Anda di halaman 1dari 31

I. PENGENALAN SISTEM HIDROPONIK Commented [U1]: After 12 pt spasi 1.

5 setelah judul

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pengenalan sistem hidroponik adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi komponen dan instalasi beberapa macam sistem
hidroponik, meliputi Floating hydroponic sistem (FHS), Nutrient film
technique (NFT), substrat dalam kolom bertingkat, substrat, ebb and
flow, aeroponik, hidroponik vertikultur dan aquaponik.
b. Merinci kelebihan dan kekurangan tiap-tiap jenis sistem
c. Menjelaskan contoh aplikasi jenis-jenis sistem hidroponik untuk
budidaya tanaman hortikultura semusim
d. Mencontohkan foto/visualisasi modifikasi aplikasi jenis-jenis sistem
hidroponik untuk budidaya tanaman hortikultura
3. Waktu Praktikum Commented [U2]: UNTUK MENUJU PADA SUB BAB
BERIKUTNYA “A KE B” “B ke C” dst…. after 6pt

B. TINJAUAN PUSTAKA
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
Alat yang digunakan adalah alat tulis dan kamera.
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah instalasi beberapa macam sistem
hidroponik, meliputi: Floating hydroponic sistem (FHS), Nutrient film
technique (NFT), substrat dalam kolom bertingkat, substrat, ebb and flow,
aeroponik, hidroponik vertikultur dan aquaponik.
3. Cara Kerja
a. Mengamati bagian–bagian dari bentuk-bentuk modifikasi sistem
hidroponik: Floating hydroponic sistem (FHS), Nutrient film technique
(NFT), substrat dalam kolom bertingkat, substrat, ebb and flow,
aeroponik, hidroponik vertikultur dan aquaponik.
b. Mengamati cara pengoperasian sistem hidroponik tersebut.
c. Mengamati kelemahan dan kelebihan dari tiap-tiap bentuk modifikasi
sistem hidroponik.
D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Berbagai Sistem Hidroponik
No. Jenis Sistem Hidroponik Gambar
Floating hydroponic
1
sistem (FHS)
Nutrient Film Technique
2
(NFT)
Substrat dalam kolom
3
bertingkat (Karpet)
Substrat (sekam dan
4
pasir)
Ebb and flow atau
penggenangan tiap-tiap
5
jenis sistem dan
pengatusan
6 Aeroponik
Hidroponik Vertikultur
7
(Talang atau Paralon)
8 Aquaponik
Sumber: Log book
2. Pembahasan
E. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
II. PERSEMAIAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Hidroponik acara Persemaian bertujuan sebagai berikut:
a. Memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk membuat bibit sayuran
daun yang siap untuk dipindah tanam ke dalam sistem hidroponik.
b. Menghasilkan bibit sawi, caisim dan selada yang berkualitas.
3. Waktu dan Tempat Praktikum

B. TINJAUAN PUSTAKA
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
a. Bak/tray pembibitan
b. Ember
c. Cethok kecil
d. Bilah bambu
e. Daun penutup tray
f. Sprayer tangan
2. Bahan
a. Benih sawi
b. Benih caisim
c. Benih selada
d. Arang sekam
e. Larutan nutrisi mix AB
f. Air
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan media dengan cara diaduk agar komposisi merata,
kemudian dilembabkan
b. Menyiapkan tray/bak pembibitan dengan memberikan lubang drainase
secukupnya
c. Menaruh media ke dalam bak/tray pembibitan dengan ketebalan 5 cm
d. Membuat alur tanam sedalam 1 cm, dengan jarak antar alur 3 cm
dengan menggunakan potongan bambu/sumpit
e. Menaburkan benih kecil di sepanjang alur dengan perlahan-lahan
f. Menutup alur secara perlahan-lahan dengan media, dan memastikan
benih tertutup media
g. Menyingkirkan penutup tray setelah 3 HST dan memindahkan tray
pembibitan pada tempat yang memperoleh paparan matahari pagi
h. Memelihara secara rutin kecambah yang tumbuh normal dengan
menyiramnya setiap hari menggunakan larutan nutrisi dengan
kepekatan rendah.
D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Data Rekapan Komposisi Media untuk Penyemaian

Jenis Bahan
Hari ke... pindah
Kelompok Substrat/ komposisi
tanam
Substrat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Sumber: Data Rekapan
Tabel 2.2 Dokumentasi Persemaian (SESUAIKAN SESUAI KLP)

Gambar 2.1 Arang sekam Gambar 2.2 Persemaian Sawi

2. Pembahasan
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
III. PENANAMAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Hidroponik acara Penanaman dilakukan bertujuan
sebagai berikut:
a. Memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk membudidayakan
sayuran daun dengan sistem hidroponik.
b. Menghasilkan produk sayuran yang berkualitas.
3. Waktu dan Tempat Praktikum

B. TINJAUAN PUSTAKA
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
a. Penanaman Sistem Masa Tanam Satu (FHS dan……) Commented [U3]: Jika lebih dari satu,,, jika tidak cukup
dituliskan sistem nya dalam kurung ex: Penanaman Sistem Masa
1) Bak FHS Tanam Satu (FHS)

2) Stryrofoam tanam
3) Pompa aerator
4) Selang udara
5) Airstone
1) Penjepit/penyangga tanaman
b. Penanaman Sistem Masa Tanam Dua (NFT)
1) Dst Commented [U4]: Sesuaikan dengan kelompok

c. Penanaman Substrat
1) Polybag
2) Mangkuk
3) Bak
2. Bahan
a. Benih kailan
b. Benih sawi
c. Benih pakcoy
d. Kompos
e. Kemikalia (Kalsium nitrat, Kalium nitrat, Fe-EDTA, Kalium
dihidrofosfat, Amonium sulfat, Magnesium sulfat, Cupri sulfat, Zinc
sulfat, Asam borat, Mangan sulfat, Amonium molibdat)
f. Air
3. Cara Kerja
a. Tata Laksanaan
1) Pembuatan larutan nutrisi (komposisi garam terlampir)
a) Menambahkan garam teknis : Kalsium nitrat, Kalium nitrat, Fe-
EDTA ke dalam 30 L air untuk membuat pekatan A;
b) Menambahkan garam teknis : Kalium dihidro fosfat, Amonium
sulfat, Magnesium sulfat, Cupri sulfat, Zinc sulfat, Asam borat,
Mangan sulfat, Amonium molibdat ke dalam 30 L air untuk
membuat pekat B;
c) Membuat larutan nutrisi dengan perbandingan banyaknya
pekatan : larutan =1:10
2) Persiapan instalasi masa tanam satu rakit apung
a) Mencuci bak rakit apung sampai bersih
b) Memasang selang udara pada pompa aerator. Memasang
airstone pada bagian ujungnya, kemudian selang tersebut
didistribusikan secara merata dalam bak rakit apung;
c) Mencuci bersih styrofoam tanam yang telah dilubangi dengan
jarak tanam 15x15 cm
3) Persiapan instalasi masa tanam dua ……..
a) dst Commented [U5]: Sesuaikan sesuai kelompok

4) Penanaman
a) Penanaman masa tanam satu (FHS)
i) Mengisi bak FHS dengan 20 L cairan nutrisi yang terdiri
dari 19,6L, 200 ml pekatan A dan 200 ml pekatan B.
ii) Mengecek EC larutan menggunakan EC-meter.
iii) Meletakkan penyangga styrofoam dalam bak tanam.
iv) Meletakkan styrofoam tanam di permukaan bak.
v) Mencuci bibit untuk menghilangkan media pembibitan
yang menempel pada akar.
vi) Menaruh dalam pejepit, kemudian memasukkan dalam
lubang tanam yang telah dibuat pada Styrofoam.
vii) Memelihara tanaman dilakukan dengan mengontrol
kemungkinan serangan OPT dan menambahkan laarutan
nutrisi jika diperlukan. Commented [U6]: Sesuaikan dengan kelompok jika sistem
lebih dari satu bisa di point lagi
b) Penanaman masa tanam dua (FHS)
i) Dst
c) Penanaman sistem substrat
i) Menyiapkan pasir yang telah dicuci dan arang sekam.
ii) Mencampurkan pasir dan arang sekam dengan komposisi
sebagai berikut.
Komposisi A = Pasir 100%
Komposisi B = Pasir 75%, Arang Sekam 25%
Komposisi C = Pasir 50%, Arang Sekam 50%
Komposisi D = Pasir 25%, Arang Sekam 75%
Komposisi E = Arang Sekam 100%
iii) Memasukkan campuran bahan pada masing masing
polybag yang telah diberi nama komposisi.
iv) Menanam bibit tanaman dan kemudian menyiramnya
menggunakan air dan larutan nutrisi.
5) Pengamatan
Mengatami pertumbuhan tanaman seminggu sekali, sesuai
dengan peubah yang telah ditetapkan
6) Panen
Memanen pada umur 5 MST kemudian mengamati sesuai
dengan peubah yang ditetapkan
7) Pemasaran Produk
a) Sebelum panen, perlu menyurvey harga dan calon konsumen.
b) Menyortir sayuran dengan cara membuang bagian daun yang
rusak (terutama daun kuning atau kering), kemudian
menimbang dan mengikatnya
c) Memberi label dan menaruh dalam ember yang sudah diisi air
bersih dengan cara menegakkan
b. Peubah Pengamatan
a) Pertumbuhan dan hasil tanaman
1) Jumlah daun/tanaman: dihitung tiap minggu sampai dengan
panen
2) Tinggi tanaman: dihitung tiap minggu sampai dengan panen
3) Berat segar tanaman/tajuk (gr): diukur saat panen
4) Serangan OPT Commented [U7]: Masukkan dalam pembahasan jika ada
serangan OPT
b) Panen dan pemasaran
1) Berat segar total sisa setelah diambilbak dalam satuan gr (a)
2) Jumlah tanaman layak jual/bak
3) Berat segar tanaman layak jual/bak dalam satuan gram (b)
4) Persentase produk layak jual
5) Nilai jual produk/sistem
D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Sampel Sistem Rakit Apung (FHS) Tanaman
Kailan (Brassica oleracea) (CONTOH SESUAIKAN
SESUAI KELOMPOK) Commented [U8]: Sesuaikan dengan kelompok,,, Buat tabel
PERIODE 1 dengan format yang sama untuk setiap sistem yang digunakan
Peubah Nomor (Masa Tanam 2)
Sistem:
sampel Komoditas:
1mst 2mst 3mst 4mst 5mst
(tanggal) (tanggal) (tanggal) (tanggal) (tanggal)
Jumlah 1
daun 2
3
4
5
6
7
dst

Tinggi 1
tanaman 2
(tajuk)
3
(cm)
4
5
6
7
dst
Berat segar 1
per 2
tanaman
3
saat panen
(g) 4
5
6
7
dst
Berat total Per sistem
panen (g)
Jumlah tan Per sistem
layak jual
Berat total Per sistem
layak jual
(g)
Nilai jual Per sistem
(Rp)
Tabel 3…. Hasil Pengamatan Sampel Sistem Substrat
Tanaman……………….(CONTOH SESUAIKAN SESUAI
KELOMPOK)
PERIODE 1
Peubah Komposisi
Sistem:
Komoditas:
1mst 2mst 3mst 4mst 5mst
(tanggal) (tanggal) (tanggal) (tanggal) (tanggal)
Jumlah A
daun B
C
D
E
Tinggi A
tanaman B
(tajuk) C
(cm)
D
E

Sumber: Log book


Keterangan :
Komposisi
A. 100 % Pasir
B. 75 % Pasir, 25 % Sekam
C. 50 % Pasir, 50 % Sekam
D. 25 % Pasir, 75 % Sekam
E. 100 % Sekam

