Uniform System of Accounts for Lodging Industries merupakan penetapan format
standar dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan pada bidang perhotelan. Standarisasi tersebut membantu pemakai laporan keuangan internal dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. Ada beberapa konsep penting dari Uniform System of Accounts for Lodging Industries, yaitu : 1. Membagi departemen fungsional menjadi 3 jenis yaitu : Departemen operasi, merupakan departemen yang memberikan kontribusi pendapatan seperti room, F & B, telephone, laundry dan lain-lain. Departemen overhead, merupakan departemen pendukung, seperti administration & general, marketing. Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi mengalokasikan beban pada masing-masing departemen, seperti departemen personalia mengalokasikan beban gaji karyawan. 2. Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan pengeluaran departemennya. 3. Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi aktiva, hutang, penghasilan dan biaya. 4. Memberi kemampuan untuk membandingkan hasil operasi. 5. Memberikan kemampuan untuk melatih pengendalian anggaran yang kuat dimana pengendalian anggaran merupakan alat untuk mengendalikan hasil departemen. Uniform System of Accounts for the Lodging Industry berisi lima bagian yang terbagi lagi dalam 15 seksi. Adapun yang dibahas meliputi penyusunan laporan keuangan industri perhotelan, analisa keuangan, format laporan keuangan, petunjuk dalam mengalokasikan biaya -biaya operasional, penyusunan dan pengendalian anggaran operasional.Contohnya penyusunan bagan arus, contoh pencatatan sederhana pada industri perhotelan, dan kamus pengeluaran/biaya, serta contoh laporan yang dihasilkan dari penerapan Uniform System of Accounts. Salah satu kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengelolaan keuangan usaha perhotelan yaitu perlunya analisis terhadap laporan keuangan dan operasional.Analisis keuangan yang terkait dengan operasional bertujuan untuk menyajikan informasi secara terstruktur mengenai keadaan keuangan perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan ) dan tingkat risiko aatau tingkat kesehatan perusahaan. Analisis keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan bidang financial dan operssional,yang sangat membantu dalam menilai kinerja manajemen masa lalu dan prospeknya dimasa datang.Analisis antara lain menyajikan informasi mengenai: tingkat pencapaian target operasional yang telah direncanakan, tingkat pencapaian laba, efisiensi biaya, efektifitas pengolaan kas dan piutang, efektifitas pengelolaan persediaan dan sebagainya. Dalam analisis laporan keuangan, terdapat suatu kebutuhan untuk membandingkan informasi. Perbandingan-perbandingan dapat dibuat menurut dasar yang berbeda-beda: 1. Dasar intra perusahaan Membandingkan suatu pos atau hubungan finansial perusahaan pada tahun sekarang dengan pos atau hubungan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. 2. Rata-rata industri (Industry Averages) Membandingkan suatu pos atau hubungan finansial sebuah perusahaan dengan rata-rata (norma-norma) industri yang diterbitkan pleh lembaga pemeringkat keuangan. 3. Dasar antar perusahaan (intercompany basis) Membandingkan suatu pos atau hubungan finansial perusahaan pada tahun sekarang dengan pos atau hubungan yang sama dalam satu atau lebih perusahaan-perusahaan pesaing lainnya. Alat Analisis Analisis keuangan yang terkait dengan operasional dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis berupa Laporan Keuangan dan Laporan Operasional Harian. 1. Laporan Keuangan Laporan Keuangan Hotel terdiri dari 2 (dua) laporan utama yaitu: Neraca dan Laporan Laba Rugi. Laporan keuangan menyajikan informasi keuangan perusahaan pada waktu yang lalu sehingga menggambarkan “apa yang telah terjadi”. Angka- angka yang disajikan dalam laporan keuangan hanya akan merupakan data bagi manajemen untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan antara lain: jumlah kas, jumlah piutang, jumlah hutang , tingkat laba. Tanpa analisis keuangan lebih lanjut, angka - angka tersebut tidak dapat menggambarkan apakah kondisi tersebut menguntungkan ataukah merugikan bagi kesehatan keuangan perusahaan. Analisis memberikan tolok ukur dan diskripsi mengenai kondisi tersebut bagi manajemen untuk pengambilan keputusan usaha. 