Anda di halaman 1dari 13

1.

PENGERTIAN UMUM KOPERASI


Secara bahasa, Kata Koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu “Cooperation” yang
artinya usaha bersama. Secara Umum, Koperasi adalah kumpulan individu atau badan usaha
yang menjalankan kegiatan usaha dengan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Sedangkan Secara Resmi, Definisi Koperasi menurut Undang
Undang No. 25 tahun 1992, Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum, koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Secara umum yang dimaksud dengan Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang
bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi
lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan
suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.
Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan
menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari
kesulitan-kesulitan ekonomi umumnya yang diderita.
Berdasarkan pengertian tersebut maka perlu kita perhatikan beberapa hal, yaitu :
 Koperasi merupakan usaha berbadan hukum, artinya memiliki hukum yang mengatur
kegiatannya. Nah unsur-unsur badan hukum koperasi diatur dalam Undang Undang
No.25 tahun 1992 tentang Pengkoperasian.
 Koperasi Melandaskan Kegiatannya berdasarkan Prinsip-Prinsip Koperasi. Artinya
Prinsip – prinsip koperasi merupakan jati diri dan ciri khas dari koperasi, prinsip ini
adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Kami akan
menjelaskan Prinsip-prinsip koperasi pada poin dibawah.
Karena itulah maka pengertian tentang "Koperasi Indonesia" menurut Undang-Undang nomor
12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, adalah sebagai berikut:
"Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang, atau badan-badan hukum Koperasi yang merupakan tata-
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan" (Pasal 3 UU No.
12/1967).
Dari pengertian tentang Koperasi Indonesia di atas, dengan jelas kita dapat mengetahui
tentang ciri-ciri yang terkandung yang khas dimiliki Koperasi di negara kita, yaitu:
1. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang dan bukan perkumpulan modal.
Orang-orang yang kesemuanya menjadi anggota koperasi itu secara bersama-sama

1
bergotong royong berdasarkan persamaan, bekerja untuk memajukan kepentingan-
kepentingan ekonomi mereka dan kepentingan masyarakat.
2. Sebagai badan usaha yang berjuang untuk memenuhi kepentingan-kepentingan
ekonomi para anggotanya dan kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan hidup, Koperasi dalam perjuangan dan usahanya itu tentu akan
menggunakan modal, hal ini adalah wajar. Akan tetapi, perlu diperhatikan, bahwa
pengaruh dan penggunaan modal tersebut tidak boleh mengurangi makna dan tidak
boleh mengaburkan pengertian Koperasi Indonesia sebagai perkumpulan orang-orang
dan bukan sebagai perkumpulan modal. Ini berarti bahwa Koperasi Indonesia harus
benar-benar mengabdikan kepada perikemanusiaan dan bukan kepada kebendaan.
3. Koperasi sehubungan dengan usahanya itu tentu akan melakukan usaha (to do business)
dengan pihak ketiga yang jelas bukan merupakan anggota koperasi yang bersangkutan,
hal ini pun wajar, seperti misalnya berhubungan dengan produsen untuk membeli
produk-produk yang diperlukan para anggotanya, berhubungan dengan
pemborong/pembeli untuk menjual/memasarkan produk-produk yang dibuat oleh para
anggotanya, berhubungan dengan Bank untuk memperoleh kredit usaha. To do business
tidak menjadi masalah, asal kegiatannya itu tidak melebihi batas tertentu dan segala
usahanya tidak sampai mengaburkan pengertian Koperasi Indonesia yang mengabdikan
kepada perikemanusiaan dan bukan kepada kebendaan. Yang dimaksud "kegiatannya
tidak melebihi batas tertentu" misalnya karena terlalu sibuknya mengadakan hubungan
dengan pihak ketiga, maka kepentingan para anggota menjadi terabaikan. Dalam hal ini
perlu dikemukakan, bahwa secara internasional telah diberi patokan, suatu koperasi
berhak menyebutkan dirinya sebagai koperasi kalau hubungannya dengan pihak ketiga
tidak melebihi hubungan-hubungan dengan para anggotanya (kalau dihitung secara
omzet, tidak melebihidari 50% hubungan dengan para anggotanya, seperti di Amerika
Serikat ketentuan demikian penting, terutama untuk menentukan apakah Koperasi
dapat diberikan kebebasan pajak atau tidak, atau untuk menentukan kehilangan haknya
sebagai koperasi).
4. Koperasi Indonesia merupakan wadah demokrasi dan sosial, karena para anggotanya
(termasuk mereka yang duduk dalam kepengurusan) selalu melakukan kerja sama,
kegotong-royongan, berdasarkan persamaan hak, kewajiban dan derajat. Koperasi
adalah milik para anggotanya, karena itu diatur serta diurus sesuai dengan keinginan
dan kepentingan para anggotanya, kebijaksanaan-kebijaksanaan koperasi harus tunduk

2
kepada keputusan-keputusan Rapat Anggota sebagai pemegang Hak Kekuasaan
Tertinggi dalam Koperasi.
5. Dalam Koperasi Indonesia, kesadaran para anggotanya untuk melakukan kegiatan,
musyawarah dan mufakat merupakan yang penting. Ini berarti bahwa segala paksaan,
ancaman, intimidasi, demikian pula segala campur tangan dari pihak-pihak lain yang
tidak ada sangkut pautnya dengan masalah-masalah intern koperasi harus dihilangkan
jauh-jauh.
6. Koperasi Indonesia, tujuannya harus benar-benar merupakan kepentingan bersama dari
semua anggotanya menyumbangkan karya dan jasanya, di mana peran serta para
anggota tersebut akan memperoleh imbalan yang adil berupa pembagian keuntungan
yang diperoleh Koperasi, yang besar-kecilnya disesuaikan dengan besar-kecilnya peran
serta mereka.
Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
1. ILO (International Labour Organization)
Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO
sebagai berikut :
“Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have
voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation
of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to
the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking”.
Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut:
a) Koperasi adalah perkumpulan orang – orang (Association of persons).
b) Penggabungan orang – orang tersebut berdasar kesukarelaan (Voluntarily joined
together).
c) Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end).
d) Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi
dan dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled
business organization).
e) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable
contribution to the capital required).
f) Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (Accepting a fair
share of the risk and benefits of the undertaking).

3
2. Dr.C.C. Taylor
Beliau adalah seorang ahli ilmu Sosiologi, dapat diperkirakan tinjauan beliau adalah
tinjauan yang menganggap bahwa Koperasi adalah konsep sosiologi. Menurutnya
koperasi ada dua ide dasar yang bersifat sosiologi yang penting dalam pengertian kerja
sama :
a) Pada dasarnya orang lebih menyukai hubungan dengan orang lain secara langsung.
Hubungan paguyuban lebih disukai daripada hubungan yang bersifat pribadi.
b) Manusia (orang) lebih menyukai hidup bersama yang salig menguntungkan dan
damai daripada persaingan.
Sesuai dengan pandangan Taylor tersebut Koperasi dianggap lebih bersifat perkumpulan
orang daripada perkumpulan modal, selain dari sudut pandang etis/ religious dan sudut
pandang ekonomis.
3. Dr. C.R Fay
Koperasi merupakan suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangan tidak memikirkan diri
sendiri sedemikian rupa. Sehingga masing masing sanggup menjalankan kewajibannya
sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan tingkat hubungan mereka
dengan perserikatan itu.
4. Frank Robotka
Bukunya yang berjudul “ A Theory of Cooperative “ menyakan bahwa penulis penulis
Amerika serikat umumnya menerima ide ide tentang koperasi sebagai berikut :
a) koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang anggotanya merupakan
langganannya. Koperasi diorganisasikan , diawasi dan dimiliki oleh para anggotanya
yang bekerja untuk kemanfaatan mereka sendiri
b) praktek usahanya sesuai dengan prinsip prinsip Rochdale
c) Koperasi adalah suatu kebalikan dari persaingan yaitu bahwa anggota lebih bersifat
kerja sama daripada bersaing diantara mereka
d) Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar keuntungan, lain dengan
badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha mendapatkan
keuntungan
e) Keanggotaan koperasi berdasarkan atas perseorangan bukan atas dasar modal
5. Dr. Muhammad Hatta
Dalam bukunya “ The Movement in Indonesia” beliau mengemukakan bahwa koperasi
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarka tolong