Tabel 3…..Dokumentasi Penanaman


Gambar 3.1 ……………… Gambar 3.2 ………………

Gambar 3.3 ……………… Gambar 3.1 ………………


2. Pembahasan
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
IV. NUTRISI HIDROPONIK

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum hidroponik acara Nutrisi Hidroponikini yaitu:
a. Mengenal jenis garam teknis yang biasa digunakan dalam pembuatan
nutrisi untuk hidroponik.
b. Membuat kompisisi larutan nutrisi mix AB untuk budidaya tanaman
sayuran (kompenen hasil berupa bagian batang dan daun).
c. Mengukur tingkat kepekatan larutan nutrisi berdasarkan indikator nilai
konduktivitas listrik (EC).
d. Menganalisis hubungan antara kepekatan larutan nutrisi (berdasarkan
volume larutan pekat A dan B yang digunakan tiap 1000 ml larutan
nutrisi) dengan nilai EC.
3. Waktu Praktikum
B. TINJAUAN PUSTAKA
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
a. Timbangan
b. Ember
c. Gelas takar
d. EC-meter
e. Alat tulis
f. Penggaris
2. Bahan
Bahan yang digunakan: kemikalia (Kalsium nitrat, Kalium nitrat,
Fe-EDTA, Kalium dihidro fosfat, Amonium sulfat, Magnesium sulfat,
Cupri sulfat, Zinc sulfat, Asam borat, Mangan sulfat, Amonium molibdat).
3. Cara Kerja
a. Menimbang kemikalia dengan jumlah sesuai komposisi
b. Komposisi A: Kalsium nitrat, Kalium nitrat, Fe-EDTA
c. Komposisi B: Kalium dihidro fosfat, Amonium sulfat, Magnesium
sulfat, Cupri sulfat, Zinc sulfat, Asam borat, Mangan sulfat, Amonium
molibdat
d. Membuat pekatan A dan B masing-masing sebanyak 30 L diperlukan
garam teknis sebagai berikut:
e. Mengukur nilai EC dari air yang digunakan sebagai pelarut
f. Melarutkan setiap komposisi garam A dan B ke dalam 30 L air
sehngga tersedia larutan pekatan A dan B
g. Membuat simulasi pengukuran nilai EC pada berbagai perimbangan
penggunaan larutan pekat A dan B dalam 1 L larutan nutrisi siap pakai
h. Membuat grafik hubungan antara volume larutan pekat A dan B yang
digunakan tiap 1000 ml larutan nutrisi (X) dengan nilai EC (Y)

D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Komposisi Larutan Nutrisi Hidroponik
No. Unsur Fungsi
1. Kalium Nitrat
2. Kalsium Nitrat
3. Fe-EDTA
4. Kalium fosfat
5. Magnesium sulfat
6. Mangan Sulfat
7. Cupri sulfat
8. Zinc sulfat
9. Asam borat
10. Amonium molibdat
Sumber: Logbook
Tabel 4.2 Hasil pengamatan EC pada Perimbangan Penggunaan larutan
Pekatan A dan B
Vol.
larutan Vol. Air Vol. EC larutan
No
pekat A pekat B (ml) Air(ml) nutrisi
(ml)
1 10 10 980 1.30
2 15 15 970 1.66
3 20 20 960 2.53
4 25 25 950 2.80
5 30 30 940 3.35
Sumber: Logbook

EC Larutan Nutrisi
4
3.5
3
2.5
2
EC larutan nutrisi
1.5
1
0.5
0
10 15 20 25 30

Grafik 1. Hubungan Antara Volume Pekatan A dan B tiap 1000 ml air dengan
nilai EC
Tabel 4.3 Dokumentasi Nutrisi
Gambar 4.1 Unsur hara untuk Gambar 4.2 Unsur hara untuk
pekatan A pekatan B

Gambar 4.3 Pekatan A dan B Gambar 4.4 Pengukuran nilai


EC

2. Pembahasan

E. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
V. MEDIA HIDROPONIK

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
Tujuan praktikum acara Media Hidroponik adalah:
a. Mengenal jenis dan karakteristik dari tiap-tiap jenis bahan substrat
yang biasa digunakan dalam sistem hidroponik.
b. Menyiapkan bahan dasar substrat untuk membuat substrat hidroponik.
c. Mengukur kapasitas menahan air dari tiap-tiap jenis bahan dasar
substrat hidroponik.
d. Membuat komposisi substrat hidroponik yang dapat diaplikasikan
untuk budidaya sayuran menggunakan sistem hidroponik substrat.
3. Waktu Praktikum
B. TINJAUAN PUSTAKA
C. METODOLOGI PRAKIKUM
1. Alat
a. Tungku pembakar sekam
b. Pisau
c. Gunting
d. Saringan
e. Timbangan
f. Ember
g. Polybag
h. Gelas takar
i. Alat tulis
2. Bahan
a. Sekam padi
b. Batang pakis
c. Pasir Malang
d. Pasir Merapi
e. Air
3. Cara Kerja
a. Membuat arang sekam
1) Menyiapkan alat tungku pembakar sekam padi, kemudian
mengisinya dengan sekam padi. Usahakan agar sekam padi
berada pada posisi di sekeliling saringan.
2) Menaruh sumber api di bagian dalam saringan menggunakan
kayu/bambu yang dibakar.
3) Menunggu beberapa saat agar sekam mulai terbakar, kemudian
membolak-balikkan perlahan-lahan agar sekam yang terbakar
tidak sampai berubah menjadi abu.
4) Jika sebagian besar sekam sudah berwarna hitam, segera
memercikkan air ke sekam yang sedang terbakar, sehingga
proses pembakaran berhenti.
5) Menumpahkan isi tungku pembakaran dan untuk meyakinkan
bahwa proses pembakaran telah berhenti, memercikkan air ke
dalam tumpukan sekam bakar, kemudian dikeringanginkan.
b. Menyiapkan pakis cacah
1) Merendam batang pakis hingga batang tersebut menjadi relatif
lunak (supaya tidak ulet).
2) Memotong batang pakis menggunakan pisau besar atau gunting
dengan ukuran sekitar 1-1,5 cm.
3) Meniriskan batang pakis yang sudah dicacah/dipotong-potong
atau dikeringanginkan.
4) Menyimpan pakis cacah dalam karung atau siap dicampurkan
dengan substrat lainnya untuk membuat komposisi substrat
hidroponik.
c. Menyiapkan pasir Malang/pasir agregat
1) Pasir yang digunakan sebagai substrat hidroponik berukuran
agregat, yaitu antara 3-8 mm.
2) Menggunakan saringan ganda untuk mendapatkan pasir
berukuran agregat, dengan cara menyusun saringan dengan mata
saring yang berukuran lebih besar (8 mm) di bagian atas,
sementara yang berukuran lebih kecil (5 mm) di bagian bawah.
3) Menyaring pasir dan mengumpulkan pasir yang terperangkap di
bagian tengah/di antara kedua saringan, yang merupakan pasir
dengan ukuran yang kita kehendaki.
4) Mencuci pasir dengan cara merendamnya dengan air, kemudian
ditiriskan dan dijemur.
d. Mengukur kapasitas menahan air pada tiap-tiap jenis bahan substrat
dan pada beberapa komposisi substrat hidroponik dengan cara
sebagai berikut:
1) Mengisi polybag dengan substrat sebanyak 1 L, kemudian
menimbang (B1).
2) Menuangkan air sebanyak 1 L (V1) ke dalam polybag yang
telah berisi substrat, menunggu selama 30 menit agar air
membasahi seluruh bagian substrat.
3) Membuat lubang pada bagian bawah polybag (bisa
menggunakan paku atau lidi) sehingga air dapat menetes namun
substrat tidak ikut keluar.
4) Menampung air yang menetes dan menunggu hingga beberapa
lama sampai air tidak lagi menetes, kemudian mengukur volume
air yang menetes (V2).
5) Menimbang kembali polybag berisi substrat setelah dibasahi
(B2).
6) Menghitung jumlah air yang dapat tertahan dalam substrat
dengan melengkapi tabel berikut:
Volume Air Berat
Jenis Bahan
yang Substrat V1-V2 B2-B1
Substrat/ Komposisi
Menetes Basah (ml) (gram)
Substrat
(ml) (gram)
A
B
C
D
E
DST…
D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Data Rekapan Daya Tampung Substrat dan Komposisi Media
Hidroponik
Berat
Jenis bahan Volume air
substrat V1-V2 B1-B2
Kel substrat/komposisi yang
basah (ml) (gr)
substrat menetes (ml)
(gram)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Sumber: Data Rekapan
Tabel 5.2 Dokumentasi Substrat Pakis Commented [U9]: SESUAIKAN KELOMPOK

Gambar 5.2 Penimbangan Pakis Basah


Gambar 5.1 Penimbangan Pakis Kering

Gambar 5.3 Air pada Pakis Gambar 5.4 Air pada Pakis yang menetes

2. Pembahasan
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai