Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional berdasarkan data campuran yaitu data primer dari hasil anamnesis (kuesioner) dan data sekunder yaitu dari rekam medik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka, kemudian dilakukan analisis (Supardi, 2005:27). Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu dan menggunakan pengumpulan data dengan instrument penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2018. 3.2.2 Tempat Penetitian Penelitian dilakukan di di tiga Puskesmas Kota Palembang yaitu Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking Palembang.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian a. Populasi Target Populasi target penelitian adalah seluruh batita di wilayah kerja Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking Palembang. b. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah seluruh pasien batita yang berobat di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking Palembang pada bulan Februari 2018. 3.3.2 Sampel Penelitian Pasien batita yang berobat di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking Palembang pada bulan Februari 2018 serta memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk ke dalam kriteria ekslusi.
3.3.2.1 Besar Sampel
Besar sampel minimal dalam penelitian dihitung dengan menggunakan rumus : (𝑍𝑎)2 x P x Q n= 𝑑2 Keterangan: n : Besar sampel Za : Simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan α = 0.05, maka Za = 1.96 P : Proporsi variabel yang dikehendaki. Nilai proporsi didapatkan dari penelitian sebelumnya terkait masalah yang sama atau dari pustaka Q : Proporsi variabel yang tidak dikehedaki. Nilai Q didapatkan dari 1–P D : Kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi. Semakin tinggi nilai d yang digunakan, maka menunjukan semakin kecil keakuratan penelitian tersebut untuk bermakna (𝑍𝑎)2 x P x Q n= 𝑑2 (1,96)2 x 0,3x 0,7 n= 0,12 3,8416 x 0,3 x 0,7 n= 0,01 n = 80,67 = 81
Berdasarkan hasil laporan penelitian Ujunwa dkk. yang dipublikasi tahun
2014, kejadian Acute Respiratory Infection (ARI) bertanggung jawab atas 30% kunjungan pasien batita rawat. Nilai P = 0,3 dan Q = (1-P), jadi nilai Q = 0,7. Berdasarkan hasil dari perhitungan sampel dengan menggunakan rumus di atas, besar sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 80,67 sampel dibulatkan menjadi 81 sampel minimal.
3.3.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah simple random sampling yaitu tiap subjek dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel penelitian.
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
3.3.3.1 Kriteria Inklusi Pasien batita yang berobat di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking Palembang pada bulan Februari 2018, memiliki data rekam medik yang lengkap dan dapat dibaca saat penelitian, dan orang tua pasien bersedia berpartisipasi dalam penelitian. 3.3.3.2 Kriteria Ekslusi Pasien batita yang data rekam mediknya tidak lengkap (tidak mencantumkan variebel yang akan diteliti) dan tidak dapat dibaca saat penelitian.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen (terikat) dalam penelitian adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). 3.4.2 Variabel Independen (Bebas) Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap orangtua mengenai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada batita.
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 ISPA Definisi : Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yaitu penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) dan disebut akut,jika infeksi berlangsung hingga 14 hari (Callistania dkk., 2014). Alat Ukur : Diagnosis Klinis Cara Ukur : Anamnesis dan pemeriksaan fisik Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. ISPA 2. Bukan ISPA 3.5.2 Usia Definisi :Usia pasien dari sejak lahir sampai berobat di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking Palembang yang tercatat dalam rekam medis pasien. Alat Ukur : Rekam medik Cara Ukur : Observasi Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. 1 tahun – 2 tahun 2. >2 tahun – 3 tahun 3.5.3 Jenis Kelamin Definisi : Identitas biologik berdasarkan ciri organ genital Alat Ukur : Rekam medik Cara Ukur : Observasi Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.5.4 Riwayat ASI Ekslusif Definisi : Pemberian ASI (Air Susu Ibu) saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain, dianjurkan sampai usia bayi 6 bulan (IDAI, 2013). Alat Ukur : Rekam medik Cara Ukur : Observasi Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. ASI ekslusif 2. Tidak ASI ekslusif 3.5.5 Status Imunisasi Definisi :Status 5 imunisasi dasar anak dan dilihat dari kelengkapannya sesuai umur (Hepatitis B, BCG, polio, DPT, HiB, dan campak). Alat Ukur : Rekam medik Cara Ukur : Observasi Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. Imunisasi lengkap 2. Imunisasi tidak lengkap 3.5.6 Status Gizi Definisi : Keadaan gizi batita yang dilihat dari jenis kelamin, berat badan, dan umur batita dan diukur dengan menggunakan kurva WHO NCHS dan diklasifikasikan sesuai standar WHO (weight for height z-scores), gizi lebih yaitu jika > 2 SD , gizi baik jika pada rentang -2 sampai 2 SD, gizi kurang jika < -2 SD, gizi buruk jika < -3 SD Alat Ukur : Rekam medik Cara Ukur : Observasi Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. Gizi lebih 2. Gizi baik 3. Gizi kurang 4. Gizi buruk 3.5.7 Usia Orang Tua Definisi :Usia orang tua yang merawat bayi pada ulang tahun terakhir berdasarkan pada kalender Alat Ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. <45 tahun 2. ≥45 tahun 3.5.8 Tingkat Pendidikan Orang Tua Definisi : Tingkat pendidikan terakhir yang telah dilalui oleh orang tua yang merawat bayi (Tinggi = Jika pendidikan WUS SMA/Perguruan Tinggi, rendah = tidak sekolah, SD,SMP) Alat Ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Sarjana 3.5.9 Perkejaan Orang Tua Definisi : Keadaan Status Pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua yang merawat bayi Alat Ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. Bekerja 2. Tidak bekerja 3.5.10 Jumlah Pendapatan Orang Tua per Bulan Definisi :Total penghasilan yang didapat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup (cukup = jika penghasilan ≥2.200.000, kurang = jika penghasilan <2.200.000) Alat Ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. Cukup 2. Kurang 3.5.11 Pengetahuan Orang Tua Tentang ISPA Pada Anak Definisi : Pemahaman atau segala sesuatu yang diketahui orang tua yang merawat batita di rumah tentang ISPA, baik yang didapat secara formal maupun informal, mengenai apa ISPA, penyebabnya, cara penularannya, gejala, faktor resiko, pengobatan, dan pencegahannya (kurang, jika nilainya ≤ 50% dan baik, jika nilainya > 50 %) (Budiman dan Agus Riyanto, 2013). Alat Ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. Kurang 2. Baik 3.5.12 Sikap Orang Tua Terhadap ISPA Pada Anak Definisi : Tanggapan atau respon orang tua yang merawat batita di rumah mengenai ISPA pada anak (negatif jika skor dibawah nilai median yaitu ≤ 24, dan positif jika skor diatas nilai median >24) Alat Ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Skala Pengukuran : Nominal Hasil Ukur : Dikategorikan atas: 1. Kurang 2. Baik
3.6 Cara Pengumpulan Data
Data yang diperlukan didapat dengan terlebih dahulu melakukan penegakkan diagnosis klinis penyakit yang diderita pasien batita yang berobat ke Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking pada bulan Fabruari 2018 disertai dengan observasi rekam medik pasien untuk mengumpulkan variabel lainnya . Setelah data pasien batita terkumpul kemudian dilakukan pencatatan data sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu diagnosis penyakit, usia, jenis kelamin, riwayat ASI ekslusif, status gizi, dan status imunisasi. Pengumpulan data pada orang tua pasien batita dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan tertulis berupa penyebaran kuesioner kepada responden.Pengumpulan dan pengolahan data rekam medik dan kuesioner dilakukan pada bulan Februari 2018.
3.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data
Ada beberapa tahap pengolahan data yang dilakukan, yaitu : 1. Tahap pertama, data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan tujuan dan jenis data. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan analisis yang sesuai. 2. Data yang diperoleh dalam penelitian diolah dengan program komputer SPSS. Adapun rancangan statistik yang digunakan yaitu: a. Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti, baik yang termasuk ke dalam variabel tergantung maupun variabel bebas sehingga diketahui variasi dan variabel-variabel yang diteliti. b. Analisis bivariat dikerjakan dengan menggunakan metode Chi-Square (X2) karena kedua variabel yang dianalisis hubungannya merupakan variabel kategorik. Analisis bivariat dilakukan untuk menilai hubungan antara faktor risiko dengan kejadian ISPA, menggunakan uji Chi- Square (X2) dengan tingkat kepercayaan 95% dengan syarat sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel. Bila tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, maka uji alternatif yang akan digunakan adalah uji Fisher. 3.8 Kerangka Operasional
Penentuan populasi penelitian
Memenuhi kriteria inklusi
Tidak termasuk ke dalam kriteria ekslusi
Sampel penelitian (Pasien batita di Puskesmas Keramasan, Puskesmas Kampus, dan Puskesmas Sabokingking Palemabng)