PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indikator penilaian untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu negara dan status
neonatal yang berkaitan dengan status kesehatan ibu saat hamil (Kemenkes RI,
2011).
dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin, artinya setiap
kematian ibu dan bayi baru lahir diperkirakan berturut-turut 170.000 dan 1,3 juta
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini tergolong masih cukup
tinggi dibandingkan negara-negara lain yaitu dari 390 kasus (1991) menjadi 334
kasus (1997), 307 kasus (2003), 228 kasus (2007) dan tahun 2012 melonjak 359
kasus, tidak jauh berbeda dengan 22 tahun yang lalu. Tingginya AKI di Indonesia
tersebut disebabkan oleh preeklampsia dan anemia pada kehamilan sekitar 24%
Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI sampai tiga per empat risiko
jumlah AKI atau 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015 (Dinkes Sumbar,
2012).
1
2
pada tahun 2012 adalah 192 per 100.000 kelahiran hidup, namun program
milenium (MDGs) yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015 (Dinkes
Aceh, 2012). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Aceh Utara jumlah kematian
kasus (2012), 16 kasus (2013) dan 15 kasus (2014), serta melonjak sebanyak 29
ketiga kasus (kehamilan, persalinan dan nifas). Kematian langsung ibu hamil dan
infeksi (11%), abortus (5%) dan partus lama (5%) (Saleh, 2013).
Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari 3 tanda yaitu hipertensi, proteinuria dan
edema yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma, ibu tersebut tidak
dan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun (Rukiyah, 2010). Faktor
risiko lainnya yang dapat meningkatkan insiden preeklampsia antara lain yaitu ibu
hamil dengan usia sangat muda (usia <20 tahun), paritas, janin lebih dari satu dan
setiap tahun wanita yang hamil meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000
orang. Insiden preeklampsia menurut WHO adalah 0,5%, dengan demikian dalam
(Wiknjosastro, 2010).
Di Indonesia, pada tahun 2012 hipertensi pada ibu hamil adalah 21,5%,
pada tahun 2013 hipertensi pada ibu hamil adalah 24,7%, pada tahun 2014
sebesar 26,9% dan pada tahun 2015 adalah 27,1%. Pada data tersebut sejak tahun
2012 hingga 2015 terjadi peningkatan kejadian hipertensi pada kehamilan, ini
Di Provinsi Aceh sendiri kematian ibu masih cukup tinggi yaitu 136 kasus
pada tahun 2012. Penyebab kematian ibu tersebut antara lain adalah perdarahan
46 orang, hipertensi dalam kehamilan ada 27 orang, infeksi 9 orang, abortus dan
partus lama sebanyak 2 orang dan penyebab lain termasuk penyakit sistemik dan
kehamilan di Aceh Utara pada tahun 2014 sebanyak 13.602 kehamilan dimana
dari komplikasi dan berhasil ditangani di Aceh Utara sebanyak 2.113 kasus
(76.1%). Kematian ibu tahun 2014 sebanyak 29 orang dengan kasus preeklampsia
4
sebagai salah satu faktor risiko bagi ibu dan janin dan juga dikaitkan dengan
peningkatan insidensi mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi (Ali et al. 2011).
Menurut WHO (2010), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di
seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil
diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika 24,1%, dan Eropa
25,1%. Penyebab anemia pada ibu hamil tersebut kebanyakan disebabkan oleh
Prevalensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia juga masih cukup tinggi
dan mencapai 50% (Depkes, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Risa (2013)
terhadap 5.959 ibu hamil di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Sumatera Utara,
didapatkan ibu hamil dengan anemia sebesar 33%. Data yang terdapat di 3 kota,
yaitu Medan, Pematang Siantar dan Kisaran pada tahun 2012 menunjukkan
jumlah ibu hamil yang menderita anemia sebanyak 44% (Amiruddin, 2013).
Data dari 23 kabupaten yang terdapat di Provinsi Aceh pada tahun 2011
menunjukkan angka kejadian ibu hamil yang menderita anemia sebanyak 57,19%
dari 113.859 ibu hamil yang diperiksa. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010
di Kota Banda Aceh, didapatkan jumlah ibu hamil yang mengalami anemia
Menurut data dari Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh
Utara, diperoleh data ibu hamil yang mengalami anemia dan preeklampsia
semakin meningkat setiap tahun. Tahun 2015 terjadi sebanyak 30 kasus anemia
Melihat tingginya kasus anemia dan preeklampsia pada ibu hamil pada
tahun 2015 dan 2016 di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara,
pada pasien ruang rawat Obstetri Ginekologi di Rumah Sakit Umum Cut Meutia
berikut :
Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2017?
rawat Obstetri Ginekologi di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh
Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2017.
kehamilan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik ibu hamil serta janin
kehamilan.