2. Laporan Operasional Harian Selain Laporan Keuangan, dalam operasional hotel disusun pula laporan operasional harian, yang menyajikan tingkat pencapaian operasional setiap harinya. Laporan ini khususnya menyajikan mengenai tingkat penjualan dan statistik dari dua departemen mayor yaitu: Room dan Food and Beverage. Karena disajikan setiap hari, maka manajemen dapat segera mengetahui tingkat pencapaian rencana dan target usaha setiap harinya. Analisis menyajikan informasi mengenai tingkat pencapaian anggaran operasional, pencapaian tingkat penjualan , kebijakan harga dan discount serta produktivitas usaha. Prosedur Analisis Analisis yang dilakukan dari waktu ke waktu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: ekonomi, pasar, persaingan, kondisi umum dan sebagainya. Sehingga, hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam melakukan analisis. 1. Memahami Latar Belakang Data Keuangan Analisis dilakukan perlu memahami terlebih dahulu pedoman dalam penyusunan laporan keuangan. Kebijakan Akuntansi yang digunakan misalnya: FIFO untuk pengelolaan persediaan bahan makanan, Metode Garis Lurus dalam penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap, Metode Rata-rata untuk penghitungan harga perasediaan, Metode Prosentase Cost untuk penghitungan Harga Jual, dan sebagainya. Sistem dan Format Laporan Keuangan, perlu memahami format yang digunkan dalam menyusun Laporan keuangan, misalnya dalam laporan keuangan hotel, perlu disusun laporan keuangan tiap-tiap departemen dan perhitungan laba rugi tiap-tiap departemen. Pada umumnya laporan keuangan hotel disusun berdasarkan “Uniform System of Account for Hotel” yang distandarisasi oleh AHMA (American Hotel Motel Association). 2. Kondisi Yang Mempengaruhi Usaha Hotel Dalam melakukan analisis, perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi yang mempengaruhi usaha suatu hotel. Kondisi tersebut misalnya : Ekonomi, Pariwisata, Transportasi, Keamanan Negara, Politik, Kondisi Alam, Persaingan/pasar dan sebagainya. Kondisi-kondisi tersebut dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan diluar batas pengendalian manajemen. Misalnya, bencana alam disuatu kota akan mempengaruhi tingkat penjualan kamar hotel (turun), hal tersebut tentunya diluar batas kemampuan manajemen dalam memasarkan hotel. Kejadian – kejadian tersebut perlu dipertimbangkan dalam menganalisis. 3. Mereview Penyusunan Laporan Keuangan Sebelum melakukan analisis terhadap laporan keuangan, perlu mereview kembali penyusunan laporan keuangan dari tahun ke tahun. Langkah ini sangat penting untuk memastikan apakah metode-metode akuntansi di gunakan secara konsisten dari tahun- ketahun. Perubahan metode penyusutan aktiva tetap (misalnya: dari metode Beban Menurun ke metode garis lurus) akan mempengaruhi perhitungan Laba yang diperoleh. Kalau hal ini terjadi, maka kenaikan laba yang diperoleh bukan berasal dari kegiatan usaha, melainkan hanya dari perubahan metode akuntansi saja. 4. Menganalisa Laporan Keuangan Langkah terakhir yaitu melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena laporan keuangan yang disusun perusahaan masih bersifat umum dan ditujukan bukan hanya untuk melakukan interpretasi dan analisis.Dalam melakukan analisis terdapat beberapa tehnik yang dapat digunakan, salah satunya adalah dengan teknik analisis Ratio Financial Statement. Analisis Informasi Keuangan Berdasarkan USALI Analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil. Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah: 1) untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode dan dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. 1. Analisis Vertikal dan Horizontal Menurut Munawir (2010:36), ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu analisis vertikal dan analisis horisontal. Analisis Vertikal membandingkan masing-masing pos dalam periode berjalan dengan jumlah total pada laporan yang sama dapat bermanfaat untuk menyoroti hubungan yang signifikan dalam laporan keuangan. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing- masing pos aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing-masing pos kewajiban dan ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing-masing pos dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan. Analisis vertikal juga bisa diterapkan untuk beberapa periode guna menyoroti perubahan hubungan sepanjang waktu. Analisis Horizontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya. Dalam melakukan analisis horizontal, suatu akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya. Kenaikan atau penurunan jumlah pos tersebut dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan. Dalam membandingkan laporan dari dua periode yang berbeda, laporan keuangan yang lebih awal selalu dijadikan dasar perhitungan untuk analisis horizontal.
DAFTAR PUSTAKA
Libriyanti, Octa. 2013. Analisis Vertikal dan Horizontal.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro