TINJAUAN PUSTAKA
b. Power Boiler
PT Riau Prima Energi memiliki tiga unit power boiler dengan total steam
yang dihasilkan mencapai 17346 ton/hari. Unit ini menggunakan kulit kayu dan
fines, batu bara, dan sludge sebagai bahan bakarnya. Kulit kayu dan fines yang
digunakan berasal dari area chip screening, sementara batu bara bersumber dari
deposit batu bara yang dimiliki oleh PT RAPP. Sementara itu sludgeyang
digunakan berasal dari unit pengolahan limbah. Spesifikasi ketiga unit power
boiler di PT RAPP disajikan pada Tabel 2.2.
Steam yang berasal dari kedua jenis boiler ini dialirkan menuju unit
pembangitan listrik, dimana high pressure steam yang dihasilkan akan
mengalami penurunan tekanan menjadi medium pressure steam dan low
pressure steamdikarenakan penggunaannya untuk menggerakkan turbine
generator. Spesifikasi dan fungsi ketiga jenis steam ersebut pada PT RAPP
disajikan pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Karakteristik dan Fungsi Steam di PT. RPE
3. Proses
Koagulasi dan flokulasi digunakan untuk menghilangkan warna,
kekeruhan, ganggang dan lainnya mikroorganisme dari air permukaan.
Penambahan koagulan ke air menyebabkan terbentuknya endapan, atau flok,
yang menahan kotoran ini. Flok itu dipisahkan dari air yang diolah dengan
sedimentasi. Koagulan diberi larutan pada tingkat tertentu ditentukan oleh
kualitas air baku di dekat inlet tangki pencampur atau flokulator.
Sedimentasi dapat digunakan untuk mengurangi kekeruhan dan padatan
dalam suspensi. Sedimentasi memungkinkan padatan tersuspensi untuk
menetap di bawah secara gravitasi. Saringan pasir lambat digunakan untuk
menghilangkan kekeruhan. Media dual pasir dan antransit bertumpu pada pelat
saringan dengan media antrasit di atas hamparan pasir. Beberapa sentimeter
pasir berisi padatan terakumulasi diganti secara berkala. Proses filter berjalan
tergantung kualitas air baku dan laju alirnya. Kemudian masuk ke
penampungan sebelum di distribusikan ke perumahan dan area.
4. Parameter
a. pH
pH adalah ukuran keasaman atau alkalinitas. Rentang normal adalah 7,0-
8,0. Jika pH rendah, dapat ditingkatkan dengan penambahan kaustik
(NaOH). Jika pH sudah cukup tinggi, diperlukan lebih banyak tawas yang
berkaitan dengan tingkat pengendapan lumpur dan warna, seperti yang
ditentukan dalam jar test secara kimia, tawas dapat mengurangi pH jika
ditambahkan ke air.
b. Kekeruhan
Air sungai memiliki kekeruhan yang cukup tinggi. Jar test dilakukan
dalam menentukan jumlah bahan kimia yang sesuai untuk ditambahkan,
untuk dapat menghilangkan pengotor tersebut.
c. Polymer
bahan kimia yang digunakan bersamaan dengan koagulan dalam proses
klarifikasi untuk menjadikan flokulasi cepat dan pengendapan yang cepat.
Ini adalah senyawa dengan berat molekul tinggi.
d. Konsentrasi
Ukuran kuantitatif zat terlarut dalam larutan, dapat dinyatakan dalam
persen, namun biasanya dinyatakan dalam satuan per juta (ppm).
e. Konduktivitas
Daya konduksi dari total padatan terlarut yang dikandungnya.
Jadi nilai konduktivitas akan menunjukkan konsentrasi ion dalam larutan.
f. Hardness
Kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium(Ca) dan magnesium(Mg) dalam bentuk garam karbonat.
Kesadahan air (hardness) dibagi dalam dua tipe yaitu :
Kesadahan umum dan kesadahan karbonat. Kesadahan umum merupakan
ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium(Ca2+) dan ion magnesium
(Mg2+) dalam air.
Kesadahan karbonat metupakan besaran yang menunjukkan kandungan
ion bikarbonat(HCO3-) dan karbonat(CO3-) di dalam air.
g. Alkali
Bahan kimia seperti soda kaustik yang dicampur ke dalam air baku untuk
mengendalikan pH.
h. Padatan terlarut (Dissolved Solids)
adalah pengotor padat dalam air. 1 ppm total padatan yang terlarut dalan
air sama dengan 2 uS / cm.
.
Gambar 2.2 Strong Acid Cation Exchanger
3. Degesser Tower
Degaser merupakan suatu unit yang berfungsi membuang gas-gas yang
terlarut dalam air dengan jalan air yang masuk unit ini dispray atau melalui kisi-
kisi dan dihembus dengan udara Blower, sehingga gas-gas akan keluar bersama
udara dan air yang keluar dari unit ini akan terbebas dari gas-gas (O2, CO2 dll).
Ditinjau dari siklus pertukaran ionnya, ada 2 (dua) tipe yaitu pertukaran ion
dengan siklus Na yang regenerasinya dengan memakai larutan natium khloida
atau garam dapur (NaCl), dan pertukaran ion dengan siklus H yang regenerasinya
dengan menggunakan larutan asam kuat misalnya asam khlorida (HCl) atau asam
sulfat.
Jika menggunakan asam kuat misalnya asam khlorida atau asam sulfat maka
pada akhir regenerasi maka ion kalsium atau magnesium yang menempati unggun
resin akan digantikan seluruhnya oleh ion hidrogen. Apabila regenerasi
menggunakan larutan natrium khlorida (NaCl), seluruh ion kalsium dan
magnesium yang telah menempati unggun resin akan digantikan oleh ion natrium.