Anda di halaman 1dari 1

Kekerasan di Rakhine, Myanmar

Suasa negara bagian Rakhine, Myanmar, kembali memanas. Konflik bersenjata


antara pejuang Rohingya dengan tentara Myanmar memaksa puluhan ribu orang melarikan
diri ke Bangladesh. Konflik tempat warga minoritas Muslim Rohingya banyak bermukim
tersebut sejatinya sudah menahun. Berikut kronologi situasi terakhir di Rakhine.
Kelompok militan yang menamakan diri mereka Tentara Penyelamat Arakan
Rohingya (ARSA), menyerang tentara, polisi, dan 25 pos perbatasan Myanmar yang berada
di Rakhine pada Jumat 25 Agustus 2017. Serangan tersebut kembali membuka luka lama
agresi militer ke Rakhine State yang belum lama dihentikan pada Februari.
Kekerasan itu menewaskan setidaknya 98 orang. Pertempuran terus berlangsung
hingga Sabtu 26 Agustus. Sementara operasi militer masih berjalan hingga hari
ini.Pemerintah Myanmar langsung mengevakuasi setidaknya 4.000 warga dari wilayah
Negara Bagian Rakhine akibat keadaan yang semakin memanas. Di saat bersamaan, ribuan
warga etnis Rohingya juga melarikan diri ke Bangladesh. Mereka terpaksa mengambil rute
tersebut karena bagai dianaktirikan oleh pemerintah Nay Pyi Taw.

Kondisi mereka yang ada di penampungan sementara pun bisa dikatakan


memprihatinkan. Bangladesh menyatakan hampir tidak mampu lagi menampung
kedatangan para pengungsi etnis Rohingya. Sebab, hingga hari ini, Bangladesh total
sudah menerima sedikitnya 400 ribu orang Muslim Rohingya sejak konflik Rakhine
meletus 2012. Memanasnya situasi tersebut diklaim oleh pemerintah Myanmar akibat
kelompok pemberontak yang terdiri dari warga Rohingya.

Anda mungkin juga menyukai