Anda di halaman 1dari 13

Statement of Authorship

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK terlampir adalah murni
hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yangsaya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk rmk pada mata
ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwasaya menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Kuliah :AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Judul RMK : “ Komparasi Akuntansi Sektor Publik Dengan


nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAkuntansi Bisnis “

Tanggal :25 September 2017

Dosen :Julita, SE, M.Si, Ak, CA

Nama :Suci Aulia Riska

Nim : 1502115865

Pekanbaru , 24 September 2017

Suci Aulia Riska


1502115865

1
KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

3.1 PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AKUNTANSI

3.1.1 SEKTOR BISNIS (SWASTA) VERSUS SEKTOR PUBLIK

Sejak adam dan hawa, manusia dihadapkan pada berbagai pilihan pemenuhan
kebutuhan . Walaupun alam memiliki kapasitas yang besar untuk memenuhi kebutuhan
penghuni planet ini, masalah tetap muncul antar individu dan kelompok. Pada zaman
tembaga, perebutan sumber daya akan menentukan tatanan masyarakat. Di zaman primitif,
pertemuan antar kelompok menjadi lebih sering dan pada saat yang sama kapasitas alam
mulai dirasa terbatas, sehingga memunculkan pilihan untuk menetap dan bercocok tanam.

Pada zaman primitif, masyarakat nomaden menjadi masyarakat penetap dengan


perkembangan tatanan kemasyarakatan. Kerja sama antar kelompok non penguasa dan
penguasa mulai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di suatu daerah. Di sinilah peristilahan
kelompok swasta dan publik mulai dikenal.

3.1.2 Perlunya Akuntansi Sektor Publik Dipelajari Tersendiri

Akuntansi Sektor Publik dapat diinterpretasikan sebagai bidang akuntansi yang


secara khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi sektor publik.
Secara luas organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen dibawanya, pemerintah daerah, perusahaan negara yang di indonesia
yang dikenal dengan istilah BUMN dan BUMD, partai politik, lembaga swadaya masyarakat
, yayasan, dan lembaga-lembaga non profit lainnya.

Di indonesia sendiri perubahan ini terjadi ketika zaman orde baru mulai runtuh, dan
pada tahun 2002 IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) membuat pengembangan Kompartemen
yang bernama IAI-KASP (Kompartemen Akuntansi Sektor Publik) yang berada dibawah
naungan IAI sendiri.

Dari sisi ilmu, pengembangan diskusi dan arena pertukaran ilmu pengetahuan telah
dilakukan dalam skala nasional dan internasional. Dalam masyarakat internasional proses
pengembangan standar di IFAC telah dijadikan arena diskusi. Sedang di Indonesia FDASP
(Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik) telah dijadikan forum pengembangan bagi para
dosen Akuntansi.

2
3.2 TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi Sektor Publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan


akuntansi bisnis (swasta), sehingga akuntansi pada dua sektor ini memiliki keunikan
tersendiri. Pengelolaan masing-masing organisasi harus diperdalam sehingga bisa
memaksimalkan kinerja organisasi sektor publik.

3.3 ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS


(SWASTA)

Perbedaan mencolok antara akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor bisnis
adalah motif keuntungan yang hendak diperoleh. Akuntansi sektor bisnis pasti akan mencari
keuntungan sebesar-besarnya dari layanan atau produk yang diberikan kepada publik.
Namun sangat berbeda dengan akuntansi sektor publik, yang bekerja hanya memenuhi
kebutuhan publik tanpa motif mencari keuntungan.

Keunikan akuntansi sektor publik adalah cenderung kurang seragam karena setiap
bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Selain itu, perumusan standar
akuntansi juga mengadaptasi praktik regulasi yang sudah ada. Akuntansi yang diterapkan
dalam sektor publik umumnya berbasis kas dan laporan keuangan yang dihasilkan akan
dijadikan sebagai media akuntabilitas publik. Akuntansi sektor publik dibuat sebagai wujud
pertanggungjawaban kepada masyarakat (Publik) bukan semata-mata hanya kepada
pemegang saham.

