Anda di halaman 1dari 5

SIMULASI PENYUSUNAN

LAPORAN KEUANGAN DAERAH KONSOLIDASIAN


PEMERINTAH KABUPATEN GATOTKACA
TAHUN ANGGARAN 2014

GAMBARAN UMUM
Sesuai dengan PP No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
dan Permendagri No. 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, Pemerintah Kabupaten Gatotkaca menggunakan sistem desentralisasi yaitu
seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (antara lain meliputi Dinas, Bagian, Badan,
dan Rumah Sakit) bertanggungjawab melaksanakan akuntansi pada satuannya
paling tidak sampai Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. SKPD juga diharapkan
dapat menyusun Laporan

Realisasi APBD, Neraca, dan Catatan atas Laporan

Keuangan untuk SKPD-nya masing-masing. Basis akuntansi yang digunakan adalah


basis kas untuk penyusunan Laporan Realisasi APBD dan basis akrual untuk
penyusunan neraca. SPJ disampaikan segera oleh Bendahara Pengeluaran SKPD
kepada PPK-SKPD setelah dilakukan pengeluaran uang untuk membayar belanja.
Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh

Pejabat Penatausahaan Keuangan

(PPK) SKPD sebagai entitas akuntansi. Sedangkan pada tingkat SKPKD


dilaksanakan oleh PPK-SKPKD yang bertugas melaksanakan

sistem akuntansi

untuk SKPKD dan melakukan konsolidasi laporan keuangan SKPD dalam rangka
menyusun laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gatotkaca sebagai entitas
pelaporan.
Berikut ini adalah transaksi Bagian Keuangan (SKPKD) Pemerintah Kabupaten
Gatotkaca, SKPD A, dan timbal balik untuk tahun anggaran 2013 :
1.

PPK-SKPD A mengajukan SPM-LS sebesar Rp. 100 juta


untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai untuk Bulan November 2013.

2.

PPK-SKPD A menerima SP2D-LS sebesar Rp. 100 juta


dengan potongan PFK sebesar Rp. 10 juta dari Bagian Keuangan atas SPMLS yang diajukan pada nomor 1. SP2D ini dicairkan pada hari itu dan juga
langsung dibayarkan kepada para pegawai.

3.

PPK-SKPD A mengajukan SPM-UP Rp. 10 juta untuk


pengisian kas yang antara lain akan digunakan membeli Bahan Habis Pakai
Kantor pada transaksi nomor 14.

4.

PPK-SKPD A menerima SP2D-UP Rp. 10 juta dari Bagian


Keuangan atas SPM-UP yang diajukan pada nomor 3 di atas dan langsung
mencairkannya di bank.

5.

PPK-SKPD A mengajukan SPM-UP untuk penyelenggaraan


Bimbingan Teknis (Bintek) akuntansi.

6.

Bagian

keuangan

atas

nama

Pemerintah

Kabupaten

Gatotkaca meminjam dana berupa utang jangka panjang sebesar Rp. 10 juta
dari Departemen Keuangan.
7.

PPK-SKPD A menerima SP2D-UP Rp. 7,5 juta atas SPM


pada nomor 5.

8.

PPK-SKPD A menerima permintaan uang dari Bendahara


Pengeluaran sebesar Rp. 7,5 juta untuk penyelenggaraan Bintek Akuntansi.

9.

PPK-SKPD A mengirimkan uang tunai Rp. 7,5 juta ke


Bendahara Pengeluaran untuk penyelanggaraan Bintek Akuntansi.

10.

PPK-SKPD A mengajukan SPM-LS Rp. 10 juta untuk


pembelian 2 unit komputer (termasuk obyek Belanja Modal Komputer) untuk
kepentingan fasilitas administrasi.

11.

Bagian

keuangan

atas

nama

Pemerintah

Kabupaten

Gatotkaca mengeluarkan kas Rp. 8 juta untuk penyertaan modal di Perusahaan


Daerah (Perusda) dalam bentuk saham yang dimaksudkan untuk dimiliki
secara berkelanjutan.
12.

PPK-SKPD A menerima 2 unit komputer disertai dokumen


yang menyatakan bahwa harga komputer langsung dibayarkan kepada pihak
ketiga oleh Bagian Keuangan. Harga komputer Rp. 10 juta sesuai dengan
SPM-LS yang diajukan.

13.

Bendahara Penerimaan SKPD A menerima uang tunai dari


pendapatan retribusi yang terdiri atas Retribusi Pasar sebesar Rp. 80 juta dan
Retribusi Pelayanan Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar Rp. 70 juta. Jumlah
kas yang diterima termasuk dari nilai piutang yang ada di neraca. Penerimaan
ini disetor ke BPD Jateng selaku pemegang kas daerah pada hari itu juga. STS

segera disampaikan kepada PPK-SKPD A dan PPK-SKPKD sebagai bukti


penerimaan kas.
14.

SKPD A membeli Bahan Habis Pakai Kantor sebesar Rp. 3,5


juta secara tunai. Pembayaran dengan menggunakan kas yang diisi pada
nomor 3 di atas. SPJ segera disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran
kepada PPK-SKPD A.

15.

SKPD A menerima komputer dari Bagian Perlengkapan yang


merupakan sumbangan dari World Bank. Harga pasar komputer adalah Rp. 8
juta.

16.

PPK-SKPD A menerima SPJ Rp. 7,5 juta dari Bendahara


Pengeluaran atas penyelenggaraan Bintek Akuntansi dengan perincian Belanja
Langsung sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai-honorarium PNS

Rp. 4 juta

b. Belanja Barang dan Jasa-cetak dan penggandaan Rp. 3,5 juta


17.

