Anda di halaman 1dari 5

1.

Fenomena mahar politik ataupun sejenisnya seperti money politic bukan hal baru dalam
perjalanan demokrasi bangsa ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap kandidat
atau calon kepala dae`rah baik kader internal parpol maupun non kader yang potensial
harus membayar sejumlah uang atau mahar untuk mendapatkan tumpangan "perahu"
dalam tahapan pemilukada.
Karena itu kualitas calon pemimpin kita pun hanya bisa ditakar secara materi. Karena
itu "mahar politik" ini telah menjadi penyakit akut yang merusak ziarah/perjalanan
tatanan demokrasi bangsa. Memang ada bahasa diplomasi bahwa itu tak pernah ada,
tapi realitanya itu terjadi. Itulah diplomasi politik.
2.
3. Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada
bangsa dan negara melalui pendidikan formal, informal dan agama.
Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait
dengan kepentingan publik.
Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga
ke tingkat pusat/nasional.
4. Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga
luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai
di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia
menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai
terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan
perekonomian Indonesia.
Data Food and Agriculture Organization di 2012, Indonesia pada saat ini menempati
peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan India.
Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70 persen potensi minyak karena terdapat
kurang lebih 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia. Dari angka ini
hanya sekitar 10 persen yang saat ini telah dieksplor dan dimanfaatkan.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum merasakan peran signifikan
dari potensi maritim yang dimiliki yang ditandai dengan belum dikelolanya potensi
maritim Indonesia secara maksimal. Dengan beragamnya potensi maritim Indonesia,
antara lain industri bioteknologi kelautan, perairan dalam (deep ocean water), wisata
bahari, energi kelautan, mineral laut, pelayaran, pertahanan, serta industri maritim,
sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat Indonesia.
Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (3) disebutkan, bahwa bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat. Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri juga bahwa kekayaan
alam khususnya laut di Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh pihak asing, dan
tidak sedikit yang sifatnya ilegal dan mementingkan kepentingan sendiri.
Dalam hal ini, peran Pemerintah (government will) dibutuhkan untuk bisa menjaga dan
mempertahankan serta mengolah kekayaan dan potensi maritim di Indonesia. Untuk
mengolah sumber daya alam laut ini, diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan
SDM, modernisasi teknologi dan pendanaan yang berkesinambungan dalam APBN
negara agar bisa memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan juga bagi masyarakat.
Sebagaimana halnya teori lain yang dikemukakan oleh Alfred Thayer Mahan mengenai
persyaratan yang harus dipenuhi untuk membangun kekuatan maritim, yaitu posisi dan
kondisi geografi, luas wilayah, jumlah dan karakter penduduk, serta yang paling
penting adalah karakter pemerintahannya.
Selain perbaikan dan perhatian khusus yang diberikan dalam bidang teknologi untuk
mengelola sumber daya alam di laut Indonesia, diperlukan juga sebuah pengembangan
pelabuhan dan transportasi laut untuk mendorong kegiatan maritim Indonesia menjadi
lebih modern dan mudah digunakan oleh masyarakat. Diharapkan juga peran swasta
untuk mendukung jalannya pemberdayaan laut ini, supaya program-program ini tidak
hanya bergantung pada dana APBN saja.
Dari sisi pertahanan, penguasaan laut berarti mampu menjamin penggunaan laut untuk
kepentingan nasional dan mencegah lawan menggunakan potensi laut yang kita miliki.
Pemerintah perlu segera menyelesaikan percepatan batas wilayah laut agar dapat
memberikan memberikan kepastian atas batas wilayah negara dan dapat mempererat
hubungan bilateral antara negara yang berbatasan, serta mendorong kerja sama kedua
negara yang berbatasan di berbagai bidang termasuk dalam pengelolaan kawasan
perbatasan, misal terkait pelayaran, kelautan dan perikanan.

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan nasional diperlukan dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara dari
segala gangguan baik yang datangnya dari dalam maupun dari dalam negeri. Untuk itu bangsa
Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten
dan berkelanjutan.

1) Tujuan dan Fungsi Ketahanan Nasional


Srijanti, dkk (2009) menjelaskan tujuan, fungsi, dan sifat dari ketahanan nasional sebagai
berikut:
a) Tujuan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan,
seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran,
terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial,
serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri.
b) Fungsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai:
(1). Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan nasional
Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek:
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
(2). Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
(3). Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor,
dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh
pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk
mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

2) Perwujudan Ketahanan Nasional


Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi (Bahan
Penataran, BP7 Pusat, 1996):
a) Ketahanan ideologi, adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi
ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
b) Ketahanan politik, adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi yang bertumpu pada pengembangan demokrasi Pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
c) Ketahanan ekonomi, adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan menerapkan stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan
makmur. d) Ketahanan sosial budaya, adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia yang menjiwai kepribadian nasional yang berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hidup
rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba
selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.
e) Ketahanan pertahanan keamanan, adalah kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal semua bentuk
ancaman.

