MakalahOperasional Amplifier
MakalahOperasional Amplifier
A adalah penguat tegangan tanpa beban, dimana harga ini adalah tegangan yang
kita dapatkan bila tidak ada beban yang dihubungkan pada keluaran. Tegangan
masuk (V1 dan V2) dan tegangan keluaran (Vo) dihitung terhadap jalur tanah.
Sumber tegangan (Vcc) yang diperlukan oleh Op-Amp ada dua macam, yaitu
sumber tegangan positif (+Vcc) dan sumber tegangan negatif (-Vcc). Hal ini
ditujukan agar Op-Amp dapat memperkuat tegangan yang positif maupun negatif,
begitu juga pada bagian output-nya di mana tegangan dapat berharga positif
maupun negatif.
Semua jenis Op-Amp mempunyai tiga buah bagian, yaitu penguat diferensial
berimpedansi input tinggi, tingkat penguat sinyal dan output berimpedansi rendah.
pada penguat diferensial berimpedansi input tinggi memiliki tingkat stabilitas yang
cukup tinggi (low drift), dan jangkauan band (band width) yang cukup lebar.
Apablia sebuah penguat diferensial yang mempunyai dua buah input yaitu input
inverting (-) dan input non inverting (+), maka penguat ini akan berfungsi
membandingkan dua sinyal yang dimasukkan ke dalam input–input nya. Sinyal
yang keluar dari tingkat ini besarnya akan sebanding dengan perbedaan atau
diferensial antara kedua sinyal yang masuk tadi. Tetapi bila kedua sinyal itu nol,
maka output-nya nol juga. Polaritas kedua sinyal apabila sama maka output-nya
akan sebanding dengan selisih dari kedua sinyal tersebut. Sebaliknya jika kedua
sinyal itu berlawanan polaritasnya maka output-nya pun akan sebanding dengan
jumlahnya. Bila salah satu input-nya nol (tidak ada sinyal) maka output akan
sebanding dengan sinyal yang dimasukkan pada salah satu input-nya. Tingkat
penguat berfungsi memperkuat sinyal yang ke!uar dan penguat diferensial sebesar
mungkin (kira-kira 100.000 kali). Sedangkan output berimpedansi rendah
berfungsi mengisolasi tingkat penguat ini agar tidak dipengaruhi adanya beban
dan menghasilkan daya pendorong.
B. Prinsip kerja Operasional Amplifier
Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai
kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai
sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input
keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional
amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input.
C. Fungsi Operasional Amplifier
Fungsi dari Op-amp adalah sebagai pengindra dan penguat sinyal masukan baik DC
maupun AC juga sebagai penguat diferensiasi impedansi masukan tinggi, penguat
keluaran impedansi rendah. OpAmp banyak dimanfaatkan dalam peralatan-
peralatan elektronik sebagai penguat, sensor, mengeraskan suara, buffer sinyal,
menguatkan sinyal, mengitegrasikan sinyal. Selain itu digunakan pula dalam
pengaturan tegangan, filter aktif, intrumentasi, pengubah analog ke digital dan
sebaliknya.
D. Karakteristik Operasional Amplifier
Secara teoritis Op-Amp adalah penguat yang mempunyai sifat-sifat atau
karakteristik seperti penguat ideal. Tentunya apabila kita menyebutkan sebuah
penguat ideal, maka komponen mi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Faktor penguat Av (open loop gain) tak terhingga artinya jika ada perubahan
sedikit saja pada bagian input-nya maka akan menghasilkan perubahan
yang sangat besar pada output-nya.
2. Bila input-nya sama dengan nol maka output-nya juga nol
3. Impedansi input tak terhingga artinya input-nya tidak akan menarik daya
dan tingkat sebelumnya, sehiigga yang diperlukan hanya perubahan
tegangan saja.
4. Impedansi pada bagian output-nya sangat rendah atau nol, artinya
tegangan output-nya akan tetap walaupun impedansi beban hampir nol.
5. Lebar band width tidak terhingga artinya penguat dan DC sama
frekwensi tak terhingga tetap sama.
6. Rise time sama dengan nol, artinya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
harga puncak pada sinyal output akan sama dengan pada sinyal input.
7. Tidak peka terhadap perubahan tegangan sumber atau perubahan suhu
(tidak ada drift).
Mengingat bahwa bahan–bahan yang dipergunakan untuk membuat IC OpAmp
kemampuannya terbatas, seperti halnya benda-benda lainnya yang terdapat di
alam ini, maka pada kenyataannya sebuah Op-Amp tidaklah tepat seperti
panguat yang ideal. Sebuah Op-Amp hanyalah sebuah penguat yang agak
mendekati penguat ideal karena pada umumnya Sebagai penguat operasional ideal
, operasional amplifier (Op-Amp) memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Impedansi Input (Zi) besar = ∞
2. Impedansi Output (Z0) kecil= 0
3. Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞
4. Band Width respon frekuensi lebar = ∞
5. V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1.
6. Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak tergantung
temperatur/suhu.
Bentuk fisik Op-Amp LM-741
Karena ujung dan R1 yang satu ada di dan yang lain ada di nol volt, maka
penurunan tegangan melalui R1 adalah Vin dibagi R1. Seperti tampak pada Gambar
1.4 bahwa satu ujung dan R2 dihubungkan ke keluaran VOut, maka untuk
memperoleh polaritas pada ingatlah ujung kiri R2 memaksa ujung kanan R2
menjadi negatif. Karenanya Vout akan negatif bila Vin- nya positif, dan sebaliknya
Vout akan positif bila Vin nya negatif. Hal inilah yang dikatakan penguat membalik
(inverting).
3. Penguat Penjumlah dan Pencampur Audio
Dalam penjumlah pada Gambar berikut semua anus masukan mengalir melalui
tahanan umpan balik Ro, artinya anus yang mengalir pada Ri, tidak mempenganuhi
anus yang mengalir pada Ri yang lain. Secara lebih umum dikatakan bahwa anus
masukan tidak saling mempengaruhi karena masing- masing menghadapi potensial
ground pada simpul penjumlah. Ini mengakibatkan tegangan V1, V2 dan V3 tidak
saling mempengaruhi. Ciri ini khusus dikehendaki dalam suatu pembaur audio.
Sebagai contoh misalnya V1, V2 dan V3 digantikan oleh mikrofon - mikrofon,
maka tegangan AC dan tiap-tiap mikrofon akan dijumlahkan atau dibaurkan pada
setiap saat. Penjumlah pembalik tiga masukan seperti tampak pada Gambar 1.5
sehingga tegangan masukan dapat dikalikan dengan suatu gain tegangan tetap dan
hasilnya dijumlahkan. Sama seperti pada penjumlahan, tiap arus masukan
ditentukan oleh tegangan masukan dan resistansi masukannya. Demikian pula
semua arus-arus dijumlahkan bersama- sama dalam Ro untuk rnembangkitkan suatu
tegangan keluaran yang sama dengan Ro dikalikan jumlah arusnya, atau gain untuk
tiap masukan bisa disetel sendiri-sendiri dengan memilih perbandingan yang
dikehendaki antara Ro dan tiap tahanan Ri sebagai tahanan masukannya.
Gambar 1.5 Penguat penjumlah dan pencampur audio
4. Penguat Diferensial
Penguat diferensial bisa mengukur maupun memperkuat isyarat - isyarat kecil
yang terbenam dalam isyarat yang jauh lebih besar. Empat buah tahanan presisi dan
sebuah Op-Amp membentuk sebuah penguat diferensial seperti yang tampak pada
Gambar 1.6 Terminal masukannya ada dua yaitu V1 dan V2, dimana V1 sebagai
masukan negatif dan V2 sebagai masukan positif. Tegangan keluaran dan penguat
diferensator Vout sebanding dengan perbedaan tegangan yang diterapkan ke
masukan negatif dan masukan positifnya, sehingga gain diferensial akan
tergantung dan perbandingan tahanan-tahanannya.
Pada Gambar 1.9., digambarkan sebuah integrator yang dibangun dengan sebuah
Op-Amp, sebuah tahanan dan sebuah kapasitor. Masukan yang lazim pada sebuah
integrator adalah pulsa persegi, dimana Vin diterapkan pada ujung kiri tahanan R,
karena adanya ground semu, arus masuk berharga tetap. Sehingga hampir semua
arus ini mengalir ke kapasitor, menyebabkan muatan pada kapasitor naik secara
linier. Karena adanya pembalik fasa pada Op-Amp, maka tegangan keluamya
berbentuk lereng negatif. Pada ujung perioda pulsa tegangan masuk kembali ke
nol, arus pengisian kapasitor berhenti. Ini menimbulkan tegangan keluar masih
tetap pada tingkat negatif.
3. Diferensiator
Diferensiator adalah rangkaian yang melakukan operasi secara matematik, dan
menghasilkan tegangan keluar yang sebanding dengan kemiringan tegangan
masuknya. Umumnya deferensiator digunakan untuk mendeteksi tepi mendahului
dan tepi ketinggalan dan sebuah pulsa persegi atau menghasilkan keluaran
opersegi dan masukan lereng.
Ada satu pengertian dari penjelasan di atas, yaitu dengan cara bagaimana
rangkaian ini mulai bekerja? Bila kita menyalakan daya, keluaran pemicu schmitt
harus berada pada keadaan rendah atau tinggi. Bila keadaannya rendah maka
integrator menghasilkan lereng positif, dan bila keadaannya tinggi amak integrator
menghasilkan lereng negatif. Pada keadaan ini pembentuk segitiga telah dimulai
dan umpan balik positif akan tetap menjaga agar rangkaian terus bekerja.
Rangkaian dasar operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari bipolar transistor
(BJT) seperti terlihat pada gambar berikut.
Rangkaian Dasar Operasional Amplifier (Op-Amp) Penguat Diferensial
Gambar 1.14 penguat diferensial
Pada penguat diferensial pada gambar 1.14 terdapat dua sinyal masukan (input)
yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0),
maka keluaran Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga IC1 = IC2
dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama
sehingga Vod = 0.
Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga
IC1 berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar
penguatan Transistor.
Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial
(cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat
diferensial tingkatan berikutnya. Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah
hasil kali antara penguatan penguat diferensial pertama (Vd1) dan penguatan
penguat diferensial kedua (Vd2).
Mode operasi dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) dapat diset dalam
beberapa mode penguatan sebagai berikut.
1. Mode Loop Terbuka
a. Mode Penguatan 1
Gambar 1.18 mode penguat 1
Mode operasi penguatan 1 pada operasional amplifier (Op-Amp) sering disebut
dengan istilah buffer (penyangga). Hal ini karena pada mode ini tidak terjadi
penguatan tegangan (Av) bernilai 1. Konfigurasi ini berfungsi untuk memperkuat
arus sinyal sehingga tidak drop pada saat diberikan beban terhadap sinyal input.
Besarnya tegangan output (Vout) sama dengan tegangan input (Vin) karena
penguatan tegangan (Av) operasional amplifier (Op-Amp) bernilai.
RANGKUMAN
Operational Amplifier
Op-Amp adalah singkatan dari Operational Amplifier. Merupakan salah satu
komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian
elektronika. IC Op-Amp adalah piranti solid-state yang mampu mengindera dan
memperkuat sinyal, baik sinyal DC maupun sinyal AC. Pada umumnya, Op-Amp
disimbolkan ke dalam simbol skematik Op-Amp seperti berikut ini :
Amplifier Inverting
Untuk mencari penguatan / gain dari rangkaian amplifier inverting dengan Op-
Amp dapat digunakan persamaan berikut :
2. Amplifier Non-Inverting
Amplifier Non-Inverting
Substractor 2 Op-Amp
Substractor 3 Op-Amp
5. Buffer
Buffer pada suatu rangkaian elektronika digunakan untuk menjaga arus agar tetap
pada nilai yang telah ditentukan. Berikut adalah rangkaian buffer :
Buffer
6. Komparator
7. Differensiator
Rangkaian Differensial
Rangkaian differensial yang banyak digunakan dipasaran dapat dilihat pada
gambar berikut :
Rangkaian Integrator
Rangkaian integrator yang biasa digunakan dapat dilihat pada gambar berikut :
berikut :
Untuk mencari nilai-nilai komponen yang digunakan dalam membuat rangkaian
integrator, maka dapat digunakan persamaan berikut :
Fungsi alih dari rangkaian proporsional integral (PI) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut :
Fungsi alih dari rangkaian proporsional integral (PI) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut :
Keluaran dari rangkaian PID dapat diketahui dengan persamaan transformasi balik
berikut :
Berikut adalah grafik keluaran dari rangkaian PID jika masukannya adalah berupa
fungsi step :
Kurva Keluaran Rangkaian PID Masukan
Fungsi Step