4
menolong. Mereka didorong oleh keinginan memberi jasa pada kawan “ seorang buat
semua dan semua buat seorang” inilah yang dinamakan Auto Aktivitas Golongan, terdiri
dari: Solidaritas, Individualitas, Menolong diri sendiri, dan Jujur.

2. LANDASAN KOPERASI INDONESIA


Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran,
serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana dinyatakan
dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, landasan koperasi
Indonesia dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut.
2.1 Landasan Idiil Koperasi
Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Kelima sila dari Pancasila, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Kemanuasiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh sebab itu harus dijadikan dasar serta dilaksanakan dalam kehidupan koperasi, karena
sila-sila tersebut memang menjadi sifat dan tujuan koperasi dan selamanya merupakan
aspirasi anggota koperasi. Bercermin pada penerapan Pancasila sebagai dasar negara yang
memberikan pedoman dan sumber hukum sehingga memberikan manfaat untuk banyak
golongan. Koperasi menjadikan hal tersebut sebagai dasar untuk menerapkan semua
kegiatan koperasi agar sesuai dengan nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila, yang tujuannya
sesuai dengan tujuan dalam undang-undang yaitu terwujudnya kesejahteraan sosial.
2.2 Landasan Strukturil Koperasi
Landasan konstitusional atau sering disebut dengan landasan struktural dalam
koperasi Indonesia adalah UUD (Undang-Undang Dasar) 1945. Secara detail landasan ini
tertuang dalam Pasal 33 ayat 1 yang menegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Sekilas memang tidak dinyatakan dengan
jelas jika koperasi merupakan bagian dari salah satu penopang dalam struktural perekonomian
Indonesia. Jika kita melihat pasal 33 tersebut dengan lebih teliti, disana menyebutkan “asas
kekeluargaan”. Asas ini erat kaitannya dengan keberadaan koperasi hingga saat ini, karena
asas kekeluargaan merupakan asas koperasi Indonesia. Dengan adanya persamaan asas yang

5
selaras inilah, menjadikan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 sebagai landasan konstitusional
koperasi.
Adapun bunyi pasal 33 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha Bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguaai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2.3 Landasan Operasional Koperasi
Landasan operasional didalamnya memuat dasar-dasar peraturan dan tata tertib yang
wajib ditaati dan diikuti oleh semua anggota, baik itu pengurus, manager, badan pemeriksa
dan karyawan koperasi lainnya, tujuannya adalah agar peraturan-peraturan ini dijadikan
sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing anggota. Terdapat 2
jenis dasar landasan operasional dalam menjalankan kegiatan koperasi, dimana dasar
landasan ini merupakan hasil adanya kesepakatan yang tertuang dalam Undang-Undang dan
peraturan lainnya. Berikut ini merupakan peraturan yang menjadi landasan operasional
koperasi yaitu:
1. UU No. 25 Tahun 1992, didalamnya berisi tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
2. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.
2.4 Landasan Mental Koperasi
Landasan mental koperasi Indonesia adalah rasa setia kawan dan kesadaran berpribadi
(rasa harga diri). Kesetiakawanan telah ada dalam masyarakat Indonesia dan tampak dalam
kegiatan gotong-royong. Akan tetapi, landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara
persekutuan dalam masyarakat yang statis dan karenanya tidak dapat mendorong suatu
kemajuan. Kesadaran berpribadi, keinsyafan akan harga diri, dan percaya pada diri sendiri
adalah mutlak diperlukan untuk menunaikan derajat kehidupan dan kemakmuran. Di dalam
sebuah koperasi, kedua landasan mental tersebut harus tergabung sebagai dua unsur yang
saling mendorong, saling menghidupi, dan saling mengawasi karena koperasi tidak hanya
bertindak sebagai aparat yang bertugas membawa perbaikan ekonomis, tetapi juga harus
mampu merealisisasikan watak sosialnya.

3. FUNGSI KOPERASI INDONESIA


Menurut Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992, tujuan pendirian koperasi di Indonesia adalah
untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta

6
ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur dengan berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Selanjutnya, sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi
dan peran koperasi Indonesia secara terperinci adalah sebagai berikut.
a. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosial mereka.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif
kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil tersebut dihimpun
sebagai satu kesatuan, sehingga memungkinkan terbentuknya kekuatan yang lebih
sinergis. Dengan terhimpunnya potensi dan kemampuan yang lebih besar dalam wadah
koperasi, koperasi tidak hanya akan memiliki kekuatan untuk mengembangkan dirinya
sendiri secara optimal, melainkan juga akan memiliki kekuatan untuk memainkan peranan
yang lebih besar dalam perekonomian nasional. Dengan demikian, koperasi akan memiliki
peluang yang lebih besar pula dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.
b. Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat di sekitarnya.
Koperasi diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah ekonomi yang
mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Peningkatan kualitas ini hanya bisa dicapai oleh koperasi bila ia dapat mengembangkan
kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota
koperasi serta masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu, pada tahap awal pelaksanaan,
koperasi harus benar-benar diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Selanjutnya, dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi para anggota koperasi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, pada tahap berikutnya koperasi akan memiliki
peluang untuk turut serta meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat di
sekitarnya.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
Berdasarkan Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, perekonomian
nasional Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Perekonomian nasional juga disusun berdasarkan demokrasi ekonomi, di mana yang

7
diprioritaskan adalah kemakmuran semua orang dan bukan kemakmuran orang-
perseorangan. Dalam rangka menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat,
koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan
efisien karena hanya dengan cara itulah, koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,
koperasi memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian Indonesia
bersama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun demikian, karena koperasi
mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk-bentuk perusahaan lainnya,
maka koperasi menempati kedudukan yang sangat terhormat dalam sistem perekonomian
Indonesia.

4. AZAS DAN SENDI DASAR KOPERASI


4.1 Asas Koperasi
Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 menetapkan kekeluargaan sebagai asas koperasi. Di
satu pihak, hal tersebut sejalan dengan penegasan Pasal 3 ayat (1) UUD 1945 beserta
penjelasannya yang menyatakan bahwa sejauh bentuk-bentuk perusahaan lainnya tidak
dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, semangat kekeluargaan ini
merupakan pembeda utama antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.
Di lain pihak, manusia Indonesia memang mengakui kodrat kemanusiaannya
sebagai makhluk pribadi yang mempunyai potensi, inisiatif, serta daya kreasi yang harus
dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam kehidupan bermasyarakat demi
tercapainya kemakmuran dan kebahagiaan dalam arti yang sesungguhnya. Dengan kesadaran
mengenai kodrat kemanusiaan seperti itu, setiap manusia Indonesia percaya bahwa dirinya
tidak akan dapat berkembang dengan baik apabila ia tidak bekerja sama dengan anggota
masyarakat lainnya. Kesadaran seperti itulah yang kemudian mendorong tumbuhnya sikap
mental yang mengarah pada semangat kekeluargaan. Oleh karena itu, dengan diangkatnya
semangat kekeluargaan sebagai asas koperasi, ia diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran
pada masing-masing orang yang terlibat dalam organisasi koperasi untuk senantiasa bekerja
sama dengan anggota-anggota koperasi lainnya dengan rasa setia kawan yang tinggi.
Rasa setia kawan yang tinggi ini sangat penting artinya bagi perkembangan usaha
koperasi karena rasa setia kawan akan mendorong setiap anggota koperasi untuk merasa

8
sebagai satu keluarga besar yang senasib dan sepenanggungan dalam memenuhi hajat hidup
orang banyak. Di samping itu, kehendak untuk bersatu, bekerja sama, dan tolong-menolong
memang hanya dapat tumbuh di dalam koperasi bila ia bertitik tolak dari rasa setia kawan.
Pada dasarnya, rasa setia kawan telah ada dalam masyarakat Indonesia sebagai sifat asli
bangsa Indonesia. Sifat itu antara lain terwujud dalam kehidupan nyata melalui kegiatan
gotong-royong. Namun, perasaan kekeluargaan dan kesetiakawanan saja sebenarnya belum
cukup kuat karena ia hanya menciptakan persekutuan yang kurang dinamis dalam rangka
mendorong kemajuan koperasi. Oleh karena itu, dalam pengembangan koperasi, rasa setia
kawan tersebut harus didukung oleh dua unsur penting lainnya, yaitu adanya kesadaran akan
harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri. Dengan demikian, ketiga unsur tersebut, yaitu
rasa setia kawan, kesadaran akan harga diri, dan kepercayaan pada diri sendiri, diharapkan
akan saling memperkuat setiap anggota koperasi dalam melakukan usaha untuk
meningkatkan kemakmuran bersama.
4.2 Sendi Dasar Koperasi
Adapun sendi-sendi dasar atau prinsip koperasi Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian hasil-hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya sisa
usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi
dalam koperasi.
g. Mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

5. ARTI PENTING EKONOMI KOPERASI


Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan koperasi.
Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup,
sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelanggan.
Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang cara memilih
berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup. Guna menginvestasikan dananya,
manusia yang rasional akan memilih alternatif investasi yang memberikan manfaat yang paling

9
besar. Pola pikir seperti ituberlaku juga bagi orang yang hendak membelanjakan dananya,
orang tersebut tersebut akan memilih alternatif terbaik atas keputusan pembelanjaannya.
Dengan cara berpikir seoerti itu koperasi dibiarkan bersaing dngan jenis-jenis
perusahaan lain dalam kehiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber sumber produktif
maupun dalam pemasran hasil-hasil produksi. Keunggulan bersaing merupqkqn faktor penentu
eksistensi koperasi terutama di.asa-masa persaingan bebas. Perlu ditegaskan keunggulan
bersaing inibukan karena peranan pemerintah dalam mengembangkan koperasi tetapi harus
diperoleh melalhi peningkatan efisiensi koperasi.
Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada anggotanya
disbanding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota akan bertransaksi dengan
koperasi. Demikian halnya, juka koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan
alternative investasi kepada para investor, maka investor akan menanamkan dananya ke dalam
koperasi. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen potensial
atau investor p[otensial yang sewaktu-waktu dapoat ditarik oleh unit-unit usaha dalam rangka
hugungan bisnis.
Keunggulan bersaing anatar unit-unit usaha akan berbeda-beda pada setiap kasus. Pada
koperasi barangkali keunggulan itu dapat diperoleh melalui pinjaman berbunga rendah kepada
anggota atau penjualan barang dengan harga lebih rendah kepada anggota. Pada kasus lain
koperasi tidak mempunyai keunggulan bersaing dalam memberikan keunggulan bunga
tabungan disbanding dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian koperasi
hanya dapat bersaing dalam situasi yang sangat khusus. Dalam situasi khusus tersebut koperasi
dapat memberikan pelayanan kepada anggota yang lebih baik daripada organisasi ekonomi
lain.
Guna menjelaskan keunggulan bersaing, koperasi terlebih dahulu harus dibedakan dari
organisasi ekonomi lainnya. Perbedaan ini penting mengingat tujuan masing-masing unit usaha
dan pola kepemilikan, secara aktivitas-aktivitas usahanya berbeda. Dari segi tujuan, secara
garis besar dibedakan dalam tujuan memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh
keuntungan. Koperasi dan yayasan termasuk kedalam unit usaha yang tidak memperoleh
keuntungan. Di luar unit usaha tersebut digolongkan kedalam unit yang memperoleh
keuntungan. Dari segi kepemilikan, koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki
anggotanya, sedangkan unit usaha lainnya dimiliki oleh pemilik modal. Dari segi aktivitasnya,
koperasi mengumpulkan dananya terutama dari anggota dan setiap penggunaan dana dalam
koperasi harus diarahkan pada kepentingan anggota. Sedangkan organisasi ekonomi lainnya

10
menarik dana dari pemilik dana dan setiap penggunaan dana diarahkan untuk memenuhi
kepentingan pemilik dana tersebut.
Jadi perbedaan pokok antara koperasi dengan organisasi ekonomi lainnya adalah bahwa
koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pelnggan, sedangkan oraganisasi ekonomi lainnya adalah organisasi ekonomi yang dimiliki
anggotanya (pemodal) tetapi mereka bukan pelanggan organisasi ekonomi yang dibentuk.
Ekonomi koperasi menyoroti pola pengambilan keputusan anggota untuk tetap berada
dalam koperasi atau keluar dari koperasi atau anggota potensial untuk memasuki koperasi atau
berada diluar koperasi. Ekonomi koperasi memberikan gambaran pada pihak manajemen
koperasi bagaimana cara yang terbaik dalam mengambil keputusan penting tentang pelayanan
kepada anggota sehingga koperasi dapat terus berkembang melalui peningkatan partisipasi
anggota. Ekonomi koperasi juga memberikan petunjuk tentang variabel kritis yang perlu
diperhatikan dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing dengan para pesaingnya.
Disamping itu dengan mempelajari ekonomi koperasi kita akan mengetahui sampai seberapa
jauh konsep yang tersusun dalam teori ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis
keunggulan koperasi.

6. RUANG LINGKUP EKONOMI KOPERASI


Ekonomi koperasi membahas tentang peranan ilmu ekonomi dalam pengembangan
koperasi. Ilmu ekonomi yang dimaksud terutama adalah ilmu ekonomi mikro karena koperasi
dianggap sebagai unit usaha yang mempunyai tujuan ekonomi. Pada umumnya, unit usaha
bukan koperasi bertujuan mencari keuntungan yang maksimal, sedangkan koperasi selain
bertujuan untuk mencari keuntungan, juga melakukan pelayanan kepada anggotanya.
Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar akan bersaing dengan unit usaha lain dalam
pasar yang sama-sama memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat, sehingga faktor
keunggulan komparatif sangat penting bagi eksistensi koperasi. Dasar yang digunakan dalam
mengetahui keunggulan bersaing adalah efisiensi usaha, artinya hanya unit usaha yang
mempunyai tingkat efisiensi tertinggi yang mempunyai keunggulan bersaing dalam sistem
pasar yang demikian luas.
Teori yang digunakan dalam mencari keunggulan bersaing adalah teori ekonomi mikro
konvensional tentang mekanisme pasar. Asumsi yang digunakan untuk membandingkan adalah
bahwa secara mikro, perusahaan nonkoperasi selalu menetapkan harga dengan prinsip untuk
mencapai laba maksimal, sedangkan koperasi menetapkan harga berdasarkan prinsip
maksimisasi pelayanan.

11
Kelemahan teori ekonomi mikro konvensional dalam menganalisis koperasi adalah
hanya menggunakan biaya produksi dan tidak memasukkan unsur biaya transaksi, padahal
biaya transaksi merupakan faktor utama yang menentukan keunggulan koperasi dalam sistem
pasar bebas.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Baswir, Revriond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta


2. Hendar dan Kusnadi. 1999. Ekonomi Koperasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI
3. http://ruangbelajarekonomi.blogspot.co.id/2016/11/apa-asas-dan-sendi-dasar-
koperasi.html (13 Februari 2018)
4. Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992

13

Anda mungkin juga menyukai