Anda di halaman 1dari 7

Nama : VIVIN KRISTIANI MPILA

NIM : 317067
KLS / PRODI : B / Profesi Ners
INSTITUSI : STIKep PPNI Jawa Barat

I. PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH


A. Jumlah glukosa dalam darah
Kadar glukosa normal dalam tubuh menurut NICE (2011):
1. Kadar glukosa normal pada manusia : 4 mmol/L atau 72 mg/dL
2. Rentang kadar glukosa dalam darah ketika tubuh bekerja secara normal: 4.4 –
6.1 mmol/L (82 – 110 mg/dL )
3. Setelah makan : ada sedikit peningkatan untuk sementara waktu sampai 7.8
mmol/L (140 mg/dL)
4. Kadar gula darah terendah terukur pada pagi hari
B. Pada klien diabetes, kadar glukosa darah plasma normal yang diharapkan adalah:
1. Sebelum makan : 80 – 120mg/dL
2. 1 –2 jam setelah makan : < 180 mg/dL
3. Pada saat tidur : 100 – 140 mg/Dl
(American Diabetes Association, 2001)
C. Fungsi Pemeriksaan
1. Mengetahui bagaimana tubuh mengontrol metabolisme glukosa
2. Mengetahui bagaimana makanan, obat – obatan dan aktivitas fisik
mempengaruhi kadar gula darah
3. Membantu manajemen diabates dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam
(National Institute of Health, 2005)
D. Kontra indikasi pengukuran dengan glucose meter
Beberapa kondisi mungkin mempengaruhi hasil pemeriksaan gula darah dengan
menggunakan blood glucose meter, sehingga pemeriksaan darah vena lebih
dianjurkan
(Medicines and Healthcare products Regulatory Agency, 2005) :
1. Klien mendapatkan terapi dialysis, karena cairan CAPD yang maltose mungkin
yang dapat mengganggu cara kerja strip.
Nama : VIVIN KRISTIANI MPILA
NIM : 317067
KLS / PRODI : B / Profesi Ners
INSTITUSI : STIKep PPNI Jawa Barat

2. Kegagalan sirkulasi perifer, misalnya dehidrasi berat, kondisi hyperglicemic-


hyperosmolar dengan atau tanpa ketosis, hpotensi, shock, gangguan pembuluh
darah perifer.
3. Dehidrasi berat, misalnya karena muntah, diare, atau klien mendapat terapi
diuretic.
4. Tekanan oksigen darah yang bervariasi, misalnya pada klien yang mendapat
oksigen terapi secara intensif.
5. Klien mendapat terapi non-glukosa konsentrasi tinggi, misalnya klien mendapat
infus asam ascorbat secara intravena.
6. Nilai bilirubin yang tinggi misalnya jaundice.
7. Nilai hematocrite yang ekstrem, misalnya pada neonatus dan kehamilan.
8. Hiperlipidemia.
E. Prosedure Pengukuran kadar gula darah dengan Glucose Meter
1. Waktu pengukuran :
sebelum makan, 2 jam setelah makan ( 2 hours post prandial) dan atau di waktu
tidur
2. Alat yang perlu dipersiapkan :
 Alkohol swab
 Blood glucose meter
 Lanset steril dan Lancet pen
 Blood testing stik
 Sarung tangan
 Buku dan pulpen
 Bengkok
 Glucose Meter
- Banyak Model => Perhatikan petunjuk khusus dari produsen
- Komponen Dasar :
 Glucose meter screen
Nama : VIVIN KRISTIANI MPILA
NIM : 317067
KLS / PRODI : B / Profesi Ners
INSTITUSI : STIKep PPNI Jawa Barat

