PENDAHULUAN
atas permukaan laut, terletak pada posisi 612’ Lintang Selatan dan 106o48’ Bujur
Nomor 1227 tahun 1989, berupa daratan seluas 661,52 Km2, dan lautan seluas
6.977,5 Km2. Terdapat sekitar 110 buah pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu,
dan sekitar 27 buah sungai, saluran dan kanal yang dimanfaatkan masyarakat
sepanjang 35 Km2, yang menjadi tempat bermuaranya 9 buah sungai dan 2 buah
kanal. Di sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa
Barat (Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi),
kelurahan di Jakarta masih terendam banjir dengan ketinggian air mulai dari 10
cm hingga 500 cm. Genangan air masih terdapat di 1.643 RT di 466 RW dan
2014.) Dari 5 kotatif semuanya mengalami banjir yang cukup parah. Adapun di
1
2
kecamatan. Sebanyak 729 jiwa terkena dampak banjir. Wilayah yang masih banjir
Muara, Pluit) dan Kecamatan Pademangan (Pademangan Barat dan Ancol), yang
Timur, Kelapa Gading Barat), Kecamatan Tanjung Priok (Tanjung Priok, Kebon
(Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, Tugu Selatan, Tugu Utara), dan
Sebanyak tiga orang meninggal akibat banjir di Jakarta Utara. Mereka adalah
Supoyo (44), warga Kelurahan Kebon Bawang, dan Rahmat (60), warga
Pademangan Barat, akibat tersetrum listrik di rumahnya. Korban tewas lain adalah
dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai
dengan September, arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak
Desember sampai Maret, arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari
Permukaan Laut (DPL) sangat kritis dan rawan banjir, jika tidak ditunjang dengan
iklim drainase dari sungai-sungai yang melewati Kota Jakarta dan berhulu di
Teluk Jakarta.
wilayah Provinsi DKI Jakarta masih belum optimal sehingga sebagian wilayah
Jakarta rawan banjir / genangan. Banyaknya hunian yang berada pada lahan basah
atau daerah parkir air menyebabkan kemampuan tanah menyerap air menjadi
penyempitan alur sungai daerah hilir yang diperparah dengan sendimentasi sungai
pada daerah yang relatif datar, menjadi faktor utama penyebab banjir. Selain itu
hujan lokal dengan intensitas yang tinggi dan laut pasang merupakan faktor-faktor
penduduk miskin kota yang besar, menyebabkan sulitnya penataan daerah aliran
tanahnya yang datar dengan ketinggian antara 0‐15 meter Di atas Permukaan Laut
(DPL). Daerah dataran ini mempunyai lebar antara 7‐40 km yang meliputi tanggul
pematang pantai, daerah rawa dan dataran delta. Dataran ini dikenal sebagai
4
Dataran Rendah Jakarta. Maka dari itu sebagian Wilayah Sungai Ciliwung berada
pada Dataran Rendah yang apabila terjadi genangan air, surutnya memerlukan
waktu yang relatif lama.Hal ini yang memerlukan penanganan agar genangan air
Berdasarkan letaknya Kota Jakarta termasuk dalam kota delta (delta city) yaitu
kota yang berada pada muara sungai. Kota delta umumnya berada di bawah
permukaan laut, dan cukup rentan terhadap perubahan iklim. Kota delta Jakarta
dialiri oleh 13 aliran sungai dan dipengaruhi oleh air pasang surut.
Tiga belas sungai dan dua kanal yang melewati Jakarta sebagian besar berhulu
di daerah Jawa Barat dan bermuara di Teluk Jakarta. Tiga belas sungai tersebut
yaitu Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, Kali Krukut,
Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Baru Timur,
Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Sedangkan 2 (dua) kanal besar
yang ada yaitu Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur. Peta sungai dan kanal
yang melewati wilayah DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar di Lampiran 1.
Cipinang Muara.
5
Kedalaman genangan di semua lokasi relatif sama, yaitu sekitar 0.5 m sampai
Namun demikian, kondisi wilayah Selatan dan Timur Jakarta tersebut berbeda
Penjaringan ini merupakan wilayah pesisir. Banjir pada wilayah penjaringan ini
1. Banjir yang terjadi karena curah hujan yang tinggi dari daerah aliran sungai
Kedua sifat banjir di atas memiliki sifat dan karakter yang berbeda.
Pertama, sifat banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi tetapi wilayah tersebut
tidak diikuti dengan pemicu banjir lainnya. Sifat banjir seperti ini menjadi sifat
banjir hanya satu efek banjir seperti banjir di wilayah selatan dan Timur Jakarta.
Sebaliknya, banjir berasal dari dua sumber banjir utama yakni meluapnya aliran
sungai dan tidak tertampung oleh waduk yang tersedia kemudian disertai dengan
air laut pasang (rob) yang biasanya terjadi pada wilayah utara dan barat Jakarta.
Banjir dalam sifat kedua inilah yang sering terjadi di wilayah Penjaringan,
Jakarta Utara. Pertama, karena letak geografis wilayah penjaringan berada pada 1
sampai 0,5 meter di atas permukaan laut (Pemprov DKI, 2010). Di samping itu,
sumber pemicu banjir di Jakarta yang tidak saja karena permukaan wilayah yang
air laut tahunan Jakarta rata-rata 0,57 cm. Kesimpulan ini berdasarkan data
2013). Kenaikan permukaan air laut ini sebenarnya relatif rendah. Namun, bagi
maupun BPBD tidak dapat dilakukan hanya oleh BPBD,tetapi harus dilakukan
secara terpadu dan komprehensif. Dalam rangka tugas terpadu dan komprehensif
inilah, TNI berperan untuk turut serta menanggulangi dan membantu rakyat yang
mengalami musibah banjir. Tugas TNI ini tidaklah bertentangan dengan hukum
Tugas pokok TNI dalam Undang-Undang TNI Tahun 2004 sesuai dengan
dilakukan dan dinyatakan sebagai bagian dari tugas pokok TNI. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah di atas, penulis mengambil judul tesis, “Peran
Kota Depok), Hasil penelitiannya adalah posisi dan potensi koramil sebagai
untuk saat ini, namun kegiatan dan program yang disusun oleh Mabes TNI
tidak berjalan dengan mudah dan seragam, hal ini dikarenakan minimnya
merupakan suatu usaha yang terus menerus dan selalu harus siap
menghadapi perubahan baik dari dalam maupun dari luar yang dinamis.
kebutuhan sehari-hari.
Studi kasus penelitian tesis ini adalah karya asli penulis di mana
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penjaringan .