Langkah Pertama : Pilihlah satu atau frase singkat yang mencerminkan keyakinan
anda
Kata atau frase apa yang harus anda pilih? Jawaban untuk pertanyaan itu tidak
terhitung. Satu – satunya batasan yang saya anjurkan ialah bahwa kata atau frase ini
sebaliknya cukup singkat untuk diucapkan dalam hati saat anda menghembuskan
nafas secara normal.
Tradisi Hindu atau agama Timur lain yang mempraktikkan meditasi mempunyai kata
– kata tertentu atau mantra – mantra. Namun, banyak orang Barat, terutama pemeluk
agama Kristen atau Yahudi, enggan menggunakannya. Penggunaan mantra, yang
mungkin menyebutkan nama – nama Dewa Hindu dapat berepek negatif dan
menimbulkan lebih banyak kegelisahan dan kecemasan daripada kedamaiaan pikiran
apabila anda tidak mempercayai mantra tersebut, penting bagi setiap pangikut agama
atau tradisi filosofis untuk memahami bahwa ada alternatif yang sesuai dengan
keyakinan masing – masing.
Inilah beberapa contoh alternatif kata – kata fokus yang digunakan oleh agama –
agama dinegara Barat.
Agama Katholik Roma atau Kristen lainnya dapat menggunakan :
♥ Sebuah variasi doa Yesus yang terkenal : “Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah aku.”
♥ Sebaris kalimat dari Bapa kami atau Doa Tuhan: “ Bapa Kami Yang disurga, “atau,
“Dikuduskannlah nama-Mu,” atau frase pendek sejenisnya.
♥ Sebaris kalimat dari Salam Maria: “Salam Maria yang penuh rahmat.”
♥ Sebaris kalimat dari Syahadat Para Rasul : “Aku percaya akan Roh Kudus .”
♥ Ungkapan dari nyanyian pujian Maria yang Agung, Lukas 1:46-55: “Jiwaku
memuliakan Tuhan.”
♥ Sebaris kalimat dari nyanyian pujian Zakaria dalam Lukas 1:68-79:”Terpujilah
Tuhan, Allah Israel.”
♥ Doa pembuka kepada Roh Kudus : “Datanglah, ya Roh Kudus.”
♥ Kata-kata terakhir Doa Paus: “Persatuan dalam iman dan cinta.”
Kaum Yahudi dengan tradisi apapun (dan pemeluk Kristen juga ) dapat menggunakan
kata atau frase seperti berikut ini :
♥ Kata dari bahasa Yahudi yang berarti damai Shalom
♥ Kata dari bahasa Yahudi yang berarti satu : Echod
♥ Kutipan dari perjanjian Lama seperti, “ Kasihilah sesamamu manusia,” (Im.19:18),
atau “Berfirmanlah Allah: ‘jadilah terang’,”(Kej.1:3)
♥ Fraseyang digunakan Raja Daud dalam bermeditasi mengenai janji, aturan, hukum,
kerja, perbuatan, keajaiban, nama, dan ketetapan Tuhan. (Sebagai contoh topik untuk
meditasi pilihan Daud, lihat Mazmur 76:11-
12;104:34;111:2;119:15,23,27,48,55,97,105,148.) Misalnya anda mengambil Mazmur
119:105: “Firman- Mu itu pelitabagi kakiku.”
♥Kalimat- kalimat dari literatur ibadah Yahudi, seperti yang diambil dari Daily
Prayers with English Translation oleh Dr. A. Th. Phillips: “Oh Tuhan… berkah cinta-
Mu,”Tidak ada kesatuan menyeryerupai milik-Nya,” “Dia mengingat perjanjian-Nya
selamanya, “atau pelindung keselamatan kami.”
Pendekatan serupa dalam memilih kata fokus atau frase dan doa meditasi dapat
diterapkan pada sistem keyakinan atau filosofis lain. Contohnya, kaum Muslim bisa
mengulang-ulang kata- kata sebagai berikut.
♥ Kata untuk Tuhan, Allah atau nama – nama-Nya dalam Asmaul Husna; kalimat-
kalimat untuk berzikir, seperti alhamdullilah, subhanallah, Allahu Akbar
♥ Kata yang diucapkan Bilal. Sekalipun disiksa tuannya dan dibiarkan kehausan
dipadang pasir, Muslim pertamaitu tetap mengulang-ulang kata ahad sampai tuannya
berhenti menyiksa
Dan mereka dari tradisi Hindu dan Budha akan menemukan banyak frase yang saat ini
digunakan dalam tekhnik meditasi kepercayaan mereka. Sebagai contoh:
♥ Bhagawad Gita, kitab suci Hindu, mengatakan, “Kebahagiaan ada didalam hati”
♥ Mahatma Gandhi mengatakan, “sorotilah batinmu.”
♥ Bagian dari kutipan populer pendeta – pendeta Hindu: “Engkau ada dimana-
mana,”dan “Engkau adalah tanpa bentuk”
♥ Literatur Budha mengandung frase seperti: “Hidup adalah sebuah perjalanan,” dan
“Aku pasrahkan diri sepenuhnya.”