Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya dapur tinggi digunakan untuk mengolah bijihbijih besi


untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah
kembali kedalam dapur, untuk dijadikan baja atau baja tuang; juga besi tuang.
Konstruksi dapur tinggi dapat dilihat pada gambar 2-1. Bahan yang digunakan
dalam proses dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar dari dapur tinggi
diperlukan bahan-bahan antara lain : Bijih besi, batu kapur, bahan bakar dan udara
panas.

Ferro merupakan sebuah sebutan yang tidak asing lagi kita khususnya bagi
kelompok dunia bahan teknik ferro. Bahan baku utama baja berupa iron ores atau
bijih besi yang diolah dalam dapur tinggi (blast furnace). Dapur tinggi adalah
proses mula bijih-bijih besi diproduksi untuk kemudian dijadikan bahan dasar
untuk pembuatan baja-baja dan atau besi-besi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian Blast Furnace (BF) ?

2. Bagaimana Konstruksi Blast Furnace (BF) dan cara kerja BF?

3. Apa saja bahan baku dan bahan tambahan BF?

4. Bagaimanakah reaksi kimia dalam BF dan efisiensi gas BF?

5. Apa saja hasil produk dan penggunaanya dalam dunia teknik?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Blast Furnace (BF).

1
2. Untuk mengetahui bagaimana kontruksi Blast Furnace dan prinsip kerja Blast
Furnace.

3. Untuk mengetahui bahan baku dan bahan tambahan BF.

4. Untuk mengetahui reaksi kimia dalam BF dan efisiensi gas BF.

5. Untuk mengetahui hasil produksi dan manfaat dapur tinggi dalam dunia teknik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Blast Furnace (BF)

Blast furnace (dapur tinggi) adalah tanur metalurgi digunakan untuk


peleburan untuk memproduksi industri logam, umumnya ferro. Dalam dapur
tinggi, bahan bakar, bijih, dan kapur terus dipasok melalui bagian atas tanur,
sementara udara (kadang-kadang dengan pengayaan oksigen) yang ditiupkan ke
bagian bawah tanur, sehingga reaksi kimia berlangsung sepanjang tanur sebagian
bahan bergerak ke bawah pada bagian tanur. Produk dari dapur tinggi biasanya
berupa logam cair dan terak fase disadap dari bawah, dan gas buang yang keluar
dari bagian atas tanur. Aliran ke bawah dari bijih besi dan fluks dalam kontak
dengan upflow panas, karbon monoksida yang kaya gas pembakaran merupakan
proses pertukaran perlawanan.

Blast furnace atau dapur tinggi harus dikontraskan dengan tanur udara
(seperti tanur reverberatory) oleh konveksi dari gas panas di buang cerobong asap.
Menurut pengertian dalam arti luas, bloomeries untuk ferro, rumah meniup untuk
timah, dan pabrik smelt untuk memimpin akan diklasifikasikan sebagai dapur
tinggi atau blast furnace. Namun, sebutan ini biasanya terbatas dengan
digunakannya untuk peleburan iron ores untuk memproduksi pig iron, bahan
antara yang digunakan dalam produksi besi dan baja komersial.

Dapur tinggi digunakan untuk mengolah iron ores menjadi besi kasar. Besi
kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi tersebut dimasukkan kedalam dapur/
konveerter, untuk dijadikan baja, baja tuang, atau besi tuang. Bahan - bahan yang
diperlukan dalam proses dapur tinggi untuk mengubah biji besi menjadi besi
kasar, antara lain : Batu kapur (fluks), Bijih besi, bahan bakar (kokas) dan udara
panas.

3
Iron ores diperoleh dari proses penambangan dan proses pemisahan
(extraction), iron ores merupakan bahan utama yang akan diubah menjadi besi
kasar.

1. Batu kapur : batu kapur bertindak sebagai pengikat kotoran (fluks), jadi
pengotor pengotor yang ikut tercampur pada cairan besi yang akan mengurangi
kualitas besi kasar akan diikat oleh batu kapur dan dibuang menjadi terak.