PPKD selaku BUD menerima kas dari pendapatan Dana


Alokasi Umum sebesar Rp. 200 juta.

18.

PPK-SKPD A mengajukan SPM-LS untuk belanja modal


pengadaan kendaraan sebesar Rp. 20 juta.

19.

Bendahara Peneriman SKPD A menerima kas dari pihak


ketiga atas pendapatan pajak kendaraan bermotor sebesar Rp. 50 juta yang
langsung disetorkan ke rekening ke kas daerah. STS segera disampaikan
kepada PPK-SKPD A dan PPK-SKPKD.

20.

PPK-SKPD A menerima SP2D-LS belanja modal pengadaan


kendaraan atas transaksi nomor 18.

21.

SKPD A melakukan pembelian bahan habis pakai sebesar


Rp. 5 juta dan SPJ segera disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran kepada
PPK-SKPD A.

22.

PPK-SKPD A mengajukan SPM-LS sebesar Rp. 110 juta


untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai untuk Bulan Desember 2013.

23.

PPK-SKPD A menerima SP2D-LS sebesar Rp. 110 juta


dengan potongan PFK sebesar Rp. 15 juta dari Bagian Keuangan atas SPMLS yang diajukan pada nomor 24. SP2D-LS ini dicairkan pada hari itu dan juga
langsung dibayarkan kepada para pegawai.

24.

PPK-SKPKD memberikan belanja bantuan sosial sebesar


Rp. 15 juta atas bencana alam yang terjadi di Kabupaten Gatotkaca.

25.

Pemerintah

Kabupaten

Gatotkaca

memutuskan

untuk

membentuk dana cadangan dalam rangka Pilkada sebesar Rp. 75 juta.


26.

Bagian Keuangan yang bertindak atas nama Pemerintah


Kabupaten Gatotkaca mempunyai utang dalam negeri sebesar Rp. 5.000.000
akan dicicil pokok pinjaman selama 10 tahun atau sebesar Rp 500.000 per
tahun dengan bunga per tahun sebesar 1% dari jumlah utang yang belum
dilunasi. Sehingga nampak di neraca awal Bagian Keuangan terdapat rekening
Utang Dalam Negeri sebesar Rp. 4.500.000, rekening Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang sebesar Rp. 500.000, dan rekening Utang Bunga sebesar Rp.
50.000. Oleh karena itu telah dilakukan pembayaran pokok pinjaman utang
dalam negeri yang jatuh tempo pada tahun 2013 sebesar Rp. 500.000 seperti
yang telah dianggarkan dalam rekening pembiayaan pembayaran pokok
pinjaman oleh Bagian Keuangan dengan terdapat belanja bunga sebesar Rp.
50.000

27.

Bank BPD Jateng yang berfungsi selaku Bendahara


Penerimaan SKPD A menerima kas dari pihak ketiga atas pendapatan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp. 30 juta yang langsung
disetorkan ke rekening ke kas daerah. STS segera disampaikan kepada PPKSKPD A dan PPK-SKPKD.

28.

Dilakukan pengembalian sisa dana UP sebesar Rp. 1,5 juta


oleh PPK-SKPD A.

Infomasi Penyesuaian untuk Bagian Keuangan:


a)

Setelah dilakukan observasi fisik, persediaan bahan habis


pakai Bagian Keuangan yang ternyata masih tersisa senilai Rp. 500.000,pada akhir tahun anggaran 2013.

b)

Terdapat pokok pinjaman sebesar Rp. 500.000 yang akan


jatuh tempo pada tahun anggaran 2014 dengan bunga sebesar Rp. 45.000
(1% x Rp. 4.500.000)

c)

Penutupan saldo rekening SiLPA


rekening Ekuitas Dana Lancar-SiLPA

realisasi anggaran ke

Infomasi Penyesuaian untuk SKPD A:


a)

Setelah dilakukan observasi fisik, persediaan bahan habis


pakai SKPD A yang ternyata masih tersisa senilai Rp. 250.000,- pada akhir
tahun anggaran 2013.

b)

Terdapat piutang retribusi sebesar Rp. 1.500.000 yang akan


diterima SKPD A pada tahun anggaran 2014. Sedangkan piutang retribusi
untuk tahun anggaran 2013 telah diterima pada transaksi nomor 13.

c)

Nilai Konstruksi dalam pengerjaan yang telah selesai


dikerjakan dan siap digunakan sebagai bangunan gedung untuk tahun 2013
sebesar Rp. 1.000.000

d)

Penutupan saldo rekening Surplus/ defisit realisasi anggaran


ke rekening Ekuitas Dana Lancar-Surplus/Defisit neraca

Jawaban
1. Belanja pegawai- tunjangan
100 jt
Kas di bendahara pengeluaran
100jt
2. Kasi di bendahara penerimaan
90 jt
Potongan PFK
10jt
Dana SP2D-LS
100jt
3. Kas di bendahara Penerimaan
10jt
Pengajuan pembelian bahan habis pakai
10 jt
4. Kas di bendahara penerimaan
10jt
Pendapatan SP2D-UP
10jt
5.
6. Kas di bendahara penerimaan
10jt
Penerimaan pinjaman jk. Panjang
10jt
7. Kas di bendahara penerimaan
7,5jt
Penerimaan SP2D-UP
7,5jt
8. Penerimaan bintek akuntansi 7,5jt
Kas dibendahara pengeluaran
7,5jt
9. Kas dibendahara pengeluaran
7,5jt
Pembiayaan penyelenggaraan bintek akuntansi

7,5jt

Anda mungkin juga menyukai