Anda di halaman 1dari 7

BAB V

ASPEK FISIK
5.1 Gambaran Umum Kabupaten Bogor bencana yang ada di Kabupaten Bogor adalah bencana longsor dan
Kabupaten Bogor secara geografis terletak di antara 106º21' - bencana banjir.
107º13' Bujur Timur dan 6º19' - 6º47' Lintang Selatan. Dimana
5.2 Gambaran Umum Kawasan Strategis Puncak
letaknya sangat strategis karena berada di sekitar kota-kota
Kawasan Strategis Puncak mempunyai luas 18316,18 Ha satau
metropolitan seperti DKI Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi yang
6% dari luas Kabupaten Bogor. Terdapat 3 Kecamatan dalam
membentuk megapolitan.
lingkup Kawasan Strategis Puncak, yaitu Kecamatan Ciawi, Cisarua
Lingkup Wilayah Kabupaten Bogor mencakup 40 (empat
dan Megamendung dimana Kecamatan Cisarua adalah Kecamatan
puluh) kecamatan dan 435 (empat ratus tiga puluh lima)
dengan distribusi luas terbesar yakni 40,34% dari luas Kawasan
desa/kelurahan dengan luas wilayah 299018,99 Ha. Ibukota
Strategis Puncak.
Kabupaten Bogor di Kecamatan Cibinong yang terletak di bagian
Berdasarkan kondisi fisiknya Kawasan Strategis Puncak di
tengah wilayah kabupaten berdekatan dengan Kota Bogor.
dominasi oleh kelerengan pada klasifikasi landai yakni 8-15%
Berdasarkan kondisi fisiknya Kabupaten Bogor di dominasi
sebesar 30,42%, sedangkan ketinggian tanahnya berada pada
oleh kelerengan pada klasifikasi landai, yaitu ≤15%. Untuk Curah
dominasi 500-100 mdpl sebesar 49,44%, untuk morfologinya di
hujannya di dominasi oleh intensitas yang cukup tinggi yakni 3000-
dominasi oleh morfologi pegunungan sebesar 49,43%. Jenis
4000 mm/tahun, sedangkan untuk air permukaan terdapat 9 buah
batuannya di dominasi oleh endapan lebih tua, lahar dan lava, basal
DAS yang terdiri dari 33 sungai utama dan 310 anak sungai dimana
andesit dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin,piroksen dan
DAS terbesar adalah DAS Cisadane. Untuk jenis batuan di dominasi
horenblenda sebesar 64,99% dimana batuan tersebut memliki
oleh batuan gunung api dan endapan permukaan, sedangkan jenis
klasifikasi batuan beku, sedangkan jenis tanahnya di dominasi oleh
tanah yang mendominasi adalah jenis tanah latosol. Untuk potensi
lempung pasiran dan pasir lempungan sebesar 69%. Untuk curah Gambar 5.2
Peta Ketinggian Tanah Kawasan Strategis Puncak
hujannya di dominasi oleh intensitas tinggi yakni 3500-4000
mm/tahun sebesar 81,39%, sedangkan kondisi air tanahnya di
dominasi oleh setempat akuifer produktif sebesar 35,83% dan untuk
daerah aliran sungainya di dominasi oleh DAS Ciliwung sebesar
81,31 %. Untuk rawan bencana yang ada di Kawasan Strategis
Puncak adalah rawan bencana longsor dari kelas rendah hingga
tinggi dengan persentase luas 33,92%.
Gambar 5.1
Peta Kemiringan Lereng Kawasan Strategis Puncak

Gambar 5.3
Peta Morfologi Kawasan Strategis Puncak
Gambar 5.4 Gambar 5.6
Peta Jenis Batuan Kawasan Strategis Puncak Peta Curah Hujan Kawasan Strategis Puncak

Gambar 5.5
Gambar 5.7
Peta Jenis Tanah Kawasan Strategis Puncak
Peta Kondisi Air Tanah Kawasan Strategis Puncak
Gambar 5.8 5.3 Analisis
Peta Daerah Aliran Sungai Kawasan Strategis Puncak
5.3.1 Analisis Daya Dukung Lahan
Dalam menganalisis Fisik Daya Dukung Lahan digunakan
acuan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung
tahun 2010 yang didalamnya terdapat kriteria pengembangan suatu
kawasan. Digunakan metode overlaying maps dengan skoring dan
pembobotan pada tiap variabel, yakni Kemiringan Lereng, Jenis
Batuan, Jenis Tanah, Kondisi Air Tanah dan Daerah Rawan
Bencana.
Adapun hasil yang di peroleh yakni Kawasan Strategis Puncak
di dominasi oleh daya dukung pada zona leluasa sebesar 56,13%
Gambar 5.10
Peta Daya Dukung Lahan Kawasan Strategis Puncak
Gambar 5.9
Peta Daerah Rawan Bencana Kawasan Strategis Puncak
5.3.2 Analisis Kesesuaian Lahan c. Kesesuaian Lahan Sempadan Sungai & Sempadan Waduk
Gambar 5.13
1. Kawasan Lindung
Peta Kesesuaian Sempadan Sungai & Sempadan Waduk
a. Kesesuaian Lahan Hutan Lindung
Gambar 5.11
Peta Kesesuaian Lahan Hutan Lindung

d. Kesesuaian Lahan Kawasan Suaka Alam


Gambar 5.14
b. Kesesuaian Lahan Kawasan Resapan Air Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Suaka Alam
Gambar 5.12
Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Resapan Air
2. Kawasan Budi Daya c. Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Permukiman
Gambar 5.17
a. Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Permukiman
Gambar 5.15
Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

d. Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Industri


Gambar 5.18
b. Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Pertanian
Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Industri
Gambar 5.16
Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Peruntukan Pertanian
3. Kesesuaian Lahan Kawasan Strategis Puncak 5.3.3 Analisis Daya Tampung Lahan
Berdasarkan kesesuaian lahan per peruntukan di atas yang Analisis ini dilakukan dengan cara mengetahui terlebih dahulu
kemudian dikaitkan dengan kondisi eksisting untuk melihat dan jumlah potensi lahan terbangun lalu mencari tahu kebutuhan lahan
menentukan kawasan peruntukan mana yang lebih sesuai bagi yang dapat dilihat dari jumlah proyeksi penduduk dimana
kesesuaian per peruntukan yang gap maka setelah itu di overlay berdasarkan SNI 1 Keluarga diasumsikan 5 orang dan membutuhkan
sehingga menghasilkan Kesesuaian Lahan Strategis Puncak yang di lahan seluas 100m2.
dominasi oleh Kesesuaian Hutan Lindung dengan persentase luas Grafik 5.1
Kebutuhan Lahan dan Daya Tampungnya
31,46%.
45,000,000
Gambar 5.19
40,000,000
Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Strategis Puncak
35,000,000
30,000,000

Luas(m2)
25,000,000
Kebutuhan Lahan
20,000,000
15,000,000 Potensi Ketersediaan
10,000,000 Lahan

5,000,000
0

2021
2016

2026
2031
2036
2066
2116
2166
2216
2266
2316
2366
Tahun

Dari grafik hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa


potensi lahan terbangun seluas 36.958.074,29 m² pada Kawasan
Strategis Puncak Kabupaten akan jenuh pada tahun 2366 dengan
kebutuhan lahan seluas 40.233.820 m².

Anda mungkin juga menyukai