A. Tujuan
Agar mahasiswa dapat membuktikan empedu bersifat sebagai emulgator
B. Dasar Teori
Kantung empedu atau kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7
cm hingga 10 cm dan berwarna hijau gelap. Hal ini disebabkan bukan karena
warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari
melalui saluran empedu. Didalam empedu terdapat garam empedu yang
menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak, dan vitamin yang
larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus (Sihombing,
2014: 1).
Pohon empedu (biliary tree) merupakan saluran keluar untuk sekresi
empedu, suatu cairan yang mengandung garam empedu (yang penting dalam
membuat lemak menjadi emulsi dan dalam mempermudah penyerapan lemak
dari usus), dan sejumlah senyawa yang merupakan bentuk ekskresi dari produk
akhir metabolisme hemoglobin (bilirubin) dan inaktivasi obat-obatan dan
hormon-hormon. Kantung empedu adalah suatu organ berongga berbentuk
buah pir (pear shaped) yang menempel erat pada permukaan belakang hati
(Sihombing, 2014: 1).
Hati melakukan berbagai fungsi penting dalam tubuh, termasuk produksi
empedu (bile), suatu campuran zat-zat yang disimpan dalam kantung empedu
sampai diperlukan. Empedu tidak mengandung enzim pencernaan, tetapi
mengandung garam empedu, yang bertindak sebagai deterjen dan membantu
dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Empedu juga mengandung pigmen
yang merupakan hasil sampingan perusakan sel darah merah dalam hati;
pigmen empedu ini dikeluarkan dari tubuh bersama-sama dengan feses
(Sihombing, 2014: 1).
Hampir semua lemak dalam suatu hidangan mencapai usus halus dalam
kondisi sepenuhnya belum tercerna. Hidrolisis lemak adalah permasalahan
khusus, karena molekul lemak tidak larut dalam air. Garam empedu dari
kantung empedu yang disekresikan ke dalam lapisan duodenum akan melapisi
droplet-droplet lemak yang sangat kecil dan mencegahnya agar tidak menyatu,
suatu proses yang disebut emulsifikasi. Karena droplet itu kecil, maka luas
permukaan lemak yang besar menjadi terpapar ke lipase, enzim yang
menghidrolisis molekul lemak (Sihombing, 2014: 2).
Terdapat pula garam empedu yang berperan melarutkan lemak dalam air,
yakni dengan cara membuat stabil emulsi lemak yang berasal dari makanan
dan bila garam empedu bergabung dengan kolesterol, gliserid, dan asam lemak,
maka akan terbentuk micel yang dapat diserap oleh dinding usus. Karena itu
kekurangan cairan empedu dapat menurunkan pencernaan lemak dan
kekurangan vitamin-vitamin yang hanya larut dalam lemak , seperti vitamin A,
D, E, dan K (Sihombing, 2014: 2).
Empedu merupakan cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau
kekuningan karena mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin,
yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Pada
beberapa spesies, empedu disimpan di dalam kantung empedu dan dilepaskan
ke usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan makanan
(Sihombing, 2014: 4).
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah
sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok
garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin
atau taurin suatu derifat atau turunan dari sistin, mempunyai peranan sebagai
pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak menjadi suspensi
dari lemak dengan diameter kurang lebih 1 µm dan absorpsi dari lemak,
tergantung dari sistem pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu
bergabung dengan lemak dan membentuk Micelles (agergat dari asam lemak,
kolesterol dan monogliserida) , kompleks yang larut dalam air sehingga lemak
dapat lebih mudah terserap dalam sistem pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran
lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar
sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang penting dalam pencernaan
lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena
adanya garam-garam empedu dan lesitin (Sihombing, 2014: 4).
B. Prosedur Kerja
1. Tiga buah empedu diletakkan pada cawan petri, lalu dihancurkan dengan
bantuan gunting atau pisau/cutter untuk menghasilkan cairan empedu.
2. Dua buah tabung reaksi disiapkan. Pada masing-masing tabung reaksi diisi 3
mL aquades.
3. Tiga tetes minyak goreng ditambahkan pada masing-masing tabung reaksi.
4. Pada tabung reaksi pertama ditambahkan 3 mL empedu encer.
5. Kedua tabung reaksi tersebut dikocok, kemudian dicatat dan diperhatikan
apakah terbentuk emulsi yang stabil.
Jawablah Soal Berikut dengan Baik dan Benar
Berdasarkan apa yang kemudian anda ketahui
9. Empedu merupakan cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau
kekuningan karena mengandung pigmen..... (sebutkan 3 pigmen tersebut)
10. Pada beberapa spesies, empedu disimpan di dalam kantung empedu dan
dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses.....