BAB VI
PEMBAHASAN
suatu bentuk dan dimensi dari lereng. Dalam keadaan alamiah, massa tanah maupun
keadaan distribusi tegangan pada tanah atau batuan tersebut dalam keadaan mantap.
Apabila terhadap tanah atau batuan tersebut dikenakan suatu kegiatan seperti
untuk mencapai kesetimbangan baru dengan cara pengurangan beban terutama dalam
sekitar lereng tersebut. Dalam pekerjaan penambangan dengan cara tambang terbuka,
lereng yang tidak mantap akan dapat mengganggu kelancaran produksi. Sehingga
dengan adanya hal tersebut, maka sangat perlu untuk dilakukannya suatu kajian
terhadap kestabilan lereng serta desain lereng yang aman. Kajian kestabilan lereng
dan desain tersebut dapat di evaluasi melalui analisis lereng tunggal (single slope)
maupun analisis lereng secara keseluruhan (overall slope). Pada bab ini penulis akan
88
Keamanan lebih besar dari 1.25 untuk lereng tunggal dan lereng keseluruhan.
penelitian adalah geometri lereng yang mencakup tinggi lereng dan sudut kemiringan
lereng. Semakin besar kemiringan dan tinggi suatu lereng maka kemantapan lereng
semakin kecil. Selain itu penyebab ketidakstabilan suatu lereng dapat disebabkan oleh
faktor internal, seperti sifat fisik dan mekanik batuan pembentuk lereng. Sifat fisik
dan mekanik batuan tersebut meliputi bobot isi tanah/batuan (w), nilai kohesi (C),
nilai sudut geser dalam ( serta nilai kuat tekan (UCS).
kestabilan lereng dilakukan dengan dua metode, yaitu metode analisis data
mengkaji kestabilan lereng. Data yang digunakan meliputi data sifat fisik dan
mekanik batuan seperti nilai kuat tekan (UCS), nilai susut geser dalam, nilai kohesi,
serta nilai bobot isi. Data yang terkumpul kemudian diolah secara statistika untuk
mendapatkan data yang lebih akurat. Dari hasil statistika nilai yang dipakai sebagai
standar acuan berupa nilai rata-rata pada masing-masing parameter sifat fisik dan
mekanik batuan. Kemudian melakukan pengolahan data dari hasil log bor, dari hasil
89
log bor ini data yang diperoleh berupa nilai parameter dari Rock Mass Rating (RMR)
yang meliputi kondisi bidang diskontinu, jarak spasi kekar, nilai RQD serta nilai
melakukan observasi pada daerah penelitian. Pada observasi ini bertujuan untuk
lapangan dilakukan dengan menggunakan metode rentang tali (scanline). Data yang
diperoleh berupa kondisi bidang diskontinu, jarak spasi kekar, nilai kondisi airtanah,
tunggal dan lereng keseluruhan adalah sama dengan RKAP 2015 (Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan). Parameter sifat fisik dan mekanik batuan yang digunakan
sudah dilakukan proses pembobotan melalui software Roclab 1.0. Untuk mendesain
kestabilan lereng tunggal dan lereng keseluruhan di lokasi penelitian Tambang Air
dalam keadaan jenuh yaitu air tanah mengikuti permukaan lereng tunggal dan lereng
keseluruhan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pada saat curah hujan sangat
tinggi sehingga mengakibatkan lereng dalam keadaan jenuh. Mantap dan tidaknya
lereng dapat dilihat dari besarnya faktor keamanan yang dimiliki lereng tersebut.
geser yang tersedia dengan kekuatan geser yang diperlukan untuk mempertahankan
90
dilakukan untuk tiap jenis material pembentuk lereng yaitu mulai dari material
dalam penelitian ini adalah 6 meter, 8 meter 10 meter, dan 12 meter dengan sudut
lereng (α) 45° (perbandingan 1:1) serta tinggi lereng 6 meter, 8 meter, 10 meter dan
12 meter dengan sudut lereng (α) 60° (perbandingan 1:0.57). Batas standar kajian
faktor keamanan lereng tunggal yang ditentukan oleh PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
berkisar lebih besar dari 1.25 (FK > 1.25). Apabila dalam melakukan kajian
kestabilan lereng tunggal terdapat nilai faktor keamanan kurang dari 1.25, maka
dilakukan evaluasi terhadap geometri lereng seperti melakukan perubahan tinggi serta
a) Old Dump
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Old Dump memiliki nilai
faktor keamanan yang aman (FK≥1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan
perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6 dan 8 meter,
nilai faktor keamanan yang aman (FK≥1.25) pada geometri lereng yang didesain
91
faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan
nilai faktor keamanan kurang dari 1.25 pada geometri lereng yang didesain dengan
FK berkisar antara 0.524 sampai 0.870 Sedangkan untuk geometri yang lain dengan
perbandingan 1 : 0.57 (α : 60°) dan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12 meter juga memiliki
nilai FK < 1.25 (tidak aman) yaitu berkisar 0.356 sampai 0.687. Dengan adanya hal
tersebut maka dilakukan evaluasi terhadap geometri lereng, yaitu dengan melakukan
perubahan tinggi lereng serta sudut pembentuk lereng (α). Desain kajian kestabilan
geometri lereng yaitu perbandingan 1 : 2.5 dengan sudut lereng 21.8° sehingga
didapatkan nilai FK > 1.25. Nilai FK > 1.25 terdapat pada desain lereng dengan
Tabel 6.1 Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden A1-A2
kPa kN/m³ ° m m °
1 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 6 6 45 0.870
2 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 8 8 45 0.699
3 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 10 10 45 0.596
4 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 12 12 45 0.524
5 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 6 3.46 60 0.687
6 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 8 4.60 60 0.514
7 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 10 5.77 60 0.419
8 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 12 6.92 60 0.356
Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden A1-A2
1 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 6 15 21.8 1.267
2 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 8 20 21.8 1.202
3 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 10 25 21.8 1.073
4 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 12 30 21.8 0.985
e) Coal A2
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal A2 memiliki nilai
faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan
nilai faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain
nilai faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain
h) Interburden B1-B2
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Interburden B1-B2 memiliki
nilai faktor keamanan kurang dari 1.25 pada geometri lereng yang didesain dengan
FK berkisar antara 0.673 sampai 1.054 Sedangkan untuk geometri yang lain dengan
perbandingan 1 : 0.57 (α : 60°) dan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12 meter juga memiliki
nilai FK < 1.25 (tidak aman) yaitu berkisar 0.485 sampai 1.054. Dengan adanya hal
tersebut maka dilakukan evaluasi terhadap geometri lereng, yaitu dengan melakukan
perubahan tinggi lereng serta sudut pembentuk lereng (α). Desain kajian kestabilan
geometri lereng yaitu perbandingan 1 : 1.5 dengan sudut lereng 33.69° sehingga
didapatkan nilai FK > 1.25. Nilai FK > 1.25 terdapat pada desain lereng dengan
Tabel 6.2 Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden B1-B2
kPa kN/m³ ° m m °
1 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 6 6 45 1.054
2 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 8 8 45 0.864
3 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 10 10 45 0.750
4 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 12 12 45 0.673
5 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 6 3.46 60 0.846
6 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 8 4.60 60 0.655
7 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 10 5.77 60 0.557
8 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 12 6.92 60 0.485
Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden B1-B2
1 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 6 9 33.69 1.250
2 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 8 12 33.69 1.051
3 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 10 15 33.69 0.930
4 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 12 18 33.69 0.847
i) Coal B2
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal B2 memiliki nilai
faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan
nilai faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain
k) Coal C
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal C memiliki nilai faktor
keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan
l) Lower C
95
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal C memiliki nilai faktor
keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan
O-O', dengan menggunakan tinggi jenjang 6-22 meter meter dan lebar jenjang 10-25
meter, ketinggian lereng keseluruhan berada pada elevasi 130 meter dari permukaan
air laut dan kaki lereng berada pada -3.5 meter dari permukaan air laut. Maka dari
Keamanan yang diperoleh pada lereng keseluruhan penampang O-O' adalah 1.197
sehingga kondisi lereng keseluruhan berada pada keadaan tidak aman dan perlu di
desain ulang geometrinya. Desain geometri yang baru yaitu dengan tinggi jenjang 6
meter dan lebaar jenjang 10.5 meter pada elevasi lereng -3.5 meter sampai 130 meter
diatas permukaan laut, sehingga didapat nilai faktor keamanan overall slope sebesar
1.901 sehingga tidak perlu dilakukan desain ulang karena lereng berada pada
1.681 sehingga tidak perlu dilakukan desain ulang karena lereng berada pada