Arsitektur merupakan seni dan pengetahuan dalam merancang bangunan yang mencakup
pertimbangan fungsi, estetika, firmitas, utilitas dan psikologis. Arsitektur tradisional merupakan
salah satu bentuk warisan budaya
yang lahir dari kehidupan masyarakat
tradisional itu sendiri yang
berlangsung secara turun temurun
yang mengalami perkembangan
sesuai dengan dinamika kebudayaan.
Rumah Batak Toba memiliki gaya arsitektur yang merupakan salah satu kekayaan bangsa dalam hal seni
dan rancang bangun. Dalam Kehidupan masyarakat Batak rumah adat merupakan sesuatu yang sakral
karena dalam pemrograman dan fungsi rumah adat tersebut terdapat nilai-nilai kosmologis dan filosofis
sebagai dasar berdirinya bangunan
TUJUAN
Untuk mengetahui perkembangan arsitektur rumah batak toba di tinjau bentuk dan fungsinya dari masa
lalu hingga sekarang. Manfaat yang didapatkan untuk menambah pengetahuan tentang perkembangan
penerapan bentuk, serta fungsi dari pengaruh faktor teknologi
PEMBAHASAN
Rumah batak toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera Utara Rumah ini tidak memiliki sekat
atau kamar sehingga keluarga tinggal dan tidur bersama. Rumah Balai Batak Toba juga dikenal
sebagai Rumah Bolon. Bagi masyarakat Batak, rumah ini tampak seperti seekor kerbau yang
sedang berdiri. Pembangunan rumah adat suku Batak ini dilakukan secara gotong royong oleh
masyarakat Batak. Rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa
tiang penyangga. Tiang penyangga rumah biasanya terbuat dari kayu. Rumah Balai Batak Toba
mempunyai bahan dasar dari kayu. Menurut kepercayaan masyarakat Batak, rumah ini terbagi ke
dalam tiga bagian yang mencerminkan dunia atau dimensi yang berbeda-beda.
Perkembangan rumah batak toba ditinjau dari teknologi
>>>>>>>>>
Gambar 1 : penggunaan atap ijuk dan dinding kayu gambar 2 : penggunaan atap seng dan dinding
kayu
>>>>>
Gambar 3 : penggunaan atap seng dengan diding menggunakan bahan semen batu pasir
Sumber : www.google.com
Teknologi juga memberikan suatu pengaruh terhadap fungsi dari rumah toba yang dimana pada awalnya
rumah ini berfungsi sebagai rumah tinggal yang sekarang bisa dijadikan sebagai gedung bupati toba
samosir dan sebuah pasar umum yang menggunakan facede bercirikan rumah adat toba . Jika dilihat
dari fungsi bangunan tersebut tidak termasuk rumah, tinggal namun tetap menggunakan atap rumah
adat toba untuk dijadikan suatu focal point atau sebagai ciri khas bentuk bangunan tersebut. Namun
dengan hal tersebut pastinya bangunan tersebut akan memiliki luasan yang berbeda dari versi aslinya
sehingga bentuk bangunan tidak fleksibel dan terpaku pada bentuk atap yang memanjang
Gambar1 : Kantor Bupati Toba Samosir Gambar 2 : pasar umum balige
Sumber : www.google.com
Pada gedung pemerintahan bupati toba samosir dan pasar umum yang ada di balige batak, menerapkan
atap yang merupakan ciri dari rumah adat batak toba yang dijadikan sebagai vocal point dari bangunan
tersebut yang mengakibatkan perubahan luasan dan material dikarenakan fungsi bangunan.
Kesimpulan :
Perkembangan penerapan bentuk, material, dan juga fungsi diakibatkan oleh faktor teknologi yang
berkembang yang dimana bangunan rumah toba ini sudah menggunakan bahan bangunan modern yang
menggunakan besi, beton, seng serta bangunan bahan modern lainnya sebagai material utama
bangunan, meskipun sudah menggunakan material modern dan juga mengalami transformasi fungsi
pada bangunannya. Namun ciri khas pada bentuk atapnya tidak berubah yang dijadikan sebagai ciri khas
utama batak toba menjadi daya tarik tersendiri yang harus dilestarikan
Daftar pustaka
Wikipedia
Samosir, aaron. 2017. Transformasi tradisional rumah adat batak toba di toba samosir