SUHARTINI
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Suhartini
NIM H34100014
ABSTRAK
SUHARTINI. Analisis Karakteristik dan Perilaku Social Entrepreneur Posdaya
Kreatif di Kecamatan Bogor Barat. Dibimbing oleh ANDRIYONO KILAT
ADHI.
ABSTRACT
SUHARTINI. Analysis of Characteristics and Social Entrepreneur Behavior
Posdaya Kreatif in West Bogor Subdistrict. Supervised by ANDRIYONO
KILAT ADHI.
SUHARTINI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT atas kuasa dan kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan penelitian tugas akhir yang berjudul Analisis Karakteristik dan
Perilaku Social Entreprenenur Posdaya Kreatif di Kecamatan Bogor Barat,
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi. Penelitian
ini dilaksanakan di 6 kelurahan, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor dari bulan
Mei 2014 hingga Juni 2014.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua dan keluarga penulis
yang senantiasa memberikan perhatian, dorongan semangat dan kasih sayang
selama penulis belajar, Febriantina, SE. MSc. MM selaku dosen pembimbing
akademik atas bimbingan, ajaran dan didikannya selama ini, Dr.Ir. Andriyono
Kilat Adhi selaku dosen pembimbing skripsi atas perhatian, bantuan, arahan, dan
bimbingan kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini, dan semua pihak yang
telah memberikan semangat dan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian tugas akhir ini dengan baik. Penulis mohon maaf bila
dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat kekurangan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Suhartini
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN x
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 6
Manfaat Penelitian 6
Ruang Lingkup Penelitian 6
TINJAUAN PUSTAKA 7
Karakteristik Kader Posdaya Kreatif 7
Karakteristik Social Entrepreneur 7
Perilaku Sociopreneur Posdaya Kreatif 8
KERANGKA PEMIKIRAN 9
Kerangka Pemikiran Teoritis 9
Kerangka Pemikiran Operasional 11
METODE PENELITIAN 13
GAMBARAN UMUM 19
HASIL DAN PEMBAHASAN 23
Karakteristik Kader Posdaya 23
Karakteristik Social Entrepreneur 26
Perilaku Social Entrepreneur 29
SIMPULAN DAN SARAN 37
Simpulan 37
Saran 37
DAFTAR PUSTAKA 38
LAMPIRAN 39
RIWAYAT HIDUP 55
DAFTAR TABEL
1 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jawa Barat tahun 2007 - 2012 1
2 Jumlah penduduk miskin di Kota Provinsi Jawa Barat tahun 2007-2013 2
3 Jumlah penyandang permasalahan sosial di Kecamatan Bogor Barat
tahun 2011-2012 3
4 Kriteria Penilaian Skor Kuesioner 15
5 Distribusi kader posdaya berdasarkan jenis kelamin 24
6 Distribusi kader posdaya berdasarkan usia 24
7 Distribusi kader posdaya berdasarkan tingkat pendidikan 25
8 Distribusi kader posdaya berdasarkan status pekerjaan 25
9 Distribusi kader posdaya berdasarkan lama kepengurusan 26
10 Distribusi kader posdaya berdasarkan tingkat sifat visioner 26
11 Distribusi kader posdaya berdasarkan tingkat sifat kreatif 27
12 Distribusi kader posdaya berdasarkan tingkat sifat berjiwa entrepreneur 28
13 Distribusi kader posdaya berdasarkan tingkat sifat beretika 28
14 Distribusi kader posdaya berdasarkan tingkat sifat inovasi sosial 28
15 Distribusi Social Entrepreneur berdasarkan tingkat pengetahuan 29
16 Distribusi Social Entrepreneur berdasarkan tingkat sikap 30
17 Distribusi Social Entrepreneur berdasarkan tingkat tindakan 30
18 Sebaran kader posdaya berdasarkan perilaku social entrepreneur 31
19 Hubungan Karakteristik dengan Perilaku Social Entrepreneur Posdaya
Kreatif Tahun 2014 32
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka Pemikiran Operasional analisis karakteristik dan perilaku
Social Entrepreneur posdaya kreatif 12
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner penelitian 40
2 Data Karakteristik Kader Posdaya Kreatif Kecamatan Bogor Barat Mei-
Juni 2014 45
3 Skor Karakteristik Social Entrepreneur Kecamatan Bogor Barat Mei-
Juni 2014 46
4 Skor Responden terhadap perilaku Social Entrepreneur dan unsur-
unsurnya 47
5 Hasil Kriteria penilaian Skor Kuesioner Perilaku Social Entrepreneur
Kecamatan Bogor Barat Mei-Juni 2014 48
6 Uji Reliabilitas dan validitas kuesioner 49
7 Hasil Output Uji Rank Spearman 51
8 Hasil Uji Chi Square kuesioner 52
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bogor adalah satu kota besar di Indonesia. Letak kota Bogor yang berada di
dekat pusat pemerintahan Indonesia, Jakarta dengan jarak sekitar 50 Km
dan berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor menjadikan Kota Bogor
mempunyai potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi,
komunikasi, dan pariwisata.
Pada tahun 2012, IPM kota Bogor sudah mencapai 76,40. Nilai IPM kota
Bogor lebih tinggi dibanding nilai IPM jawa Barat yang hanya mencapai 73,11
pada tahun 2012. Berdasarkan RPJMD, IPM untuk kota Bogor pada tahun 2014
ditargetkan nilainya mencapai angka 80,73.
Salah satu dari 6 kecamatan yang ada di Kota Bogor adalah kecamatan
Bogor Barat. Kecamatan Bogor memiliki luas wilayah 3.174,00 Ha atau sekitar
0,3 % dari luas wilayah Kota Bogor secara keseluruhan. Kecamatan Bogor Barat
memiliki visi menjadi kecamatan yang aman, tertib dan nyaman menuju
masyarakat sejahtera. Kecamatan Bogor Barat juga memiliki 4 misi untuk
mewujudkan visinya. Dari keempat misi tersebut, terdapat satu misi yang
bersinergi dengan program pemerintah dalam meningkatkan sektor agribisnis di
Indonesia, yaitu mendorong dan menumbuhkembangkan ekonomi rakyat yang
berbasiskan potensi sumber daya lokal.
Bogor Barat memiliki 16 kelurahan yaitu kelurahan Menteng, Pasir Kuda,
Pasir Jaya, Pasir Mulya, Gunung Batu, Bubulak, Situ Gede, Margajaya,
Balumbang Jaya, Semplak, Cilendek Timur, Cilendek Barat, Curug, Loji, Curug
Mekar, dan Sindang Barang. Setiap kelurahan di Bogor Barat memiliki potensi
sumber daya lokal yang berbeda. Potensi lokal di setiap kelurahan inilah yang
dapat menumbuhkembangkan perekonomian di Bogor Barat. Pada Tahun 2012,
3
Kecamatan Bogor Barat memiliki 796 RT (Rukun Tetangga) dan 196 RW (Rukun
Warga). Sedangkan pada tahun 2009 jumlah RT ada 769 dan RW 191, hal ini
terjadi sebagai akibat dari adanya pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya berdampak pada adanya
jumlah tenaga kerja yang semakin meningkat juga di Kecamatan Bogor Barat 1.
Di kota Bogor sendiri, kemiskinan dianggap sebagai salah satu
permasalahan sosial. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang ingin
diselesaikan oleh pemerintah kota Bogor. Berbagai program pemerintah untuk
mengatasi masalah kemiskinan telah dilakukan, salah satunya adalah program
pemberian dana hibah. Di kecamatan Bogor Barat sendiri, jumlah kemiskinan
masih tinggi. Jumlah fakir miskin pada tahun 2012 mengalami peningkatan
menjadi 9803 orang. Padahal sebelumnya pada tahun 2011 jumlahnya hanya 9508
orang.
1
Profil Kota Bogor Kecamatan Bogor Barat. http://profilwilayah.kotabogor.go.id/ [Diakses
tanggal 26 Mei 2014]
4
Social Enterpreneur. Sektor agribisnis dari komoditas unggulan lokal pada setiap
kelurahan di Kecamatan Bogor Barat dapat dikembangkan oleh masyarakat
melalui pengelolaan oleh Social Enterpreneur. Pembukaan lapangan usaha
melalui jiwa wirausaha sosial atau Social Enterpreneur diharapkan mampu
mengurangi jumlah pengangguran. Seorang Social Enterpreneur menciptakan
usaha yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. Usaha yang berbasiskan
komoditas unggulan lokal dan kearifan lokal terbukti mampu berkembang dan
mampu mengurangi angka kemiskinan.
Kewirausahaan sosial atau Social Enterpreneurship merupakan kegiatan
yang ditujukan terutama pada penciptaan nilai sosial atas dan di atas eksternalitas
positif biasa mencari keuntungan bisnis (Paredo 2008). Karakter seorang Social
Enterpreneur sangat dibutuhkan di perkotaan. Peran mereka untuk meningkatkan
perekonomian sangat besar. Para sociopreneur memiliki jiwa bisnis yang mampu
mengajak para masyarakat untuk bekerjasama dalam memanfaatkan potensi lokal
yang mereka miliki.
Social Enterpreneur memiliki peranan yang penting dalam memajukan
usaha-usaha mikro dan kecil menengah di kalangan masyarakat. Bentuk dari
Social Enterpreneur yang ada di masyarakat adalah seorang kader Posdaya.
Posdaya merupakan gagasan baru yang muncul sebagai salah satu respon terhadap
himbauan pemerintah Indonesia untuk membangun kualitas manusia. Posdaya
atau pos pemberdayaan keluarga adalah wadah silaturrahim warga yang berada di
tingkat RW. Posdaya dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Posdaya pertama kali didirikan di Desa Girimulya Kecamatan Cibungbulang
Kabupaten Bogor oleh IPB pada tahun 2007.
Berdasarkan Laporan Akhir tahun dari P2SDM LPPM IPB tahun 2013,
jumlah posdaya di Indonesia pada tahun ini mencapai hampir 30.000.
Pertumbuhan jumlah posdaya yang sangat tinggi mengindikasikan bahwa posdaya
mampu beradaptasi dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Posdaya dibentuk
dari empat aspek pokok yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
Keempat aspek tersebut adalah aspek yang sudah ada di masyarakat. Posdaya
hanya menjadi penghubung dan pemersatu dari keempat aspek tersebut.
Perkembangan posdaya semakin tinggi memerlukan tingkat pengukuran dan
kriteria keberhasilan posdaya. Berdasarkan tingkat kinerja posdaya, posdaya
dikategorikan dalam 5 kelompok yaitu posdaya potensial, dinamis, produktif,
kreatif, dan inovatif. Penentuan skor kinerja posdaya diukur dari aspek
kesekretariatan, kemitraan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
Kota Bogor memiliki 68 posdaya yang tersebar di 68 kelurahan. Posdaya-
posdaya tersebut memiliki kategori yang berbeda. Tingkatan kategori tertinggi
yang dicapai kota Bogor adalah posdaya kreatif. Terdapat 15 posdaya yang berada
pada kategori posdaya kreatif di kota Bogor (Muljono et al. 2013). Dari ke lima
belas posdaya tersebut, enam posdaya di antaranya berada di kota Bogor
kecamatan Bogor Barat. Posdaya-posdaya yang masuk dalam kategori posdaya
kreatif di Kecamatan Bogor Barat adalah posdaya Kenanga, Sejahtera, Mandiri,
Puspa Lestari, Bina Sejahtera, dan Panca Galih.
Posdaya atau Pos Pemberdayaan Keluarga merupakan salah satu bentuk
organisasi masyarakat yang ada di wilayah RW. Posdaya setidaknya memiliki 7
kader. Di Kecamatan Kota Bogor Barat terdapat 6 posdaya yang tergolong
5
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana karakteristik kader posdaya kreatif di kecamatan Bogor Barat?
2. Bagaimana perilaku social entrepreneur posdaya kreatif di kecamatan Bogor
Barat?
3. Bagaimana hubungan antara karakteristik kader posdaya dan perilaku social
entrepreneur posdaya kreatif di kecamatan Bogor Barat?
6
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk
melatih kemampuan analisis penulis, serta pengaplikasian konsep-konsep ilmu
pengetahuan yang diterima selama kuliah dengan mengamati keadaan atau
masalah yang ada di lapangan.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi posdaya lain yang ingin
berkembang menjadi posdaya kreatif ataupun inovatif dengan mempelajari
karakteristik dan perilaku social entrepreneur posdaya kreatif di kecamatan Bogor
Barat.
Sedangkan untuk perguruan tinggi dan kalangan akademisi diharapkan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi akademik dan bahan kajian atau
acuan untuk penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku wirausaha adalah segala sesuatu kegiatan ekonomi dan bisnis yang
polanya dicirikan oleh unsur-unsur kewirausahaan yaitu inovasi, kepemimpinan,
akumulasi modal, manajerial, dan kemampuan menanggung risiko.pendidikan,
pengalaman usaha, motivasi, dan lokasi usaha berpengaruh pada perilaku
wirausaha. Perubahan perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor lingkungan dimana individu bersosialisasi.
Perilaku wirausaha dibentuk oleh 3 unsur yaitu pengetahuan wirausaha,
sikap wirausaha, dan tindakan wirausaha (Widodo 2011, Pambudy et al. 2011,
Subachtiar 2013). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pambudy et al.
2011, perilaku wirausaha paling tinggi dibentuk oleh unsur pengetahuan.
Pengetahuan yang tinggi dapat menciptakan seseorang menuju kesuksesan dalam
berwirausaha.
Widodo (2011) dalam penelitiannya tentang perilaku wirausaha pedagang
martabak manis memperoleh hasil bahwa perilaku wirausaha paling dominan
dibentuk oleh unsur pengetahuan dan sikap. Dimana pengetahuan berada dalam
kategori sangat tinggi dan sikap berada dalam kategori tinggi.
Subachtiar (2013) dalam penelitiannya tentang perilaku wirausaha
mahasiswa Institut Pertanian Bogor memperoleh hasil bahwa perilaku wirausaha
paling dominan dibentuk pengetahuan dan tindakan. Pengetahuan dan tindakan
mahasiswa berada dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan sikap berada dalam
kategori tinggi.
Posdaya menciptakan entrepreneur yang berjiwa inovatif dan mampu
menciptakan atau mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi sesuatu yang
bermanfaat. Seseorang yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
9
KERANGKA PEMIKIRAN
Posdaya kreatif adalah posdaya yang sudah memiliki tingkat kinerja yang
baik. Di kecamatan Bogor Barat terdapat 6 posdaya kreatif (Muljono et al. 2013).
Keenam posdaya ini seringkali menerima kunjungan dari beragam daerah di
Indonesia untuk belajar tentang posdaya. Posdaya ini diurus oleh kader-kader
posdaya yang berasal dari masyarakat setempat. Kader-kader posdaya adalah
salah satu bentuk dari social entrepreneur.
Setiap individu yang menjadi kader posdaya memiliki karakteristik yang
berbeda. Karakteristik ini terdiri dari karakteristik individu dan karakteristik
Social entrepreneur. Karakteristik individu meliputi jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, dan lama menjadi kader posdaya. Sedangkan
karakteristik social entrepreneur meliputi visioner, kreatif, berjiwa entrepreneur,
beretika, dan inovasi sosial. Setiap karakteristik dideskripsikan agar diketahui
karakteristik yang paling menonjol dalam diri Social entrepreneur.
Perilaku social entrepreneur dibentuk oleh tiga unsur yaitu pengetahuan,
sikap, dan tindakan. Pengetahuan Social entrepreneur dilihat dengan sejauh mana
para kader pernah mengikuti pelatihan tentang pemberdayaan masyarakat serta
kepekaan para kader posdaya dengan keadaan di lingkungannya.
Sikap Social entrepreneur diketahui dengan seberapa besar ketertarikan atau
motivasi kader posdaya untuk membantu menyelesaikan masalah sosial yang ada
di lingkungannya, khususnya masalah kesenjangan ekonomi. Sedangkan tindakan
Social entrepreneur dilihat pada aksi nyata yang telah dilakukan oleh para kader
posdaya dalam membantu masyarakat.
12
Permasalahan
Bagaimana karakteristik kader posdaya, perilaku social enterpreneur posdaya, serta hubungan
antara karakteristik dan perilaku social enterpreneur posdaya kreatif di Kecamatan Bogor Barat
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Tindakan
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri atas data primer dan data
sekunder, baik data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data primer pada
penelitian ini berupa hasil yang didapatkan langsung dengan melakukan observasi
tempat penelitian, wawancara mendalam dan pembagian kuisioner. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari kumpulan-kumpulan literatur atau referensi dan
beberapa sumber lain yang berhubungan dengan objek penelitian. Data sekunder
yang dibutuhkan dalam penelitian terdiri atas : data historis masing-masing
posdaya kreatif, data yang bersumber dari Badan Pusat Statistika (BPS), data dari
pemerintahan kota Bogor, perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor, dan literatur
lainnya yang relevan dengan objek penelitian.
14
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua alat analisis data, yaitu Analisis deskriptif
dan Analisis data kuantitatif (analisis korelasi Chi Square dan Rank Spearman),
yang diolah menggunakan SPSS 16.0 dan Microsoft Excel.
Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara kualitatif
karakteristik kader posdaya ekonomi kreatif di Bogor Barat. Analisis deskriptif
juga digunakan untuk menganalisis karakteristik Social Enterpreneur. Metode
statistik deskriptif digunakan untuk mengolah data kuantitatif dan merumuskan
karakteristik Social Enterpreneur posdaya kreatif. Pengolahan data kuantitatif
menggunakan software microsoft office excel 2007.
Dalam penelitian ini, pemberian skor untuk masing-masing karakteristik
Social Enterpreneur dilakukan dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 0.
Sedangkan pemberian skor untuk unsur pengetahuan dan unsur tindakan Social
Enterpreneur dilakukan dengan nilai tertinggi 15 dan nilai terendah 0. Pada unsur
sikap, pemberian skor dilakukan dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 0.
Skor perilaku Social Enterpreneur merupakan penjumlahan dari skor unsur-unsur
(pengetahuan, sikap, dan tindakan) sehingga skor tertingginya berjumlah 105 dan
skor terendah adalah 0. Kriteria pemberian skor secara rici dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 4 Kriteria Penilaian Skor Kuesioner
No Range Skor Range Skor Range Range Range Kriteria
karakteristik Pengetahuan Skor Skor Skor
Social Sikap Tindakan Perilaku
Entrepreneur
1 0-20 0-3 0-15 0-3 0-21 Sangat
Rendah
2 21-40 4-6 16-30 4-6 22-42 Rendah
3 41-60 7-9 31-45 7-9 43-63 Sedang
4 61-80 8-12 46-60 8-12 64-84 Tinggi
5 81-100 13-15 61-75 13-15 85-105 Sangat
Tinggi
Chi-square
Pengujian digunakan dalam penelitian untuk mencari kecocokan ataupun
menguji ketidakadaan hubungan antara beberapa populasi, dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan Microsoft Excel.
Rumus :
Dimana :
b : banyak kategori variabel X (baris)
k : banyak kategori variabel Y (kolom)
N: ukuran sampel
n ij : banyak objek di baris ke-i (sel ke-ij) pada data sampel
n i : banyak obyek pada baris ke-i
n j : banyak obyek pada kolom ke-j
Rank- spearman
Rank Spearman digunakan jika pengamatan dari dua variabel minimal
dalam bentuk skala ordinal. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS 16.0 for windows dan Microsoft Excel. Penarikan kesimpulan pada uji
korelasi Rank Spearman adalah hipotesis diterima jika nilai p-value variabel lebih
kecil dari sign correlation (α) 0,05 atau 5 persen.
Rumus :
Definisi Operasional
GAMBARAN UMUM
menjadi tiga bagian, yaitu kepadatan rendah, kepadatan sedang dan kepadatan
tinggi.
Dengan nilai dari masing-masing golongan sebagai berikut :
Golongan Kepadatan Penduduk Rendah : 21,56 Jiwa/Ha-41,76 Jiwa/Ha
Golongan Kepadatan Penduduk Sedang : 41,76 Jiwa/Ha-64,84 Jiwa/Ha
Golongan Kepadatan Penduduk Tinggi : 64,84 Jiwa/Ha-190,84 Jiwa/Ha
Berdasarkan penggolongan diatas, Kelurahan-kelurahan yang termasuk dalam
golongan kepadatan penduduk rendah adalah : Kelurahan Margajaya, Kelurahan
Sindangbarang, Kelurahan Situgede.
Kelurahan yang termasuk golongan kepadatan penduduk sedang adalah :
Kelurahan Bubulak, Kelurahan Balumbangjaya, Kelurahan Loji, Kelurahan
Pasirjaya, Kelurahan Pasirkuda, Kelurahan Curug, Kelurahan Menteng.
Kelurahan dengan golongan kepadatan penduduk tinggi adalah : Kelurahan
Gunungbatu, Kelurahan Pasirmulya, Kelurahan Semplak, Kelurahan Curug
Mekar, Kelurahan Cilendek Barat, Kelurahan Cilendek Timur.
Komposisi penduduk Kecamatan Bogor Barat didominasi oleh penduduk
usia muda dengan jumlah yang signifikan pada penduduk usia produktif dengan
perbandingan jumlah penduduk usia produktif dan non produktif yang hampir
mencapai angka 2 : 1. Jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Kecamatan
Bogor Barat cukup berimbang dengan proporsi hampir mendekati 1:1.
LOKASI KASUS
Responden pada penelitian ini adalah para Kader Posdaya kreatif yang ada
di Kecamatan Bogor Barat. Karakteristik Kader Posdaya di dalam penelitian ini
merupakan variabel yang Independen yang meliputi karakteristik individu dan
karakteristik social entrepreneur. Karakteristik individu yang diteliti meliputi
Jenis Kelamin, Usia, tingakat Pendidikan, jenis Pekerjaan, dan Lama menjadi
kader posdaya, sedangkan karakteristik social entrepreneur yang diteliti meliputi
visioner, kreatif, berjiwa entrepreneur, beretika, dan inovasi sosial.
Responden pada penelitian ini berjumlah 36 orang. Responden berasal dari
6 posdaya kreatif di Kecamatan Bogor Barat. Responden yang diteliti adalah
kader posdaya yang aktif dalam kegiatan posdaya. Masing-masing responden
yang diteliti memiliki kinerja yang baik di posdaya. Hasil dari data karakteristik
individu dan karakteristik social entrepreneur akan dilihat hubungannya terhadap
perilaku social entrepreneur. Berikut ini akan dibahas satu persatu dari
karakteristik kader posdaya.
Karakteristik Individu
Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian berjumlah 36 orang. Responden laki-laki
berjumlah 4 orang dengan persentase 11.11% dan responden perempuan
berjumlah 32 orang dengan persenta sebesar 88.89%. Dilihat dari aspek Jenis
Kelamin, sebagian besar kader posdaya kreatif di Kota Bogor berjenis kelamin
perempuan. Perempuan memiliki kedekatan emosional yang lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Para kader posdaya adalah ibu rumah tangga. Rata-rata
ibu rumah tangga tidak bekerja di luar rumah, sehingga mereka mempunyai cukup
waktu untuk berkumpul dan berdiskusi tentang berbagai macam permasalahan
sosial di lingkungannya, termasuk masalah kemiskinan. Hasil dari diskusi para ibu
rumah tangga untuk mengatasi masalah kemiskinan yaitu dengan membuat usaha
bersama. Para ibu rumah tangga ini bekerjasama dengan masyarakat di
lingkungannya untuk membuat usaha kelompok. Salah satu contohnya adalah
24
Usia
Usia para kader posdaya beragam mulai dari 16 tahun sampai 68 tahun
dengan rata-rata usia 40 tahun. Penelitian ini mengelompokkan usia ke dalam 4
tingkatan yaitu remaja, dewasa, lanjut usia (lansia), dan manusia lanjut usia
(manula). Berdasarkan hasil penelitian, sebaran usia paling tinggi yaitu usia
kategori dewasa, yakni sebesar 66.67% sedangkan sebaran usia paling kecil yaitu
usia manula dengan persentase 2.78%. Distribusi usia kader posdaya dapat dilihat
pada tabel 6.
Sebagian besar kader posdaya berada dalam kategori dewasa. Usia dewasa
berkisar antara 26-45 tahun. Kader posdaya cenderung memiliki sikap yang lebih
peduli dengan sesama. Usia pada tingkatan dewasa berada dalam tahap emosi
yang stabil. Usia dewasa mampu menganalisis dan mencari solusi dari berbagai
masalah yang dihadapi. Pada tahap usia dewasa, motivasi dan semangat berusaha
sangat tinggi. Tenaga yang dimiliki berada dalam kondisi prima sehingga mereka
mampu bekerja keras untuk menjalankan usaha bersama.
Tingkat usia paling kecil presentasenya adalah usia manula (>65 tahun).
Pada usia manula, kader posdaya lebih berperan sebagai penasihat dan
penanggung jawab kegiatan posdaya.
25
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan kader posdaya bervariasi mulai dari SD sampai S1.
Sebaran tingkat pendidikan paling tinggi para kader adalah lulusan SMA. Para
kader posdaya adalah orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi rendah
pada jaman dahulu sehingga para kader posdaya hanya mampu sekolah sampai
SMA. Presentase lulusan SMA sebesar 69.44 % dari total responden.
Tingkat pendidikan paling rendah kader posdaya adalah SD dengan
persentase yang paling rendah juga yaitu 5.56% . Tingkat persentase terendah
kedua adalah lulusan S1 yaitu sebesar 8.33%. Distribusi kader posdaya
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 7.
Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan utama para kader posdaya sangat beragam. Penelitian ini
membagi jenis pekerjaan menjadi 5 kelompok berdasarkan sebaran dari data
responden. Sebaran jenis pekerjaan paling banyak adalah wirausaha dengan
persentase sebesar 36.11 %. Persentase tertinggi kedua sebesar 30,56 % untuk
responden yang tidak bekerja. Jenis pekerjaan yang paling sedikit adalah menjadi
PNS dengan persentase 2.78%. Distribusi kader posdaya berdasarkan jenis
pekerjaan dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini :
Para kader posdaya sebagian besar bekerja sebagai wirausaha. Para kader
posdaya ada yang memiliki usaha individu, ada juga yang memiliki usaha
bersama di posdaya dalam KWT. Salah satu contohnya adalah usaha manisan dan
sirup pala di posdaya Sejahtera kelurahan Bubulak. Usaha manisan dan sirup pala
26
dimiliki secara individu. Usaha yang dimiliki bersama dalam KWT contohnya
usaha budidaya anggrek di posdaya Bina Sejahtera, kelurahan Pasirmulya.
Sebagian besar kader posdaya memiliki usaha dengan berbasis komoditas
unggulan lokal.
Jenis pekerjaan paling sedikit adalah PNS. Jumlah kader posdaya yang
bekerja sebagai PNS sangat sedikit karena PNS tidak bisa memiliki banyak waktu
di rumah untuk berkumpul dan berdiskusi dengan masyarakat. Para PNS memiliki
waktu kerja yang terikat oleh dinas. Kondisi seperti ini juga terjadi pada kader
posdaya yang memiliki jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta di pabrik-pabrik
atau kantor.
Kreatif
Kreatif adalah orang yang mampu menangkap peluang yang ada. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sifat kreatif, persentase skornya terbanyak sebesar
55.56% pada kategori sangat tinggi. Sebagian besar kader posdaya memiliki sifat
kreatif yang sangat tinggi. Sifat kreatif sangat diperlukan untuk membantu
mencari solusi dari berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Distribusi
sifat kreatif dapat dilihat pada tabel 11.
Berjiwa Entrepreneur
Berjiwa Entrepreneur atau berjiwa wirausaha adalah suatu keharusan bagi
kader posdaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase skor berjiwa
entrepreneur terbanyak sebesar 55.56%. pada tingkatan sangat tinggi. Kader
posdaya yang memiliki jiwa wirausaha rendah jumlahnya sangat sedikit dengan
persentase 2.78 %.
Para kader posdaya memiliki jiwa kewirausahaan tinggi ditunjukkan
dengan adanya usaha yang mereka jalani. Hasil ini didukung dengan jenis
pekerjaan kader posdaya yang sebagian besar adalah seorang wirausaha. Sifat
berjiwa kewirausahaan mampu menjadikan kader posdaya bisa mengatasi masalah
sosial dengan prinsip-prinsip kewirausahaan. Kader posdaya mampu menghadapi
risiko dari setiap usaha yang mereka jalani. Distribusi kriteria sifat berjiwa
entrepreneur pada kader posdaya dapat dilihat pada tabel 12.
28
Beretika
Beretika merupakan sifat menghormati aturan yang ada di masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terbesar untuk sifat beretika dengan
persentase 63.89 % berada dalam tingkatan sangat tinggi. Para kader posdaya
tidak ada yang memiliki etika pada tingkatan sangat rendah dan rendah. Pada
tingkatan sedang pun persentasenya paling kecil yaitu 2.78%. Distribusi kader
posdaya berdasarkan sifat beretika dapat dilihat pada tabel 13.
Etika yang baik diperlukan untuk menjaga hubungan dengan pihak lain.
Para kader posdaya adalah orang yang bekerja di masyarakat dan berhubungan
dengan banyak orang sehingga harus memiliki etika yang baik. Seorang kader
posdaya yang memiliki hubungan baik dengan berbagai pihak dapat membantu
kelancaran usahanya.
Inovasi Sosial
Inovasi sosial merupakan tindak lanjut dari kreativitas. Inovasi sosial
adalah sebuah ide baru yang ditawarkan kader posdaya pada masyarakat untuk
mengubah sistem sosial yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
skor untuk kemampuan inovasi sosial yang paling besar memiliki persentase 50%
dengan tingkatan tinggi. Distribusi Social Entrepreneur berdasarkan data
penelitian dapat dilihat pada tabel 14.
Pengetahuan
Sikap
berada dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 69.44 %. Para kader
posdaya siap menerima perubahan. Para kader posdaya cenderung bersikap
terbuka dalam menghadapi segala permasalahan sosial yang ada. kader posdaya
yang memiliki sikap dalam kategori sedang, kurang terbuka memiliki persentase
yang kecil yakni 2.78%. Distribusi social entrepreneur berdasarkan unsur sikap
bisa dilihat pada tabel 16 di bawah ini:
Tindakan
Berdasarkan hasil uji korelasi Chi Square dan Rank Spearman, sebagian
besar karakteristik tidak memiliki hubungan dengan unsur-unsur pembentuk
perilaku Social Entrepreneur. Tabel 19 menunjukkan bahwa hanya terdapat
hubungan nyata (α = 0.05) antara jenis kelamin dengan perilaku, visioner dengan
tindakan, visioner dengan perilaku, kreatif dengan sikap, kreatif dengan perilaku,
berjiwa entrepreneur dengan sikap, berjiwa entrepreneur dengan dengan perilaku,
32
beretika dengan tindakan dan beretika dengan perilaku. Berikut adalah penjelasan
mengenai hubungan antara karakteistik dengan unsur-unsur pembentuk perilaku:
Hubungan antara karakteristik kader posdaya dengan perilaku Social
Entrepreneur dapat dilihat dalam tabel 19 berikut :
kinerja yang baik. Tindakan untuk menjadi social entrepreneur dapat dibentuk
dari pengalaman di lapang, bukan dari pendidikan formal.
Dilihat dari perilaku social entrepreneur, tingkat pendidikan tidak
memiliki pengaruh yang nyata. Social entrepreneur dapat dipelajari dari social
entrepreneur lain yang sudah berpengalaman.
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Azzahra R. 2009. Perilaku Wirausaha Mahasiswa IPB Peserta PKMK dan PKMM.
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
menurut Provinsi-september 2013. [internet]. [Diunduh 2014 Juni 08].
tersedia pada : http://www.bps.go.id.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2013. Statistik Daerah Kecamatan Bogor
Barat 2013.. [internet]. [Diunduh 2014 Juni 08]. tersedia pada :
http://bogorkota.bps.go.id/publikasi/statistik-daerah-kecamatan-bogor-barat-
2013.
Fitriati R. 2012. Kewirausahaan Sosial. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.
Hanasia HM. 2013. Pembelajaran Kepemimpinan Wirausaha Agribisnis. [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Juwaini A. 2011. Social Enterprise. Jakarta (ID) : mizan Media Utama.
Muljono P, Burhanuddin, Virianita R. 2013. Pemetaan Perkembangan Posdaya
untuk Meningkatkan Kualitas Program Pemberdayaan Masyarakat. Bogor
(ID): LPPM Institut Pertanian Bogor.
Nazir M. 2005. Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Pambudy R, Sipayung T, Priatna WB, Burhanuddin, Kriswantriyono A, Satria A.
1999. Bisnis dan Kewirausahaan dalam Sistem Agribisnis. Bogor (ID):
Pustaka Wirausaha Muda.
Pambudy R, Burhanuddin, Priatna WB, Rosiana N. 2011. Analisis Perilaku
Wirausaha Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Prosiding Seminar Penelitian
Unggulan Departemen Agribisnis; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): IPB Press.
hlm 179-196.
Pebriani S, Maryandani A, Firantika A. 2011. Social Entrepreneurship Berbasis
Pancasila Sebagai Salah Satu Upaya Penanganan Pengangguran dan
Pemerataan Pendapatan di Indonesia. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Priyono E, Muqorobin A. 2012. Studi Literatur Terkait Perilaku Kewirausahaan.
Solo (ID) : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[P2SDM] Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia. 2012. Profil Posdaya Kota
Bogor. Bogor (ID): LPPM Institut Pertanian Bogor.
Rusli Z, C Sahuri, D Mashur, dan Mayarni. 2012. Penerapan Social
Entrepreneurship dalam Memberdayakan Masyarakat Miskin Perkotaan.
Kebijakan Publik. 2012; 3(1):1-55.
Santosa SP. 2007. Peran Social Entrepreneurship Dalam Pembangunan.
Membangun Sinergisitas Bangsa Menuju Indonesia yang Inovatif, Inventif,
dan Kompetitif; 2007 Mei 14; Malang, Indonesia. Malang (ID): Universitas
Brawijaya.
Subachtiar FT. 2013. Karakteristik dan perilaku Wirausaha Mahasiswa Pengusaha
di Institut Pertanian Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
39
KUESIONER PENELITIAN
No Responden : Tanggal :
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Visioner
1. Saya mampu membayangkan apa yang akan terjadi
dengan masyarakat di masa depan.
2. Saya lebih suka memikirkan apa yang akan saya
lakukan di esok hari daripada apa yang saya lakukan
kemarin.
3. Saya memiliki pandangan masa depan dalam bekerja
dan berbagi dengan masyarakat.
4. Saya memiliki beragam cara untuk mencapai tujuan
masa depan yang telah ditetapkan dalam bekerja.
5. Saya menyusun tujuan dalam melakukan kegiatan, baik
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka
panjang.
Kreatif
1. Saya selalu memiliki keingintahuan lebih terhadap apa
yang terjadi di masyarakat.
2. Saya mampu melakukan suatu kegiatan di masyarakat
yang berbeda dengan yang lain.
3. Saya memiliki jiwa humor yang tinggi.
4. Saya memiliki kebebasan dalam berpikir dan bertindak.
5. Saya menyukai hal-hal yang rumit dan baru.
Berjiwa Enterpreneur
1.
Saya mampu membuat barang yang tidak berharga
menjadi barang yang bisa dijual.
2. Saya menjual produk untuk mendapatkan keuntungan.
3. Saya selalu memperhitungkan risiko dari setiap
keputusan yang saya ambil.
4. Saya mempromosikan produk saya kepada orang lain.
5. Saya mampu menjaga kualitas produk saya.
Beretika
1. Saya selalu bersikap jujur dalam menawarkan produk
yang saya jual.
2. Saya selalu mematuhi peraturan yang ada di masyarakat.
42
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
Saya mudah mendapatkan ide-ide baru.
1.
Saya dapat melakukan suatu hal dengan cara
2. yang berbeda.
Saya menghadapi risiko di dalam berusaha
3. dengan penuh perhitungan.
Saya merasa perlu bekerjasama dengan orang
4. lain.
Saya selalu tersenyum kepada setiap orang.
5.
Tidak mudah bagi saya untuk mencari
6. pemecahan berbagai masalah.
Saya berhati-hati dalam memutuskan hal yang
7. mengandung risiko terkait inovasi saya.
Saya sering melupakan tujuan saya dalam
8. bekerja.
44
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
Saya takut dalam menghadapi kegagalan.
9.
Saya dapat mempengaruhi orang lain.
10.
Saya merasa peduli dengan kehidupan orang
11. lain.
Saya menguasai tentang kegiatan yang saya
12. lakukan.
Saya membuat produk yang sama dengan yang
13. ada di pasar.
Saya mudah menyerah ketika menemukan
14. permasalahan di dalam kegiatan saya.
Saya suka bekerjasama dengan berbagai pihak
15. yang terkait dengan bidang saya.
Lampiran 2. Data Karakteristik Kader Posdaya Kreatif Kecamatan Bogor Barat Mei-Juni 2014
Jenis Usia Jenis lama menjadi kader
No Nama Domisili jabatan kelamin (Th) Pendidikan Pekerjaan posdaya (Th)
1 Madsai Bubulak pimpinan L 56 SMA wirausaha 2
2 Eneng iti Bubulak pimpinan P 43 SMA Guru PAUD 5
3 choiriah Bubulak pimpinan P 45 SMA Guru PAUD 5
non
4 ratna dewi Bubulak pimpinan P 44 SMP wirausaha 1
non
5 febi maelani Bubulak pimpinan P 21 SMA Guru PAUD 1
non
6 Yeni Bubulak pimpinan P 34 SD tidak bekerja 5
non
7 sugiarni Bubulak pimpinan P 37 SD tidak bekerja 5
non
8 Siti mansiah Bubulak pimpinan P 45 SMA Guru PAUD 5
non
9 dhisa nurliana Bubulak pimpinan P 16 SMP tidak bekerja 1
non
10 masamah Bubulak pimpinan P 40 SMP wirausaha 5
non
11 sri rahayu Bubulak pimpinan P 41 SMA Guru PAUD 5
non
12 rizki amalia Bubulak pimpinan P 24 sma tidak bekerja 1
non
13 nurmala Bubulak pimpinan P 45 smp Guru PAUD 5
non
14 asnawati situ gede pimpinan P 59 smp wirausaha 4
15 Jawariah situ gede pimpinan P 40 sma wirausaha 4
pegawai
16 salikan situ gede pimpinan L 42 s1 swasta 4
Ellina
17 Sukmarlina pasir kuda pimpinan P 41 sma tidak bekerja 5
non
18 wahyuni pasir kuda pimpinan P 42 sma wirausaha 5
non
19 semi widati pasir kuda pimpinan P 30 sma Guru PAUD 5
titing non pegawai
20 anggarahayu pasir kuda pimpinan P 40 s1 swasta 5
non
21 partinah pasir kuda pimpinan P 68 SPG tidak bekerja 5
22 abdul hamid pasir mulya pimpinan L 45 sma wirausaha 7
non
23 nurfitriani pasir mulya pimpinan P 20 sma tidak bekerja 1
24 endang pasir mulya pimpinan L 47 sma pns 7
non
25 nenden juansih pasir mulya pimpinan P 40 sma tidak bekerja 6
non
26 siti fatimah pasir mulya pimpinan P 46 sma tidak bekerja 5
27 rina aisah loji pimpinan P 43 sma tidak bekerja 2
non
28 yanah maryanah loji pimpinan P 28 sma wirausaha 2
29 yani masujud loji pimpinan P 46 sma wirausaha 2
non
30 iis mestika loji pimpinan P 33 sma wirausaha 2
non
31 nenden sukarsih loji pimpinan P 52 sma tidak bekerja 2
sindang non
32 siti aminah barang pimpinan P 40 sma wirausaha 1
sindang non
33 siti hindun barang pimpinan P 50 sma Guru PAUD 4
sindang non
34 rian handayani barang pimpinan P 28 s1 Guru PAUD 3
ima nur sindang non
35 rahmawati barang pimpinan P 25 smp wirausaha 1
sindang non
36 siti yulianti barang pimpinan P 29 sma wirausaha 2
46
Lampiran 5. Hasil Kriteria penilaian Skor Kuesioner Perilaku Social Entrepreneur Kecamatan Bogor Barat Mei-
Juni 2014
No Nama Pengetahuan Sikap Tindakan Perilaku
1 Madsai tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi
2 Eneng iti sangat tinggi tinggi tinggi tinggi
3 choiriah sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
4 ratna dewi sedang tinggi sangat tinggi tinggi
5 febi maelani tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
6 Yeni sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi
7 sugiarni tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi
8 Siti mansiah sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
9 dhisa nurliana sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
10 masamah sangat tinggi tinggi tinggi tinggi
11 sri rahayu sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
12 rizki amalia sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
13 nurmala sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
14 asnawati sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
15 Jawariah tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
16 salikan sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi
17 Ellina Sukmarlina sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
18 wahyuni sangat tinggi tinggi sedang tinggi
19 semi widati sangat tinggi sedang tinggi tinggi
20 titing anggarahayu sangat tinggi tinggi tinggi tinggi
21 partinah tinggi tinggi tinggi tinggi
22 abdul hamid sangat tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi
23 nurfitriani tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
24 endang sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
25 nenden juansih sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
26 siti fatimah tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
27 rina aisah sangat tinggi tinggi tinggi tinggi
28 yanah maryanah sangat tinggi tinggi tinggi tinggi
29 yani masujud sangat tinggi tinggi tinggi sangat tinggi
30 iis mestika sangat tinggi sangat tinggi tinggi sangat tinggi
31 nenden sukarsih sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
32 siti aminah sangat tinggi tinggi sedang tinggi
33 siti hindun sangat tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
34 rian handayani tinggi tinggi sangat tinggi tinggi
35 ima nur rahmawati sangat tinggi tinggi tinggi tinggi
36 siti yulianti tinggi tinggi sangat tinggi sangat tinggi
49
N %
C Valid 100.
36
ases 0
Exclu
0 .0
deda
Total 100.
36
0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.905 25
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean Variance if Item Item-Total Alpha if Item
if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
x1 99.7222 128.549 .491 .902
x2 98.9722 135.113 .477 .903
x3 99.1389 131.609 .508 .902
x4 99.3889 132.644 .438 .903
x5 99.5278 132.542 .430 .903
x6 99.1667 130.657 .571 .900
x7 99.6111 129.559 .409 .904
x8 99.7778 127.492 .409 .906
x9 99.2222 132.635 .464 .902
x10 99.8333 125.171 .550 .901
x11 99.4444 128.083 .510 .902
x12 99.3056 130.561 .462 .903
x13 99.4167 131.450 .447 .903
x14 99.2222 131.721 .390 .904
x15 99.2778 127.692 .599 .899
x16 99.0833 130.193 .584 .900
x17 99.1389 130.866 .673 .899
x18 99.0278 130.885 .649 .900
x19 98.9722 129.913 .714 .899
x20 98.9444 133.197 .646 .901
x21 99.5000 131.114 .589 .900
x22 99.6667 128.971 .557 .900
x23 99.3611 129.152 .548 .901
x24 99.0556 131.311 .623 .900
x25 99.5556 130.368 .396 .905
N %
Cases Valid
36 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 36 100.0
Reliability Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Chi-Square Tests
Va Asymp. Exact Exact
lue df Sig. (2-sided) Sig. (2-sided) Sig. (1-sided)
Pearson Chi- 5.6
1 .018
Square 25a
Continuity 3.3
1 .066
Correctionb 79
Likelihood Ratio 7.1
1 .008
21
Fisher's Exact
.031 .031
Test
Linear-by-Linear 5.4
1 .019
Association 69
N of Valid Casesb 36
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,78.
b. Computed only for a 2x2
table
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 36
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 36
RIWAYAT HIDUP