2. Bahan Bakar : Bahan bakar yang umum diqunakan dalam proses dapur tinggi
biasanya adalah kokas. Tapi bahan bakar lain seperti arang kayu juga antrasit juga
bisa digunakan.

3. Udara panas : Digunakan untuk melangsungkan pembakaran dengan bahan


bakar menjadi CO2 dan gas CO untuk menghasilkan panas, Udara panas
dihembuskan dengan maksud agar pembakaran sempurna, lebih cepat, sehingga
kebutuhan kokas berkurang. Udara panas dihasilkan oleh dapur cowper.

Dapur tinggi pada umumnya diletakkan tidak jauh dari daerah


penyimpanan atau pengadaan bahan yang akan diolah, seperti iron ores atau bijih
besi, bahan bakar, dan batu kapur. Tujuannya untuk mempermudah dan
mempercepat proses pengisian bahan mentah ke dalam dapur tinggi sehingga
dapat memperlancar produksi besi kasar.

Blast firnace atau dapur tinggi terdiri dari kerangka baja yang terdiri tegak
lurus hampir membentuk seperti sebuah silinder. Tanur ini mempunyai tinggi
sekitar 30 meter dan diameter sekitar 6 meter. Pada bagian dalam tanur telah
disediakan batu tahan api dan dilengkapi dengan alat yang digunakan untuk
memasukan bahan – bahan di bagian atas, sedangkan di bagian bawah terdapat
tempat pengumpulan besi dan terak cair.

4
2.2 Konstruksi Dapur tinggi atau blast furnace dan cara kerjanya

Dapur tinggi atau blast furnace mempunyai bentuk dua buah kerucut yang
berdiri menjadi satu di atas yang lain pada alasnya. Di bagian atas adalah tanurnya
yang melebar ke bawah, sehingga muatannya dengan mudah meluncur ke bawah
dan tidak terjadi hambatan. Bagian bawah melebar ke atas dengan tujuan agar
muatannya tetap berada di bagian ini. Dapur tinggi atau blast furnace terbuat dari
susunan batu tahan api yang diberi selubung baja pelat untuk memperkokoh
konstruksinya. Tanur ini diisi dari atas dengan alat pengisi. Berturut-turut
dimasukkan kokas, bahan tambahan (batu kapur) dan iron ores. Kokas adalah
arang batu bara yaitu batu bara yang sudah didestilasikan secara kering dan
mengandung belerang yang sangat rendah sekali. Kokas berfungsi sebagai bahan
bakarnya dan membutuhkan zat asam yang banyak sebagai pengembus. Agar
proses dapat berjalan dengan cepat udara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih
dahulu di dalam dapur pemanas udara.

Besi cair di dalam dapur tinggi, kemudian dicerat dan dituang menjadi besi
kasar, dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan
ancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah), atau dalam keadaan
cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja di dalam konvertor atau dapur baja
yang lain, misalnya dapur Siemen Martin. Batu kapur sebagai bahan tambahan
gunanya untuk mengikat abu kokas dan batu-batu ikutan hingga menjadi terak
yang dengan mudah dapat dipisahkan dari besi kasar. Terak itu sendiri di dalam
proses berfungsi sebagai pelindung cairan besi kasar dari oksida yang mungkin
mengurangi hasil yang diperoleh karena terbakarnya besi kasar cair itu. Batu
kapur yang terurai akan mengikat batu-batu yang terangkut dan unsur-unsur
lainnya.

5
Gambar 1. Prinsip Kerja Blast Furnace/ Dapur Tinggih

Gambar 2. Proses yang terjadi dalam Blast Furnace

Proses produksi didalam dapur tinggi ada 4 tahap :

1) Proses Pemasukan Muatan : Yang dimaksud dengan muatan dapur tinggi


adalah isi dari dapur tinggi yang terdiri atas bahan bakar kokas, biji besi dan
bahan tambah yang berupa batu kapur.

