Anda di halaman 1dari 9

PLANNING APPROACH

DISUSUN OLEH:
Regita Viani Gulo (163060017)
Febia Nur Azizah (163060026)
Audellia Faneska (163060028)
DEFINISI
Pendekatan
Pendekatan adalah suatu sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau
cara pandang tentang sesuatu seperangkat asumsi yang saling berkaitan.

Perencanaan
Insert theadalah
Perencanaan title ofsuatu
your subtitle
proses untukHere
menentukan tindakan masa depan yang
tepat melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia
untuk mencapai tujuan. Perencanaan dalam konteks pendekatan perencanaan
yaitu perencanaan dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh suatu sudut pandang

Pendekatan Perencanaan
Ø Suatu sudut pandang kita dalam proses penetapan tujuan.
Ø Suatu cara yang dilakukan dalam menjalankan rencana yang telah disusun
guna mencapai tujuan agar efektif dan efesien.
Ø Suatu urutan proses untuk mencapai suatu tujuan dengan suatu sudut pandang.
Dalam Undang-Undang No.
Pendekatan Politik
25 Tahun 2004 tentang Sistem
Pendekatan Teknokratik “Apakah perbedaannya?”
Perencanaan Pembangunan
Pendekatan Partisipatif
Nasional yaitu terdapat lima
Pendekatan top-down
cakupan pendekatan
Pendekatan bottom-up
perencanaan
PENDEKATAN POLITIK PENDEKATAN TEKNOKRATIK
Pendekatan politik memandang bahwa Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga
pemilihan Presiden/Kepala Daerah
atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
adalah proses penyusunan rencana,
Menurut Suzetta (2007) pendekatan teknokratik adalah proses
karena rakyat pemilih menentukan
perencanaan yang dirancang berdasarkan data dan hasil
pilihannya berdasarkan program-program
pengamatan kebutuhan masyarakat dari pengamat professional,
pembangunan yang ditawarkan masing-
baik kelompok masyarakat yang terdidik yang walau tidak mengalami
masing calon Presiden/Kepala Daerah. sendiri namun berbekal pengetahuan yang dimiliki dapat
Oleh karena itu, rencana pembangunan menyimpulkan kebutuhan akan suatu barang yang tidak dapat

adalah penjabaran dari agenda-agenda disediakan pasar, untuk menghasilkan perspektif akademis
pembangunan. Pengamat ini bisa pejabat pemerintah, bisa
pembangunan yang ditawarkan Presiden
non-pemerintah, atau dari perguruan tinggi.
/Kepala Daerah pada saat kampanye ke

dalam rencana pembangunan jangka Contoh pendekatan teknokratik adalah pendekatan komprehensif,
menengah. pendekatan incremental dan pendekatan campuran
Pendekatan Komprehensif
yang Rasional
• Pendekatan yang mempunyai karakteristik Menurut Andreas Faludi (1973) perencanaan komprehensif memiliki ciri yaitu:
utama kekomprehensifan (menyeluruh), tidak • Bersifat Holistik, yaitu mempertimbangkan berbagai aspek yg terkait dan
meninggalkan satu detil apapun dalam relevan dengan tujuannya.
perencanaan. • Tujuan dan Sasaran Perencanaannya bersifat Ideal
• Perencanaan kota secara komprehensif • Memandang suatu bagian rencana sebagai bagian dari sistem yang
dapat dikatakan sebagai perencanaan lebih besar
sistemkarena lingkupnya yang lebih luas dan • Bersifat umum dan strategis
sifatnya yang lebih inklusif daripada • Jangka waktu perencanaan relative panjang
perencanaan sub sistem yang memadukan • Implementasi rencana kegiatan membutuhkan waktu yang lama
beberapa fungsi atau kegiatan pemerintah
kota yang berkaitan erat satu sama lain.
Namun, kritik bermunculan mengenai pendekatan ini, pendekatan
• Contoh : Rencana Induk (Master Plan) komprehensif seringkali dianggap tidak mampu mencerminkan kebutuhan
serta kondisi SDA yang ada. Selain itu tidak fleksibel dalam menangani
perencanaan (Levy, 1988)
Pendekatan Terpilah Pendekatan Campuran
• Pada dasarnya adalah respon terhadap banyaknya kritik (Mixed-Scanning)
pada pendekatan komprehensif.
• Pendekatan terpilah memandang permasalahan dalam
perspektif yang pragmatis, para perencana harus dapat
bertindak cepat dan efektif dalam menyelesaikan suatu
masalah (Lindbolm dalam levy, 1997) Pendekatan
Pendekatan Mixed-
Rasional
• Ciri- ciri: komprehensif
terpilah scanning

1. Tidak perlu ditunjang oleh penelaahan rencana secara


menyeluruh.
2. Hanya mempertimbangkan bagian dari kebijakan
umum yang prioritas. • Pendekatan campuran adalah suatu “Jalan tengah”
3. Pelaksanaan lebih mudah dan realitis. • Pada pendekatan ini, perencanaan diawali dengan
Contoh : Rencana Khusus, rancangan bangunan dan mengamati dan mempelajari (Scanning) masalah secara
sekitarnya, dan Rencana infrastruktur.
keseluruhan untuk menenukan focus mana yang akan
digarap lebih lanjut. Setelah menemukan focus tahap
Kritik terhadap Pendekatan terpilah juga bermunculan seperti
Timbulnya dampak yang tidak terduga sebelumnya, selanjutnya dilakukan dengan komprehensif.
Penyelesaian pada jangka waktu yang singkat, Penyelesaian • Kelemahan pendekatan ini yaitu, kemungkinan melebarnya
yang “tambal sulam” dan tidak efisien
deviasi anatara tujuan umum dengan focus perencanaan
PENDEKATAN PARTISIPATIF

“ Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua


pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka

adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (1996) adalah proses perencanaan yang diwujudkan dalam musyawarah ini,
dimana sebuah rancangan rencana dibahas dan dikembangkan bersama semua pelaku pembangunan
(stakeholders). Pelaku pembangunan berasal dari semua aparat penyelenggara negara (eksekutif, legislatif, dan
yudikatif), masyarakat, rohaniwan, dunia usaha, kelompok profesional, organisasi-organisasi non-pemerintah.

prinsip perencanaan partisipatif yaitu masyarakat sebagai subyek pembangunan dalam arti memberikan
peluang masyarakat untuk menggunakan hak-hak politiknya untuk memberikan masukan dan aspirasi dalam
penyusunan perencanaan pembangunan.
PENDEKATAN Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah
ATAS-BAWAH DAN
yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa.
BAWAH-ATAS Insert the title of your subtitle Here

PENDEKATAN TOP-DOWN PENDEKATAN BOTTOM-UP


Model perencanaan yang dilakukan dari atasan yang Pendekatan dengan inisiatif suatu organisasi/unit/lembaga “bawahan” yang
ditunjukan kepada bawahannya dimana yang ditindak lanjuti ke pihak “atasan”. Dimana, pemerintah/atasan ini sebagai
mengambil suatu keputusan adalah atasan sedangkan fasilisator. Pendekatan ini cenderung bersifat responsif dan bertujuan jangka
bawahannya sebagai pelaksana. Dari segi pendek. Contoh : musrenbang.
pemerintahan, Tujuannya adalah untuk Pendekatan bottom-up bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat
menyeragamkan “corak”, karena perencanaan top dalam setiap kegiatan kebijakan pembangunan. Keterlibatan masyarakat
down menurut Djunaedi (2000) dalam kegiatan bisa dari semua tingkatan dengan cara melalui konsultasi atau dengan
perencanaan kota dan daerah dilakukan dengan melibatkan mereka dalam kemitraan. Ini ditujukan untuk seluruh komunitas,
mengacu pada corak yang seragam yang ditetapkan penggerak gagasan dan proyek, sektor sipil dan sukarela, kelompok
oleh Pemerintah Pusat dan mengikuti “juklak dan juknis” kepentingan ekonomi dan sosial, dan perwakilan lembaga publik dan swasta
(petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis).

Kedua pendekatan ini dalam pendekatan perencanaan adalah sebagai inisiator. Inisiator adalah suatu inisiatif yang mana suatu
kemampuan dan menemukan peluang, mengembangkan ide serta cara-cara baru untuk dapat menyelesaikan suatu masalah
(suryana; 2006).
DAFTAR Peraturan

PUSTAKA Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional

Buku
Setyono, Jawoto Sih. (2007) Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota.
Buku diakses melalui http://eprints.undip.ac.id/27241/1/BA-FT-2007.pdf

Website dan Internet


• Alex. 2019. Pendekatan dalam perencanaan pembangunan. http://heru2273.
blogspot.com/2014/04/pendekatan-dalam-perencanaan-pembangunan.html.
Diakses pada tanggal 13 oktober 2019.

• Website Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota


• Banjarmasin https://enrd.ec.europa.eu/sites/enrd/files/leaderii_teaching-kit_b
ooklet-chap4.pdf

• https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-inisiatif/

Anda mungkin juga menyukai