 Blood Lancet
 Blood test strip
 Lancet pen (device)
 Kalibrator
3. Tahap preinteraksi
 Identifikasi kebutuhan pemberian tes glukosa pada klien
 Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
 Siapkan alat dan bahan (pastikan glucose meter berfungsi dan sudah
dikalibrasi)
4. Tahap orientasi
 Beri salam dan panggil klien dengan namanya
 Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
 Menanyakan keluhan utama klien
5. Tahap Kerja
 Jaga privasi klien
 Cuci tangan
 Gunakan sarung tangan
 Cocokkan nomor kode strip dengan dengan nomor kode yang muncul pada
layar blood glukose testing
 Masukkan glucose testing strip kedalam elektronik meter sesuai instruksi alat
yang dipakai
 Siapkan lanset; tempatkan dalam lanset pen dan pertahankan lanset tetap
steril
 Pilih daerah penusukan, jika menggunakan jari, pilihlah ujung jari
 Bersihkan daerah yang dipilih dengan alkohol dan biarkan daerah tersebut
kering
Nama : VIVIN KRISTIANI MPILA
NIM : 317067
KLS / PRODI : B / Profesi Ners
INSTITUSI : STIKep PPNI Jawa Barat

 Lakukan penusukan daerah yang dipilih dengan menggunakan lanset dan


tekan dengan tegas
 Jika darah sudah mulai keluar/mengalir, segera tempatkan darah pada
testing strip dan ikuti petunjuk dari alat yang dipakai
 Tutup dengan kapas pada daerah tempat penusukan untuk beberapa detik
 Baca hasil pengetesan dalam 15-60 detik, sesuai dengan alat yang dipakai
 Lepaskan strip dan matikan alat blood glukose testing
 Catat hasil pengetesan
 Rapikan klien dan atur posisi tidur yang nyaman bagi klien
6. Tahap terminasi
 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)
 Berikan umpan balik positif
 Kontrak pertemuan selanjutnya
 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
 Bereskan peralatan
 Cuci tangan
7. Dokumentasi
Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan : Waktu dilakukan, hasil
pemeriksaan dan identitas perawat yang melakukan (paraf)
Nama : VIVIN KRISTIANI MPILA
NIM : 317067
KLS / PRODI : B / Profesi Ners
INSTITUSI : STIKep PPNI Jawa Barat

II. INJEKSI INTRACUTAN (IC)


A. Pengertian
Pemberian obat secara intracutan ialah pemberian obat dengan cara memasukkan
obat kedalam permukaan kulit. lokasi utama yg banyak digunakan utk melakukan
suntikan intrakutan yaitu bagian atas dari lengan bawah.
B. Tujuan
1. Membantu menentukan didiagnosa pada penyakit tertentu (Contoh : Tuberculin
test)
2. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan program pengobatan/prosedur
3. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian
obat menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan Skin Test )
C. Standar Operasional Prosedur
1. Pengertian
Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam kulit (intra
cutan) TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
2. Kebijakan
Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra cutan (I.C)
3. Peralatan
 Sarung tangan 1 pasang
 Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
 Jarum 1 (steril)
 Bak spuit 1
 Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
 Perlak dan pengalas
 Obat sesuai program terapi
 Bengkok 1
 Alat tulis/bolpoint
 Buku injeksi/daftar obat
Nama : VIVIN KRISTIANI MPILA
NIM : 317067
KLS / PRODI : B / Profesi Ners
INSTITUSI : STIKep PPNI Jawa Barat

4. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap PraInteraksi
1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan obat dengan benar
4) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c. Tahap Kerja
1) Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
2) Memasang perlak dan alasnya
3) Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4) Memakai hand schoon
5) Membersihkan kulit tempat suntikan dengan kapas alcohol (melingkar
dari arah dalam ke luar)
6) Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuK meregangkan kulit
7) Menusuk spuit dengan kemiringan 15-20o, jarum masuK kurang lebih 0,5
cm
8) Memasukkan obat ke dalam kulit perlahan, pastikan ada penonjolan
9) Mencabut jarum dari tempat tusukan
10) Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan
11) Membuang spuit ke dalam bengkok
d. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Nama : VIVIN KRISTIANI MPILA
NIM : 317067
KLS / PRODI : B / Profesi Ners
INSTITUSI : STIKep PPNI Jawa Barat

3) Berpamitan dengan klien


4) Membereskan alat-alat
5) Mencuci tangan
6) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai