Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional
analitik dengan desain penelitian cross sectional berdasarkan data campuran
yaitu data primer dari hasil anamnesis (kuesioner) dan data sekunder yaitu dari
rekam medik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu
penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian dengan angka, kemudian dilakukan analisis
(Supardi, 2005:27).
Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi dan sampel
tertentu dan menggunakan pengumpulan data dengan instrument penelitian yang
bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2018.
3.2.2 Tempat Penetitian
Penelitian dilakukan di di tiga Puskesmas Kota Palembang yaitu
Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking
Palembang.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi Penelitian
a. Populasi Target
Populasi target penelitian adalah seluruh batita di wilayah kerja
Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking
Palembang.
b. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah seluruh pasien batita yang
berobat di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas
Sabokingking Palembang pada bulan Februari 2018.
3.3.2 Sampel Penelitian
Pasien batita yang berobat di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus,
dan Puskesmas Sabokingking Palembang pada bulan Februari 2018 serta
memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk ke dalam kriteria ekslusi.

3.3.2.1 Besar Sampel


Besar sampel minimal dalam penelitian dihitung dengan menggunakan
rumus :
(𝑍𝑎)2 x P x Q
n=
𝑑2
Keterangan:
n : Besar sampel
Za : Simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat
kemaknaan α = 0.05, maka Za = 1.96
P : Proporsi variabel yang dikehendaki. Nilai proporsi didapatkan
dari penelitian sebelumnya terkait masalah yang sama atau dari
pustaka
Q : Proporsi variabel yang tidak dikehedaki. Nilai Q didapatkan dari
1–P
D : Kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi. Semakin tinggi
nilai d yang digunakan, maka menunjukan semakin kecil
keakuratan penelitian tersebut untuk bermakna
(𝑍𝑎)2 x P x Q
n=
𝑑2
(1,96)2 x 0,3x 0,7
n=
0,12
3,8416 x 0,3 x 0,7
n=
0,01
n = 80,67 = 81

Berdasarkan hasil laporan penelitian Ujunwa dkk. yang dipublikasi tahun


2014, kejadian Acute Respiratory Infection (ARI) bertanggung jawab atas 30%
kunjungan pasien batita rawat. Nilai P = 0,3 dan Q = (1-P), jadi nilai Q = 0,7.
Berdasarkan hasil dari perhitungan sampel dengan menggunakan rumus di atas,
besar sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebanyak
80,67 sampel dibulatkan menjadi 81 sampel minimal.

3.3.2.2 Teknik Sampling


Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah simple random
sampling yaitu tiap subjek dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel penelitian.

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi


3.3.3.1 Kriteria Inklusi
Pasien batita yang berobat di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus,
dan Puskesmas Sabokingking Palembang pada bulan Februari 2018, memiliki
data rekam medik yang lengkap dan dapat dibaca saat penelitian, dan orang tua
pasien bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
3.3.3.2 Kriteria Ekslusi
Pasien batita yang data rekam mediknya tidak lengkap (tidak
mencantumkan variebel yang akan diteliti) dan tidak dapat dibaca saat
penelitian.

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1 Variabel Dependen (Terikat)
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian adalah Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA).
3.4.2 Variabel Independen (Bebas)
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan dan sikap orangtua mengenai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut) pada batita.

3.5 Definisi Operasional


3.5.1 ISPA
Definisi : Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yaitu penyakit
infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau
lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung
(saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) dan
disebut akut,jika infeksi berlangsung hingga 14 hari
(Callistania dkk., 2014).
Alat Ukur : Diagnosis Klinis
Cara Ukur : Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. ISPA
2. Bukan ISPA
3.5.2 Usia
Definisi :Usia pasien dari sejak lahir sampai berobat di
Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan
Puskesmas Sabokingking Palembang yang tercatat
dalam rekam medis pasien.
Alat Ukur : Rekam medik
Cara Ukur : Observasi
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. 1 tahun – 2 tahun
2. >2 tahun – 3 tahun
3.5.3 Jenis Kelamin
Definisi : Identitas biologik berdasarkan ciri organ genital
Alat Ukur : Rekam medik
Cara Ukur : Observasi
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. Laki-laki
2. Perempuan
3.5.4 Riwayat ASI Ekslusif
Definisi : Pemberian ASI (Air Susu Ibu) saja tanpa tambahan
makanan atau minuman lain, dianjurkan sampai usia
bayi 6 bulan (IDAI, 2013).
Alat Ukur : Rekam medik
Cara Ukur : Observasi
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. ASI ekslusif
2. Tidak ASI ekslusif
3.5.5 Status Imunisasi
Definisi :Status 5 imunisasi dasar anak dan dilihat dari
kelengkapannya sesuai umur (Hepatitis B, BCG, polio,
DPT, HiB, dan campak).
Alat Ukur : Rekam medik
Cara Ukur : Observasi
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. Imunisasi lengkap
2. Imunisasi tidak lengkap
3.5.6 Status Gizi
Definisi : Keadaan gizi batita yang dilihat dari jenis kelamin,
berat badan, dan umur batita dan diukur dengan
menggunakan kurva WHO NCHS dan diklasifikasikan
sesuai standar WHO (weight for height z-scores), gizi
lebih yaitu jika > 2 SD , gizi baik jika pada rentang -2
sampai 2 SD, gizi kurang jika < -2 SD, gizi buruk jika
< -3 SD
Alat Ukur : Rekam medik
Cara Ukur : Observasi
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. Gizi lebih
2. Gizi baik
3. Gizi kurang
4. Gizi buruk
3.5.7 Usia Orang Tua
Definisi :Usia orang tua yang merawat bayi pada ulang tahun
terakhir berdasarkan pada kalender
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Wawancara
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. <45 tahun
2. ≥45 tahun
3.5.8 Tingkat Pendidikan Orang Tua
Definisi : Tingkat pendidikan terakhir yang telah dilalui oleh
orang tua yang merawat bayi (Tinggi = Jika pendidikan
WUS SMA/Perguruan Tinggi, rendah = tidak sekolah,
SD,SMP)
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Wawancara
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Sarjana
3.5.9 Perkejaan Orang Tua
Definisi : Keadaan Status Pekerjaan yang dilakukan oleh orang
tua yang merawat bayi
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Wawancara
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. Bekerja
2. Tidak bekerja
3.5.10 Jumlah Pendapatan Orang Tua per Bulan
Definisi :Total penghasilan yang didapat untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup (cukup = jika penghasilan
≥2.200.000, kurang = jika penghasilan <2.200.000)
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Wawancara
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. Cukup
2. Kurang
3.5.11 Pengetahuan Orang Tua Tentang ISPA Pada Anak
Definisi : Pemahaman atau segala sesuatu yang diketahui orang
tua yang merawat batita di rumah tentang ISPA, baik
yang didapat secara formal maupun informal,
mengenai apa ISPA, penyebabnya, cara penularannya,
gejala, faktor resiko, pengobatan, dan pencegahannya
(kurang, jika nilainya ≤ 50% dan baik, jika nilainya >
50 %) (Budiman dan Agus Riyanto, 2013).
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Wawancara
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. Kurang
2. Baik
3.5.12 Sikap Orang Tua Terhadap ISPA Pada Anak
Definisi : Tanggapan atau respon orang tua yang merawat batita
di rumah mengenai ISPA pada anak (negatif jika skor
dibawah nilai median yaitu ≤ 24, dan positif jika skor
diatas nilai median >24)
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Wawancara
Skala Pengukuran : Nominal
Hasil Ukur : Dikategorikan atas:
1. Kurang
2. Baik

3.6 Cara Pengumpulan Data


Data yang diperlukan didapat dengan terlebih dahulu melakukan
penegakkan diagnosis klinis penyakit yang diderita pasien batita yang berobat ke
Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking pada
bulan Fabruari 2018 disertai dengan observasi rekam medik pasien untuk
mengumpulkan variabel lainnya .
Setelah data pasien batita terkumpul kemudian dilakukan pencatatan data
sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu diagnosis penyakit, usia, jenis kelamin,
riwayat ASI ekslusif, status gizi, dan status imunisasi. Pengumpulan data pada
orang tua pasien batita dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan tertulis
berupa penyebaran kuesioner kepada responden.Pengumpulan dan pengolahan
data rekam medik dan kuesioner dilakukan pada bulan Februari 2018.

3.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data


Ada beberapa tahap pengolahan data yang dilakukan, yaitu :
1. Tahap pertama, data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan tujuan dan
jenis data. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan analisis yang sesuai.
2. Data yang diperoleh dalam penelitian diolah dengan program komputer
SPSS. Adapun rancangan statistik yang digunakan yaitu:
a. Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari
variabel-variabel yang diteliti, baik yang termasuk ke dalam variabel
tergantung maupun variabel bebas sehingga diketahui variasi dan
variabel-variabel yang diteliti.
b. Analisis bivariat dikerjakan dengan menggunakan metode Chi-Square
(X2) karena kedua variabel yang dianalisis hubungannya merupakan
variabel kategorik. Analisis bivariat dilakukan untuk menilai hubungan
antara faktor risiko dengan kejadian ISPA, menggunakan uji Chi-
Square (X2) dengan tingkat kepercayaan 95% dengan syarat sel yang
mempunyai nilai expected kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah
sel. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, maka uji alternatif
yang akan digunakan adalah uji Fisher.
3.8 Kerangka Operasional

Penentuan populasi penelitian

Memenuhi kriteria inklusi

Tidak termasuk ke dalam kriteria ekslusi

Sampel penelitian
(Pasien batita di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan
Puskesmas Sabokingking Palemabng)

Pengumpulan data hingga


mencukupi jumlah sampel minimal

Pengelompokkan data sesuai


dengan variabel yang diteliti

Pengolahan data dan analisis data


(univariat dan bivariat)

Penyajian data dalam bentuk tabel


dan narasi

Kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai