Lingkungan didefinisikan sebagai apa saja yang berada di luar batas organisasi.
Lingkungan sebuah organisasi dan lingkungan umum pada dasarnya sama.
Lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin mempunyai dampak terhadap
organisasi, namun relevansinya tidak terlalu jelas, seperti faktor ekonomi, keadaan
politik, lingkungan sosial, stuktur yang legal, situasi ekologi dan kondisi budaya. Oleh
karena itu, organisasi mencurahkan sebagian besar perhatian kepada lingkungan
khususnya. Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung
relevan bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Secara khas, yang termasuk
lingkungan khusus organisasi adalah klien atau pelanggan, pemasok, para pesaing,
lembaga pemerintah, serikat buruh, asosiasi perdagangan, dan kelompok - kelompok
yang berpengaruh di masyarakat (pressure groups).
Keputusan stuctural yang dibuat oleh para manajer bergantung pada persepsi para
manajer tentang lingkungan khusus dan penafsiran mereka tentang ketidakpastian.
Ketidakpastian merupakan ancaman bagi keefektifan organisasi. Lingkungan yang
statis menciptakan ketidakpastian lebih sedikit bagi para manajer daripada lingkungan
yang dinamis. Lingkungan yang statis adalah lingkungan yang hanya sedikit kekuatan
dalam lingkungan khusus organisasi yang berubah, tidak terdapat pesaing baru, tidak
ada dobrakan baru di bidang teknologi dari pesaing, sedikit aktivitas dari kelompok -
kelompok yang berpengaruh di masyarakat untuk memengaruhi organisasi, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan yang dinamis adalah lingkungan yang mengalami
perubahan, peraturan pemerintah yang cepat dan yang mempengaruhi usaha
organisasi, pesaing baru, kesukaran dalam memperoleh bahan baku, preferensi yang
berubah - ubah dari masyarakat, dan sebagainya.
Ada tiga kontribusi penting mengenai lingkungan organisasi, di antaranya:
Tom Burns dan G.M Stalker telah mempelajari dua puluh perusahaan industri
Inggris dan Scotlandia untuk menentukan bagaimana stuktur organisasi dan praktek
manajemen dapat berbeda atas dasar kondisi lingkungan yang berbeda. Mereka
melakukan wawancara dengan para manajer untuk mengevaluasinya. Hailnya
ditemukan dua stuktur yang bergantung pada kondisi lingkungannya, yaitu mekanistis
dan organis. Stuktur mekanistis dicirikan oleh kompleksitas, formalitas, dan
sentralisasi yang tinggi, pengaruh yang didasarkan atas wewenang dan komunikasi
vertikal. Stuktur ini digunakan organisasi apabila lingkungannya stabil dan pasti.
Sedangkan stuktur organis relatif fleksibel dan menyesuaikan diri, dengan
menekankan pada komunikasi lateral ketimbang yang vertikal, pengaruh yang
didasarkan atas keahlian, dan formalisasi rendah. Stuktur ini digunakan apabila
lingkungannya kacau dan bergejolak. Stuktur yang paling efektif adalah yang
menyesuaikan dengan kebutuhan lingkungan organisasi.
Paul Lawrence dan Jay Lorsch mencari informasi yang lebih banyak tentang
hubungan antara perbedaan lingkungan dan stuktur organisasi yang efektif.
Mereka meneliti sepuluh perusahaan pada tiga jenis industri yaitu plastik,
makanan, dan peti kemas, karena dianggap memiliki hubungan dengan
ketidakpastian lingkungan yang berbeda - beda. Industri plastik sangat kompetitif,
sehingga diperlukan pengembangan produk dan proses baru. Industri peti kemas
beroperasi dalam sebuah lingkungan yang relatif pasti, tanpa adanya ancaman
nyata yang harus diperhatikan. Industri makanan berada di tengah - tengah, terjadi
banyak inovasi, namun generasi produk yang baru dan pertumbuhan penjualan
lebih sedikit dari plastik dan lebih banyak dari peti kemas.
1) Capacity
2) Volatility
3) Complexity
ENVIRONMENTAL IMPERATIVE
1. Yang Mendukung
2. Yang Menentang
Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi : Struktur, Desain, & Aplikasi. Edisi ke 3.
Diterjemahkan oleh : Jusuf Udaya. Jakarta : Arcan.