Strategi Peningkatan PAD Dengan Memaksimalkan Potensi Aset Daerah
Strategi Peningkatan PAD Dengan Memaksimalkan Potensi Aset Daerah
id/strategi-peningkatan-pad-dengan-memaksimalkan-potensi-
aset-daerah/
3 januari 2018 10.18
Strategi Peningkatan PAD dengan Memaksimalkan
Potensi Aset Daerah
Diposting oleh UPT LPKD
Konsekuensi dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah dituntut untuk
lebih mandiri dalam pengelolaan keuangan dan mencari sumber-sumber pendapatan sesuai dengan
potensi daerah masing-masing. Setiap daerah mempunyai potensi pendapatan yang berbeda-beda,
karena perbedaan kondisi ekonomi, sumber daya alam, besaran wilayah dan besaran penduduk,
sehingga memungkinkan masing-masing daerah memberi penekanan yang berbeda-beda pada sektor
pemasukan daerah.
http://uptlpkd.bpkad.jatimprov.go.id/strategi-peningkatan-pad-dengan-memaksimalkan-potensi-
aset-daerah/
3 januari 2018 10.18
Faktanya beberapa hal sering terjadi dalam pengelolaan aset hampir diseluruh Pemerintah
Daerah di Indonesia sepertidalam pengelolaan Aset yang cenderung belum profesional kemudian
cenderung lebih sering melakukan pengadaan barangdaripada melakukan pemeliharaan,
pengamanan dan pemanfaatan aset.Ketika melakukan pemeliharaan aset yang terjadi adalah
pemeliharaan aset yang telah disewakan/dimanfaatkanoleh pihak ketiga masih dibiayai dari APBD, hal
tersebut dikarenakan kurangpahamanya SDM pengelola. Dalam halpengamanan dan pemanfaatan
juga sering bermasalah karena banyak aset yang mangkrak tidak dimanfatkan dan dijaga sehingga
dipakai oleh masyarakat tanpa ijin karena dianggap tidak bertuan yang kemudian berakibat akan
menjadi sulit ketika suatu saat akan dimanfatkan oleh Pemerintah Daerah tersebut atau masalah lain
yang sering terjadi pada aset Pemerintah Daerah yaitu belum adanya kontrak kerjasama pemanfaatan
baru oleh Pemerintah Daerah lain karena kerjasama pemanfaatan yang lama sudah habis waktunya.
Namun umumnya permasalahan aset diawali sejak perencanaan dan penganggaran aset daerah,
dalam perencanaan barang belum direncanakan dengan baik, sehingga ketika barang telah terbeli
maka binggung untuk dimanfaatkan.
Permasalahan aset begitu rumit, jika tidak dikelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah
dalam hal ini pengelola dan pengurus barang di tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maka akan
merugikan daerah tersebut. Karena sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 58 Tahun
2005 tentang pengelolaan keuangan daerah SKPD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah
selaku pengguna anggaran/barang hal tersebut diperkuat pada Permendagri No. 17 Tahun 2007 SKPD
adalah Perangkat Daerah Selaku Pengguna Barang, berdasarkan kedua produk hukum tersebut maka
sejatinya perhatian penuh seharusnya sudah dilakukan di tingkat SKPD sebagai pengguna barang.
http://uptlpkd.bpkad.jatimprov.go.id/strategi-peningkatan-pad-dengan-memaksimalkan-potensi-
aset-daerah/
3 januari 2018 10.18
Faktanya saat ini kepengurusan barang yang berada di tiap SKPD, masih dianggap sebelah
mata, sarana dan prasarana yang ada untuk pengurus barang juga masih terpingirkan berbeda dengan
sarana dan prasaranauntuk pengelola keuangan yang mendapatkansarana dan prasarana lebih baik,
sehingga kondisi lingkungan yang kurang mendukung berakibat dengan menurunnya motivasi dari
pengurus barang di tiap SKPD. Fakta lain yaitu belum lengkapnya data mengenai jumlah, nilai,
kondisidan status kepemilikannyaserta belumtersedianya database yang akurat dalam rangka
penyusunan Neraca Pemerintah.
Action Plan
Dalam Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) Pemerintah Daerah melalui Kepala Daerah
selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan BMD memiliki salah satu tugas yaitumenetapkan kebijakan
pengelolaan BMD, dalam semangat peningkatan PAD melalui sektor aset, Kuasa Pengelola BMD pada
Pemerintah Daerah dapat membuat sebuah terobosan untuk memaksimalkan potensi ekonomi yang
ada di balik aset Pemerintah Daerahnya.
Salah satu terobosanbaru yang bisa digunakan yaitu dengan memberikan reward kepada
pengelola dan pengurus barang yang ada di tiap SKPD yang dapat mengelola aset atau BMD sehingga
mendatangkan PAD, seperti melakukan kerjasama pemanfaatan aset kepada pihak ketiga untuk
dijadikan tempat ATM bank atau disewakan untuk menjadi kantin, mini supermarket dan masih
banyak lagi bidang usaha yang bisa dikerjasamakan. Dengan adanya penyewaan tersebut tentunya
akan mendapatkan pemasukan bagi pemerintah daerah, sehingga dapat meningkatkan PAD yang
sudah ada dengan memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di tiap SKPD, aset tersebut yang
awalnya mangkrak dan belum dimanfaatkan serta selalu mengeluarkan biaya pemeliharaan setiap
tahunnya akan dapat menjadi mesin untuk menghasilkan PAD.
Selama ini para pengelola dan pengurus barang kurang bisa memaksimalkan aset yang ada
salah satunya faktor karena belum adanya reward jika berhasil meningkatkan PAD dari sisi
pengelolaan Aset sehingga motivasi untuk memaksimalkan aset tidak ada. Seharusnya pengelola dan
pengurus barang bisa memaksimalkan aset pada SKPD masing-masing karenapengurus dan pengelola
barang pada tiap SKPD tersebut lebih mengetahui kondisi dari aset yang dimilikinya.
Reward untuk pengelola dan pengurus barang bisa bermacam-macam, beberapa reward
tersebut yaitu : contoh untuk pengurus barang bisa mendapatkan insentif prosentase dari PAD yang
dihasilkan dari potensi ekonomi di aset yang dapat menghasilkan PAD bagi Pemerintah Daerah hal
tersebut selama ini belum pernah ada di Pemerintah Daerah seluruh Indonesia. Selain itu juga bisa
ditambahkan bagi SKPD yang bisa mendatangkan PAD mendapatkan reward penambahan anggaran
lebih besar daripada tahun anggaran sebelumnya. Dengan beberapa contoh reward tersebut para
pengurus dan pengelola barang di tiap SKPD tentunya akan berlomba-lomba untuk mencari inisiatif
untuk mendapatkan PAD dengan memaksimalkan potensi ekonomi yang ada pada tiap-tiap SKPDnya.
http://uptlpkd.bpkad.jatimprov.go.id/strategi-peningkatan-pad-dengan-memaksimalkan-potensi-
aset-daerah/
3 januari 2018 10.18