2) Proses Reduksi : Reduksi yaitu Oksid arang C(O) dan kokas serta zat arang C.
Proses ini terjadi sangat cepat. Pada proses reduksi terbagi menjadi 3 daerah,
yaitu:

a. Daerah pengeringan

Daerah paling atas, terdapat gas CO2

6
b. Daerah reduksi

Muatan akan mulai melebur dan bergerak kebawah mendekati daerah


pencairan

c. Daerah pencairan

3) Proses Pencairan : Muatan dapur tinggi yang berisi kokas, biji besi dan batu
kapur setelah mengalami pemanasan akan bergerak kebawah. Dalam perjalanan
dari atas ke bawah mengalami proses reduksi.

4) Hasil produksi dapur tinggi : Besi kasar sebagai bahan dasar pembuatan bajada
gas dapur tinggi.

Cara Kerja Dapur Tinggi :

1. Bahan bakar, bijih besi dan bahan tambahan dimasukkan secara teratur
berlapis-lapis.
2. Udara panas dimasukkan dari daputr cowper dengan kecepatan 100m/dt,
maka udara panas mengadakan pembakaran (CO2 dan pembentukan CO)
sebagai gas untuk mereduksi bijih-bijih besi dengan temperature ±
9000oC.
3. Muatan yang turun ertama kali melepas air, kemudian hidrat arang dan
terjadi pengikatan kimiawi pada waktu reduksi pertama oleh CO pada
suhu ± 400oC.
4. Bijih besi turun terus supaya arang/kokas yang pijar berwarna putih
menerima zat arang dan membentuk karbonat-karbonat seperti batu kapur
dan dolomite, baru kehilangan CO2 pada suhu 700oC.-800oC., maka
teraknya terbentuk bersama-sama dengan reduksi sempurna dari besi.

Batu tambang/batu kapur CaCO/CaCO3 dinamakan dolomit, untuk :

· Mengikat kotoran

7
· Melindungi besi/cairan besi dan oksidasi

Hasil olahan blast furnace/ dapur tinggi adalah :

1. Besi kasar / pig iron

2. terak

3. Gas dan debu

Gambar 3. Proses Blast furnace/ Dapur Tinggi

Proses Dalam Blast Furnace/ Dapur Tinggi

Prinsip kerja dari dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses ini unsur
karbon monoksida dapat menyerap unsur asam dari ikatan-ikatan besi unsur asam
pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 1800oC dengan udara panas,
maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak
terjadi pembuntuan karena proses berlangsung maka diberi batu kapur sebagai
bahan tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih besinya mempunyai
sifat basa dan sebaliknya bahan tambahan diberikan yang bersifat basa apabila
bijih besi bersifat asam. Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya
dialirkan keluar melalui bagian atas dan ke dalam pemanas udara. Terak yang
menetes ke bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang
dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan.

Proses reduksi di dalam dapur tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut:


Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi : C + O2 CO2 sebagian dari CO2

8
bersama dengan zat arang membentuk zat yang berada ditempat yang lebih atas
yaitu gas CO. CO2 + C → 2CO Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 3000
sampai 8000 C oksid besi yang lebih tinggi diubah menjadi oksid yang lebih
rendah oleh reduksi tidak langsung dengan CO tersebut menurut prinsip : Fe2O3
+ CO → 2FeO + CO2

Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi
tidak langsung menurut prinsip : FeO+CO FeO+CO2. Reduksi ini disebut tidak
langsung karena bukan zat arang murni yang mereduksi melainkan persenyawaan
zat arang dengan oksigen. Sedangkan reduksi langsung terjadi pada bagian yang
terpanas dari dapur, yaitu langsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini
berlangsung sebagai berikut. FeO + C → Fe + CO. CO yang terbentuk itulah yang
naik ke atas untuk mengadakan reduksi tidak langsung tadi. Setiap 4 sampai 6 jam
dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknya dan baru kemudian besi. Besi
yang keluar dari dapur tinggi disebut besi kasar atau besi mentah yang digunakan
untuk membuat baja pada dapur pengolahan baja atau dituang menjadi balok-
balok tuangan yang dikirimkan pada pabrik-pabrik pembuatan baja sebagai bahan
baku. Besi cair dicerat dan dituang menjadi besi kasar dalam bentuk balok-balok
besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi tuang (di
dalam dapur kubah) atau masih dalam keadaan cair dipindahkan pada bagian
pembuatan baja (dapur Siemen Martin).

