Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

Diabetic Foot adalah kelainan pada tungkai bawah yang merupakan komplikasi kronik
diabetes mellitus. Etiologi foot diabeticum biasanya memiliki banyak komponen. Seperempat dari
populasi diabetes berisiko tinggi mengalami cedera kaki akibat adanya neuropati diabetes atau
gangguan peredaran arterial. Setiap tahun 3 sampai 7% penderita diabetes menderita lesi kaki
untuk pertama kalinya. Setelah penyembuhan luka, risikonya
menderita ulserasi lebih lanjut (kambuh) meningkat setiap tahunnya sampai antara 30 dan 100%,
tergantung pada kualitas perawatan setelahnya.

Diabetes seringkali menyebabkan penyakit vaskular perifer yang menghambat sirkulasi


darah. Dalam kondisi ini, terjadi penyempitan di sekitar arteri yang sering menyebabkan
penurunan sirkulasi yang signifikan di bagian bawah tungkai dan kaki. Sirkulasi yang buruk ikut
berperan terhadap timbulnya kaki diabetik dengan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang
disuplai ke kulit maupun jaringan lain, sehingga menyebabkan luka tidak sembuh-sembuh.

Dari faktor-faktor pencetus diatas faktor utama yang paling berperan dalam timbulnya foot
diabeticum adalah angiopati, neuropati dan infeksi. Infeksi sendiri sangat jarang merupakan faktor
tunggal untuk terjadinya kaki diabetik. Infeksi lebih sering merupakan komplikasi yang menyertai
kaki diabetik akibat iskemia atau neuropati.

Prosedur diagnostik dapat ditunjukkan dalam penilaian dan perawatan foot diabeticum.
Pertimbangan harus diberikan pada tes berikut bersamaan dengan yang disarankan oleh anggota
tim konsultasi.

Foot Diabeticum yang sehat dan utuh paling baik dipelihara dengan strategi pengobatan
pencegahan yang konsisten dan berulang. Hal ini paling baik dilakukan melalui pendekatan
multidisiplin yang melibatkan tim spesialis dan personil yang memberikan koordinasi
proses perawatan.

Anda mungkin juga menyukai