Tor Dewas
Tor Dewas
PELATIHAN
LATAR BELAKANG
Tata kelola rumah sakit merupakan mekanisme untuk meningkatkan kinerja rumah sakit sebagai sebuah organisasi.
Perkembangan terkini menunjukkan bahwa tata kelola bukan lagi sekedar aksoseri dalam organisasi rumah sakit,
namun telah menjadi sebuah kebutuhan. Penerapan tata kelola yang baik, atau sering disebut dengan istilah “good
governance”, memungkinkan organisasi rumah sakit untuk mendapatkan dorongan positif dari semua stakeholder
kunci.
Salah satu elemen penting dalam tata kelola rumah sakit adalah adanya, dan berfungsinya, Dewan Pengawas
Rumah Sakit (DPRS). Dewan pengawas, sesuai dengan nama yang disandang, merupakan organ yang berfungsi
untuk melaksanakan mekanisme pengawasan terhadap sistem dan produktifitas organisasi rumah sakit.
Pengawasan yang dilakukan tidak saja meliputi aspek keuangan, tetapi mencakup semua aspek yang menjadi kunci
kinerja rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan.
Rumah sakit, seperti telah diketahui, adalah organisasi yang sangat kompleks dari sisi sumber daya dan proses,
serta penuh dengan inovasi teknologi. Dinamika rumah sakit sebagai organisasi, tidak saja terjadi pada aspek
pelayanan, namun juga pada aspek sistem pendukung pelayanan yang erat berhubungan dengan regulasi di
lingkungan rumah sakit.
Pengelolaan sumber daya rumah sakit, membutuhkan energi yang sangat kuat untuk menyatukan berbagai
komponen agar dapat bersinergi untuk menghasilkan kualitas pelayanan yang optimal. Kebutuhan terhadap energi
ini juga menjadi isu pengelolaan rumah sakit saat ini. Banyak rumah sakit “dituduh” menyalahgunakan fenomena
“asimetri informasi” untuk mendapatkan keuntungan finansial yang tidak wajar. Pada sisi lain, manajer rumah sakit
selalu menyuarakan bahwa pengelolaan rumah sakit membutuhkan dukungan finansial yang kuat, dimana sumber
dari dukungan finansial tersebut, hampir seluruhnya berasal dari pasien. Situasi ini menyebabkan timbul persepsi
negatif di masyarakat, yang mempertanyakan “apakah misi rumah sakit telah bergeser dari misi sosial ke misi
finansial”.
Dewan Pengawas Rumah Sakit (DPRS) menjadi aktor utama untuk menjembatani isu tersebut. DPRS berkewajiban
untuk menjaga agar misi rumah sakit dapat dilaksanakan sesuai dengan norma yang berlaku, tanpa
mengesampingkan aspek pengelolaan rumah sakit sebagai organisasi yang membutuhkan dukungan finansial yang
memadai.
Konsep pengawasan yang perlu dilakukan oleh DPRS meliputi 2 aspek penting dalam institusi rumah sakit, yaitu:
aspek Keuangan dan aspek Non Keuangan yang meliputi SDM, Proses Bisnis internal, dan Kepuasan Pelanggan,
Kedua aspek ini mengadopsi perspektif the Balance scorecard, yang merupakan salah satu pendekatan manajemen
yang merupakan kunci dalam pengembangan dan pengendalian kinerja rumah sakit sebagai organisasi.
Bagaimanakah kemampuan DPRS untuk mengawasi rumah sakit pada keempat aspek tersebut? Apakah DPRS
dapat menjadi tumpuan harapan masyarakat untuk menjaga misi pelayanan kesehatan rumah sakit? Apakah DPRS
dapat menjadi mitra manajemen rumah sakit untuk memastikan pelayanan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
value yang telah disepakati? Apakah DPRS memahami adanya perubahan besar pada sistem pembiayaan
pelayanan kesehatan di Indonesia pada tahun 2014? Pertanyaan ini menjadi sangat penting untuk diajukan kepada
anggota DPRS yang tugasnya sangat berat dan kompleks.
1
Tentu tidak mudah untuk menjadi seorang anggota DPRS. Pemahaman terhadap seluk beluk manajemen rumah
sakit serta pemahaman terhadap berbagai regulasi, norma, serta standar yang berlaku untuk mengatur rumah sakit
sebagai komponen sistem kesehatan, merupakan kunci utama seorang anggota DPRS.
Regulasi di Indonesia menyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan good governance atau tata kelola
pemerintahan yang baik pada Satuan Kerja (Satker) Badan Layanan Umum (BLU), dapat dibentuk Dewan
Pengawas Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam UU No. 44 tahun 2009. Tak terkecuali di rumah sakit yang
sudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU.
Rumah sakit sebagai lembaga yang padat modal, padat karya, padat teknologi dan tuntutan yang tinggi untuk
memberikan pelayanan yang baik menjadikan penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Oleh karena itu Dewan Pengawas memerlukan dukungan
berupa Sekretaris Dewan Pengawas yang profesional dan sumber daya lainnya yang disediakan oleh rumah sakit
secara memadai, untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap organisasi rumah sakit yang kompleks dan
dinamis.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas diharapkan mampu menjamin agar kegiatan pemberian layanan
umum Rumah Sakit bersangkutan dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukan BLU, menjamin agar fleksibilitas
pengelolaan keuangan BLU dapat dipertanggungjawabkan, dan menjamin agar semua kewajiban Rumah Sakit
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
Tantangan Dewan Pengawas ke depan meliputi: (1) Perbaikan struktur dan komposisi Dewas Dewan Pengawas
BLU antara lain: Dewan Pengawas dibedakan dengan Manajemen BLU untuk menjamin independensi dan
mekanisme check and balance, (2) Perbaikan Proses pengawasan yang bersifat independen, dengan pedoman
pelaksanaan tugas Dewas, dan ‘code of practice’ bagi Dewas yang menjelaskan tanggung jawab Dewas sebagai
panduan bagi para anggota Dewas; (3) Dewas perlu meningkatkan peran strategis dan pengawasannya melalui:
peningkatan kompetensi, penguatan independensi, peningkatan integritas, dan peningkatan komitmen (alokasi waktu
dari Dewas) (4) laporan tertulis Dewan Pengawas kepada pemilik RS sebagai wujud akuntabilitas.
Mengingat pentingnya peran Dewan Pengawas dalam mengawasi jalannya Rumah Sakit agar dapat menjalankan
fungsinya sebagai penyelenggaran pelayanan kesehatan, maka Institut Manajemen Rumah Sakit Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia (IMRS-PERSI) bekerja sama dengan Quantum Management
menyelenggarakan Pelatihan Dewan Pengawas Rumah Sakit yang akan dilaksanakan pada Agustus 2013 di Hotel
Grand Cempaka Jakarta
TUJUAN
1. Memberikan gambaran fungsi dan peran Dewan Pengawas dalam melaksanakan pengawasan yang baik
bagi jalannya penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit.
2. Mengidentifikasi aspek penting yang menjadi obyek pengawasan kunci dalam organisasi rumah sakit
3. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kapasitas anggota Dewan Pengawas agar dapat menjadi
DPRS yang efektif
SASARAN
1. Peserta memahami tugas-tugasnya sebagai Dewan Pengawas Rumah Sakit
2. Peserta memahami dan diharapkan mampu melaksanakan fungsinya sebagai Dewan Pengawas di Rumah
Sakit
3. Peserta memahami aspek kunci pengawasan di dalam organisasi rumah sakit
4. Peserta mampu mengembangkan program pengembangan kapasitas DPRS di Indonesia
2
WAKTU DAN TEMPAT
Hari/tanggal : Kamis – Sabtu, 4 – 6 Juli 2013
Tempat : Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih Jakarta
AGENDA
1. Bandan Pengawas, Dewan Pengawas dan manajemen Rumah Sakit
a. Dewan pengawas, manajemen RS dan tantangan JKN (BPJS) ditahun 2014 (dr APS)
b. Sinergi Badan Pengawas Rumah Sakit dengan Dewan Pengawas Rumah Sakit (dr APS)
c. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas (dr HPS)
d. Dewan Pengawas dan Kinerja Rumah Sakit (dr AM)
2. Pengawasan pada aspek Non Keuangan (Sumber Daya Manusia, Proses Pelayanan di Rumah Sakit, dan
Kepuasan Pelanggan)
a. Pengawasan pada Pembelajaran dan pengembangan Sumber Daya Manusia di RS
Telaah terhadap kinerja pelayanan kesehatan dan Pengelolaan Dokter dan Dokter Spesialis di
RS (dr AM)
Telaah terhadap pembelajaran dan pengembangan kompetensi SDM di RS (dr HPS)
KRITERIA PESERTA
Peserta yang mengikuti pelatihan ini diharapkan adalah kelompok yang terdiri dari anggota manajemen dan anggota
Dewan Pengawas. Pelatihan bersama akan meningkatkan kemampuan shared vision dan pemahaman bersama.
1. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Dewan Pengawas Rumah Sakit
2. Direktur Utama/Direktur/Wakil Direktur/Ketua Komite Medik RS
3. Sekda, pejabat pemerintah daerah;
3
4. pejabat SKPD yang berkaitan dengan kegiatan BLUD;
5. pejabat di lingkungan satuan kerja pengelola keuangan;
6. tenaga ahli di bidang perumahsakitan yang berasal dari organisasi profesi rumah sakit
7. Lain-lain yang terkait dengan pengawasan Rumah Sakit
Catatan : Disarankan peserta dalam bentuk tim minimal 3 orang untuk setiap RS
NARASUMBER / FASILITATOR
1. dr. Agung P.Sutiyoso, Sp.OT,MARS,MM, Ketua Badan Pengawas Rumah Sakit (dr APS)
2. dr. Andreasta Meliala, DPH, M.Kes, MAS., konsultan manajemen, dosen Pasca Sarjana Manajemen Rumah
Sakit Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
3. dr. Hanna Permana Subanegara, MARS. Konsultan dan pakar Manajemen RS, berpengalaman 12 tahun
sebagai direktur RS pemerintah dan direktur RS Swasta di Jakarta. (Dr HPS)
METODE BIMTEK
1. Presentasi 60 %
2. Diskusi 40 %
Sehubungan terbatasnya tempat, dimohon segera mendaftarkan diri sebelum tanggal 1 Juli 2013. Pandaftaran dapat
ditutup apabila sudah mencapai jumlah peserta yang ditentukan oleh penyelenggara. Disarankan tiap Rumah Sakit
mengirimkan minimal 3 (tiga) orang dalam 1 (satu) tim, dengan investasi per orang/peserta sebagai berikut :
1. Paket A : Rp 5.000.000,-/ orang (termasuk akomodasi menginap 2 malam / 1 kamar 1 orang (single), di Hotel
Grand Cempaka Jakarta).
2. Paket B : Rp 4.500.000,-/ orang (termasuk akomodasi menginap 2 malam / 1 kamar 2 orang (twin share ), di
Hotel Grand Cempaka Jakarta)
3. Paket C : Rp 4.000.000,-/ orang tanpa akomodasi menginap
CARA PEMBAYARAN
Semua pembayaran dilakukan melalui transfer Bank BNI Cab. Surakarta Rek. 0267001330 a.n. Anggita Pratami
Langsa atau ke rekening Bank Mandiri Cab. RS Islam Jakarta Rek. 120-0001061972 a.n. Perhimpunan Rumah
Sakit Se-Indonesia (dinyatakan pada formulir pendaftaran yang di fax).
FASILITAS
4
1. Akomodasi Hotel dan breakfast bagi peserta yang menginap di Hotel Grand Cempaka Jakarta
2. Mengikuti Bimtek selama 3 hari
3. Coffee break, lunch dan dinner selama Bimtek
4. Exclusive Bimtek kits, modul/makalah dalam bentuk hard copy/soft copy
5. Sertifikat, foto bersama dan member card Quantum Management
Catatan : Bagi peserta yang menginap di Hotel Grand Cempaka Jakarta :
a. Check in mulai pukul 14.00 wib (dapat lebih awal kalau keadaan hunian hotel memungkinkan) hari
Kamis, 4 Juli 2013
b. Check out pukul 12.00 wib hari Sabtu, 6 Juli 2013
Selain tanggal tersebut, bagi peserta yang hendak menginap di Hotel Grand Cempaka Jakarta, biayanya
di luar paket bimtek / masuk Personal Account.
JADWAL
Hari Pertama, 4 Juli 2013
Waktu Kegiatan Narasumber
10.00 – 13.00 Registration & Hotel Check in
13.00 – 14.00 Pembukaan, Keynote Speaker : Peran Dewan Pengawas DR. Dr. Sutoto, Mkes
dalam Peningkatan Kinerja RS Ketua PERSI
14.00 – 15.30 Sesi 1 - Sinergi Badan Pengawas Rumah Sakit dengan dr. Agung P Sutijoso, SpBO
Dewan Pengawas Rumah Sakit untuk meningkatkan
sistem pelayanan kesehatan nasional
15.30 – 17.00 Sesi 2 Konsep, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Dr. Adreasta Meliala, DPH, MKes,
Dewan Pengawas MAS
17.00 – 19.30 Break & dinner
19.30 – 21.00 Sesi 3 Dewan Pengawas dan Kinerja Rumah Sakit Dr. Adreasta Meliala, DPH, MKes,
MAS
5
12.30 – 13.30 Penutupan, Hotel Check Out & Lunch