Anda di halaman 1dari 6

NAMA : INDAH ARYSHA PUTRI

NIM : G 701 17 049

KELAS : FMIPA H

TUGAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM

1. Jelaskan pengertian dan tujuan dari hukum islam !


Jawab : Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya
yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh nabi Muhammad sebagai Rasul-
Nya melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits. Juga
dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari agama Islam.
Yang diatur tidak hanya hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat,
manusia dengan benda dan alam semesta, tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan.
Tujuan Hukum Islam
Maqasih syariah (tujuan hukum islam) maksudnya adalah nilai-nilai yang terkandung
dalam aturan-aturan islam. Tujuan akhir dari hukum islam pada dasarnya adalah
kemaslahatan manusia di dunia dan di akherat. Adapun tujuan hukum Islam secara umum
adalah untuk mencegah kerusakan pada manusia, mengarahkan mereka pada kebenaran
untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akherat, dengan jalan
mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah atau menolak yang tidak berguna bagi
hidup dan

2. Etika , Moral , dan Akhlak adalah kajian yang membahas tentang perbuatan baik dan buruk
manusia , jelaskan persamaan dan perbedaan ketigannya ! serta contoh-contoh akhlak !
Jawab : Persamaan Akhlak, Etika dan Moral
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
 Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
 Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk
menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah
kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin
rendah pula kualitas kemanusiaannya.
 Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata
merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan
aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan
keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambungan, dengan tingkat
konsistensi yang tinggi.
Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral
Dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu : 1) berdasarkan tolak ukur dan 2) berdasarkan
sifat
Berdasarkan Tolak Ukur
 Akhlak tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah
 Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
 Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau aturan
tertentu.
Berdasarkan Sifat
 Etika bersifat teori
 Akhlak dan Moral bersifat praktis
Contoh-Contoh Akhlak Baik
 Menjaga Lisan dan Bertutur Kata Yang Baik.
Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik sebagaimana dalam
firman-Nya: yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang baik.” (Al Ahzab: 70).
 Mengucapkan Dan Menjawab Salam
Seorang muslim dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara. Maka sudah sepantasnya
untuk saling mencintai satu dengan yang lainnya, karena Allah SWT menjadikan diantara
syarat sempurnanya iman seseorang adalah dengan mencintai saudaranya sesama muslim.
Di antara sebab agar kita saling mencintai adalah dengan mengucapkan salam ketika
bertemu.

 Memiliki Sikap Malu


Seorang muslim yang mempunyai sifat malu akan berusaha menjaga dirinya dari hal-hal
yang bisa menjatuhkan muru’ah (harga dirinya), seperti menjauhi kemaksiatan atau
perbuatan yang bisa mendatangkan celaan dari orang lain. Rasulullah SAW telah
mengabarkan bahwa malu itu merupakan bagian dari keimanan.
 Memiliki Sikap Pemurah, pemaaf, dan tawadhu’
Hiasilah hidupmu dengan sifat tawadhu’ (rendah hati) terhadap Allah SWT dan kaum
muslimin, karena hal itu akan menjadikan dirimu mulia di hadapan Allah SWT dan kaum
muslimin. Rasulullah SAW telah mengabarkan semua itu sebagaimana disebutkan di
dalam hadits:
Dari shahabat Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Shadaqah itu tidak
akan mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambahkan sifat pemaaf kepada seorang
hamba kecuali Allah akan memuliakannya. Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’
karena Allah, kecuali akan Allah angkat derajatnya.” (HR. Muslim).
 Memiliki Sikap Ar Rifq (lemah lembut)
Rasulullah SAW mengabarkan sifat rifq sebagaimana disebutkan dalam hadits:
Dari shahabiyah Aisyah dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda: “Sesungguhnya sifat
lemah lembut itu tidaklah berada pada sesuatu kecuali dia akan membuatnya indah dan
tidaklah sifat lemah lembut itu hilang dari sesuatu kecuali akan tampak buruklah sesuatu
tersebut.“ (HR. Muslim).

3. Bagaimana menjamin kerukunan antar umat beragama di Indonesia dan upaya apa yang
dapat dilakukan agar terjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia !
Jawab : Kerukunan merupakan hal penting buat kita semua di tengah-tengah perbedaan.
Perbedaan yang ada tidak menjadi hambatan untuk hidup rukun antar umat beragama.
Kerukunan harus bersifat Dinamis ,Humanis Demokratis. Dinamis yang dimaksud adalah
semangat untuk mengembangkan sikap kerukunan. Berbagai jalan pikiran yang berbeda
yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu
yang berhubungan dengan manusia. Mengutamakan persamaan hak ,kewajiban,dan
perlakuan bagi semua warga negara agar kerukunan beragama dapat dilaksanakan dengan
baik dan tidak merugikan kalangan manapun.
Dalam keragaman inilah diperlukan toleransi bagi semua rakyat Indonesia tersebut.
Toleransi adalah sikap yang saling menghargai kelompok-kelompok atau antara individu
dalam masyarakat atau ruang lingkup lainnya. Toleransi yakni suatu perbuatan yang
melarang terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau golongan yang
berbeda dalam masyarakat. Toleransi ini bisa terlihat jelas pada agama,toleransi agama
sering kali kita jumpai di masyarakat. Adanya toleransi agama menimbulkan sikap saling
menghormati masing-masing pemeluk agama lainnya.

4. Konsep dari ekonomi syariah adalah perbuatan dan kegiatan yang dilaksanakan menurut
prinsip syariah ( prinsip al-quran , hadis’t dan ijtihad ) . Jelaskan perbedaan ekonomi
syariah dan ekonomi konvensional , dan bisakah ekonomi syariah menggantikan peran
ekonomi konvensional di Indonesia . kemukakan pendapat anda !
Jawab : Berikut ini perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional:
 Prinsip dasar
Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional memiliki perbedaan dalam prinsip dasar. Hal
inilah yang kemudian mempengaruhi perbedaan segala tujuan, tindakan, norma serta
pengembangan prinsip. Ekonomi konvensional bertujuan untuk melakukan pertumbuhan
ekonomi. Sistem konvensional menganggap ketika pertumbuhan ekonomi berjalan baik
maka semua orang akan mencapai kepuasan individu yang diinginkan. Sementara ekonomi
syariah berprinsip bahwa agama dan ekonomi memiliki kaitan yang sangat erat, dimana
kegiatan ekonomi dilakukan sebagai ibadah.
 Perjanjian kredit
Dalam ekonomi konvensional perjanjian kredit dikenal dengan adanya perjanjian baku.
Perjanjian baku merupakan suatu perjanjian yang dibuat sepihak. Perjanjian ini telah
terlebih dulu dibuat oleh pihak tertentu bahkan sebelum pihak lainnya datang. Sementara
dalam ekonomi syariah dikenal perjanjian pembiayaan mudhorobah. Ekonomi syariah
tidak mengenal adanya perjanjian baku. Perjanjian dalam ekonomi syariah dibuat oleh
kedua pihak, misalkan antara bank dan nasabah.
 Hak milik
Terdapat perbedaan antara ekonomi konvensional dn ekonomi syariah mengenai hak milik
seseorang. Kedua sistem ini memang sama-sama mengakui adanya hak milik seseorang
namun ada perbedaan yang sangat jauh mengenai cara mendapatkan hal milik serta
ketentuan mengenai hak milik tersebut.Dalam ekonomi konvensional diakui adanya hak
milik perorangan. Semua orang tanpa terkecuali berhak memiliki barang, aset atau uang
yang dikehendaki individu. Hal ini bisa ia lakukan asal ia memiliki sumber daya untuk
mendapatkan hak milik tersebut. Ekonomi konvensional tidak menyebutkan atau
menjelaskan bagaimana batas serta aturan untuk memperoleh hak milik tersebut.
 Dasar hukum
Perbedaan yang dirasa paling mencolok antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
memang terletak pada dasar hukum yang digunakan. Lembaga keuangan yang
menggunakan ekonomi syariah seperti bank syariah menggunakan hukum yang didasarkan
pada syariat Islam. Hal ini berlandaskan Al-Qur’an, Hadist dan Fatwa Ulama. Hal ini
berbeda dengan bank konvensional, bank konvensional memiliki sistem yang didasarkan
pada hukum positif.
 Perbedaan investasi
Dalam hal investasi ekonomi syariah dan ekonomi konvensional juga memiliki perbedaan.
Lembaga seperti bank syariah dapat meminjamkan dana pada seseorang jika jenis usaha
yang sedang dijalankan adalah usaha yang baik dan halal. Jenis usaha tersebut antara lain
peternakan, pertanian, perdagangan dan sebagainya. Dalam bank konvensional, seseorang
diijinkan mengajukan pinjaman selama usaha yang dijalankan diperbolehkan dalam hukum
positif.
 Perbedaan orientasi
Bank konvensional yang menggunakan sistem ekonomi konvensional berorientasi pada
keuntungan sementara bank syariah yang menggunakan sistem ekonomi syariah
memperhatikan kebahagiaan hidup baik dunia maupun di akhirat.
 Pembagian keuntungan
Poin ini yang paling sering diketahui oleh masyarakat. Ekonomi syariah dan ekonomi
konvensional memiliki ketentuan yang berbeda mengenai pembagian keuntungan.
Perbedaan ini juga sangat nyata diterapkan dalam lembaga keuangan dan perbankan. Anda
mungkin pernah mendengar istilah bunga dalam ekonomi konvensional. Bunga tersebut
justru dilarang dalam ekonomi syariah. Bank konvensional yang menggunakan sistem
ekonomi konvensional menggunakan sistem bunga tetap ataupun bunga mengambang.
Sistem bunga tersbeut diterapkan dalam semua pinjaman yang diberikan kepada nasabah.
 Hubungan nasabah
Baik dalam ekonomi syariah maupun ekonomi konvensional, dalam lembaga keuangan
seperti bank, anda akan menemukan adanya hubungan antara nasabah dan bank. Bank
syariah menerapkan sistem kemitraan sebagai hubungan antara bank dengan nasabah.
Berbeda dengan ekonomi konvensional, ekonomi konvensional menggunakan istilah
kreditur dan debitur sebagai hubungan antara bank dan nasabah
Menurut pendapat saya , Secara logika, dasar dan prinsip telah terbukti bahwa ekonomi
islam dapat dikatakan lebih baik dan dapat menjawab tantangan global yang rentan krisis
daripada ekonomi konvensional. Dengan menerapkan ekonomi islam, bukan tidak
mungkin Indonesia bahkan dunia dapat kebal dari krisis ekonomi dan dampak yang
dihasilkannya. Untuk perkembangan perekonomian dimasa mendatang, diharapkan
ekonomi islam tidak hanya dijadikan produk semata, melainkan menjadi the truly islamic
economic which can help to solve economic problems in this country.

5. Kemukakan pendapat anda tentang fungsi masjid di masa Nabi SAW dan masa sekarang,
termasuk bagaimana fungsi masjid dalam kampus !
Jawab :
Fungsi Masjid di Zaman Nabi :
 Sebagai tempat ibadah dan pembelajaran.
 Sebagai tempat musyawarah, merawat orang sakit, dan asrama.
 Sebagai pusat budaya dan ilmu pengetahuan.
 Sebagai pusat kegiatan-kegiatan ekonomi
Fungsi Masjid di Masa Sekarang:
Masjid pada zaman modern fungsi masjid tidak jauh berbeda dengan masa nabi , yaitu
sebagai tempat beribadah , tempat memperdalam ilmu agama seperti mengaji untuk anak-
anak , tempat kegiatan social seperti tempat untuk menyalurkan zakat di bulan ramadhan .
Fungsi Masjid di Kampus :
Fungsi measjid di kampus sebagai tempat untuk melaksanakan sholat, kegiatan ibadah lain
, dan tempat untuk berbagi pengetahuan tentang ilmu agama .

Anda mungkin juga menyukai