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS SEKTOR BISNIS (SWASTA)

3.4.1 Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis (swasta)

Secara konseptual, perbedaan kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan yang
akan dicapai. Pada tahap perencanaan, organisasi sector swasta menitikberatkan keuntungan
usaha semaksimal mungkin. Sementara organisasi sector publik lebih mengutamakan
kesejahteraan masyarakat.

Tabel 3.1 Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis

Perbedaan Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Swasta

Tujuan Kesejahteraan masyarakat Keuntungan

Organisasi Sektor publik Swasta

3
Keuangan Negara, Daerah, Masyarakat, Individual ,perkumpulan
dan konstituen

3.4.2 Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis

Akuntansi Sektor Publik di Indonesia sangat jauh tertinggal jika dibandingkan


dengan Akuntansi Sektor Swasta. Pernyataan ini bukan hanya untuk merendah atau santun,
tetapi ketertinggalan ini adalah rill. Pembuktiannya sangatlah mudah, yakni:

a) Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang


dibutuhkan.
b) Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang
dikeluarkan oleh Badan Pemerintah Keuangan Republik Indonesia dan di pihak lain,
BPKP sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar
Audit.
c) Pada organisasi public selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK)
No.45 tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba.

3.4.3 Akuntansi atas Utang atau Kewajiban Organisasi Publik

Kelemahan akuntansi keuangan pemerintah di masa lalu harus dipecahkan melalui


mekanisme hukum yang memberdayakan warga masyarakat. Pembagian tugas yang jelas
akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab atas perhitungan “utang pemerintah” dan
strategi pelunasan nya.

Dalam hal ini, berbagai pertanyaan berikut harus dijawab:

a. Melukah pemerintah mengetahui utangnya?


b. Belum siapkah pemerintah memasuki transparansi keuangan?
c. Apakah akuntansi yang baik hanya diperuntukkan bagi Pemerintah Daerah dengan
mewajibkan penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Daerah, Perhitungan Daerah,
Neraca, dan Laporan Arus Kas?
d. Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat dan berbagai agens pemerintah yang
mengelola aset negara disusun secara terpisah?

3.4.4 Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas

Efisiensi

4
Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung diatas
satu. Semakin besar angkanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya. Secara absolut, rasio ini
tidak menujukkan posisi keuangan dan kinerja organisasi. Karena itu, efisiensi dapat
dikembangkan dengan empat cara, yaitu:

1. Dengan menaikkan output untuk input yang sama.


2. Dengan menaikkan output lebih besar dibandingkan proporsi peningkatan input.
3. Dengan menurunkan input untuk output yang sama.
4. Dengan menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output.

Efektivitas

Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan . Jika


suatu organisasi ingin membangun sebuah rumah sakit dengan 250 tempat tidur. 4 unit
operasi, sebuah unit kecelakaan dan darurat, serta unit pasien luar dan sebuah target tersebut
tercapai, maka mekanisme kerja organisasi itu di anggap sudah efektif. Dalam rangka
mencapai tujuan itu, organisasi sektor publik sering kali tidak memperhatikan biaya yang di
keluarkan. Hal seperti itu bisa terjadi, apabila efisiensi biaya bukan merupakan salah satu dari
indikator hasil

Ekonomi

Indikator ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input.ada 3 indikator


kinerja organisasi sector publik bisa di rinci sebagai berikut: ekonomi mengenai input,
efisiensi tentang input dan output, serta efektifitas yang berhubungan dengan output.

Indikator efisiensi mencakup baik input maupun output. Ini berarti optimal sasi
tujuan atau pencapaian tujuan dengan biaya serendah mungkin. Penerapan indikator efisiensi
di sektor publik akan membuka kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta. Namun, ada 2
kesulitan benchmark penerapan ukuran kinerja sector swasta ke sektor publik, yaitu:

1) Jika output di ukur dalam ukuran uang, kualitas rasio tergantung pada kualitas
output. Sedangkan pengukuran yang ada mencakup perkiraan kualitatif konsumen.
Kegagalan pasar merupakan suatu masalah khusus dalam pelayanan sektor publik
2) Jika output tidak bisa diukur dalam nilai uang, rasio efisiensi diperhitungkan
dengan unit fisik. Di sini permasalahan dasarnya adalah kondisi pengukuran fisik
tidak bisa diterima dalam standar internasional.

Luasnya pengukuran efisiensi dalam artian pencarian nilai menunjukkan suatu


residu. Penekanan pada ‘inefisiensi’ dan memelihara atau memperbaiki kualitas dianggap
sebagai motif focus pengukuran tren kualitas biaya. Sebagian besar tujuan dapat diukur
sementara sebagian lainnya tidak dapat diukur. Setiap jenis ‘kualitas’ biaya telah diteliti
sesuai standar profesionalisme asosiasi dan/atau profesi.

5
Hal yang dipertimbangkan adalah perluasan penggunaan kebijakan kuantitas atau
kualitas. Dengan kata lain, kualitas merupakan suatu residu di mana mekanisme formal telah
dilakukan secara numerik.

3.4.5 Kultur Organisasi Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)

Organisasi sektor publik bertujuan memenuhi kesejahteraan masyarakat, sedangkan


tujuan organisasi sektor swasta adalah mencari keuntungan. Dalam organisasi publik semua
karyawan/pegawai/ pengurus/relakan bekerja untuk mencapai satu tujuan yakni pemenuhan
pelayanan publik. Persaingan inilah yang menghantarkan kinerja swasta cenderung lebih
cepat berkembang ketimbang sector publik.

3.4.6 Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik dari Sektor Bisnis (Swasta)

Dasar hukum akuntansi sektor publik adalah:

1) Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No.


24 Tahun 2005.
2) Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), standar akuntansi keuangan yang
lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan.
3) Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), keberadaan standar pemeriksaan
merupakan hal yang sangat penting karena standar ini menjadi patokan dalam
pelaksanaan tugas pemeriksaan.

Dasar hukum Akuntansi Sektor Bisnis (swasta) adalah:

 Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), standar akuntansi keuangan


merupakan pedoman yang harus diacu dalam penyusunan laporan keuangan untuk
tujuan pelaporan.
 Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), merupakan kodifikasi dari berbagai
pernyataan standar teknik dan aturan etika.

3.5 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR


BISNIS (SWASTA)

Dalam sektor publik pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme formal


dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi. Agak berbeda dengan organisasi publik,
organisasi bisnis (swasta) juga mengambil keputusan secara musyawarah mufakat, meskipun
ada keputusan yang diambil secara individual (pemilik usaha). Pengambilan keputusan
melalui musyawarah dilakukan antar pemilik saham, dan para pimpinan atau pihak
manajemen organisasi bisnis.

6
Tabel 3.2 Pengambilan keputusan dalam sektor publik dan sektor bisnis

Pengambilan Keputusan

Sektor publik Sektor bisnis (swasta)

Mekanisme formal dan telah ditetapkan Mekanisme formal dan telah ditetapkan
dengan keputusan organisasi. dengan keputusan organisasi atau tidak
formal.

Segala keputusan dilakukan melalui Mengambil keputusan secara musyawarah


musyawarah mufakat antara pimpinan/ mufakat atau dapat juga diputuskan secara
pengurus dan anggota atau perwakilan individual (pemilik usaha).
anggotanya.

3.6 PERENCANAAN DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR


BISNIS (SWASTA)

Setiap organisasi yang bergerak di sektor publik maupun sektor ingin mencapai
tujuannya dengan sumber daya yang tersedia (manusia, modal, bahan baku, dan sebagainya).
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan suatu perencanaan yakni:

1. Proses Perencanaan: Strategi yang digunakan untuk memilih atau memodifikasi


aktivitas.
2. Proses Pengendalian: Penetapan perencanaan dalam suatu sistem yang menjamin
bahwa proses perencanaan dapat dilakukan.

Perencanaan dapat dikategorikan menurut dimensi waktu yakni

 Perencanaan Jangka Panjang (lima tahun atau lebih)


 Perencanaan Jangka Menengah (satu hingga lima tahun kedipan)
 Perencanaan Jangka Pendek (hingga satu tahun kedipan)

Disisi lain Akuntansi Manajemen menyediakan informasi mengenai pembuatan


rencana sementara. Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan
cara:

a. Penilaian Investasi
b. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan
c. Anggaran Pendapatan
d. Model Keuangan
e. Target Perencanaan dan Penganggaran

7
Tabel 3.3 Perencanaan dalam Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Bisnis:

Perencanaan

Sektor Publik Sektor Bisnis

Disusun oleh bagian perencanaan Disusun oleh para pegawai serta manajer
organisasi, staf, atau pengelola organisasi yang ada dalam organisasi tersebut

Disahkan dengan regulasi publik Disahkan dengan aturan perusahaan atau


keputusan pemilik/ pengelola perusahaan

Hasil yang ingin dicapai adalah Hasil yang ingin dicapai adalah meraup profit
kesejahteraan publik atau laba yang tinggi serta peningkatan
kekayaan dan pertumbuhan organisasi.

3.7 PENGANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)

Di dalam organisasi sektor publik, seperti organisasi pemerintahan, penyusunan


anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program
publik dalam anggaran akan dipublikasikan untak di kritisi dan didiskusikan oleh masyarakat.
Dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, atau DPRD. Dalam organisasi
swasta, penyusunan anggaran dilakukan oleh para pegawai dan manajer perusahaan yang
berwenang dengan persetujuan pemilik perusahaan

Penganggaran

Sektor Publik Sektor Bisnis

Penyusunan anggaran dilakukan bersama Penyusunan anggaran dilakukan bagian


masyarakat dalam perencanaan program keuangan pengelola perusahaan, atau pemilik
usaha.

Di publikasiku untuk di kritisi dan di Tidak dipublikasikan


diskusikan oleh masyarakat

Disahkan oleh wakil masyarakat di Disahkan oleh pengelola perusahaan atau


DPR/D, legislatif dan dewan pengurus pemilik usaha

8
3.8 REALISASI ANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS
(SWASTA)

Dalam organisasi sektor publik maupun organisasi sektor bisnis (swasta), isu utama
pada proses realisasi anggaran adalah kualitas. Hal ini akan menjadi persaingan antar output
organisasi. Dalam sektor publik kualitas dicapai untuk mencapai tujuan pelayanannya kepada
publik. Sedangkan pada organisasi saws at, kualitas dicapai dalam rangka mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari produknya.

Tabel 3.5 Realisasi Anggaran dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)

Realisasi Anggaran

Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)

Kualitas untuk memenuhi tujuan Kualitas untuk memenuhi keuntungan yang


pelayanan organisasi lebih besar

Partisipasi konsumen (masyarakat) Partisipasi konsumen setelah mendapatkan


selama proses realisasi anggaran output (Produk)

3.9 PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


DAN SEKTOR BISNIS

Barang publik adalah barang kolektif yang harus dikuasai oleh negara atau
pemerintah. Sifat barang ini tidak eksklusif dan diperuntukkan bagi kepentingan seluruh
warga dalam skala luas. Sementara itu barang swasta adalah barang yang spesifik yang
dimiliki oleh swasta dan bersifat eksklusif serta hanya dapat dinikmati oleh orang yang
mampu membelinya. Karena harga yang disesuaikan dengan harga pasar serta keinginan sang
penjual.

Tabel 3.6 Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)

Pengadaan Barang dan Jasa

Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)

Barang publik adalah barang kolektif Barang swasta adalah barang spesifik yang
yang harus dikuasai oleh pemerintah dimiliki oleh swasta

9
Sifatnya tidak eksklusif Sifatnya eksklusif

Pada umumnya barang dan jasa Barang dan jasa hanya bisa dinikmati oleh
diperuntukkan bagi kepentingan seluruh mereka yang mampu membelinya, karena
warga dalam skala luas harganya disesuaikan dengan harga pasar
serta keinginan sang penjual yang ingin
meraih laba sebesar-besarnya.

Tujuan pengadaan barang dan jasa publik Tujuan pengadaan barang jasa adalah
adalah diperuntukkan bagi kepentingan diperuntukkan bagi kepentingan internal
seluruh warga dalam skala luas organisasi

3.10 PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)

Asumsi UU No.17/2003 membawa akuntabilitas hasil sebagai catatan yang


dipertanggungjawabkan .Oleh karena itu, model pelaporan keuangan sebagai bagian dari
laporan pertanggungjawaban mulai dirancang dan diterapkan sebagaimana yang diterapkan di
Amerika Serikat,Kanada,serta Selandia Baru.

Pada bulan juni 1999,Amerika Serikat melalui Governmental Accounting Standards


Board (GASB) mengeluarkan GASB statement No.34 “Basic Financial Statement and
Management’s Discussion and Analysis for State and local Government,”dimana model
pelaporan keuangan diterapkan untuk pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Tabel 3.7 Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Sektor Bisnis (swasta)

Laporan Keuangan Sektor Publik Laporan Keuangan Sektor Bisnis

Laporan keuangan publik dipengaruhi Laporan keuangan swasta sangat terikat oleh
oleh proses keuangan dan politik aturan dan kriteria kecurangan

Pertanggungjawaban laporan unit Kriteria pertanggungjawaban laporan


pemerintah/organisasi publik adalah ke keuangan sektor swasta ditentukan oleh para
DPR/ DPD/ legislatif/ dewan pengurus dan pemegang saham dan kreditor
masyarakat luas
Laporan unit pemerintah/ organisasi Laporan keuangan sektor swasta hanya
publik harus ditujukan sebagai diungkap disingkat organisasi secara
pengembangan akuntabilitas publik keseluruhan
Laporan unit pemerintah/ organisasi Laporan keuangan swasta diperiksa oleh

10
publik secara keseluruhan dijadikan dasar auditor independent.
analisis atas prospek pemerintahan/
organisasi
Laporan unit pemerintah diperiksa BPK/
auditor yang telah ditetapkan

3.11 AUDIT DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)

Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis (swasta). Audit sektor
publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti sektor
pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang berkaitan dengan
pengelolaan aset kekayaan negara, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat,
serta organisasi sosial lainnya. Sementara itu, audit sektor bisnis dilakukan pada perusahaan
milik swasta yang bersifat mencari laba.

Audit sektor publik dan audit sektor bisnis (swasta) sama-sama terdiri dari Audit
Keuangan (Financial Audit ), Audit Kinerja (Performance Audit), dan Audit untuk Tujuan
Khusus (Special Audit). Pada bagian selanjutnya, akan dibahas mengenai jenis-jenis audit
sektor publik.

Realisasi Anggaran

Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)

Organisasi pemerintahan yang bersifat Perusahaan milik swasta yang bersifat


nirlaba seperti sektor pemerintahan mencari laba
daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan
instansi lain yang berkaitan dengan
pengelolaan asset Perusahaan Negara,
Partai politik, Yayasan, LSM, dan
organisasi sosial lainnya.

3.12. Pertanggungjawaban dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)

Pada organisasi publik, pertanggungjawaban merupakan upaya konkrit dalam


mewujudkan akuntabilitas dan transpirasi di lingkungan organisasi sektor publik. Sebagai
contoh , di organisasi pemerintahan setiap pengelola keuangan Negara diwajibkan untuk

11
menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dengan cakupan
yang lebih luas dan tepat waktu. UU No.17 tahun 2003 tentang keuangan Negara ,
menegaskan bahwa laporan pertanggungjawaban keuangan dimaksud dinyatakan dalam
bentuk laporan keuangan yang setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Arus Kas , dan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) , serta disusun
berdasarkan SAP.

Dalam rangka memperkuat akuntabilitas pengelolaan anggaran dan perbendaharaan


setiap pejabat yang menyajikan laporan keuangan diharuskan memberi pernyataan tanggung
jawab atas laporan keuangannya. Menteri/pemimpin lembaga/ Gubernur/ Bupati/
Walikota/Kepala Satuan Kerja perangkat daerah harus secara jelas menyatakan bahwa
Laporan Keuangannya telah disusun berdasarkan sistem pengendalian internal yang
memadai, dan informasi yang termuat pada laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
SAP.

Dalam organisasi sektor publik lainnya pertanggungjawaban dilakukan kepada


masyarakat / konstituen dan dewan pengampu di LSM atau yayasan. Sedangkan dalam
akuntansi sektor swasta , pertanggungjawaban dilakukan kepada stakeholder dan pemegang
saham oleh pengelola organisasi bisnis (swasta).

12
Daftar Pustaka

Bastian,Indra .2010.Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar.Ed 3.Jakarta:Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai