Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI
Disusun guna memenuhi mata kuliah Praktik Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Raufia Ardini
P1337420215041

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Mengenal Hipertensi
Sasaran : Keluarga Tn.A.M khususnya Ny.K
Jumlah orang : 4 orang
Hari/tanggal : Rabu, 7 Februari 2018
Waktu : 15.00
Tempat : Rumah Keluarga Tn.A.M
Penyuluh : Raufia Ardini

A. Latar Belakang
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa pada Selasa, 6 Febuari
2018 di desa Beji, Kedungbanteng didapatkan kasus hipertensi pada keluarga Tn.A.M
yaitu Tn.A.M dan Ny.K. Dari data tersebut Tn.A.M dan keluarga mengatakan sudah
menderita hipertensi sudah 10 tahun lebih dan sempat stroke ringan sekitar 3 tahun yang
lalu, namu sekarang lebih sehat dan merasa tidak ada keluhan. Dan yang justru memiliki
keluhan adalah Ny.K, Ny.K mengatakan saat dia merasa pusing, kesemutan, kaku
tengkuk dan nyeri pada tangannya. Ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah
didapatkan hasil 170/140 mmHg. Ny.K mengatakan sering mengikuti posyandu lansia
dan prolanis namun tidak pernah mengonsumsi obat yang diberikan seperti obat penurun
tensi yang biasanya diberikan dari pihak Puskesmas dengan alasan sudah minum
viitamin. Selain itu meskipun sudah mengetahui dirinya memiliki tekanan darah tinggi
Ny.K masih sering mengkonsumsi makanan yang asin seperti ikan gesek.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan keluarga Tn.A.M khusunya Ny.K
di Beji 2/5, Kedungbanteng mampu memahami tentang penyakit hipertensi.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit mengenai penyakit hipertensi
diharapkan keluarga Tn.A.M khusunya Ny.K mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan komplikasi dari penyakit hipertensi
5. Menyebutkan penatalaksanaan hipertensi

D. Materi (terlampir)
1. Pengertian hipertensi
2. Faktor penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan hipertensi

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
1. Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan dan Kegiatan Metode /
waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media
1 Pembukaan 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab Ceramah
5 Menit dengan salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi 4. Memperhatikan
yang akan diberikan
(apersepsi)
2 Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan Metode :
10 Menit pengertian hipertensi Ceramah &
2. Menjelaskan tentang 2. Memperhatikan tanya jawab
penyebab hipertensi Media :
3. Menjelaskan tanda 3. Memperhatikan leaflet
dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan 4. Memperhatikan
komplikasi dari
hipertensi
5. Menjelaskan 5. Memperhatikan
penatalaksanaan
hipertensi
6. Memberikan 6. Peserta
kesempatan kepada mengajukan
peserta untuk beberapa
bertanya pertanyaan
3 Penutup 1. Melakukan evaluasi 1. Peserta Tanya
5 menit dengan memberikan menjawab jawab
pertanyaan lisan pertanyaan
2. Merangkum dan 2. Mendengarkan Ceramah
menyimpulkan
materi penyuluhan
3. Memberikan 3. Mendengarkan Ceramah
reinforcement dan
mengucapkan
terimakasih
4. Mengucapkan salam 4. Menjawab
penutup salam

H. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Sebutkan apa saja penyebab penyakit hipertensi ?
2. Sebutkan tanda dan gejala dari hipertensi ?
3. Sebutkan perawatan yang dapat dilakukan untuk penderita hipertensi ?
MATERI HPERTENSI

A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. Secara umum, seseorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg (Elizabeth dalam
Ardiansyah,M. 2012).
Hipertensi juga sering diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik
lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg (Arif Muttaqin dalam
Ardiansyah,M. 2012).

B. PENYEBAB
Berdasarkan faktor penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Hipertensi Esensial atau Hipertensi Primer.
Penyebab dari hipertensi ini belum diketahui, namun faktor risiko yang diduga kuat
adalah karena beberapa faktor berikut ini (Riyadi,S. 2011) :
a. Keluarga dengan riwayat hipertensi
b. Pemasukkan sodium berlebih
c. Konsumsi kalori berlebih
d. Kurangnya aktivitas fisik
e. Pemasukkan alkohol berlebih
f. Rendahnya pemasukkan potasium
g. Lingkungan
Selain faktor-faktor diatas adapula faktor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial diantaranya ( Ardiansyah,M. 2012) :
a. Genetik
b. Jenis kelamin
c. Diet tinggi garam atau kandungan lemak
d. Berat badan atau obesitas
e. Gaya hidup mengkonsumsi alkohol dan merokok
2. Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Renal.
Penyebab dari hipertensi jens ini secara spesifik seperti ; penggunaan ekstrogen,
penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan (Riyadi,S. 2011).
C. TANDA DAN GEJALA
Biasanya tanpa ada gejala atau tanda-tanda yang spesifik. Pada kasus hipertensi berat,
gejala yang mungkin dialami klien antara lain adalah ( Riyadi,S. 2011) :
1. Sakit kepala
2. Pendarahan hidung
3. Vertigo
4. Mual muntah
5. Perubahan penglihatan
6. Kesemutan pada kaki dan tangan
7. Sesak napas
8. Kejang atau koma
9. Nyeri dada

D. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi dari hipertensi yang dapat terjadi seperti :
1. Jantung
Jantung dapat dirusak oleh tekanan darah tinggi yang lama tidak diobati. Pada
awalnya jantung mengatasi ketegangan karena harus menghadapi tekanan darah
tinggi dengan meningkatnya kerja otot sehingga membesar agar dapat memompa
lebih kuat. Pompa jantung yang mulai macet, tidak dapat lagi mendorong darah
untuk beredar ke seluruh tubuh dan sebagian darah menumpuk pada jaringan. Zat
gizi dan oksigen diangkut oleh darah melalui pembuluh darah. Persoalan akan
timbul bila terdapat halangan atau kelainan di pembuluh darah, yang berarti
kurangnya suplai oksigen dan zat gizi untuk menggerakan jantung secara normal
(Maulana, 2008).
2. Ginjal
Hipertensi yang berkelanjutan menebalkan pembuluh darah pada ginjal
sehingga menganggu mekanisme yang sangat halus yang menghasilkan urin. Salah
satu gejala utama kerusakan ginjal yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi adalah
berkurangnya kemampuan untuk menyaring darah (Tom Smith, 1998).
3. Stroke
Hipertensi dapat menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding
pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh
darah akan mudah pecah. Pada kasus seperti itu, biasanya pembuluh darah akan pecah
akibat lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba. Pecahnya pembuluh darah
di otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya mendapatkan asupan oksigen
dan zat gizi yang dibawa melalui pembuluh darah tersebut menjadi kekurangan zat
gizi dan akhirnya mati (Auryn, 2007).

E. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
Terapi obat pada penderita hipertensi dapat dimulai dengan salah satu obat berikut
(Ardiansyah,M. 2012):
a. Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dengan dosis tunggal pada pagi hari
(pada hipertensi dalam keadaan kehamilan, hanya digunakan bila disertai
hemokonsentrasi atau udem paru).
b. Reserpin 0,1-0.25 mg/hari sebagai dosis tunggal.
c. Propanolol mulai dari 10 mg 2xsehari yang dapat dinaikkan 20 mg 2xsehari
(kontraindikasi untuk penderita asma).
d. Kaptropil 12,5-25 mg sebanyak 2-3xsehari (kontra indikasi pada kehamilan
selama janin hidup dan penderita asma).
e. Nifedepin mulai dari 5mg 2xsehari, bisa dinaikkan 10mg 2xsehari.
2. Non Farmakologi
Langkah awal biasanya adalah denganmengubah pola hidup penderita, yakni dengan
cara (Ardiansyah,M. 2012) :
a. Menurunkan berat badan sampai batas ideal.
b. Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan, atau kadar kolesterol
darah tinggi.
c. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3gr natrium atau 6gr natrium
klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium
yang cukup).
d. Mengurangi konsumsi alkohol.
e. Berhenti merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA Press.

Nurarif, Amin Huda danKusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis dan NANDA jilid 1. Jakarta : Mediaction

Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Setyono, Joko. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.

Suyono, Slamet,dkk. 2004. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai