Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI SENSORI: MENDENGAR MUSIK

Dosen : Endang Mei Yunalia S.Kep.Ns, M.Kep

Kelompok 8 :
1. Tri Lukiani (13620888)
2. Trisda Windrayanty Saputri (13620889)
3. Ulya Arum Priyanti (13620890)
4. Venky arma Dariato (13620891)
5. Viky dekita Audina (13620892)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2016
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI SENSORI : HARGA DIRI RENDAH

A. TOPIK
Sesi 1 TAK Stimulasi Sensori : Mendengar Musik

B. TUJUAN
a. Klien mampu mengenali musik yang didengar
b. Klien mempu memberi respon terhadap musik
c. Klien mampu menceritakan perasannya setelah mendengarkan musik
Kriteria evaluasi:
1. 100 % klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir.
2. 70 % klien dapat mengenali musik yang didengar.
3. 70% klien dapat memberi respon terhadap musik.
4. 70% Klien dapat menceritakan perasannya setelah mendengarkan musik

C. LANDASAN TEORI
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan ( Townsend, 2001 ). Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
digambarkan sebagai perasaan yang negative terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya
percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan ( Budi Ana Keliat, 2001 ).
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkanhubungan antar anggota (Depkes RI, 1997). Terapi aktivitas kelompok
adalah aktivitas membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang
efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive (Stuart & Sundeen, 1998).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagi terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Kelliat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok( TAK ) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi
sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya seperti:
gambar,video,tarian, dan nyanyian.
Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan
lain-lain seperti gambar, video, tarian dan nyanyian. Klien yang mempunyai indikasi
adalah harga diri rendah yang disertai kurang komunikasi verbal (Keliat, 2004)
Klien yang mempunyai indikasi TAK stimulasi sensori yaitu klien harga diri rendah
yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas digunakan sebagai stimulus
sensori klien kemudian diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang
disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah dan gerakan
tubuh). Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal
akan terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas yang
digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari. Jika hobi klien
diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan
klien dapat digunakan sebagai stimulus.

D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
a. klien gangguan jiwa dengan usia 20-60 tahun
b. mengalami gangguan konsep diri : harga diri rendah
2. Proses seleksi
a. Pengkajian oleh mahasiswa
b. Penyeleksian masalah berdasarkan masalah keperawatan
c. Klien tidak disorientasi
d. Klien tidak inkoheren
e. Sehat fisik, dapat memahami pesan yang diberikan
f. Mengklarifikasi klien dan bekerja sama dengan perawat ruangan
g. Mengadakan kontrak dengan klien
3. Jumlah klien: Terdiri dari 5 orang
Klien yang mengikuti TAK Stimulasi sensori mendengarkan musik adalah: Tn. A,
Tn. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/tanggal : Mei 2016
b. Waktu : 08.00 s/d 08.45 WIB (45 menit)
c. Tempat : Ruang B

2. Tim terapis
a. Setting:
 Klien dan terapis duduk membentuk lingkaran.
 Ruangan nyaman dan tenang.

K K F K K

K L

CL
K

K F K K K
O

Keterangan :
K : Klien L : Leader CL : Co-Leader
O : Observer F : Fasilitator
b. Tim terapis dan uraian tugas
 Leader: Vicky Dekita Audina
Uraian tugas:
a. Menyusun rencana TAK
b. Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
c. Membuka acara dan memperkenalkan diri dan anggota tim terapi
d. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
e. Menetapkan dan menjelaskan aturan permainan
f. Memotivasi anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan
member umpan balik
g. Sebagai role model
h. Sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi

 Co Leader: Venky Arma Darianto


Uraian tugas:
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang waktu

 Fasilitator: Trisda Windrayanti Saputri dan Ulya Arum Priyanti


Uraian tugas:
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran klien

 Observer: Tri Lukiani


Uraian tugas:
1. Mengobservasi jalannya/ proses kegiatan
2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

3. Metode dan media


a. Metode
Adapun metode yang digunakan pada terapi aktivitas ini adalah dinamika
kelompok dan diskusi Tanya jawab
b. Media
Media yang akan digunakan meliputi:
1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
2. Spidol
3. Handphone
4. Speaker
5. Lembar Evaluasi dan dokumentasi
F. PROSES PELAKSANAAN
a. Persiapan
1. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi harga diri rendah
2. Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2. Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yatiu mendengarkan musik
Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
2. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua
klien untuk bertepuk tangan.
3. Terapis dan klien memakai papan nama.
4. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.
6. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai
semua klien mendapat giliran.
7. Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan
mengajak klien lain bertepuk tangan.

d. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan suara yang digemari dan
bermakna dalam kehidupannya.
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menggambar.
b. Menyepakati waktu dan tempat.

G. FORMAT EVALUASI
Terlampir

Anda mungkin juga menyukai