Perencanaan merupakan kunci keberhasilan manajamen logistik 1. Apa yang dibutuhkan (what), untuk menentukan jenis barang
pada rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. Dalam yang tepat.
perencaan banyak unsur-unsur yang mesti diperhatikan untuk mencapai 2. Berapa yang dibutukan (how much), untuk menentukan jumlah
sesuatu yang di inginkan yang akan dipergunakan secara optimal dan yang tepat.
sebaik baiknya. Bila perencaan dilakukan tanpa metode dan teori yang 3. Bila mana dibutukan (when), untuk menentukan waktu yang
kuat akan mengakibatkan terjadinya kerugian dari berbagai aspek. tepat.
Kerugian dari berbagai aspek inilah yang harus dihindari apabila kerugian 4. Dimana dibutukan (where), untuk menetukan tempat yang
ini terjadi pada instansi pemerintah maka dapat di golongkan dalam tepat.
tindakan kosrupsi dan bila terjadi pada instansi swasta atau perorangan 5. Siapa yang mengurus dan siapa yang mengunakan (who), untuk
maka dapat menimbulkan kerugian materi. menentukan orang atau unit yang tepat.
6. Bagai mana diselenggarakan (how), untuk menentukan proses
Mengukur kebutuhan yang akan direncanakan untuk melengkapi
yang tepat.
ketersedian maka didasarkan pada data yang akurat, keakuratan tersebut
7. Mengapa dibutuhkan (why), untuk memeriksa apakah
yang mendasari baiknya perencanaan yang akan datang. Dalam perencaan
keputusan yang di ambil sudah tepat.
bidang kesehatan sangatlah detail oleh sebab itu para ahli mendasari
Pedoman perencanaan yang biasa digunakan dalam perencanaan
bahwa manajemen logistik yang baik pada bidang kesehatan didasarkan
obat (Febriawati, 2013), adalah:
pada perencanaan.
1. Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), Formularium rumah
Perencanaan adalah merencanakan kebutuhan yang akan datang
sakit, standar terapi rumah sakit dan ketentuan setempat yang
terkadang dihadapkan kepada hal-hal atau masalah yang tidak pasti. Oleh
berlaku.
karena itu hendaknya perencanaan mempertimbangkan banyak hal
2. Data catatan medik.
(Subagya, 1994). Dalam tahapan perencanaan logistik, perencanaan
3. Anggaran yang tersedia.
4. Penetapan prioritas. b. Estimasi Jumlah kebutuhan obat periode mendatang
5. Siklus penyakit. dengan memperhatikan:
6. Sisa persediaan. 1) Perubahan populasi cakupan pelayanan.
7. Data pemakaian periode yang lalu. 2) Perubahan pola morbiditas.
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, 3) Perubahan fasilitas pelayanan.
jumlah, dan harga pembekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuahan dan c. Penerapan perhitungan:
anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan mengunakan 1) Penetapan periode konsumsi.
metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan 2) Perhitungan pengunaan tiap jenis obat periode lalu.
yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi 3) Lakukan koreksi terhadap kecelakaan dan
metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang kehilangan.
tersedia (Kepmenkes RI No. 1197/MENKES/SK/X/2004), yaitu: 4) Lakukan koreksi terhadap stock out.
5) Hitung lead time untuk menentukan safety stock.
1. Metode Konsumtif, yang didasarkan atas analisis data
Rumus perencanaan perbekalan farmasi berdasarkan
konsumtif/pemakaian pembekalan obat tahun sebelumnya
metode konsumsi adalah sebagai berikut:
dengan berbagai penyesuaian dan koreksi. Langkah-langkah
perencanaan dengan mengunakan metode konsumsi, antara Rumus : CT= (CA x T) + SS – Sisa Stock
lain:
Keterangan :
a. Langkah Evaluasi:
1) Evaluasi rasionalitas pola pengobatan periode lalu. CT = Kebutuhan per periode waktu
2) Evaluasi suplai obat periode lalu.
CA = Kebutuhan rata-rata waktu (bulan)
3) Evaluasi data stok, distribusi dan pengunaan obat
periode lalu. T = Lama kebutuhan (bulan/tahun)
4) Pengamanan kerusakan dan kehilangan obat.
SS = Safety stock
2. Metode Epidemiologi, yang didasarkan pada data jumlah SS = Safety stock
kunjungan frekwensi penyakit, dan standar pengobatan yang
3. Metode kombinasi merupakan kombinasi metode konsumsi dan
ada. Langkah-langkah perencanaan dalam metode ini adalah
metode epidemiologi. Motode kombinasi merupakan
sebagai berikut:
perhitungan kebutuhan obat yang mana telah mempunyai data
a. Susun daftar masalah kesehatan/penyakit utama yang
konsumsi yang jelas namun kasus penyakit cenderung berubah
terjadi. (naik atau turun). Gabungan perhitungan metode konsumsi
b. Lakukan pengelompokan penyakit. dengan koreksi epidemiologi yang sudah dihitung dengan suatu
c. Prinsip pengelompokan umur harus sesederhana mungkin. prediksi (persentase kenaikan kasus atau analisis trend).
d. Tentukan frekuensi tiap penyakit per periode.
Metode kombinasi digunakan untuk obat yang terkadang
e. Standar terapi rata-rata/terapi ideal.
fluktuatif, maka dapat dengan mengunakan metode konsumsi
f. Dengan mengetahui rata-rata epidemiologi, estimasikan
dengan koreksi-koreksi pola penyakit, perubahan, jenis/jumlah
tipe dan frekuensi pengobatan yang diperlukan.
tindakan, perubahan pola peresepan, pperubahan kebijakan
g. Daftar obat yang di kwantitaskan.
pelayanan.
h. Episode pengobatan untuk setiap penyakit.
Rumus perencanaan pembekalan farmasi berdasarkan
i. Safety stock atau jumlah obat diperkirakan hilang. metode kombinasi adalah sebagai berikut:
Rumus perencanaan pembekalan farmasi berdasarkan
metode epidemiologi adalah sebagai berikut: Rumus : C Kombinasi = (CA + CE) x T + SS –
Sisa Stock
Rumus : CT= (CE x T)+ SS- Sisa Stock Keterangan : CE = Perhitungan standar
Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolerir lebih dari 48 Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan
jam.
kebutuhan yang telah ditetapkan dan disetujui (anggarannya) dalam
3. Kombinasi ABC dan VEN
Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC) adalah fungsi sebelumnya. Pengadaan sangat teknis karena mengatur pihak
benar-benar yang diperlukan untuk menanggulangi penyakit
luar dalam penyelengaraannya terikat oleh berbagai kebijakan
terbanyak dan obat tersebut statusnya harus E dan sebagain V (dari
analisa VEN). Sebaliknya jenis obat dengan status N harusnya pemerintah/owner rumah sakit/direksi rumah sakit dalam berbagai
masuk dalam kategori C, digunakan untuk menetapkan prioritas
produk hukum (Febriawati, 2013).
pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai kebutuhan.
Metode gabungan ini digunakan untuk melakukan pengurangan Pengadaan perbekalan adalah proses untuk memperoleh
obat. Mekanismenya adalah sebagai berikut: pasokan pembekalan kesehatan dari pihak pemasok eksternal
a. Obat yang masuk kategori NC menjadi prioritas pertama
untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan, bila melalui pembelian dari manu faktur, distributor atau Pedagang Besar
dana masih kurang, maka obat kategori NB menjadi prioritas Farmasi (PBF). Proses pengadaan obat mencangkup (Kepmenkes
selanjutnya dan obat yang masuk kategori NA menjadi
RI, 2004), yaitu:
prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan dengan
pendekatan ini dana yang tersedia masih juga kurang lakukan
langkah selanjutnya.
1. Pemilihan metode pengadaan obat dapat dilakukan dengan 2 4. Konfirmasi pengunaan.
cara yaitu pembelian secara lansung dan melalui produksi 5. Cara perhitungan proyeksi kebutuhan.
8. Pengumpulan informasi pengunaan obat. merupakan titik awal dari pengendalian persediaan. Pembelian yang
Beberapa masalah penting yang harus diperhatikan dalam dilakukan berkaitan dengan hasil penjualan, sehingga ada
proses pengadaan obat, masalah tersebut (Sabarguna, 2009), adalah: keseimbangan antara penjual dengan pembeli (Anief, 2005).
2. Standar pengunaan obat. tetang standar pelayanan farmasi di rumah sakit, menyebutkan
3. Terjadinya perubahan atau perkembangan diagnosa salama bahwa proses pengadaan obat merupakan kegiatan untuk
pasien dirawat.
merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan di setujui, 3. Frekuensi dan volume pembelian. Makin kecil volume
a. Secara tender (Oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi). Prinsip dasar pengadaan barang dan jasa pemerintah menurut
b. Secara langsung dari pabrik/distributor/pedangang besar Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 yang telah diganti menjadi
2. Produksi sendiri/pembuatan sedian obat. dan jasa ada 7 prinsip yang harus diperhatikan dalam pengadaan
3. Sumbangan/droping/hibah. barang dan jasa pemerintah dapat dilihat pada gambar berikut ini: