PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
PEMBAHASAN
1. Pernapasan
Alveolus dan bronkiol membentuk paru-paru. Udara bergerak keluar masuk dari
paru-paru oleh pergerakan sangkar kerangka (rib cage) dan diafragma, yang
mengembangkan paru-paru untuk menarik udara masuk dan mengempiskan paru-
paru untuk menolak udara keluar. Model bagaimana paru-paru berfungsi boleh
dibina dengan menggunakan jar loceng.
Terdapat empat asas mengukur isipadu paru-paru :
Isipadu pasang surut (tidal volume) (TV) : isipadu udara pernafasan biasa
seseorang itu.
Isipadu pernafasan simpanan (inspiratory reserve volume) (IRV): isipadu
maksima udara yang boleh disedut, tambahan kepada isipadu sedutan
biasa.
Isipadu simpanan hembusan (expiratory reserve volume) (ERV): isipadu
maksima udara yang boleh dihembus, tambahan kepada isipadu hembusan
biasa.
Isipadu baki (residual volume) (RV): jumlah udara yang tinggal di dalam
paru-paru dan tidak dapat disingkirkan (Isipadu udara yang kekal dalam
paru-paru selepas hembusan maksima).
Isipadu pasang surut (tidal volume) (TV): isipadu udara pernafasan biasa
seseorang itu.
Isipadu pernafasan simpanan (inspiratory reserve volume) (IRV): isipadu
maksima udara yang boleh disedut, tambahan kepada isipadu sedutan
biasa.
Isipadu simpanan hembusan (expiratory reserve volume) (ERV): isipadu
maksima udara yang boleh dihembus, tambahan kepada isipadu hembusan
biasa.
Isipadu baki (residual volume) (RV): jumlah udara yang tinggal di dalam
paru-paru dan tidak dapat disingkirkan (Isipadu udara yang kekal dalam
paru-paru selepas hembusan maksima).
FRC = ERV + RV
Haiwan boleh bernafas dengan pelbagai cara. Organ pernafasan haiwan terdiri
daripada paru-paru, insang, liang pernafasan dan kulit. Terdapat beberapa jenis
haiwan yang menggunakan cara lain untuk bernafas. Serangga air dan labah-labah
air membawa bekalan udaranya sendiri dalam bentuk gelembung udara. Larva dan
pupa nyamuk menggunakan tiup pernfasan untuk bernafas. Tumbuhan pula
bernafas melalui stoma. Stoma ialah liang-laing seni yang terdapat pada daun.
Stoma lebih didapati di bahagian bawah daun. Gas oksigen diserap masuk dan gas
karbon dioksida dibebaskan melalui stoma. Pada sesetengah tumbuhan, stoma
terdapat juga pada bahagian batang muda. Tumbuhan juga boleh bernafas melalui
liang pernafasan yang terdapat pada bahagian ranting dan batang. Tumbuhan yang
hidup di dalam air bernafas melalui ruang udara yang terdapat bahagian
batangnya. Pokok bakau yang hidup di kawasan tanah berlumpur bernafas melalui
akar pernafasan.
2. Sirkulasi Darah
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta,
melalui vena umbikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah
tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula.
Di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik
ke atrium sinistra, melalui foramen yang terletak diantara atrium dekstra dan
atrium sinista. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel kiri
yang kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil dari darah atrium
kanan mengatur ke ventrikel kanan bersama-sama dan darah yang berasal dari
paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini,
yang seyogyanya megnalir melalui arteria pulmoralis darah di aorta akan mengalir
ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh darah
dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran
dan sebagainya akan dialirkan ke plasenta melalui 2 arteria umbilikalis.
Seterusnya diteruskan ke peredaran darah di koteledon dan jonjot-jonjot dan
kembali melalui vena umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya sirkulasi janin ini
berlangsung ketika janin berada di dalam uterus. Ketika janin dilahirkan, segera
bayi mengisap udara dan menangis kuat. Dengan dengan demikian, paru-parunya
akan berkembang, tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah darah
terisap ke dalam paru-paru. Dengan demikian, duktus botalli tidak berfungsi lagi.
Demikian pula, karena tekanan dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan
tertutup, sehingga foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi. Akan
dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus vengsus arantii
akan mengalami obiliterasi dengan demikian, setelah bayi lahir maka kebutuhan
oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi
dipenuhi oleh makanan yang dicerna sistem pencernaan sendiri. Dewasa ini,
daspat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan di tali pusat.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran
darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem
peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam
tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah
mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang
berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal
pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam
jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti
urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-
sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya
adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat
buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian
utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi,
misalnya arterosklerosis.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak
elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai
katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu
arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.
Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah
balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui
serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke
jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang
kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung
karbondioksida.
3. Traktus Digestivus
Pada kehamilan empat bulan, alat pencernaan ini telah cukup terbentuk dan janin
telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga
dengan demikian janin membantu pula dalam perputaran air ketuban. Absorbsi air
ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus. Bahwa janin menelan
air ketuban, dapat dibuktikan dengan adanya lanugo, verniks kaseosa dimekonium
setelah bayi dilahirkan. Warna hijau tua mekonium disebabkan oleh pemecahan
bilirubin. Marconium dapat keluar per anum bila timbul hipoksia berat, sehingga
usus-usus mengadakan peristaltik, sedangkan muskulus sfingter ani dalam
keadaan lumpuh. Dengan demikian mekonium mencampuri likuor amnii, yang
kemudian berwarna kehijau-hijauan. Juga bila ada tekanan di dalam uterus yang
meningkat hingga menekan isi abdomen janin, umpamanya pada janin dalam letak
sungsang, mekonilum secara mekanik keluar dari anus. Juga obat yang
meningkatkan mekanisme peristaltik pada ibu, dapat pula melalui plasenta dan
memberi akibat yang sama pada janin. Pada umumnya janin menelan rata-rata 450
ml air ketuban setiap harinya. Hepar janin pada kehamilan empat bulan
mempunyai peranan dalam hemopoesis. Pula dalam metabolisme hidrat arang
mulai berperan. Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada akhir triwulan
makin meningkat. Sesudah bayi dilahirkan, simpanan glikogen ini cepat terpakai.
Vitamin A dan D disimpan juga dalam hati. Bahwa hepar janin masih imatur
dalam fungsinya selama dalam kandungan dan pula sesudah dilahirkan,
dinyatakan oleh ketidakmampuannya untuk meniadakan bekas penghancuran
darah dari peredaran darah, plasenta dan hati ibu menyelesaikan ini. Akan tetapi,
sebagian kecil bilirubin diolah oleh hepar janin dan disalurkan ke usus melalui
saluran empedu dimana dialami oksidasi dijadikan biliverdin. Pigmen inilah yang
membuat warna mekonium kehijau-hijauan. Pada umumnya plasenta dapat
meniadakan dengan cepat bekas-bekas metabolisme bilirubin. Akan tetapi pada
keadaan dimana hemadisit darah terlalu cepat, umpamanya dalam hal
eritroblastosis fetalis, mekanisme di plasenta tidak dapat mengetahuinya. Akan
timbul hiperbilirubinemia dengan pigmen yang akibatnya dapat ditemukan di
dalam air ketuban. Adanya pigmen tersebut dalam likuor amnii dipakai untuk
membuat diagnosis dan mengadakan penilaian mengenai kehamilan demikian itu
imaturitas hepar yang menyangkut fungsinya dalam sistem enzim ialah mengenai
kekurangan enzim glukorunil transferase, yang terjadi hingga dalam masa
neonatus dan dalam waktu yang berbeda-beda. Terutama ini terjadi pada bayi
prematur yang tidak mudah meniadakan hasil pengolahan hemoglobin melalui
heparnya. Timbulnya ikterus neonatorum dalam hal ini agaknya disebabkan oleh
hal tersebut di atas. Pankreas telah mulai berfungsi meskipun amat terbatas.
Insulin telah dapat ditemukan pada kehamilan 13 minggu dan produksinya
meningkat dengan tuanya kehamilan. Pada ibu dengan diabetes mellitus tampak
adanya hipertrofi sel-sel longerhons. Akan tetapi, bukti bahwa insulin janin
membantu ibunya dalam hal diabetes melitus belum ada.
4. kelenjar Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut
endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas
dibandingkan dengan penyakit dalam.
Glandula suprarenalis fetus lebih besar jika dibandingkan dengan apa yang
ditemukan pada orang dewasa. Yang menbuatnya jauh lebih besar ialah bagian
korteks. Bagian yang menjadi besar mengecil, segera sesudah bayi dilahirkan.
Aldeoteron biasanya ditemukan dalam konsentrasi yang meningkat dan mudah
melintasi plasenta.
5. Urat Saraf
Jika janin pada kehamilan 10 minggu dilahirkan hidup, maka dapat dilihat bahwa
fetus tersebut dapat mengadakan gerakan-gerakan spontan. Rangsangan local
dapat membuat janin menganga dalam mengadakan fleksi pada jari-jari tangan
serta kaki. Gerakan menelan baru terjadi pada kehamilan 4 bulan, sedangkan
menyedot baru pada kehamilan 6 minggu.
Dalam triwulan terkahir hubungan urat saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih
sempurna, sehingga fetus yang dilahirkan sesudah kehamilan 32 minggu dapat
hidup diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan mata fetus amat sensitif untuk
cahaya. Bagian dalam tengah, dan luar telinga dibentuk dalam triwulan kedua.
Dewasa ini dipakai untuk penilaian adanya kelainan organic pada urat saraf
ultrasonografi (USG) dan Magnetic resonance Imaging (MRI).
HNP kepanjangan dari ‘Hernia Nucleus Pulposus‘, yaitu tergesernya cakram
tulang rawan penyekat antar badan ruas tulang belakang sehingga ‘nucleus
pulposus’ sentral cakram tulang rawan tergeser keluar dari biasanya ke arah kiri
atau kanan dan akan langsung menekan jaras saraf paravertebral.
Struktur tulang belakang (kolumna vertebralis) juga memiliki persendian.
Serangkaian silinder korpus vertebra yang menyusun kolumna vertebralis
dihubungkan oleh persendian yang dinamakan diskus intervertebralis, yang
berfungsi membantu meredam tekanan dan regangan (seperti shock breaker) yang
terjadi terhadap kolumna vertebralis.
Fungsi mekanik diskus ini mirip balon berisi air yang diletakkan di antara dua
telapak tangan. Bila ada tekanan (kompresi) ke tulang belakang, karena misalnya
melakukan suatu gerakan, tekanan itu akan disalurkan merata ke seluruh diskus.
Gaya pada diskus akan semakin bertambah jika kita membungkuk. Kadar cairan
dan elastisitas diskus bisa menurun dan rapuh antara lain karena penuaan. Tapi
pada usia muda bisa juga terjadi karena dasarnya memang sudah lemah atau
seseorang pernah mengalami trauma (kecelakaan). Gerakan yang berulang pada
satu sisi diskus bisa menimbulkan sobekan pada masa fibroelastis yang
membungkus diskus yang sekaligus akan menjadi titik lemahnya (resistensi locus
minoris). Sampai di sini belum timbul nyeri. nyerinya baru mulai terasa jika sudah
ada titik lemah, Sebuah gerakan kecil saja, seperti membungkuk memungut koran
pagi di teras, bisa menyebabkan pergeseran diskus.
Setiap diskus terdiri atas jaringan sel yang mengandung gelatin, seperti bubur
yang disebut nukleus pulposus, yang dikelilingi jaringan ikat tebal (anulus
fibrosus). Diskus ini melekat erat dengan jaringan tulang rawan yang melapisi
permukaan atas dan bawah masing-masing korpus vertebralis.
Di daerah servikal (leher) dan lumbal (pinggang) yang relatif lebih mobile, diskus
intervertebralis lebih tebal, namun jaringan fibrokartilago (jaringan ikat dan tulang
rawan) di daerah belakang lebih tipis dibanding dengan diskus intervertebralis
lainnya, yang keseluruhannya berfungsi untuk memungkinkan kita bergerak
dengan bebas. Karena alasan ini juga, herniasi paling sering terjadi di daerah leher
dan pinggang.
Insiden tertinggi HNP terjadi pada usia 30-50 tahun, saat nukleus pulposus masih
bersifat gelatinous. Kandungan air di dalam diskus akan berkurang secara alamiah
akibat bertambahnya usia.
6.Imunologi
Imunologi adalah cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup studi
tentang semua aspek dari sistem kekebalan tubuh dalam semua organisme. Ini
berkaitan dengan, antara lain, fungsi fisiologis dari sistem kekebalan tubuh dalam
keadaan kesehatan dan penyakit, malfungsi sistem kekebalan tubuh pada
gangguan imunologi (penyakit autoimun, hypersensitivities, defisiensi imun,
penolakan transplantasi), kimia, fisik dan fisiologis karakteristik komponen dari
sistem kekebalan tubuh secara in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki
aplikasi dalam beberapa disiplin ilmu pengetahuan, dan dengan demikian dibagi
lagi.
Smith mengemukakan bahwa dari kehamilan 8 minggu telah ada gejala terjadinya
kekebalan dengan adanya limfosit-limfosit di sekitar tempat timus kelak. Dengan
tuanya kehamilan jumlah limfosit didalam darah perifer meningkat dan mu;ai
terbentuk pula folikel-folikel di mana-mana. Jumlah folikel limfe yang terbanyak
terdapat pada akhir kehamilan misalnya dilimpa yang pada permulaan hanya
memperlihatkan jaringan yang berwarna merah saja. Dengan tuanya kehamilan
ditemukan sarang – sarang sel limfoid yang makin lama makin besar dalam
jumlah yang kian meningkat.
Perlindungan pasif yang diterima oleh fetus dari ibu dalam bentuk gamma-G-
Imunoglobin yang disalurkan melalui plasenta terjadi pada imunisasi terhadap
difteria, tetanus, campak, cacar, poliomelitus, Coxsackie virus, dan herpes
simpleks. Kekebalan yang diterima itu tergantung pada tingginya kadar benda
penagkis ibu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra melalui
beberapa tahap yang perlu dipelajari diantaranya pernapasan, sirkulasi dan trafetus
digestivus.