Anda di halaman 1dari 10

87

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Kestabilan Lereng


Kestabilan lereng didefenisikan sebagai suatu keadaan yang stabil terhadap

suatu bentuk dan dimensi dari lereng. Dalam keadaan alamiah, massa tanah maupun

massa batuan umumnya berada dalam keadaan setimbang (equilibrium), artinya

keadaan distribusi tegangan pada tanah atau batuan tersebut dalam keadaan mantap.

Apabila terhadap tanah atau batuan tersebut dikenakan suatu kegiatan seperti

pengangkutan, penurunan, penggalian, penimbunan, erosi atau aktivitas lain yang

menyebabkan terganggunya kesetimbangan, tanah atau batuan tersebut akan berusaha

untuk mencapai kesetimbangan baru dengan cara pengurangan beban terutama dalam

bentuk terjadinya longsoran.


Masalah kestabilan lereng di dalam suatu pekerjaan yang melibatkan kegiatan

penggalian maupun penimbuman merupakan masalah penting, karena hal ini

menyangkut masalah keselamatan manusia, peralatan dan bangunan yang berada di

sekitar lereng tersebut. Dalam pekerjaan penambangan dengan cara tambang terbuka,

lereng yang tidak mantap akan dapat mengganggu kelancaran produksi. Sehingga

dengan adanya hal tersebut, maka sangat perlu untuk dilakukannya suatu kajian

terhadap kestabilan lereng serta desain lereng yang aman. Kajian kestabilan lereng

dan desain tersebut dapat di evaluasi melalui analisis lereng tunggal (single slope)

maupun analisis lereng secara keseluruhan (overall slope). Pada bab ini penulis akan
88

membahas bagaimana merencanakan desain lereng yang aman dengan Faktor

Keamanan lebih besar dari 1.25 untuk lereng tunggal dan lereng keseluruhan.

6.2 Penyebab Ketidakstabilan Lereng RKAP


Berdasarkan hasil kajian kestabilan lereng menunjukkan bahwa penyebab

terjadinya ketidakmantapan pada lereng tunggal dan lereng keseluruhan dilokasi

penelitian adalah geometri lereng yang mencakup tinggi lereng dan sudut kemiringan

lereng. Semakin besar kemiringan dan tinggi suatu lereng maka kemantapan lereng

semakin kecil. Selain itu penyebab ketidakstabilan suatu lereng dapat disebabkan oleh

faktor internal, seperti sifat fisik dan mekanik batuan pembentuk lereng. Sifat fisik

dan mekanik batuan tersebut meliputi bobot isi tanah/batuan (w), nilai kohesi (C),

nilai sudut geser dalam ( serta nilai kuat tekan (UCS).

6.3 Metode Analisis Kestabilan Lereng yang Dilakukan


Dalam penelitian yang dilakukan pada area Tambang Air Laya Selatan. analisis

kestabilan lereng dilakukan dengan dua metode, yaitu metode analisis data

laboratorium serta metode observasi daerah penelitian. Metode analisis data

laboratorium digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam

mengkaji kestabilan lereng. Data yang digunakan meliputi data sifat fisik dan

mekanik batuan seperti nilai kuat tekan (UCS), nilai susut geser dalam, nilai kohesi,

serta nilai bobot isi. Data yang terkumpul kemudian diolah secara statistika untuk

mendapatkan data yang lebih akurat. Dari hasil statistika nilai yang dipakai sebagai

standar acuan berupa nilai rata-rata pada masing-masing parameter sifat fisik dan

mekanik batuan. Kemudian melakukan pengolahan data dari hasil log bor, dari hasil
89

log bor ini data yang diperoleh berupa nilai parameter dari Rock Mass Rating (RMR)

yang meliputi kondisi bidang diskontinu, jarak spasi kekar, nilai RQD serta nilai

kondisi airtanah. Setelah melakukan analisis terhadap data laboratorium, kemudian

melakukan observasi pada daerah penelitian. Pada observasi ini bertujuan untuk

mendapatkan data parameter RMR lapangan. Proses pengukuran parameter RMR

lapangan dilakukan dengan menggunakan metode rentang tali (scanline). Data yang

diperoleh berupa kondisi bidang diskontinu, jarak spasi kekar, nilai kondisi airtanah,

stike/dip bidang diskontinu, serta orientasi dari lereng.

6.4 Rancangan Kestabilan Lereng Tunggal dan Lereng Keseluruhan Tambang

Air Laya Selatan


Parameter sifat fisik dan mekanik batuan yang digunakan untuk kajian lereng

tunggal dan lereng keseluruhan adalah sama dengan RKAP 2015 (Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan). Parameter sifat fisik dan mekanik batuan yang digunakan

sudah dilakukan proses pembobotan melalui software Roclab 1.0. Untuk mendesain

kestabilan lereng tunggal dan lereng keseluruhan di lokasi penelitian Tambang Air

Laya Selatan dengan menggunakan Software Geoslope W/2007, lereng dilakukan

dalam keadaan jenuh yaitu air tanah mengikuti permukaan lereng tunggal dan lereng

keseluruhan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pada saat curah hujan sangat

tinggi sehingga mengakibatkan lereng dalam keadaan jenuh. Mantap dan tidaknya

lereng dapat dilihat dari besarnya faktor keamanan yang dimiliki lereng tersebut.

Secara prinsip, faktor keamanan merupakan perbandingan antara besarnya kekuatan

geser yang tersedia dengan kekuatan geser yang diperlukan untuk mempertahankan
90

kemantapan. Faktor keamanan kemantapan lereng yang ditetapkan diperusahaan yaitu

1.25 untuk lereng tunggal dan lereng keseluruhan.


6.4.1 Kajian Kestabilan Lereng Tunggal (Single Slope)
Pada penelitian ini perhitungan dan desain kemantapan lereng tunggal

dilakukan untuk tiap jenis material pembentuk lereng yaitu mulai dari material

Overburden A1 sampai Lower C. Kajian ketinggian lereng tunggal yang di analisis

dalam penelitian ini adalah 6 meter, 8 meter 10 meter, dan 12 meter dengan sudut

lereng (α) 45° (perbandingan 1:1) serta tinggi lereng 6 meter, 8 meter, 10 meter dan

12 meter dengan sudut lereng (α) 60° (perbandingan 1:0.57). Batas standar kajian

faktor keamanan lereng tunggal yang ditentukan oleh PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.

berkisar lebih besar dari 1.25 (FK > 1.25). Apabila dalam melakukan kajian

kestabilan lereng tunggal terdapat nilai faktor keamanan kurang dari 1.25, maka

dilakukan evaluasi terhadap geometri lereng seperti melakukan perubahan tinggi serta

sudut pembentuk lereng.

a) Old Dump
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Old Dump memiliki nilai

faktor keamanan yang aman (FK≥1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6 dan 8 meter,

dimana nilai FK berkisar 1.211 sampai 1.819.


b) Overburden A1
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan overburden A1 memiliki

nilai faktor keamanan yang aman (FK≥1.25) pada geometri lereng yang didesain
91

dengan perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10

dan 12 meter, dimana nilai FK berkisar 2.391 sampai 5.003


c) Coal A1
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal A1 memiliki nilai

faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12

meter, dimana nilai FK berkisar 3.777 sampai 8.327.


d) Interburden A1-A2
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Interburden A1-A2 memiliki

nilai faktor keamanan kurang dari 1.25 pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12 meter, dimana nilai

FK berkisar antara 0.524 sampai 0.870 Sedangkan untuk geometri yang lain dengan

perbandingan 1 : 0.57 (α : 60°) dan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12 meter juga memiliki

nilai FK < 1.25 (tidak aman) yaitu berkisar 0.356 sampai 0.687. Dengan adanya hal

tersebut maka dilakukan evaluasi terhadap geometri lereng, yaitu dengan melakukan

perubahan tinggi lereng serta sudut pembentuk lereng (α). Desain kajian kestabilan

lereng pada lapisan interburden A1-A2 dievaluasi dengan melakukan perubahan

geometri lereng yaitu perbandingan 1 : 2.5 dengan sudut lereng 21.8° sehingga

didapatkan nilai FK > 1.25. Nilai FK > 1.25 terdapat pada desain lereng dengan

tinggi lereng 6 meter dengan nilai FK sebesar 1.267

Tabel 6.1 Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden A1-A2

No Lapisan Material Kohesi Density Sudut Geser Tinggi Lebar Sudut FK

Weight Dalam Lereng


92

kPa kN/m³ ° m m °
1 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 6 6 45 0.870
2 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 8 8 45 0.699
3 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 10 10 45 0.596
4 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 12 12 45 0.524
5 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 6 3.46 60 0.687
6 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 8 4.60 60 0.514
7 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 10 5.77 60 0.419
8 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 12 6.92 60 0.356
Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden A1-A2
1 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 6 15 21.8 1.267
2 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 8 20 21.8 1.202
3 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 10 25 21.8 1.073
4 Intrburden A1-A2 Claystone 14 20.36 19.75 12 30 21.8 0.985

e) Coal A2
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal A2 memiliki nilai

faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12

meter, dimana nilai FK berkisar 3.777 sampai 8.552.


f) Interburden A2-B1
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Interburden A2-B1 memiliki

nilai faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain

dengan perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10

dan 12 meter, dimana nilai FK berkisar 3.131 sampai 6.757.


g) Coal B1
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Interburden A2-B1 memiliki

nilai faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain

dengan perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10

dan 12 meter, dimana nilai FK berkisar 3.863 sampai 8.556.


93

h) Interburden B1-B2
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Interburden B1-B2 memiliki

nilai faktor keamanan kurang dari 1.25 pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12 meter, dimana nilai

FK berkisar antara 0.673 sampai 1.054 Sedangkan untuk geometri yang lain dengan

perbandingan 1 : 0.57 (α : 60°) dan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12 meter juga memiliki

nilai FK < 1.25 (tidak aman) yaitu berkisar 0.485 sampai 1.054. Dengan adanya hal

tersebut maka dilakukan evaluasi terhadap geometri lereng, yaitu dengan melakukan

perubahan tinggi lereng serta sudut pembentuk lereng (α). Desain kajian kestabilan

lereng pada lapisan interburden A1-A2 dievaluasi dengan melakukan perubahan

geometri lereng yaitu perbandingan 1 : 1.5 dengan sudut lereng 33.69° sehingga

didapatkan nilai FK > 1.25. Nilai FK > 1.25 terdapat pada desain lereng dengan

tinggi lereng 6 meter dengan nilai FK sebesar 1.250

Tabel 6.2 Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden B1-B2

No Lapisan Material Kohesi Density Sudut Geser Tinggi Lebar Sudut FK

Weight Dalam Lereng


94

kPa kN/m³ ° m m °
1 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 6 6 45 1.054
2 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 8 8 45 0.864
3 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 10 10 45 0.750
4 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 12 12 45 0.673
5 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 6 3.46 60 0.846
6 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 8 4.60 60 0.655
7 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 10 5.77 60 0.557
8 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 12 6.92 60 0.485
Evaluasi Nilai Faktor Keamanan Single Slope Interburden B1-B2
1 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 6 9 33.69 1.250
2 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 8 12 33.69 1.051
3 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 10 15 33.69 0.930
4 Interbuden B1-B2 Claystone 21 29.09 21.6 12 18 33.69 0.847

i) Coal B2
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal B2 memiliki nilai

faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12

meter, dimana nilai FK berkisar 3.777 sampai 8.327.


j) Interburden B2-C
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Interburden B2-C memiliki

nilai faktor keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain

dengan perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10

dan 12 meter, dimana nilai FK berkisar 2.704 sampai 5.817.

k) Coal C
Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal C memiliki nilai faktor

keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12

meter, dimana nilai FK berkisar 3.367 sampai 8.600.

l) Lower C
95

Dalam kajian kestabilan lereng tunggal pada lapisan Coal C memiliki nilai faktor

keamanan yang aman (FK>1.25) pada geometri lereng yang didesain dengan

perbandingan 1 : 1 (α : 45°) dan 1:0.57 (α : 60°) dengan tinggi lereng 6, 8, 10 dan 12

meter, dimana nilai FK berkisar 4.416 sampai 9.524.

6.4.2 Kajian Kestabilan Lereng Keseluruhan (Oveall Slope)


a) Kajian Kestabilan Lereng Keseluruhan Penampang O-O’
Dari hasil perhitungan Kajian Kestabilan Lereng Keseluruhan untuk penampang

O-O', dengan menggunakan tinggi jenjang 6-22 meter meter dan lebar jenjang 10-25

meter, ketinggian lereng keseluruhan berada pada elevasi 130 meter dari permukaan

air laut dan kaki lereng berada pada -3.5 meter dari permukaan air laut. Maka dari

hasil perhitungan dengan menggunakan Software Geoslope W/2007 nilai Faktor

Keamanan yang diperoleh pada lereng keseluruhan penampang O-O' adalah 1.197

sehingga kondisi lereng keseluruhan berada pada keadaan tidak aman dan perlu di

desain ulang geometrinya. Desain geometri yang baru yaitu dengan tinggi jenjang 6

meter dan lebaar jenjang 10.5 meter pada elevasi lereng -3.5 meter sampai 130 meter

diatas permukaan laut, sehingga didapat nilai faktor keamanan overall slope sebesar

1.321 (lereng aman).

Gambar 5.1 Evaluasi Overall Slope Penampang O-O’

b) Kajian Kestabilan Lereng Keseluruhan Penampang P-P’


96

Nilai faktor keamanan lereng keseluruhan penampang P-P’ adalah sebesar

1.901 sehingga tidak perlu dilakukan desain ulang karena lereng berada pada

keadaan aman (≥1.25).


c) Kajian Kestabilan Lereng Keseluruhan Penampang Q-Q’
Nilai faktor keamanan lereng keseluruhan penampang P-P’ adalah sebesar

1.681 sehingga tidak perlu dilakukan desain ulang karena lereng berada pada

keadaan aman (≥1.25).

Anda mungkin juga menyukai