PEKERJAAN INTERIOR
6.1. PENDAHULUAN
1. Spesifikasi teknis ini berisi perincian syarat-syarat mutu kekuatan,
syarat keindahan (estetika) serta syarat – syarat teknis pasangan/
pemasangan dari bahan-bahan atau campuran-campuran maupun
alat-alat atau mesin-mesin kelengkapan bangunan gedung yang
harus dipenuhi dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada
proyek ini.
2. Apabila dalam spesifikasi teknis disebutkan suatu merk dagang atau
produsen tertentu, maksudnya semata-mata untuk menunjang mutu
yang diinginkan.
3. Penjelasan umum dan persyaratan teknis, termasuk gambar-gambar
perencanaan serta instruksi dan informasi resmi kepada para calon
kontraktor paket pekerjaan interior adalah merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari dokumen keseluruhan seta prosedur
penawaran paket pekerjaan ini.
4. Spesifikasi ini di susun dengan urutan sebagai berikut :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN & PEMBONGKARAN
B. PEKERJAAN LANTAI
C. PEKERJAAN DINDING
D. PEKERJAAN PLAFOND
E. PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA
F. PEKERJAAN UTILITAS
G. PEKERJAAN FURNITURE & AKSESORIS
6.2.2.3. Pemasangan :
1. Bahan keramik dipasang diatas lantai kerja yang telah memenuhi
persyaratan tersebut pada pasal 6.2.1.
2. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman.
3. Pattern/ pola lantai harus sama diperhatikan dan disesuaikan dengan
gambar pola lantai atau petunjuk dari konsultan pengawas.
4. Lebar siar-siar harus sama dan kedalamannya maksimum 3 mm
membentuk garis lurus.
5. Siar-siar diisi dengan semen berwarna yang dibuat khusus untuk itu
(grouting) yang warnanya akan ditentukan kemudian.
6. Awal pemasangan keramik pada lantai kerja dan kemana sisa ukuran
harus diadakan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan perencana/
konsultan pengawas sebelum pekerjaan dimulai.
7. Bekas kotoran semen harus segera dibersihkan dan selanjutnya
dipoles dan dipelihara kebersihannya hingga serah terima pekerjaan
ke 2 (dua)
6.2.3.2. Pemasangan :
1. Bahan karpet jenis karpet roll raibow type
tanggo 844 blue ocear yang tidak lembab, keras
dan telah memenuhi persyaratan.
2. Pekerjaan pemasangan harus dilakukan oleh
pekerja yang ahli dan berpengalaman dalam
pemasangan karpet sejenis.
3. Sebelum pemasangan harus diperhatikan pula
apabila ditempat tersebut ada pekerjaan
pemasangan elektrikal, plumbing atau lainnya.
4. Pekerjaan pemasangan baru dapat dimulai
apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut telah siap
terpasang.
6.3.3.2.2. Persyaratan :
1. Bahan yang akan dipergunakan, sebelumnya harus diajukan terlebih
dahulu contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan Perencana
dan Konsultan Pengawas.
2. Sebelum pekerjaan pelapisan dimulai, permukaan bidang yang akan
dilapis harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan
debu, dan pekerjaan-pekerjaan yang ada didalamnya (misalnya
instalasi listrik, air, dsb) telah selesai terlebih dahulu.
3. Apabila terjadi pengkristalan pada tembok, harus dikeringkan dan
tunggu 48 jam atau sampai betul-betul tidak terjadi pengkristalan
kembali, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan permukaan dari
bekas percikan plesteran atau kotoran lainnya.
6.3.3.3.1. Bahan :
1. Material wall cover yang dipergunakan adalah sebagaimana yang
tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity.
6.3.3.3.2. Persyaratan :
1. Pengiriman material wall cover ke proyek dilakukan bila seluruh areal
dinding yang akan dilapisi telah selesai konstruksinya.
2. Penyimpanan material wall cover sedemikian rupa sehingga terhindar dari
proses detriosasi, staining dan soiling, dengan kelembaban normal
dan temperature sekitar 400 derajat farenheit.
6.3.3.3.3. Pemasangan :
1. Pemasangan wall covering dilakukan bila semua persiapan telah
selesai dan ruangan bebas dari debu.
2. Permukaan dinding harus bersih, kering dan bebas dari cacat. Semua
keretakan dan tonjolan harus diratakan sesuai kondisi yang
dipersyaratkan oleh produsen wall cover.
3. Pemasangan wall cover menggunakan perekat yang
direkomendasikan oleh produsen wall cover.
4. Penyambungan harus dikerjakan dengan teliti sehingga sambungan
tidak terlihat dan pola atau tektur terpasang sesuai dengan perencana.
5. Setelah wall cover terpasang bidang permukaan dinding harus rata,
bersih dengan wall cover yang menempel kuat.
6.3.3.4. Finishing panelling :
6.3.3.3.1. Bahan :
1. Untuk dinding yang dilapisi paneling dengan material dan teknis
pelaksanaan yang memenuhi persyaratan.
6.3.3.3.2. Persyaratan :
1. Panelling yang dipasang adalah paneling dengan material dan teknis
pelaksanaan yang memenuhi persyaratan.
2. Bentuk dan ukuran paneling dapat dilihat pada gambar perencanaan.
3. Dalam keadaan dimana kondisi lapangan berbeda dengan
perencanaan, maka Kontraktor wajib mengajukan usulan penyelesaian
terkait keadaan tersebut berupa shop drawing untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana.
6.3.3.3.3. Pemasangan :
1. Bahan paneling dipasang diatas dinding yang telah memenuhi
persyaratan.
2. Untuk paneling yang berfungsi sebagai penutup dinding yang bersifat
akustik, maka pemasangannya menggunakan rangka metal hollow
dan/ atau kayu kamper 5/7 cm, ruang antaranya diberi material pengisi
berupa glasswool 1” atau 2” (density 32 kg/ m3) dan wire mesh dengan
panel penutup dari bahan plywood 18 mm diperforasi diameter 10 mm
dan total open area sebanyak 22 %. Sementara finishing panel
penutup disesuaikan dengan material yang tercantum dalam finishing
schedule/ Bill of Quantity.
3. Lokasi pemasangan sesuai deengan gambar perencanaan dan
finishing schedule/ Bill of Quantity.
6.3.4.1. Bahan :
1. Material dinding partisi ada 2 jenis :
Dinding partisi gypsum
Dinding partisi kayu
2. Untuk partisi gypsum, material panel yang dipergunakan adalah
gypsum board 12 mm ex. Jaya Board, Elephant Brand atau setara.
3. Untuk partisi kayu, material panel yang dipergunakan adalah plywood
18 mm sesuai persyaratan (lihat 6.5.6.)
4. Material rangka adalah metal hollow atau kayu kamper dengan ukuran
sesuai perencanaan serta memenuhi persyaratan (lihat 6.5.5.)
6.3.4.2. Pemasangan :
1. Sebelum pemasangan dinding partisi, Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Jika dipandang perlu diadakan penggantian bahan, maka bahan
pengganti harus mendapatkan persetujuan Perencana dan Konsultan
Pengawas.
3. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan-bahan pekerjaan tersebut,
harus diperhatikan pula apabila ditempat pemasangan terdapat
pelokasian instalasi elektrikal.
4. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman.
5. Pelaksanaan dinding partisi harus dilakukan sebaik-baiknya sesuai
gambar perencanaan.
6. Untuk dinding partisi gypsum, sambungan antara gypsum board
menggunakan paper tape dan plester joint compound.
6.4.2.2. Persyaratan :
1. Gypsum board yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unti sama, padat tidak ada
bagian yang retak, gompal atau cacat lainnya.
2. Pemotongan gypsum board harus dilakukan dengan pisau yang tajam.
6.4.2.3. Pemasangan :
1. Gypsum board dipasang dengan menggunakan sekrup, dipasang
tenggelam pada permukaan gypsum board dengan jarak 20 cm.
Sambungan antara gypsum board dengan gypsum board diisi joint
cement dan selanjutnya ditutup dengan perforated tape.
2. Pemasangan dilakukan pada temperatur maksimum 30 derajat celcius.
3. Setelah gypsum board terpasang, permukaannya harus rata, bebas
dari ketidak beresan pemasangan, bersih serta kering.
4. Selanjutnya plaofon gypsum siap untuk difinish dengan material
finishing sesuai perencanaan.
6.5.6.2. Persyaratan :
1. Plywood harus dipilih yang padat, dengan sambungan antara lapisan
tidak ada yang lepas.
6.5.6.3. Pemasangan :
1. Sambungan antara plywood atau dengan kayu menggunakan sekrup
atau paku dan diperkuat dengan lem kayu merk PONAL atau setara.
2. Lubang-lubang bekas paku, sekrup pada permukaan plywood harus
ditiadakan dengan bahan penutup ( dempul kayu ), sehingga
menghasilkan permukaan yang rata.
3. Pada bagian-bagian tertentu akhiran dari bidang plywood dilapisi lis
kayu dengan ketebalan dan bentuk sesuai dengan gambar
perencanaan.
4. Plywood dipergunakan juga sebagai rangka pembentuk untuk bidang-
bidang lengkung, kalau perangkatnya tidak bias dicapai oleh kayu
kamper 5/7 cm.
6.5.7.2.3. Pemprosesan :
1. Seluruh permukaan kayu yang akan difinish harus dibersihkan dari
segala macam kotoran: debu, minyak, dsb.
Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu sehingga
rata dan licin, tidak terdapat lagi serat kayu.
2. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus
ditutup melamic wood filler secukupnya.
Wood filler dilaburkan pada permukaan kaayu dengan memakai kain,
kemudian digosok dengan kain bal hingga halus.
Permukaan kayu yang telah diplamir dengan wood filler, selanjutnya
diamplas dengan amplas duco no. 360 s/d 400 yang halus, kemudian
debu bekas amplas dibersihkan.
3. Seluruh permukaan kayu yang telah licin dan tertutup wood filler
tersebut diberi warna dengan memakai pengecer thiner yang sesuai
sehingga didapat suatu panduan warna yang disetujui Perencana.
4. Cara memberikan warna pada kayu adalah dengan kuas sampai rata
dan mengikuti alur/ urat kayu.
Apabila warna belum sesuai harus diulang sampai dua kali atau lebih.
Diantara pengulangan pemberian warna kayu, permukaan yang
difinish dapat dihaluskan dengan amplas halus agar tidak terdapat
bintik debu yang tertinggal.
5. Apabila seluruh permukaan telah diberi warna dengan rata, perlu
ditutup dengan melamine sanding sealer terdiri dari 2 (dua) campuran
yaitu: 10% hardener, 90% sealer, pengecer melamic yang thiner
sebanyak 40%-30%.
Cara pelapisan dengan semprot agar didapat hasil merata.
6. Lapisan terakhir disemprotkan, tunggu sampai 5 jam sebelum
diberikan pengulangan penyemprotan melamic yang kedua dan kalau
perlu yang ketiga.
Antara penyemprotan permukaan kayu harus diamplas halus agar
tidak ada debu yang tertinggal.
6.5.7.2.2. Persyaratan :
1. Pelapisan tidak boleh diterapkan pada kayu dengan kadar kelembaban
lebih dari 15% atau diruangan yang bersuhu kurang dari 15° C.
2. Lem yang dipergunakan, bahan dasarnya urea dan harus tahan air,
sesuai intruksi dari pabrik.
3. Untuk permukaan yang datar, digunakan plastic laminate dengan
ketebalan 0,8 mm.
4. Arah serat dari plastic laminate harus sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar kerja/ detail.
5. Finish plastic laminate adalah standard satin atau furniture, sesuai
dengan yang disarankan.
Sample yang memperlihatkan permukaan bertekstur/ berpola harus
disetujui oleh Perencana.
6.5.7.2.3. Pemasangan :
1. Laminasi apabila mungkin dilakukan dengan menggunakan mesin
press di work shop.
2. Pelapisan diusahakan pada bidang yang sesuai dengan plastic
laminate.
6.6.1.2. Armatur :
1. Semua armatur harus dipasang sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi, dimana sebelum dilaksanakan pemasangannya harus
mendapatkan persetujuan Perencanaa/ Konsultan Pengawas.
2. Pemasangan komponen-komponen armatur seperti ballast, capacitor,
starter lamp holder, dsb. Harus dapat memudahkan pemeliharaan.
6.6.1.3. Switches & Outlets :
1. Pemasangan switches & outlets pada dinding atau partisi dilakukan
sesuai petunjuk dalam gambar rencana.
2. Switches & outlets dipasang dengan roset-roset yang terbuat dari
bahan galvanis (tidak berkarat).
6.6.1.4.
6.7. PEKERJAAN FURNITURE & AKSESORIS
6.7.1. Pekerjaan Furniture :
6.7.1.1. Umum :
1. Pelaksanaan pekerjaan furniture harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya, sesuai dengan gambar rencana, baik yang ada maupun yang
akan diusulkan oleh Konsultan Pengawas.
2. Contoh beberapa jenis pekerjaan harus dibuat untuk diuji sesuai
dengan kondisi pemakaian sesungguhnya kelak dan disetujui sebelum
produksi yang sesungguhnya dimulai.
3. Kontraktor/ Pelaksana harus memberi jaminan sedikitnya satu tahun
atas pekerjaannya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan akibat
mutu bahan yang digunakan maupun mutu pekerjaannya, yang
ditunjukan dengan surat jaminan dari Kontraktor/ Pelakasana kepada
Pemberi Tugas.
4. Semua contoh bahan-bahan lunak yang mempunyai kecendrungan
terbakar seperti textile, upholstery, wall cover yang diajukan untuk
mendapatkan persetujuan harus disertai dengan spesifikasi detail yang
menunjukkan struktur maupun jenis serat yang digunakan.
5. Dan harus disertai dengan jaminan tertulis dari pabrik pembuatannya
atau agen penjualannya, sesuatu keterangan yang menunjukan bahwa
bahan-bahan tersebut sudah flame rated dan diproses untuk menjadi
kondisi flame resistetance (diproses untuk mencegah penyebaran api
melalui bahan-bahan tersebut).
6.7.1.2. Khusus :
1. Furniture harus dibuat dengan persyaratan:
a. Bersifat heavy duty dalam arti tahan untuk digunakan dalam batas
maksimal pemakaian suatu furniture. Mutu kerja dan bahan harus
kelas satu.
b. Tidak diperbolehkan menggunakan chipboard atau particle board.
c. Semua sambungan dibuat sekuat-kuatnya.
d. Item yang selesai harus sesuai dengan gambar detail maupun
spesifikasi.
2. Pembuatan shop drawing untuk furniture sesuai syarat-syarat teknis
umum pekerjaan interior pasal D.02.
3. Contoh Prototip
a. Kontraktor/ Pelaksana diwajibkan untuk membuat contoh prototip
untuk setiap item dari furniture lepas yang jumlah totalnya 6 (enam)
atau lebih.
b. Prototip ini dibuat berdasarkan gambar detail untuk
membandingkan kualitas bahan dan keahlian tukang dengan tujuan
desainnya.
- Kayu harus bersih dari pecahan, mata kayu, pinggiran rusak dan
lain kerusakan yang memungkinkan pihak Konsultan Pengawas
memutuskan tidak menggunakan dalam proyek ini. Warna dan
serat kayu harus sama.
- Semua kayu harus sudah dianti rayap.
- Pekerjaan kayu yang tertutup oleh upsholstery dapat terbuat dari
kayu keras.
Pekerjaan furniture kayu yang mensyaratkan kekuatan atau yang
terliahat sebagian kayunya, harus diawetkan dan kontraktor/
Pelaksana harus membuktikan dengan suatu sertifikat.
3. Bahan kayu dalam bentuk Solid wood :
- Solid wood yang digunakan untuk furniture adalah kayu nyatoh.
Kayu harus lurus, tidak ada yang cacat atau tidak sama lekuknya.
- Pemasangan harus betul-betul rata dengan permukaan kayu tidak
boleh terdapat celah. Apabila terdapat profil pada garis lurus,
pertemuan sudut diadu manis, dan alur-alur profil harus tepat
bertemu.
- Ontruksi pertemuan kayu adalah standard mortise dan tenon,
dowel, ekor burung, cross halved, mitred, tongue and groove,
tenon harus tepat bertemu dengan mortise.
4. Bahan kayu dalam bentuk semi manufactured board :
- Plywood maupun boardboard berasal dari sumber yang harus
disetujui Perencana/ Konsultan Perencana dan yang dianggap
memenuhi syarat produk yang dapat dipakai dalam proyek ini.
- Merupakan plywood dengan mutu terbaik dengan serat padat,
memadai untuk dilapisi veneer, dicat rata, dilapisi plastik laminate
sesuai dengan yang dipersyaratkan.
- Untuk hal-hal tertentu seperti dasar laci, plywood harus dilapisi
dengan plastik laminate ex. Local dengan warna yang akan
ditentukan..
- Bahan penguat berupa sekrup, paku dan sebagainnya terbuat dari
metal anti karat.
Sekrup yang terlihat harus sesuai dengan penyelessaian
hardware.
Sekrup yang terlihat harus ditanam dan lubangnya ditutup kayu
dengan warna dan serat yang sama. Lubang bekas paku pada
permukaan yang terlihat, ditutup dempul kayu dengan warna yang
sama.
- Finishing sepenuhnya mengikuti gambar detail dan spesifiikasi
perencanaan.
Variasi diluar yang ditunjukkan tidak akan diterima kecuali apabila
sebelumnya ada persetujuan tertulis dari perencana.