Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Industri Pulp dan Kertas


Industri pulp dan kertas merupakan industri yang menggunakan kayu
sebagai bahan baku dan memproduksi pulp, kertas, kertas karton dan produk
berbasis selulosa lainnya. Penanaman komersial pohon murbei yang dipupuk
untuk membuat pulp untuk pembuatan kertas dibuktikan sejak abad ke-6. Karena
kemajuan teknologi cetak, industri kertas China terus tumbuh di bawah dinasti
Song untuk memenuhi meningkatnya permintaan akan buaku cetak. Permintaan
kertas juga diawali oleh pemerintah Song, yang membutuhkan persediaan kertas
untuk mencetak uang kertas dan sertifikat pertukaran. Mesin kertas mekanis
pertama dipasang di Frogmore Mill, Apsley, Hertfordshire pada tahun 1803,
diikuti oleh yang lain pada tahun 1804. Mesin kertas ini saat ini beroperasi
sebagai museum.
Industri ini didominasi oleh Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada),
Eropa utara (Finlandia, Swedia, dan Rusia Barat Laut) dan negara-negara Asia
Timur (seperti Siberia Timur Rusia, China, Jepang, dan Korea Selatan).
Australasia dan Brazil juga memiliki perusahaan pulp dan kertas yang signifikan.
Industri ini juga hadir secara signifikan di sejumlah negara Eropa termasuk
Jerman, Portugal, Italia, Belanda dan Polandia. Amerika Serikat telah menjadi
produsen kertas terkemuka di dunia sampai disusul oleh China pada tahun 2009.
Industri ini banyak dikritik oleh kelompok lingkungan seperti Dewan
Pertahanan Sumber Daya Alam untuk deforestasi yang tidak berkelanjutan dan
tebang habis hutan tua. industri ini berkembang secara global ke negara-negara
seperti Rusia, China dan Indonesia dengan upah rendah dan pengawasan
lingkungan yang rendah.

2.2 PT. Riau Andalan Pulp and Paper


PT. RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) merupakan sebuah perusahaan
swasta yang memproduksi pulp dan kertas. PT. RAPP berlokasi di Pangkalan
Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Kabupaten Pelalawan memiliki batas-batas
wilayah yaitu sebelah utara bebatasan dengan Kabupaten Siak, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu, sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Kampar, dan sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kepulauan
Riau.
Perusahaan ini memproduksi pulp dan kertas yang bernaung di bawah PT.
Raja Garuda Emas (RGE) dan tergabung dalam Asia Pasific Resources
International Holding Ltd (APRIL Group) yang berpusat di Singapura dan
merupakan salah satu pemegang saham utama dari APRIL Group yang
mempunyai 80 buah anak perusahaan yang tersebar di Indonesia dan
mancanegara. Bidang usaha RGE ini meliputi berbagai macam jenis usaha antara
lain : kayu lapis, perbankan, perhotelan, property serta bisnis perkebunan kelapa
sawit. PT. RAPP berdiri pada awal tahun 1992. Tepatnya survei lapangan
pembangunannya berada di Pangkalan Kerinci, dan comisioning production
dimulai pada tahun 1995.

2.3 Riau Prima Energy (RPE)


Riau Prima Energy merupakan business unit yang menangani air, steam,
listrik dan pengolahan weak black liquor (WBL) menjadi high black liquor
(HBL). Selain itu RPE juga menghasilkan green liquor dari hasil pembakaran
black liquor di recovary boiler, gren liquor ini akan diolah menjadi white liquor
yang digunakan sebagai bahan campuran untuk memasak chip.
Riau Prima Energi (RPE), mensuplai listrik untuk pabrik terutama pulp
mill dan paper mill, selain itu juga menangani masalah energi dan tenaga listrik.
BU ini juga berperan sebagai penyedia tenaga listrik untuk Riau Complex dan
sebagian Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

2.3.1 Unit Pembangkitan Steam


Steam yang dibangkitkan di PT. Riau Prima Energi berasal dari dua
jenis boiler yakni recovery boiler dan power boiler. Kedua jenis boiler tersebut
sama-sama menghasilkan high pressure steam. Mekanisme pembangkitan
steam melalui kedua jenis boiler ini adalah sebagai berikut :
a. Recovery Boiler
PT Riau Prima Energi memilki empat unit recovery boiler dengan total
steam yang dihasilkan sebanyak 60045 ton/hari. Unit recovery boiler
menggunakan heavy black liquor sebagai bahan bakar. Heavy black liquor
merupakan weak black liquor yang telah dipekatkan melalui evaporator.
Pemekatan ini bertujuan agar kandungan organik di dalam black liquor dapat
dibakar dan rugi-rugi panas melalui moisture loss dapat diminimalisasi.
Spesifikasi keempat unit recovery boiler di PT RAPP disajikan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Spesifikasi Unit Recovery Boiler di PT. RPE

Sumber : APRIL Learning Institute, 2012

b. Power Boiler
PT Riau Prima Energi memiliki tiga unit power boiler dengan total steam
yang dihasilkan mencapai 17346 ton/hari. Unit ini menggunakan kulit kayu dan
fines, batu bara, dan sludge sebagai bahan bakarnya. Kulit kayu dan fines yang
digunakan berasal dari area chip screening, sementara batu bara bersumber dari
deposit batu bara yang dimiliki oleh PT RAPP. Sementara itu sludgeyang
digunakan berasal dari unit pengolahan limbah. Spesifikasi ketiga unit power
boiler di PT RAPP disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Spesifikasi Unit Power Boiler di PT. RPE


Sumber : APRIL Learning Institute, 2012

Steam yang berasal dari kedua jenis boiler ini dialirkan menuju unit
pembangitan listrik, dimana high pressure steam yang dihasilkan akan
mengalami penurunan tekanan menjadi medium pressure steam dan low
pressure steamdikarenakan penggunaannya untuk menggerakkan turbine
generator. Spesifikasi dan fungsi ketiga jenis steam ersebut pada PT RAPP
disajikan pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Karakteristik dan Fungsi Steam di PT. RPE

Sumber : Erissa, 2012

2.3.2 Unit Pembangkitan Listrik


Penyediaan listrik di PT RAPP ditangani oleh unit bisnis PT Riau Prima
Energi. Unit pembangkitan listrik di PT RAPP terbagi menjadi dua, yaitu unit
steam turbines sebagai pembangkit listrik utama dan unit diesel generator dan
gas turbines sebagai pembangkit listrik cadangan (standby unit).
2.3.3 Unit Pembangkit Listrik Utama
PT Riau Prima Energi menggunakan turbine generator yang
digerakkan oleh high pressure steam yang dihasilkan oleh unit pembangkitan
steam . Terdapat dua jenis turbin yang digunakan oleh PT Riau Prima Energi,
yaitu back pressure turbine dan condensing extract turbine. PT Riau Prima
Energi mampu membangkitkan listrik sebesar 535 MW dari tujuh unit turbine
generator yang dimilikinya untuk keperluan operasional pabrik dan
perumahan. Distribusi listrik yang dihasilkan unit ini disajikan pada Tabel 2.6.
Spesifikasi ketujuh turbine generator di PT RAPP disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.4 Spesifikasi Turbine Generator di PT.RPE

Sumber : APRIL Learning Institute, 2012

2.3.4 Unit Pembangkit Listrik Cadangan


Unit ini berfungsi sebagai pembangkit listrik cadangan apabila
pembangkit listrik utama mati. Unit ini membangkitkan listrik melalui dua
jenis alat, yaitu generator berbahan bakar diesel dan turbin gas. Jumlah unit
dan daya yang dihasilkan oleh kedua alat tersebut disajikan pada Tabel 2.6
Tabel 2.6 Jumlah Unit dan Kapasitas Generator Diesel dan Turbin Gas PT. RPE

Sumber : APRIL Learning Institute, 2012


Sementara itu, kebutuhan udara bertekanan untuk menggerakkan turbin
gas dalam rangka pembangkitan listrik dipenuhi oleh PT Riau Prima Energi
melalui 8 unit kompresor udara buatan Atlas Copco, Belgia. Spesifikasi
kompresor udara tersebut disajikan pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7 Spesifikasi Kompresor Udara di PT. RPE

Sumber : APRIL Learning Institute, 2012

2.3.5 Pengolahan Limbah


Hampir seluruh limbah di PT RAPP dimaanfaatkan kembali untuk
keperluan proses produksi pulp. Umumnya, limbah-limbah tersebut dimanfaatkan
kembali melalui chemical recovery ataupun digunakan sebagai bahan bakar untuk
keperluan pembangkitan steam.

2.4 Pengenalan Pengelolaan Air


Pengolahan air menghilangkan kontaminan dan komponen yang tidak
diinginkan, atau mengurangi konsentrasinya sehingga air menjadi sesuai untuk
penggunaan akhir yang diinginkan. Water Treatment Plant adalah sebuah sistem
yang difungsikan untuk mengolah air dari kualitas air baku (influen) yang kurang
baik agar mendapatkan kualitas air pengolahan (efluen) standar yang diinginkan
atau ditentukan. Water treatment plant adalah sebuah sistem untuk mengolah air
mentah (raw water) menjadi air siap pakai untuk digunakan sebagai air pengisi
boiler .

2.4.1 Prinsip kerja WTP

1. Fresh Water Treatment Plant


a. Water Intake
Air dipompa dari sungai Kampar ke instalasi pengolahan air.
b. Cascade Aerator
Aerasi adalah suatu proses penambahan udara atau oksigen
dalam air dengan membawa air dan udara ke dalam kontak yang dekat,
dengan cara mengontakkan air ke udara atau dengan memberikan
gelembung-gelembung halus udara dan membiarkannya naik melalui air
(udara ke dalam air). Dalam melakukan proses Aerasi ini perlu
menggunakan alat yang dinamakan aerator. Prinsip kerja alat ini adalah
untuk menambahkan oksigen terlarut di dalam air tersebut. Kemudian
yang menjadi tugas utama dari aerator ini adalah memperbesar permukaan
kontak antara air dan udara. Cascade aerator menangkap udara pada saat
air terjun dari lempengan-lempengan trap yang ada. Oksigen kemudian
dipindahkan dari gelembung-gelembung udara ke udara.
c. Reactivator Clarifier
Reactivator Clarifier adalah tangki pengendapan yang umumnya
digunakan untuk menyisihkan partikulat padat atau padatan tersuspensi.
Untuk mempercepat pengendapan lazimnya ditambahkan chemical
koagulan dan flokulan agar terjadi proses koagulasi dan flokulasi pada air.
Koagulasi adalah pemisahan padatan yang tersuspensi dalam air melalui
proses kimia. Flokulasi adalah proses penggabungan dari flok-flok kecil
sehingga membentuk partikel yang lebih besar dengan harapan semakin
besar gumpalan padatan maka kecepatan pengendapan yang dihasilkan
lebih besar. Penentuan dosis dari flokulan dan koagulan tersebut biasanya
bisa ditentukan melalui jartest. Flok yang sudah terbentuk pada proses
biasanya dibuang melalui drain yang terdapat di bawah clarifier,
sedangkan hasil air pengendapan di alirkan ke penampungan selanjutnya
dengan system overflow. Flokulan dan koagulan yang digunakan adalah
PAC (Poly Alumunium Chloride), polimer,NAOH,Lime.
d. Sand Filter Bed
Saringan pasir digunakan sebagai langkah dalam proses pengolahan air
pemurnian air.
e. Basin
2. Bahan baku
a. Poly Aluminium Chloride (PAC) digunakan untuk mengendapkan partikel
padat yang ada ke dalam air. Poly Aluminium Chloride (PAC) memiliki
efek antibakterisida yang tinggi, karena adanya klorin ke dalam formula
produk, serta dapat digunakan untuk berbagai pH dan dengan kekeruhan
yang lebih tinggi.
b. Polymer Preparation Tank
Polimer digunakan sebagai koagulan untuk partikel tersuspensi dalam air.
Penambahan polimer digunakan dalam pengolahan air baik pada tahap
klarifikasi primer dan flokulasi dan pada fase lumpur.
c. NaOH
d. Lime

3. Proses
Koagulasi dan flokulasi digunakan untuk menghilangkan warna,
kekeruhan, ganggang dan lainnya mikroorganisme dari air permukaan.
Penambahan koagulan ke air menyebabkan terbentuknya endapan, atau flok,
yang menahan kotoran ini. Flok itu dipisahkan dari air yang diolah dengan
sedimentasi. Koagulan diberi larutan pada tingkat tertentu ditentukan oleh
kualitas air baku di dekat inlet tangki pencampur atau flokulator.
Sedimentasi dapat digunakan untuk mengurangi kekeruhan dan padatan
dalam suspensi. Sedimentasi memungkinkan padatan tersuspensi untuk
menetap di bawah secara gravitasi. Saringan pasir lambat digunakan untuk
menghilangkan kekeruhan. Media dual pasir dan antransit bertumpu pada pelat
saringan dengan media antrasit di atas hamparan pasir. Beberapa sentimeter
pasir berisi padatan terakumulasi diganti secara berkala. Proses filter berjalan
tergantung kualitas air baku dan laju alirnya. Kemudian masuk ke
penampungan sebelum di distribusikan ke perumahan dan area.

4. Parameter
a. pH
pH adalah ukuran keasaman atau alkalinitas. Rentang normal adalah 7,0-
8,0. Jika pH rendah, dapat ditingkatkan dengan penambahan kaustik
(NaOH). Jika pH sudah cukup tinggi, diperlukan lebih banyak tawas yang
berkaitan dengan tingkat pengendapan lumpur dan warna, seperti yang
ditentukan dalam jar test secara kimia, tawas dapat mengurangi pH jika
ditambahkan ke air.
b. Kekeruhan
Air sungai memiliki kekeruhan yang cukup tinggi. Jar test dilakukan
dalam menentukan jumlah bahan kimia yang sesuai untuk ditambahkan,
untuk dapat menghilangkan pengotor tersebut.
c. Polymer
bahan kimia yang digunakan bersamaan dengan koagulan dalam proses
klarifikasi untuk menjadikan flokulasi cepat dan pengendapan yang cepat.
Ini adalah senyawa dengan berat molekul tinggi.
d. Konsentrasi
Ukuran kuantitatif zat terlarut dalam larutan, dapat dinyatakan dalam
persen, namun biasanya dinyatakan dalam satuan per juta (ppm).
e. Konduktivitas
Daya konduksi dari total padatan terlarut yang dikandungnya.
Jadi nilai konduktivitas akan menunjukkan konsentrasi ion dalam larutan.
f. Hardness
Kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium(Ca) dan magnesium(Mg) dalam bentuk garam karbonat.
Kesadahan air (hardness) dibagi dalam dua tipe yaitu :
Kesadahan umum dan kesadahan karbonat. Kesadahan umum merupakan
ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium(Ca2+) dan ion magnesium
(Mg2+) dalam air.
Kesadahan karbonat metupakan besaran yang menunjukkan kandungan
ion bikarbonat(HCO3-) dan karbonat(CO3-) di dalam air.
g. Alkali
Bahan kimia seperti soda kaustik yang dicampur ke dalam air baku untuk
mengendalikan pH.
h. Padatan terlarut (Dissolved Solids)
adalah pengotor padat dalam air. 1 ppm total padatan yang terlarut dalan
air sama dengan 2 uS / cm.

2.4.2 Demineralization Plant


Demineralisasi adalah sebuah proses penyerapan kandungan ion-ion
mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange. Penukar ion lebih
digunakan karena biayanya lebih rendah dan kualitasnya sebanding dengan hasil
proses distilasi. Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk berbagai macam
kebutuhan, terutama untuk industri.

Gambar 2.1 Diagram alir proses demineralisasi

1. Activated Carbon Filter

Activated carbon filters berfungsi untuk menyerap chlorine, oxidants, bahan


organik, minyak, warna, rasa dan bau dari filtered water. Residual chlorine dan
oxidant dalam air dapat merusak resin anion dan cation dalam proses ion
exchanger pada unit exchanger. Pada tahap ini air dialirkan dari atas melewati
karbon aktif. Proses adsorpsi terjadi saat terjadi kontak antara air dengan
permukaan karbon aktif. Backwash dilakukan untuk merenggangkan media filter
dan melepaskan kotoran-kotoran yang tertahan di dalamnya. Proses ini dilakukan
dengan mengalirkan air dari bawah, berlawanan dengan tahap service.

Gambar 2.1 Activated Carbon Filter


2. Strong Acid Cation
Strong Acid Cation adalah unit penukar kation, pada unit inilah pertama
kalinya proses demineralisasi dimulai. Unit ini berfungsi untuk menukar ion-ion
positif (kation) dalam air yang masuk melalui unit ion-ion positif, kecuali ion
Hidrogen (H+). Tahap service pada unit penukar kation merupakan reaksi
pertukaran antara kation dalam air dengan ion hidrogen oleh resin. Reaksi yang
terjadi dalam unit ini adalah sebagai berikut :
Cation(aq) + Anion(aq) + H-Z(s) ® Cation-Z(s) + 2H+(aq) + Anion(aq)
Backwash dilakukan untuk merenggangkan resin dan reklasifikasi resin
di dalamnya.. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah,
berlawanan dengan tahap service. Regenerasi resin dilakukan untuk menaikkan
kembali daya tukar resin yang berkurang selama proses pelayanan. Pada unit
penukar kation ini, regenerasi resin dilakukan menggunakan larutan asam sulfat.
Reaksi yang terjadi selama proses regenerasi adalah sebagai berikut :
Cation-Z(s) + H2SO4(aq) ® H-Z(s) + Cation-SO4(aq)

.
Gambar 2.2 Strong Acid Cation Exchanger
3. Degesser Tower
Degaser merupakan suatu unit yang berfungsi membuang gas-gas yang
terlarut dalam air dengan jalan air yang masuk unit ini dispray atau melalui kisi-
kisi dan dihembus dengan udara Blower, sehingga gas-gas akan keluar bersama
udara dan air yang keluar dari unit ini akan terbebas dari gas-gas (O2, CO2 dll).

4. Strong Base Anion


Strong base anion adalah unit penghilangan anion. Tahap pelayanan pada unit
penukar anion merupakan reaksi pertukaran antara anion yang terdapat dalam air
dengan ion hidroksil (OH-). Reaksi yang terjadi dalam proses ini adalah sebagai
berikut :
2H+(aq) + Anion(aq) + R-OH(s) ® R-Anion(s) + H2O(l)
Backwash dilakukan untuk merenggangkan resin dan reklasifikasi resin.
Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah, berlawanan dengan
aliran air pada tahap service.
Regenerasi resin dilakukan untuk menaikkan kembali daya tukar resin
yang berkurang selama proses pelayanan. Pada unit penukar anion ini, regenerasi
resin dilakukan menggunakan larutan soda kostik. Reaksi yang terjadi selama
proses regenerasi adalah sebagai berikut :
R-Anion(s) + NaOH(aq) à R-OH(s) + Na-Anion(aq)

Gambar 2.3 Strong Base Anion Exchanger


5. Mix Bed Exchanger
Unit ini adalah unit gabungan antara resin kation dan resin anion. Air dari
anion exchanger masuk ke Mixed-Bed Exchanger. Prosesnya sama seperti pada
kation dan anion Exchanger, sehingga didapat demin yang lunak. Dalam Mixed-
Bed terdapat resin kation dan anion yang berfungsi untuk menyempurnakan
penghilangan ion-ion tersisa. Selama pelayanan, resin kation dan anion bercampur
menjadi satu. Setelah jenuh, Mixed-Bed diregenerasi dengan backwash untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang terdapat di dalamnya. Kemudian pada saat
iddle (didiamkan) secara alami resin kation akan tersusun di bagian bawah karena
ukurannya lebih besar daripada resin anion. Baru kemudian diinjeksikan sulfat di
bagian atas dan caustic di bagian bawah.

Gambar 2.4 Mix Bed Exchanger

Gambar 2.5 Demineralized Plant

2.4.3 Boiler Feed Water (BFW)


1. Prinsip Kerja Boiler feed water
Boiler feed water (BFW) merupakan bagian penting dari operasi boiler. Feed
water dimasukkan ke tangki uap dari pompa. Pada tangki uap feed water
kemudian diubah menjadi uap dari panas. Setelah uap digunakan maka dialirkan
ke kondensor utama. Dari kondensor kemudian dipompakan ketangki feed
deaerated. Dari tangki ini kemudian kembali ke steam drum untuk menyelesaikan
siklusnya. Feed water selalu tetutup dan terhindar dari udara.
2. Karakteristik Boiler feed water
Air memiliki kapasitas panas yang lebih tinggi daripada kebanyakan zat lainnya.
Kualitas ini menjadikannya bahan baku yang ideal untuk operasi boiler. Boiler
menggunakan sistem tertutup sdadangkan turbin gas menggunakan sistem
terbuka. Sistem tertutup yang digunakan adalah siklus Rankine. Ini berarti bahwa
air disirkulasikan ulang ke seluruh sistem dan tidak pernah bersentuhan dengan
atmosfer. Air digunakan kembali dan perlu dirawat untuk melanjutkan operasi
yang efisien. Air boiler harus diolah agar bisa memproduksi uap.
3. Pengolahan boiler feed water
Pengolahan air boiler digunakan untuk mengendalikan alkalinitas, mencegah
penskalaan, mengatasi pH, dan mengendalikan konduktivitas. Air boiler harus
basa dan tidak asam, sehingga tidak merusak tabung. Konduktivitas akan tinggi
pada boiler feed water bila terlalu banyak padatan terlarut. Perawatan yang benar
dapat dikendalikan oleh operator yang efisien dan penggunaan bahan kimia.
Tujuan utama untuk merawat dan mengkondisikan air boiler adalah dengan
menukar panas tanpa scaling, melindungi terhadap scaling, dan menghasilkan uap
berkualitas tinggi. Perlakuan air boiler bisa dimasukkan ke dalam dua bagian. Ini
adalah perawatan internal dan pengobatan eksternal.
Perawatan internal berfungsi untuk boiler feed water dan perawatan eksternal
untuk bagian kondensat sistem. Perawatan internal melindungi terhadap
kesadahan feed water dengan mencegah presipitasi scaling pada tabung boiler.
Gambar 2.13 Boiler Feed Water

2.4.4 Soft Water Plant


Kesadahan merupakan istilah yang digunakan pada air yang
mengandung kation penyebab kesadahan dalam jumlah yang tinggi. Pada
umumnya kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam atau kation-kation
yang bervalensi dua, seperti Fe, Sr, Mn, Ca, dan Mg, tetapi penyebab utama
dari kesadahan adalah kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
Air yang dipakai untuk umpan boiler harus bebas dari kesadahan. Jika
memang ada kesadahan, nilainya harus benar-benar kecil. Syarat kesadahan air
ketel lebih ketat jika dibandingkan dengan air minum, yaitu maksimum satu
derajat Jerman. Biasanya ditulis 1oG (G = Germany) atau D (Deutsch). Satu
derajat Jerman setara dengan 10 mg/l CaO atau 17,9 mg/l CaCO3.

Gambar 2.6 Diagram alir proses water softning


Resin penukar ion positif (kation) yang digunakan secara kemersial
umumnya dalam bentuk asam kuat atau asam lemah. Resin penukar ion positif
(kation) asam kuat dapat menghilangakan seluruh kation atau ion positif yang ada
di dalam air, sedangkan resin penukar ion positif asam lemah umumnya dibatasi
hanya untuk menghilangkan kesadahan yang berhubungan dengan alkinitas
karbonat. Selain dalam bentuk asam kuat atau asam lemah ada pula yang ada
dalam bentuk netral ( intermediate).

Ditinjau dari siklus pertukaran ionnya, ada 2 (dua) tipe yaitu pertukaran ion
dengan siklus Na yang regenerasinya dengan memakai larutan natium khloida
atau garam dapur (NaCl), dan pertukaran ion dengan siklus H yang regenerasinya
dengan menggunakan larutan asam kuat misalnya asam khlorida (HCl) atau asam
sulfat.
Jika menggunakan asam kuat misalnya asam khlorida atau asam sulfat maka
pada akhir regenerasi maka ion kalsium atau magnesium yang menempati unggun
resin akan digantikan seluruhnya oleh ion hidrogen. Apabila regenerasi
menggunakan larutan natrium khlorida (NaCl), seluruh ion kalsium dan
magnesium yang telah menempati unggun resin akan digantikan oleh ion natrium.

Anda mungkin juga menyukai