Anda di halaman 1dari 3

Access To Care And Continuity Of Care (ACC)

Triase
Triase merupakan sistem seleksi dan pemilihan pasien untuk menentukan tingkat
kegawatan dan prioritas penanganan pasien. Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir
menerapkan sistem triage di Instalasi Gawat Darurat dengan 4 label warna, yaitu :
 Merah
 Harus mendapatkan penanganan segera
 Ditangani di ruang label merah oleh tim Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) dengan DPJP utama adalah Dokter Spesialis Anestesi.
 Kuning
 Memerlukan pengawasan ketat dan dalam waktu maksimal 30 menit harus
sudah ditangani.
 Ditangani di ruang label kuning oleh DPJP yang sesuai berdasarkan
asesmen medis yang dilakukan oleh dokter triase.
 Hijau
 Pasien yang tidak gawat dan tidak darurat
 Ditangani di ruang label hijau oleh DPJP
 Hitam
 Pasien yang datang tanpa tanda kehidupan (henti napas, henti jantung,
pupul midriasis maksimal) dibawa ke label merah terlebih dahulu untuk
memastikan kematian sesuai SPO (Standar Prosedur Operasional)
 Penentuan Kematian di IGD
Dilakukan observasi selama 2 jam di ruang label hitam sebelum dibawa ke
kamar mayat
 Infeksi

Informasi Kepada Pasien


 Saat pasien akan dirawat inap, pasien harus diberi informasi tentang :
 Perawatan yang direncanakan
 Perkiraan hasil yang diharapkan dari perawatan
 Perkiraan biaya perawatan
 General Consent
 Jika terjadi penundaan pelayanan, pasien harus diberi informasi tentang :
 Alasan penundaan
 Alternatif pelayanan yang sesuai dengan keadaan klinis pasien
Transfer Pasien
 Transfer Internal adalah memindahkan pasien dari satu unit pelayanan ke unit
pelayanan yang lain di dalam RS H.L. Manambai Abdulkadir sebagai bentuk
pemindahan tanggung jawab dan wewenang untuk beberapa atau semua pelayanan
pasien dalam waktu sementara atau menetap
 Transfer Eksternal adalah memindahkan pasien dari RS H.L. Manambai Abdulkadir
ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain di luar RS H.L. Manambai Abdulkadir,
transfer ini meliputi rujukan dan pindah rawat
 Kebijakan Transfer :
 Pasien harus dalam kondisi stabil dan didampingi oleh petugas sesuai
dengan kategori level transfer
 Unit/ Ruang penerima pasien harus sudah dihubungi dan menyatakan
kesiapannya
 Bila proses transfer terjadi pindahan tanggung jawab maka perlu dilakukan
serah terima metode SBAR

Kriteria Transfer :
PETUGAS KUALIFIKASI PERALATAN KENDARAAN
PASIEN KATEGORI PENDAMPING KEMAMPUAN MEDIS (Bila Diperlukan)
PETUGAS
Level 0 Pasien yang hanya Bantuan Hidup  Mobil non
menbutuhkan ruang Dasar ambulan (misal
perawatan biasa mobil pribadi
atau taksi)
 Ambulan
transportasi

Level 1 Kondisi pasien yang Perawat dan Pekarya :  Oksigen Ambulan gawat
beresiko mengalami Pekarya Bantuan Hidup  Standar darurat
perburukan, pasien Dasar infus
yang baru Perawat :  Alat suction
dipindahkan dari Bantuan Hidup (sesuai
HCU/ICU, pasien Dasar dan kondisi
yang akan dirawat keterampilan pasien)
di ruang perawatan  Memberikan
biasa dengan obat-obatan
pengawasan dari yang spesifik
tim perawatan  Menilai
khusus (HND) kesadaran
 Melakukan
suction
Level 2 Pasien yang Perawat dan Level 1, Peralatan level Ambulan gawat
memerlukan Pekarya ditambah : 1 ditambah : darurat
observasi ketat atau  Menggunakan  Monitor
intervensi khusus alat pasien (bila
misalnya pada pembebasan diperlukan)
pasien yang jalan napas  Defibrilator
mengalami  Menggunakan (bila
kegagalan satu bag valve diperlukan)
sistem organ, mask
pasien perawatan (bagging)
post operatif
Level 3 Pasien yang Dokter, Perawat, Level 2 Peralatan level Ambulan gawat
mengalami dan Pekarya Dokter : 2 ditambah : darurat
kegagalan multi Keterampilan  Monitor
organ dan level 2 ditambah pasien
memerlukan :  Alat
bantuan hidup  Intermediate memindahk
jangka panjang Life Support an pasien
ditambah dengan dan/atau (Long Spine
kebutuhan akan alat Advance Life Board,
bantu pernafasan Support Scoop
Stretcher,
easy move
bila
diperlukan)

Resume Pasien Pulang Rawat Inap


1. DPJP bertanggung jawab mengisi dan menyelesaikan Resume Pasien Pulang pada
saat pasien diperbolehkan pulang dari unit rawat inap.
2. Lembar Resume Pasien Pulang diisi dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca,
atau diketik dan dicetak.
3. Lembar Resume Pasien Pulang tidak boleh diisi dengan kata “TERLAMPIR” atau
“IDEM”.
4. Lembar Resume Pasien Pulang dibuat rangkap 3 (tiga) :
 Lembar pertama diberikan kepada pasien bersama dengan berkas
kelengkapan pasien pulang lainnya
 Lembar kedua untuk arsip rekam medis rawat inap pasien.
 Lembar ketiga untuk arsip rekam medis rawat jalan pasien
5. Ringkasan pasien pulang berisi :
 Alasan pasien masuk rumah sakit;
 Diagnosis dan komorbiditas;
 Hasil pemeriksaan fisik dan hal signifikan lain yang ditemukan;
 Prosedur diagnostik dan terapi yang dilakukan;
 Obat-obatan yang penting termasuk obat yang dibawa pulang;
 Kondisi atau status pasien pada saat pemulangan;
 Perintah atau instruksi selanjutnya
6. Resume Pasien pulang harus sudah dilengkapi dan disatukan dalam rekam medis
pasien dalam jangka waktu 24 jam sejak diputuskan untuk pulang.

Anda mungkin juga menyukai