Terak yang keluar dari dapur tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi
bahan pembuatan pasir terak atau wol terak sebagai bahan isolasi atau sebagai
bahan campuran semen. Besi cair yang dihasilkan dari proses dapur tinggi
sebelum dituang menjadi balok besin kasar sebagai bahan ancuran di pabrik
penuangan, perlu dicampur dahulu di dalam bak pencampur agar kualitas dan
susunannya seragam. Dalam bak pencampur dikumpulkan besi kasar cair dari
bermacam-macam dapur tinggi yang ada untuk mendapatkan besi kasar cair yang
sama dan merata. Untuk menghasilkan besi kasar yang sedikit mengandung
belerang di dalam bak pencampur tersebut dipanaskan lagi menggunakan gas
dapur tinggi.

9
2.3 Bahan Baku dan Tambahan Dalam Blast Furnace

Bahan utama untuk membuat besi kasar adalah bijih besi. Berbagai macam
bijih besi yang terdapat di dalam kulit bumi berupa oksid besi dan karbonat besi,
diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

1. Batu besi coklat (2Fe2O3 + 3H2O) dengan kandungan besi berkisar 40%.

2. Batu besi merah yang juga disebut hematit (Fe2O3) dengan kandungan besi
berkisar 50%.

3. Batu besi magnet (Fe2O4) berwarna hijau tua kehitaman, bersifat magnetis
dengan mengandung besi berkisar 60%.

4. Batu besi kalsit atau spat (FeCO3) yang juga disebut sferosiderit dengan
mengandung besi berkisar 40%.

Iron ores atau bijih besi dari tambang biasanya masih tercampur dengan
pasir, tanah liat, dan batu-batuan dalam bongkah-bongkahan yang tidak sama
besar. Untuk kelancaran proses pengolahan bijih besi, bongkah-bongkah tersebut
dipecahkan dengan mesin pemecah, kemudian disortir antara bijih besih dan batu-
batuan ikutan dengan tromol magnet. Pekerjaan selanjutnya adalah mencuci bijih
besi tersebut dan mengelompokkan menurut besarnya, bijihbesi halus dan butir-
butir yang kecil diaglomir di dalam dapur sinter atau rol hingga berupa bola-bola
yang dapat dipakai kembali sebagai isi dapur. Setelah bijih besi itu dipanggang di
dalam dapur panggang agar kering dan unsur-unsur yang mudah menjadi gas
keluar dari bijih kemudian dibawa ke dapur tinggi diolah menjadi besi kasar.

Bahan yang digunakan dalam proses dapur tinggi untuk menghasilkan besi
kasar dari dapur tinggi diperlukan bahan-bahan antara lain : Bijih besi, batu kapur,
bahan bakar dan udara panas.

1. Iron ore didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Iron ore
merupakan bahan pokok dari dapur tinggi.

10
2. Batu Kapur digunakan untluk mengikat bahan-bahan yang ikut campur dalam
cairan besi untuk menjadikan terak. Dengan adanya terak yang terletak di
permukaan cairan-besi ini, terjadinya oksidasi oleh udara dapat dihindari. Sebagai
bahan tambahan biasanya digunakan batu kapur (CaCO3) murni, kadang Pula
dolomit yang merupakan campuran dari CaCO3 dan MgCO3.

3. Bahan Bakar yang diqunakan dalam proses dapur tinggi ialah kokas, arang
kayu, juga antrasit.

4. Udara panas digunakan untuk mengadakan pembakaran dengan bahan bakar


menjadi CO2 dan gas CO guna menimbulkan panas,juga untuk mereduksi bijih-
bijih besi. Udara panas dihembuskan dengan maksud agar pembakaran sempurna,
hingga kebutuhan kokas berkurang. Pemanasan udara dilakukan pada dapur
pemanas cowper.

Bahan Tambahan Dalam Dapur Tinggi Blast Furnace

Batu Kapur : kapur digunakan untluk mengikat bahan-bahan yang ikut campur
dalam cairan besi untuk menjadikan terak. Dengan adanya terak yang terletak di
permukaan cairan-besi ini, terjadinya oksidasi oleh udara dapat dihindari. Sebagai
bahan tambahan biasanya digunakan batu kapur (CaCO3) murni, kadang Pula
dolomit yang merupakan campuran dari CaCO3 dan MgCO3.

2.4 Reaksi Kimia Dalam Blast Furnace dan Efistiensi Gas Blast Furnace

Metode dapur tinggi/ blast furnace modern secara ringkas adalah


sebagai berikut: Pada waktu iron ores/ bijih-bijih besi, bahan bakar dan tambah
dimasukkan kedalam dapur,partama-tama dihilangkan kelembaban dan kadar air
pada daerah suhu 200-30o°C. Dengan meningkatnya suhu, terjadinya reaksi tak
langsung terhadap bijih-bijih besi dengan reaksi sbb:

1. 3Fe2O3 + CO -> 2 Fe3O4 + CO2


2. 2Fe2O3 + 6CO -> 4 Fe + 6 CO2

11
Pada suhu -> 535OC, carbon monoksida mulai terurai menjadi karbon
bebas dan karbon dioksida, dengan reaksi sbb :

3. Fe3O4 + CO -> 3 FeO + CO2 Pada suhu ± 400 °C

reduksi langsung terdapat iron ores sebagai berikut :

4. Fe2O3 + C -> 2 FeO + CO


5. Fe3O4 + C -> 3 FeO + CO

Saat daerah suhu 700 – 800 0C reduksi langsung ferro oksida mulai
dengan membentuk besi spong yang mengandung karbon.Reaksi ini terjadi antara
pertengahan (setengah jalan antara puncak dan dasar dapur tinggi).Batu kapur
terurai pada suhu 800°C. dan dolomit pada suhu 1075OC dengan reaksi :

6. CaCO3 -> CaO + CO2 MgCO3 -> MgO + CO2

Sementara besi spong memperoleh kandungan karbon yang menurunkan


titik lebur dan dalam peleburan menyerap karbon dari kokas semakin lama
scmakin banyak.Batu kapur mengikat kotoran-kotoran bijih besi dan abu
kokas.Semakin ke bawah suhu semakin meningkat dan terjadi reduksi langsung
paduan dan metalloid dean reaksi sbb

7. SiO2 + 2C -> Si + 2CO

b. MnO + C -> Mn + CO

c. P205 + 5C -> 2P + 5CO

d. FeS + CaO + C -> CaS + Fe + CO

8. Ca3PO4 + 3SiO2 + 5CO -> 3CaSiO3 + 5CO + 3Fe3P

Didekat tuyer (Lubang tiup) ada hembusan udara panas yang mongenai kokas
terjadi reaksi sbb:

9. 2C + O2 -> 2CO

12
Sehingga selalu ada gas CO yang dipakai untuk roduksi. Jadi kokas didalam dapur
tinggi berfungsi selain sebagai sumber kalor adalah berfungsi untuk mereduksi
oksigen dalam bijih-bijih besi.

Besi kasar : Ada dua macam besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi yaitu
besi kasar putih dan besi kasar kelabu. Besi kasar kelabu (Kishy pig iron) Nama
besi kasar ini didapat berdasarkan warna bidang patahnya,yang berwarna kelabu
muda sampai tua hampir hitam. Besi kasar kelabu lebih halus lebih liat
dibandingkan dengan besi kasar putih,Titik Cairnya -> 1300OC dan berat jenisnya
7 Sampai 7,2, kg/dm3. Besi kasar kelabu ada 2 macam yaitu

Besi kasar kelabu muda : Besi kasar ini mengandung silisium ½ % – 1 % dan
butirbutirnya halus baik untuk silinder mesin.

-Besi kasar kelabu tua : Sifat-sifatnya mudah dituang butir-butirnya kasar juga
tahan terhadap tekanan tinggi

10. Besi kasar putih (Forge pig iron).Nama besi kasar ini juga didapat dari
warna bidang patahnya.Pada besi kasar ini zat arangnya sebagian besar
berbentuk karbid besi (Fe3C), sehingga sifatnya keras dan getas. Titik
cairnya + 1100 °C. Kadar karbonnya 2,3 % – 3,5 %, dan kadar mangannya
agak besar. Besi kasar ini paling baik untuk digunakan untuk baja berat
jenisnya 7,58 – 7,73. kg/dm3”.

Efisiensi Gas Blast Furnace

Blast Furnace/ Dapur tinggi dibangun dalam 2 lapisan, yaitu lapisan luar (plat
baja) dan lapisan dalam (batu bata tahan api). Didalam dapur ini, bijih besi akan
ditambahkan batu kapur yang berfungsi sebagai pengikat kotoran (terak) dan juga
kokas yang berfungsi sebagai bahan bakar. Kesemua bahan-bahan tersebut
dipanaskan hingga mencair. Prinsip pokok dari kerja dapur tinggi adalah dengan
mereduksi oksigen dari bijih besi yang terjadi dalam 3 tahap, yaitu :

a. Reduksi tidak langsung dengan CO pada suhu 300 derajat Celcius hingga 800
derajat Celcius.

13
Fe2O3 + CO –> 2FeO + CO2

b. Reduksi tidak langsung pada daerah temperature 800 derajat Celcius hingga
1100 derajat Celcius.

FeO + CO –> Fe + CO2

c. Reduksi langsung pada daerah temperature 1100 derajat Celcius hingga 1800
derajat Celcius.

FeO + C –> Fe + CO

Bahan-bahan ikatan akan diikat oleh batu kapur pada titik cair yang tinggi dalam
bentuk terak. Bahan terak ini tidak akan dipakai pada fabrikasi besi kasar.
Meskipun demikian terak ini masih bernilai ekonomis, misalnya sebagai bahan
ASPAL (untuk jalan raya-red). Selain terak, produk sampingan dari dapur tinggi
ini yakni : Gas. Hal ini dikatakan demikian karena Gas ketika keluar dari dapur
tinggi masih mempunyai panas yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan ulang
untuk memanaskan dapur atau tanur.

2.5 Hasil Produk dan Penggunaanya Dalam Dunia Teknik

Produk Utama

- Besi kasar (Pig Iron) Merupakan hasil pokok dari dapur tinggi yang berasal dari
reaksi reduksi atas bijih besi dengan komposisi sebagai berikut :

- Karbon (C) = 3,85% (rata-rata)

- Mangan (Mn) = 0,9% (rata-rata)

- Phospor (P) = 0,9% (rata-rata)

- Belerang (S) = 0,025% (rata-rata)

- Silikon (Si) = 0,12% (rata-rata)

14
Sifat utama dari besi kasar adalah rapuh (getas). Sehingga hal ini perlu dilakukan
pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan dapur-dapur baja dan kupola.

Pig iron dapat dibedakan dalam dua macam, yakni :

a. Besi kasar putih

Berwarna putih (mengandung 2,3 ~ 3,5% C), bersifat getas dan keras, kandungan
Mangan (Mn) masih cukup tinggi serta sulit ditempa.

b. Besi kasar kelabu

Berwarna kelabu (mengandung lebih dari 3,5% C), kandungan Si masih cukup
tinggi, kekuatan tarik lebih rendah dari besi kasar putih, mudah dituang meskipun
masih cukup getas. Besi kasar kelabu digolongkan menjadi : besi kasar kelabu
muda yang mengandung 0,5 ~ 1% Si dengan butir-butir halus serta banyak
dipakai sebagai bahan pembuat silinder mesin dan jenis yang kedua yakni besi
kasar kelabu tua yang mengandung hingga 3% Si dengan butir-butir kasar serta
tahan getaran”.

Produk Sampingan

- Terak merupakan produk sampingan dari besi kasar, umumnya terak


mengandung komposisi sebagai berikut :

- Silika = 33% ~ 42%

- Alumina = 10% ~ 16%

- Kapur = 36% ~ 45%

- Magnesia = 3%~ 12%

- Belerang = 1% ~ 3%

- Ferro Oksida = 0,3% ~ 2%

- Mangan Oksida = 0,2% ~ 1,5%

15
Terak dapat dikategorikan menjadi terak yang bersifat Asam dan terak yang
bersifat Basa. Hal ini sangat tergantung pada komposisi Kapur (CaO) dan
Magnesia (MgO) terhadap Silika dan Alumina. Terak juga dapat digunakan
sebagai bahan pengganti kerikil (pada pengecoran Beton), pembuatan aspal dan
pupuk Phospat (jika kandungan Phospat cukup tinggi-red).

Penggunaan Prokduk Dalam Dunia Teknik

Proses Pengolahan Baja : pembuatan besi kasar menjadi baja diperlukan proses
lebih lanjut, proses ini disesuaikan menurut sifat-sifat dan campuran-campuran
yang terkandung didalam besi kasar tersebut. Pengolahan besi kasar menjadi baja
dapat dilakukan pada:

1. Konverter Bessemer

2. Konverter Thomas

3. Dapur Siemen Martin

4. Dapur Aduk

5. Dapur Listrik

Macam-macam Baja dan Kegunaan

Ditinjau dari jumlah kandungan karbon, baja terdiri atas:

1. Baja karbon rendah (Mild Steel) Dengan kandungan karbon antara 0,04% s/d
0,30%,

artinya : setiap 100 Kg baja mengandung unsur karbon antara 0,04 Kg s/d 0,30
Kg.

Banyak dijumpai dalam bentuk pelat baja

2. Baja karbon sedang artinya dengan kandungan karbon 0,30% s/d 0,6% karbon.

16
Kegunaan :

- mur baut, poros engkol, batang torak (baja karbon dengan 0,4% C)

- roda gigi, palu/martil, alat-alat penjepit/klem ( baja karbon dengan 0,5%C)

- untuk membuat pegas (baja karbon dengan 0,6% C)

3. Baja karbon tinggi (Hoght Carbon Steel) HCS artinya dengan kandungan
karbon 0,7% s/d 1,3% C. Banyak digunakan untuk alat-alat yang mengalami
temperatur tinggi, misalnya karena gesekan

Contoh : pahat potong, pegas, gergaji, martl, bantalan, peluru.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iron ores atau bijih besi adalah bahan baku pembuatan besi yang dapat
berupa senyawa oksida, karbonat, dan sulfida serta tercampur sengan unsur lain
misalnya silikon. Bijih besi diolah dalam tanur atau dapur tinggi untuk
menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku untuk pembuatan besi cor
(cast iron), besi tempa (wrought iron), dan (baja (steel). Ketigaa macam bahan itu
banyak dipakai dalam bidang teknik.

Blast Furnace/ Dapur tinggi pada diletakkan di dekat daerah penyimpanan atau
pengadaan bahan yang akan diolah, seperti bijih besi, bahan bakar, dan batu
kapur. Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat proses pengisian bahan
mentah ke dalam dapur tinggi sehingga dapat memperlancar produksi besi kasar.
Dapur tinggi terdiri dari kerangka baja yang terdiri tegal lurus dan mendekati
bentuk silinder. Dapur itu mempunyai tinggi sekitar 30 meter dan diameter sekitar
6 meter. Pada bagian dalam dapur disediakan batu tahan api dan dilengkapi
dengan alat pemasukan bahan – bahan pada bagian atas, sedangkan pada bagian
bawah terdapat tempat pengumpulan besi dan terak cair. Pemanfaatan hasil
produk dalam dunia teknik antara lain :plat baja, ,mur baut, poros engkol, batang
torak, roda gigi, palu/martil, alat-alat penjepit/klem, untuk membuat pegas, pahat
potong, pegas, gergaji, martl, bantalan, peluru

18
Daftar Pustaka

1. Tupkary, R. H., Tupkary, V. R., 2007, ” An Introduction to Modern Iron


Making”, Third Edition, Khanna Publishers, Nath Market, Nai Sarak,
Delhi.
2. Rosenqvist, T., 2004, ” Principles Of Extractive Metalurgy”, Second
Edition, Tapir Academic Press, Trondheim.
3. http://satriopage.blogspot.co.id/2012/12/makalah-blast-furnace-dapur-
tinggi.html?m=1

19

Anda mungkin juga menyukai