Anda di halaman 1dari 2

2.1.

Aspek Keprilakuan pada Akuntansi


Menurut Schiff dan Lewin (1974) ada lima aspek penting dalam akuntansi keperilakuan, yaitu:
Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajerial, Penganggaran dan Perencanaan, Pengambilan
Keputusan, Pengendalian, dan Pelaporan Keuangan. Kelima aspek tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut,
a. Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajerial. Teori organisasi modern mempunyai perhatian
dalam menjelaskan perilaku komponen entitas perusahaan sebagai dasar untuk memahami
tindakan dan motif-motif mereka.
b. Penganggaran dan Perencanaan. Fokus dari area ini adalah formulasi tujuan organsiasi dan
interaksi perilaku individu. Keselarasan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi menjadi
rerangka manajerial mengembangkan organsasi.
c. Pengambilan Keputusan Fokus dalam bidang ini adalah teori-teori dan model-model tentang
pengambilan keputusan. Ada teori normatif, paradoks, dan model deskriptif dalam pengambilan
keputusan.
d. Pengendalian. Aspek pengendalian sangat penting dalam organisasi. Pengendalian selalu
dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi individu terhadap pengendalian. Kalau
lingkungan pengendalian dapat berjalan baik dan sehat, maka akan mempermudah pelaksanaan
komponen yang lainnya.
e. Pelaporan Keuangan. Aspek keperilakuan dalam pelaporan keuangan meliputi perilaku
perataan laba dan keandalan informasi akuntani dan relevansi informasi akuntansi bagi investor.
2.2. Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi
Akuntansi Keperilakuan (Behavioral Accounting) merupakan bagian dari disiplin akuntansi yang
mempelajari tentang hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi. Jadi, terdapat tiga
pilar utama Akuntansi Keperilakuan yaitu: perilaku manusia, akuntansi, dan organisasi. Oleh
karena itu akuntansi keperilakuan sering dikatakan sebagai bidang studi yang mempelajari aspek
manusia dari akuntansi (human factors of accounting). Dalam perkembangan selanjutnya bahkan
diperluas lagi sampai bagaimana akuntasi dan masyarakat saling mempengaruhi, sehingga aspek
sosial dari Akuntansi (social aspect of accounting) juga sering dimasukkan sebagai bagian dari
Akuntansi Keperilakuan. Kesempurnaan teknis tidak pernah mampu mencegah orang untuk
menyadari bahwa tujuan akhir jasa akuntansi organisasi bukan sekedar teknik yang didasarkan
pada efektifitas dari pelaksana segala prosedur akuntansi, tetapi juga bergantung pada perilaku
orang-orang didalam perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana, dipengaruhi oleh
informasi yang dihasilkannya
1. Akuntansi adalah tentang manusia. Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan faktor
social secara jelas didesain dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh system
akuntansi, Para akuntan membuat beberapa asumsi secara berkelanjutan mengenai
bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterpretasikan
dan menggunakan informasi akuntansi, serta bagaimana agar system akuntansi mereka
sesuai dengan kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Berdasarkan
pengalaman dan praktik banyak manajer dan akuntan telah memperoleh pemahaman
yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui
bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang
tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem akuntansi terkadang
dapat menjadi meragukan.
2. Akuntansi adalah tindakan, Dalam organisasi semua anggota mempunyai peran yang
harus dimainkan guna mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada
besarnya porsi tanggungjawab dan rasa tanggungjawab anggota tersebut terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga
merupakan salah satu bentuk tanggungjawab anggota organisasi dalam memenuhi
keinginannya untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

Anda mungkin juga menyukai