8 Feb. 2018
Andrie Wongso
Pengikut 1092
Ikuti
Dilihat dari sisi maknanya, jelas terlihat kalau konsep kaizen ini sangat universal. Ia
bisa diterapkan dalam perusahaan, organisasi, juga bisa diserap untuk memperbaiki
kehidupan seseorang secara individu (pribadi).
Lalu seperti apa penerapannya untuk pengembangan diri? Imai punya tips yang
diuraikan dalam tahapan-tahapan berikut:
Menurut Imai, pada kenyataannya sebagian besar orang tidak melakukan perbaikan
terus-menerus dalam segala hal di kehidupannya. Bahkan 95 persen orang di dunia
ini tidak tertarik sama sekali untuk melakukan perbaikan. Karena itu, buang ide
konvensional yang menyatakan perbaikan terus-menerus itu tidak perlu dan mulailah
memperbaiki diri dan perbaiki lagi, perbaiki lagi.
Orang pesimis akan mencari segala alasan untuk menyatakan sesuatu tak bisa
dilakukan. Sedangkan orang optimistis, mau berpikir maju ke depan alias fokus pada
target besar yang ingin dicapai. Ia akan bertanya, "Mengapa? Bagaimana?" dan
seterusnya. Setelah itu akan bermunculan berbagai cara yang menunjukkan bahwa
target yang diinginkan itu sangat mungkin bisa dicapai.
4. Tak perlu sempurna, lakukan saja kendatipun itu hanya untuk mencapai 50%
dari target.
Begitu kita mendapatkan kesempatan untuk mencapai target, kejarlah kendatipun itu
hanya akan mencapai 50%, 80% atau berapapun angkanya dari target kita. Dalam
kata lain, take action, jangan menunda-nunda. Perbaikan bisa dilakukan sambil
jalan.
Setelah kita sepakat dengan poin 4 di atas, kita harus mengantisipasi perbaikan-
perbaikan yang mungkin diperlukan. Hal ini karena kesalahan biasanya baru
disadari setelah langkah itu mempengaruhi orang lain. Ibaratnya sebuah pesawat
terbang. Begitu pesawat tinggal landas dan kemudian berada di angkasa, pesawat
itu sudah mengarah pada satu target. Namun dalam perjalanannya ada kalanya
pesawat itu turun, atau melenceng sedikit dari arah yang dituju. Nah, di sanalah
peran pilot untuk memposisikan pesawat pada arah yang sebenarnya. Hal ini sama
juga dengan pengembangan diri.
Banyak disebutkan bahwa kekuatan berpikir dari suatu grup itu lebih baik. Mungkin
inilah kenapa banyak orang suka meminta opini dari satu atau banyak orang atau
bahkan mengadakan rapat, brainstorming dalam suatu kelompok. Tetapi kerap kali
itu hanya sampai pada mengumpulkan banyak opini saja dan hampir tak ada solusi.
Jika ingin sukses, lebih baik kita pergi ke seseorang yang sudah terbukti berhasil
menjalankan sesutu seperti yang kita inginkan. Tak punya banyak waktu? Di era
modern ini kita bisa buka internet atau sumber-sumber lain yang ada di sekitar kita,
dari sana kita akan menemukan banyak orang sukses dari bidang yang kita
inginkan. Kita bisa mempelajari tahap demi tahap perjalanan sukses mereka.
Bahkan kita juga bisa menyerap kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.
Selamat mencoba, semoga kehidupan kita menjadi semakin baik dan baik lagi!
Konten ini bukan karya jurnalistik dan merupakan pendapat pribadi penulis We-Media, serta tidak mewakili pandangan dari pihak UC
News
BERBAGI KEPADA TEMAN