Anda di halaman 1dari 2

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan Danau Toba dengan keindahan alamnya menjadikan daerah di sekitarnya


sebagai prioritas obyek dan daya Tarik Wisata (ODTW) di Sumatera Utara (Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Sumatera Utara, 2007). Saat ini kawasan Danau Toba ditetapkan sebagai
Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) dan Destinasi Pariwisata Unggul (DPU) di provinsi
Sumatera Utara . Menyadari hal tersebut, pemerintah menetapkan Kawasan Danau Toba (KDT)
sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Danau Toba merupakan salah satu objek pariwisata yang terletak di daerah provinsi
Sumatera Utara, Indonesia. Danau alami yang terbentuk karena letusan gunung berapi Toba kuno
sekitar 74,000 tahun lalu ini, mempunyai luas sekitar 1,130 Km2 dan merupakan danau terbesar
di kawasan Asia Tenggara(Arif, Sodikin, & Hidayat, 2011). Beberapa kawasan wisata di sekitar
Danau Toba yang terkenal dengan keindahan alamnya, yaitu antara lain: Pulau Samosir, Pulau
Sibandang, Parapat, Tongging, Bakara, Pusuk Buhit, Pantai Lumban Silintong Balige, dan lain-
lain. Dengan begitu, bisa mendukung pariwisata di Sumatera Utara khususnya kawasan Danau
Toba.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan pariwisata


adalah mengupayakan agar objek wisata maupun fasilitas yang ada ditata dan dirawat agar
fungsinya lebih berkembang, menggali dan mengembangkan seni budaya untuk ditampilkan
secara terencana dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, keinginan pemerintah maupun pihak
swasta dalam mengembangkan kepariwisataan mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya pembangunan prasaranana dan sarana pariwisata. Salah satunya adalah dengan
pembangunan infrasruktur bandara Silangit di Tapanuli Utara.

Kabupaten Tapanuli Utara menyimpan banyak potensi sosial, budaya dan ekonomi, juga
memiliki berbagai potensi alam dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi
salah satu aset dalam mendukung pengembangan sector pariwisata apabila dapat dikemas
menjadi objek wisata yang memiliki daya tarik dan keunikan sehingga dapat menarik minat para
wisatawan baik domestik maupun mancanegara dengan didukung oleh adanya partisipasi dan
sadar wisata baik dari pihak masyarakat lokal, pemerintah dan dunia usaha untuk dapat
menunjang kepariwisataan lokal. Keberadaan bandara Silangit diharapkan menjadi salah satu
pendukung pemerintah kabupaten dalam pengembangan Tapanuli Utara dalam bidang
Kepariwisataan, sekaligus diharapkan mampu memacu percepatan roda pembangunan dan
perekonomiannya Bandara Silangit secara administrative terletak di Kabupaten Tapanuli Utara.
Namun karena letaknya yang lebih dekat dengan pusat wisata danau toba dari pada bandara
internasional kualanamo, maka masyarakat akan lebih memilih penerbangan menuju bandara
silangit untuk menuju danau toba akan memakan waktu 30 menit hingga 1 jam. Danau toba
merupakan salah satu proyek pemerintah untuk menjadikannya salah satu dari 10 proyek
prioritas sector pariwisata yang dikembangkan. Dari sisi pasar juga sangat mendukung, Wilayah
Danau Toba secara kawasan menjadi kunjungan utama wisatawan keSumut yang presentasenya
mencapai 73 persen.Umumnya wisatawan itu dating dari kawasan Asia seperti Malaysia,
Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam.“Mayoritas pengunjung keSumut tahun lalu dari
Malaysia mencapai 50 persen lebih.

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat

Anda mungkin juga menyukai