Anda di halaman 1dari 2

Nama: Getardana Sentosa

NIM: 15520029
Mata Kuliah: Akuntansi Sektor Publik
Kelas: B
Regulasi dan Standar Akuntansi Sektor Publik
Menurut Indra Bastian (2006), perlunya regulasi dalam akuntansi sektor publik adalah
menjadi aturan yang sah digunakan oleh suatu oeganisasi publik ketika menyelenggarakan
suatu perhitungan akuntansi untuk dilakukan pelaporan keuangan, pembuatan anggaran, hasil
audit, pengadaan, dll.
Secara umum, maksud dibuatnya regulasi publik untuk memenuhi ketentuan yang harus
dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi
pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan, dan jenis-jenis organisasi lain dalam
masyarakat umum.
Tahap-tahap Siklus Akuntansi Sektor Publik
1. Perencanaan pembangunan publik
2. Penganggaran publik
3. Realisasi anggaran bendahara publik
4. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah
5. Pelaporan dan kinerja keuangan suatu instansi pemerintah
6. Audit dan pemerikaan keuangan sektor publik
7. Pertanggungjawaban dan pelaporan kinerja pemerintah
Ketujuh tahap yang telah disebutkan diatas memiliki regulasi yang telah diatur oleh
pemerintah, contoh regulasi publik yang telah diatur pemerintah diantaranya:
1. Perencanaan pembangunan publik: UU No 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
2. Penganggaran publik: Peraturan Menteri dalam Negeri No 13 tahun 2006 Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
3. Realisasi anggaran bendahara publik: UU No 1 Tahun 2004 Perbendaharaan negara
4. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah: Keputusan Presiden No 80 Tahun
2003 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah
5. Pelaporan dan kinerja uatu instansi pemerintah: Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2006
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
6. Audit dan pemeriksaan keuangan sektor publik: Surat Keterangan (SK) Badan Pemeriksa
Keuangan No 1 Tahun 2008 Standar pemeriksaan Keuangan Negara
7. Pertanggungjawaban dan pelaporan kinerja pemerintah: Peraturan Pemerintah No 8 Tahun
2006 Pelaporan Keuangan & Kinerja Instansi Pemerintah
Standar Akuntansi Sektor Publik
Standar akuntansi sektor publik adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi sektor publik. Standar ini didasarkan
pada IFRS yang dikeluarkan oleh IASB selaku Dewan Standar Akuntansi Internasional.
Standar ini berfungsi sebagai prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan organisasi sektor publik.
Tujuan dibuatnya standar ini adalah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan
oleh entitas sektor publik, yang mengarah ke penilaian informasi untuk pengalokasian sumber
daya yang telah dibuat oleh pemerintah temi terwujudnya akuntabilitas dan transparansi dalam
sektor publik. Selain itu sebagai media pedoman akuntansi yang dilengkapi dengan klasifikasi
rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang telah disesuaikan dengan siklus
kegiatan organisasi sektor publik. Dengan adanya standar pelaporan, maka diharapkan dapat
lebih mudah dipahami, adanya relevansi, dan daya banding yang tinggi.
Saat ini, Indonesia menggunakan PSAK 45 selaku Standar Akuntansi untuk Entitas
Nirlaba. Penggunaan PSAK ini adalah untuk menilai organsiasi publik dalam pemberian jasa,
pelaksanaan tugas, dan kinerja dari organisasi publik tersebut. Bentuk pertanggungjawaban
pengelola organisasi mengenai penggunaan sumber daya adalah dengan melalui laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas.
Selain penggunaan PSAK 45 pemerintah juga memiliki standar sendiri yang disebut
SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan), yang kurang lebih berisi 11 aturan sebagai berikut:
1. PSAP No 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAP No 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran
3. PSAP No 03 tentang Laporan Arus Kas
4. PSAP No 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan
5. PSAP No 05 tentang Akuntansi Persediaan
6. PSAP No 06 tentang Akuntansi Investasi
7. PSAP No 07 tentang Akuntansi Aset Tetap
8. PSAP No 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
9. PSAP No 09 tentang Akuntansi Kewajiban
10. PSAP No 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa
Luar Biasa
11. PSAP No 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian
Tujuan dibuatnya laporan posisi keuangan untuk sektor publik adalah penyediaan
informasi mengenai aktivitas, kewajiban, dll. Informasi likuiditas diberikan dengan cara:
1. Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan lama jatuh
tempo
2. Pengelompokan aset lancar dan tetap
3. Pengungkapan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh temponya liabilitas pada
catatan atas laporan keuangan (CALK)
Tujuan dibuatnya laporan aktivitas adalah penyediaan informasi mengenai pengaruh
perubahan yang terjadi pada aset dan transaksi serta hubunhan antara transaksi satu dengan
yang lain.

Anda mungkin juga menyukai