3) Ciri dan asas ketahanan nasional


Ketahanan nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia bertumpu pada budaya yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sehingga berbagai cirri ketahanan nasional yang dikembangkan
tidak dapat dilepaskan dari tata kehidupan bangsa Indonesia (Suhady dan Sinaga, 2006).
a) Ciri Ketahanan Nasional
(1). Ketahanan nasional merupakan prasyarat utama bagi bangsa yang sedang membangun
menuju bangsa yang maju dan mandiri dengan semangat tidak mengenal menyerah yang akan
memberikan dorongan dan rangsangan untuk berbuat dalam mengatasi tantangan, hambatan
dan gangguan yang timbul.
(2). Menuju mempertahankan kelangsungan hidup. Bangsa Indonesia yang baru membangun
dirinya tidak lepas dari pencapaian tujuan yang dicitacitakan.
(3). Ketahanan nasional diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan dengan menjadikan ciri
mengembangkan ketahanan nasional berdasarkan rasa cinta tanah air, setia kepada perjuangan,
ulet dalam usaha yang didasarkan pada ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, keuletan dan ketangguhan sesuai dengan perubahan yang dihadapi sebagai akibat
dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan antar bangsa maupun dalam rangka pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa.
b) Asas Ketahanan Nasional
Pengembangan ketahanan nasional bangsa Indonesia didasari pada asasasas sebagai berikut:
(1). Kesejahteraan dan keamanan;
(2). Utuh menyeluruh terpadu;
(3). Kekeluargaan;
(4). Mawas diri;

Pengertian Wawasan Nusantara adalah suatu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
diawali dari lingkungannya serta memprioritaskan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara.
Wawasan nusantara yaitu UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar sikap serta cara pandang
warga negara Indonesia. Dalam menjalankan wawasan nusantara, diprioritaskan untuk
memenuhi kesatuan wilayah dan menghargai perbedaan yang ada untuk meraih tujuan
nasional.
Indonesia merupakan negara dengan banyak pulau dan banyak daerah bahkan pulau yang
masih belum berpenghuni. Banyak suku bangsa serta kebudayaan yang berbeda membuat
negara Indonesia kaya dengan bermacam asetnya. Perbedaan ini menjadikan Indonesia
sebagai negara yang luas serta mempunyai banyak keragaman dari ujung Aceh sampai Papua.
Walau berbeda, Indonesia bisa bersatu karena mempunyai Pancasila dan UUD yang dapat
menyatukan perbedaan itu hingga sikap bangsa Indonesia dapat menghargai satu sama lain.
Dengan begitu kita mesti mempunyai sikap dengan toleransi yang cukup tinggi serta
menghormati tiap-tiap perbedaan yang ada.
Secara etimologis, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang pada kesatuan
kepulauan yang terdapat antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu
Samura Hindia dan Samudra Pasifik.

Istilah wawasan nusantara datang dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang berarti ” pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi “, dan kemudian ditambahkan akhiran an, hingga arti
wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara lihat.

Sedangkan kata Nusantara terbagi dalam dua kata yaitu nusa yang berarti ” pulau atau
kesatuan kepulauan ” dan antara yang berarti ” letak antara dua unsur yakni dua benua dan
dua samudra “. Sehingga arti dari kata nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari
dua benua yakni Asia dan Australia serta dua samudra yakni Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik.

a. Fungsi Wawasan Nusantara Secara umum


Wawasan nusantara berperan sebagai pedoman, motivasi, dorongan dan rambu-rambu dalam
memastikan semua kebijaksanaan, ketentuan, tindakan, serta perbuatan untuk
penyelenggaraan Negara di pusat serta daerah ataupun untuk semua rakyat Indonesia dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa serta bernegara.

b. Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S. T. Kansil, S. H., MHdkk yang


mengungkapkan gagasannya dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di perguruan
tinggi diantaranya seperti berikut :
Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa serta negara Indonesia
Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan serta langkah pembagunan
nasional.

c. Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan diantaranya seperti


berikut
 Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional yaitu sebagai konsep
dalam pembangunan, pertahanan keamanan serta kewilahayan.
 Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional yaitu meliputi kesatuan
politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, kesatuan pertahanan serta keamanan.
 Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan yaitu pandangan
geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah serta seluruh kekuatan
negara.
 Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan yaitu pembatasan negara
untuk menghindari adanya sengketa antar negara tetangga.
d. Dapat menjaga konsepsi ketahanan nasional dimana konsep pembangunan nasional,
pertahanan kemanan serta kewilayahan.
e. Wawasan pembangunan yang mempunyai cakupan politik, kesatuan ekonomi bahkan juga
kesatuan sosial dan politik yang beresiko pada kesatuan pertahanan serta keamanan.
f. Wawasan pertahanan keamanan dimana wawasan nusantara dapat melindungi keutuhan
serta kemananan negara sebagai kekuatan negara.
g. Dan yang terakhir yaitu wawasan wilayah yang terkait dengan perbatasan negara.
Tujuan wawasan nusantara yaitu mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari semua aspek
kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
individual, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan itu tetaplah dihargai
supaya tidak bertentangan dari kepentingan nasional.

Anda mungkin juga menyukai