Anda di halaman 1dari 6

PEKAN PEDULI HEPATITIS B

(Tanggal 4 - 12 September 2017)

A. Pengertian
Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati yang disebabkan oleh
virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B bisa menyebabkan kondisi
akut dan kronis pada pasien. Jika sudah memasuki level kronis,
penyakit ini bisa membahayakan nyawa penderitanya. Jika tidak
segera ditangani, pendertia hepatitis B kronis berisiko
terkena sirosis, kanker hati, atau gagal hati.

Hepatitis B sulit dikenali karena gejala-gejalanya tidak langsung


terasa dan bahkan ada yang sama sekali tidak muncul. Karena
itulah, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah
terinfeksi. Virus ini biasanya berkembang selama 1-5 bulan sejak
terjadi pajanan terhadap virus sampai kemunculan gejala pertama.
B. Gejala
Beberapa gejala umum hepatitis B antara lain:
 Kehilangan nafsu makan.
 Mual dan muntah.
 Nyeri di perut bagian bawah.
 Sakit kuning (dilihat dari kulit dan bagian putih mata yang
menguning).
 Gejala yang mirip pilek, misalnya lelah, nyeri pada tubuh, dan
sakit kepala.

C. Penderita Hepatitis B di Indonesia


Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk di
Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan
lebih dari 680 ribu orang meninggal dunia tiap tahun akibat
komplikasi hepatitis B, seperti siroris dan kanker hati.

Di Indonesia sendiri, hasil riset Kesehatan Dasar pada yang dirilis


pada 2015 menunjukkan bahwa penderita hepatitis di Indonesia
diperkirakan mencapai 28 juta orang, dimana setengah di antaranya
berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10 persen dari risiko kronis
tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati.

D. Cara Penularan Hepatitis B


Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya
sperma dan cairan vagina. Beberapa cara penularan umumnya antara
lain:
- Kontak seksual. Misalnya berganti-ganti pasangan dan
berhubungan seks tanpa alat pengaman.
- Berbagi jarum suntik. Misalnya menggunakan alat suntik yang
sudah terkontaminasi darah penderita hepatitis B.
- Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja. Misalnya
petugas kesehatan (paramedis) yang sering berurusan dengan darah
manusia.
- Ibu dan bayi. Ibu yang sedang hamil dapat menularkan penyakit
ini pada bayinya saat persalinan.

E. Diagnosis pada Hepatitis B


Diagnosis hepatitis B dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan
darah, yakni tes antigen dan antibodi untuk virus hepatitis B, serta
pemeriksaan darah untuk melihat fungsi hati.
Ada tiga jenis pemeriksaan antigen dan antibodi untuk hepatitis B,
yakni hepatitis B surface antigen (HbsAg), hepatitis B core
antigen (HbcAg), antibodi hepatitis B surface antigen (anti-HbsAg).
Ada tiga jenis pemeriksaan antigen dan antibodi untuk hepatitis B,
yakni:
1. Hepatitis B surface antigen (HbsAg). Tes ini dilakukan untuk
menilai penularan virus hepatitis B. Hasil tes negatif (-) berarti
tidak ada virus hepatitis B dalam darah Anda. Sedangkan hasil
tes yang positif (+) menandakan bahwa Anda memiliki virus
hepatitis B dalam tubuh dan berpotensi menyebarkan virus ini
ke orang lain. Namun, tes ini tidak dapat membedakan apakah
infeksi ini sedang terjadi (akut) atau telah terjadi di masa
lampau (kronis).
2. Hepatitis B core antigen (HbcAg). Tes ini seringkali dilakukan
apabila hasil HbsAg Anda menunjukkan hasil positif, karena
dengan tes ini dapat dilihat apakah hepatitis B yang Anda alami
bersifat akut atau kronis. HbcAg positif pada umumnya berarti
Anda menderita hepatitis B kronis (jangka panjang), atau dapat
juga berarti Anda sedang dalam masa pemulihan dari hepatitis
B akut.
3. Antibodi hepatitis B surface antigen (anti-HbsAg). Tes ini
menunjukkan kekebalan anda terhadap virus hepatitis B. Apabia
anti-HbsAg Anda positif, besar kemungkinan Anda akan
terlindungi dari virus hepatitis B. Hasil tes yang positif dapat
berarti Anda telah mendapatkan vaksin hepatitis B atau Anda
telah berada dalam masa pemulihan dari hepatitis B akut.
Selain ketiga tes di atas, dokter mungkin akan menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan darah untuk melihat fungsi hati. Tes fungsi hati
ini akan melihat apakah terdapat peningkatan enzim hati, yang
menandakan bahwa hati Anda bekerja lebih keras daripada biasanya,
sedang dalam tekanan, atau sedang mengalami kerusakan.
Tes fungsi hati dilakukan untuk memeriksa kemungkinan menderita
penyakit hati lainnya. Hal ini dikarenakan gejala hepatitis B seringkali
menyerupai penyakit lainnya, terutama gangguan di hati. Pada
pemeriksaan ini, akan dilihat apakah terdapat peningkatan enzim hati,
yang menandakan bahwa hati Anda sedang berada di bawah tekanan
atau sedang mengalami gangguan tertentu.

F. Hepatitis B Akut dan Kronis


Ada dua jenis infeksi hepatitis B, yaitu akut (terjadi dalam waktu
singkat) dan kronis (jangka panjang). Infeksi akut umumnya dialami
oleh orang dewasa. Jika mengalami hepatitis B akut, sistem kekebalan
tubuh Anda biasanya dapat melenyapkan virus dari tubuh dan Anda
akan sembuh dalam beberapa bulan.
Hepatitis B kronis terjadi saat virus tinggal dalam tubuh selama lebih
dari enam bulan. Jenis hepatitis B ini lebih sering terjadi pada bayi dan
anak-anak. Anak-anak yang terinfeksi virus pada saat lahir berisiko
mengalami hepatitis B empat sampai lima kali lebih besar dibanding
anak-anak yang terinfeksi pada masa balita.
Sebanyak 20 persen orang dewasa yang terpapar virus ini akan
berujung pada diagnosis hepatitis B kronis. Penderita hepatitis B kronis
bisa menularkan virus meski tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Berdasarkan penelitian WHO, sekitar 3 dari 10 penderita hepatitis B
kronis akan mengalami sirosis.
Sirosis adalah kerusakan hati jangka panjang atau kronis yang
menyebabkan luka pada hati. Perkembangan penyakit yang perlahan-
lahan mengakibatkan jaringan sehat digantikan oleh jaringan rusak.
Fungsi hati dalam memproses nutrisi, hormon, obat, dan racun yang
diproduksi tubuh akan melambat.
G. Pengobatan Hepatitis B
Tidak ada langkah khusus dalam pengobatan hepatitis B. Tujuan
pengobatan kondisi ini adalah untuk mengurangi gejala dengan obat
pereda sakit, serta menjaga kenyamanan sehari-hari si penderita dan
keseimbangan gizinya.
Sementara itu, pengobatan untuk hepatitis B kronis tergantung pada
tingkat keparahan infeksi pada hati. Penanganan penyakit ini adalah
menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk menghambat produksi
virus dan mencegah kerusakan pada hati.

H. Vaksin dan Pencegahan Hepatitis B


Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan
melakukan vaksin. Di Indonesia sendiri, vaksin hepatitis B termasuk
vaksin wajib dalam imunisasi. Proses pemberian vaksin dilakukan
sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat anak berusia 1 bulan, dan
pada saat anak berusia 3-6 bulan. Meskipun begitu, orang dewasa dari
segala usia pun dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B, terutama
apabila mereka berisiko tinggi tertular hepatitis B. Contohnya seperti:
 Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
 Orang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks
dengan pengguna obat suntik.
 Petugas kesehatan (paramedis) yang berisiko terpapar virus
hepatitis B.
 Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.
 Penderita penyakit hati kronis.
 Penderita penyakit ginjal.

Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu
mengidap penyakit ini, bayinya harus menerima vaksin pada saat lahir
(12 jam setelah persalinan) untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi.
Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena
hepatitis B di antaranya adalah:
 Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
 Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting,
ataualat cukur.
 Waspadalah saat ingin menindik atau menato tubuh.
 Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali Anda yakin
pasangan Anda tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin
menular lainnya.

Apabila Anda telah melakukan kontak dengan salah seorang penderita


hepatitis B dalam rentang waktu 24 jam terakhir, segera periksakan diri
ke dokter. Risiko penularan penyakit ini dapat diturunkan dengan
pemberian suntikan imunoglobulin hepatitis B. Ini adalah larutan obat
yang berisi antibodi guna melawan virus hepatitis B.

(Sumber : http://www.alodokter.com/hepatitis-b)

Catatan :
To Bg. Eddy
- Design 6 Lembar A4
- Salah satu hasil design langsung dipakai untuk informasi sosmed

Anda mungkin juga menyukai