PENDAHULUAN
Dalam artikel yang ditulis oleh Dra. Ani M. Hasan disebutkan di dalamnya
bahwa abad 21 adalah abad pengetahuan. Pada masa yang akan datang,
pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan). Hal ini
berarti bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi elemen yang sangat berarti bagi
perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia.
Salah satu fasilitas untuk membuat kota Depok sebagai kota dengan
sumber daya manusia yang maju adalah dengan memberikan fasilitas Youth
Creative Space , dimana merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa ataupun
pemuda pemudi lainnya untuk melakukan aktivitas produktif yang terkait dengan
bidang kekreatifan yang bisa bermanfaat, pengembangan potensi bidang ekonomi
kreatif, ataupun hanya untuk sekedar belajar, bertukar pikiran, sosial, interaksi,
event, membaca buku, hang out, dan bekerjasama demi kota Depok untuk ke
depannya.
1
bagi para pemuda pemudi dan kegiatan mahasiswa dari segi non-akademis
maupun akademis.
Untuk itu, perancangan Youth Creative Space di Depok, Jawa Barat ini
bertujuan untuk menyatukan para pemuda dan mendorong generasi ke depan yang
lebih aktif dan berwawasan luas. Dengan adanya sarana berkumpul dan kegiatan
workshop/kursus mahasiswa dari berbagai kampus, sekolah dan komunitas di
Depok ataupun Jabodetabek tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan mereka
tetapi juga dapat bersosialisasi dan sebagai tempat berkumpul, berbagi
pengalaman dan berinteraksi dengan satu sama lain.
2
Arah kebijakan pembangunan ekonomi kreatif adalah memfasilitasi Orang
Kreatif (OK) di sepanjang rantai nilai yang dimulai dari tahap kreasi, produksi,
distribusi, konsumsi, hingga konservasi (RPJMN 2015 – 2019):
Sesuai kebutuhan
Memperluas pasar produk kreatif Indonesia pasar baik di pasar ekspor
maupun pasar domestik
Memfasilitasi proses kreasi seperti pembangunan ruang kreasi (termasuk
pusat kreatif, pusat eksebisi), jaringan orang kreatif
1
(RPJMN 2015 – 2019). Badan Ekonomi Kreatif Indonesia
3
Memfasilitasi usaha kreatif sepanjang rantai produksi dengan
menyediakan akses ke sumber permodalan atau pasokan SDM
produksi,dan akses ke pasar;
Memfasilitasi penumbuhan usaha kreatif terutama bagi usaha pemula.
2
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/12/06/p0j6tf438-
pemkot-depok-akan-kembangkan-potensi-ekonomi-kreatif
4
mahasiswa di Depok, survey diadakan pada tanggal 12-15 Januari 2018 melalui
kuisioner dan didapatkan data sebagai berikut :
Dan dari hasil wawancara pada tanggal 13-14 Januari 2018 kepada
sebanyak 10 orang mahasiswa (8 orang mahasiswa Gunadarma, 2 orang
mahasiswa UI) maka didapat data bahwa 9 dari 10 mahasiswa merasa bahwa kota
Depok masih membutuhkan wadah berupa space khusus mahasiswa secara umum,
dimana space ini tidak terbatas untuk kalangan kampus atau komunitas tertentu
saja, namun dengan target mencakup mahasiswa Depok secara keseluruhan.
3 Data survey kuesioner PA “Tipologi Arsitektur Library x Cafe Untuk Kebutuhan Mahasiswa di Depok”
5
Menurut hasil wawancara, adanya kebutuhan space ini dapat memfasilitasi
kebutuhan mahasiswa, terutama space untuk berdiskusi dan bekerja secara khusus
seperti mengerjakan tugas individu atau tugas kelompok, skripsi/tesis, ataupun
hanya berdiskusi ringan, ruang untuk menyalurkan kekreatifitasan, seperti teater
dan auditorium untuk mengadakan event-event para pemuda-pemudi, dimana
mayoritas yaitu 8 orang mahasiswa setuju untuk diadakan ruang untuk
mengadakan konser,pentas seni, dll, sedangkan sisanya yaitu 2 orang menjawab
tidak tahu. Selain space sejenis coworking space dan auditorium ini, juga
diperlukan ruang lainnya seperti meeting room, conference room, wifi hotspot
area yang bisa dijangkau seluruh ruang, cafetaria, workshop area, bahkan
dormitories. Keseluruhan 10 mahasiswa ini juga setuju bahwa sebaiknya space ini
dari segi non-akademis difokuskan untuk pengadaan pengembangan potensi
kreatif pemuda pemudi dan pengadaan aktivitas yang bermanfaat dan aktivitas
hiburan seperti event terutama konser musik dan teatrikal yang dikira bisa
4
menarik minat mayoritas mahasiswa
Salah satu alasan mengapa Depok juga butuh suatu creative space adalah,
dimana saat penulis melakukan wawancara kepada bu Euis Nurhayati selaku
perwakilan narasumber dari Dinas Perindustrian Kota Depok, beliau mengatakan
bahwa creative space sangat diperlukan di kota Depok. Dimana, creative space ini
bisa menjadi wadah untuk orang-orang kreatif dalam memasarkan produk mereka
secara terarah, karena menurut beliau kelemahan dari potensi ekonomi kreatif di
Depok adalah pemasaran, dan dimana orang-orang kreatif ini bisa melakukan
aktivitas pelatihan tentang fokus ekonomi kreatif tertentu menurut minat dan
kebutuhan mereka masing-masing. Beliau juga mengatakan, bahwa potensi kreatif
di kota Depok itu yang paling banyak peminatnya adalah fashion (hijab, batik, dll)
dan kuliner (jus belimbing, dodol,dll) . Beliau mengatakan, diadakannya wadah
atau ruang untuk pelatihan potensi kreatif di Depok dapat membantu kemajuan
ekonomi di kota Depok yang lebih baik lagi.
4 Data survey wawancara PA” Tipologi Arsitektur Library x Cafe Untuk Kebutuhan Mahasiswa di Depok”
6
Dengan jumlah pemuda pemudi di Depok yang cukup banyak yaitu
mencapai lebih dari 1.000.000 orang 5 tentu dengan adanya Youth Creative Space
dapat membantu mewujudkan tujuan dari pemerintah untuk mengembangkan
potensi ekonomi kreatif Indonesia yang kebanyakan muncul dari pemuda pemudi
Indonesia dan juga membantu pelajar dan pekerja, pemuda pemudi berkumpul
dengan efektif baik secara formal yaitu konferensi, meeting, event, maupun secara
informal yaitu berdiskusi ringan, mengerjakan tugas dengan efektif, ataupun
hanya sekedar hang out dan bertukar pikiran atau bersosialisasi satu sama lain.
1.2 Tujuan
5 Data Badan Pusat Statistik Nasional kerjasama Bappeda Depok mulai tahun 2015
7
1.4 Pendekatan
a) Studi Literatur
Mengkaji hal-hal yang bersifat teoritis, mencari acuan dalam mendesain.
b) Studi Lapangan/Observasi
Mengetahui kondisi asli di lapangan dengan melakukan survey baik itu
tapak/site dan bangunan,lingkungan sekitar secara makro dan mikro
c) Wawancara
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan terpercaya dari
narasumber yang akan dijadikan acuan dalam perencanaan dan
perancangan
1.5 Lingkup/Batasan
Pada perencanaan dan perancangan dari Depok Youth Creative Space ini
mempunyai kerangka berpikir sebagai berikut:
8
Munculnya latar
Pendekatan dan
belakang diadakannya
Batasan/lingkup metode
proyek,tujuan dan
pembahasan
masalah perancangan
Pengujian,
evaluasi dan Revisi
feedback
Sumber : Penulis
9
Studi banding dan studi literatur kemudian dilakukan untuk pendukung
data dalam perencanaan dan perancangan. Studi ini biasanya berupa observasi
langsung untuk data yang lebih jelas dan akurat juga studi literatur yang secara
teoritis dan penunjang data yang lebih luas.
Tidak sampai disitu, desain akhir juga harus di uji dengan maket dan
simulasi. Kemudian di adakan evaluasi oleh ahli seperti profesor atau dosen
arsitektur. Setelah diadakan pengujian dan evaluasi maka muncullah adanya
feedback antara penulis/perancangan dengan ahli tentang desain dan data yang
ada. Ini dilakukan agar perancangan lebih akurat dan sesuai.
10