca Sarjana Universitas
sebesar 2,0152 mg/l dan efisiensi Hasanuddin Makassar.
penyerapan ion logam Timbal (Pb)
sebesar 20.151 %. Husin Muhammad. 2012. Adsorpsi dan
DAFTAR PUSTAKA Desorpsi Gas Metana pada Bejana
Bertekanan (Vessel) dengan Kenaikan
Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Tekanan Secara Bertahap. Skripsi.
Penerbit Andi : Yogyakarta. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Depok.
Apriliani Ade. 2010. Pemanfaatan
Arang Ampas Tebu Ssebagai Adsorben Jason, P.P. 2004. Activated Carbon and
Ion Logam Cd, Cr, Cu Dan Pb dalam Some Application For The Remediation
Air Limbah. Skripsi. Program Studi Of Soil and Groundwater Pollution.
Kimia Fakultas Sains Dan Teknologi http://www.cee.vt.edu/program_areas.
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Jakarta. Junaidi, Wawan. 2009. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Adsorpsi. Alamat
Atkins, P. W. 1999. Kimia Fisika 2. website:wawan-junaidi.blogspot.com.
Jakarta : Erlangga. Diakses pada tanggal 31 Juli 2010.
Khasanah. 2009. Adsorpsi Logam Safrianti, dkk. 2012. Adsorpsi Timbal
Berat. Oseana. (II) oleh Selulosa Limbah Jerami Padi
Teraktivasi Asam Nitrat: Pengaruh pH
Listianingrum, dkk. Kajian dan Waktu Kontak. Jurnal. Program
Pemanfaatan Kulit Singkong dalam Studi Kimia, Fakultas Mipa.
Sintesa Plastic Biodegradable Poly Universitas Tanjungpura.
Lactid (PLA) dengan Variasi
Plasticizer. Program Studi Teknik Shoni Dwimas Pambudi.2013.
Kimia Fakultas Teknik Universitas Pemanfaatan Pasir Laut Teraktivasi
Muhammadiyah Purwokerto. H2SO4 dan Tersalut Fe2O3 sebagai
Adsorben Ion Logam Cu (II) dalam
Marilyn Estiaty Lenny. 2013. Larutan. Skripsi. Jurusan Kimia
Kesetimbangan dan Kinetika Adsorpsi Fakultas Matematika dan Ilmu
Ion Cu2+ Pada Zeolit-H. Jurnal. Pusat Pengetahuan Alam. Universitas Negeri
Penelitian Geoteknologi Lipi Bandung. Semarang.