Anda di halaman 1dari 18

PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

GAYA HIDUP KEBARAT-BARATAN (WESTERNISASI)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Sosial Dan
Budaya yang diampu oleh
Dr. Hj. Siti Nurbayani S, S.Pd., M.Si.
Imam Nawawi. M.pd

Disusun oleh :

Abdul Hakim Aziz 1608228


Annisa Awalia Wikara 1600672
Dewi Resrtari 1600752
Dita Sukmayanti 1605872
Lusi Nurfaridah 1603568
Neng Nisa Noer Restui 1606122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Habibana wa Nabiyana
Muhammad SAW. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Sosial Dan Budaya Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang " Perubahan
Sosial Bertemakan Gaya Hidup Kebarat-Baratan(Westernisasi).
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen kami, dan semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan disusun dalam
berbagai keterbatasan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya. Kami
berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami, dan umumnya bagi siapa saja
yang membacanya.

Bandung, November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 3
2.1 Pengertian Perubahan Sosial ................................................................................... 3
2.2 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Dan Budaya ....................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................... 7
3.1 Konsep Westernisasi .............................................................................................. 7
3.2 Sejarah Westernisasi ............................................................................................... 8
3.3 Faktor Pendorong Westernisasi ............................................................................. 9
3.5 Dampak Westernisasi ........................................................................................... 11
3.6 Manfaat Westernisasi ........................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dinamika peradaban manusia dalam sejarah selalu tumbuh dan berkembang
secara dinamis sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam setiap sejarah dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap sejarah kehidupan manusia itu sendiri.
Sebagai makhluk yang terus mencari dan menyempurnakan dirinya, manusia
senantiasa berusaha dan berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya untuk tetap eksis di
tengah kebersamaannya di tengah manusia lainnya. Perjuangan memenuhi kebutuhan
hidup ini telah memotivasi manusia untuk menggunakan akal budinya secara maksimal
dimanapun manusia itu berada. Karena tuntutan pemenuhan kebutuhn naluri
kehidupannya, maka manusia sebagai makhluk yang berakal budi selalu berfikir untuk
bagaimana ia menghadapi tuntutan-tuntutan naluriah itu.
Pengaruh budaya Barat atau yang dikenal dengan istilah “Westernisasi” telah
terlihat jelas dewasa ini. Dimana pola kehidupan masyarakat semakin hari semakin
hanyut dalam pola modernis dengan berkiblat kepada sistem budaya Barat
(Westernisasi), yang dianggap sebagai kebudayaan modern atau sebagai alternatif
budaya masa kini. Dan ini terjadi di kalangan remaja, yang begitu rapuh menerima
peradaban-peradaban asing sebagai suatu kebanggaan.
Disamping itu, pola modernisasi Barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
masyarakat. Dikhawatirkan akan merusak moral. Upaya ini terlihat nyata terjadi
dikalangan masnyarakat terutama remaja. Melalui media hiburan dan kesenangan yang
berupa seni, tarian, kemewahan dan kebiasaan hidup.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka kajian ini ingin melihat sejauhmana
pengaruh westernisasi yang terjadi dalam masyarakat dewasa ini. Setelah itu, apa factor
yang mempengaruhi terhadap westernisasi. Kemudian, upaya apa saja yang harus
dilakukan untuk mengantisipasinya, serta kebijakan apa yang harus dilakukan oleh
orang tua dalam membina remaja agar terhindar dari pengaruh westernisasi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari westernisasi ?
2. Bagaimana sejarah westernisasi ?
3. Bagaimana factor pendorong westernisasi ?
4. Bagaimana pengaruh westernisasi bagi masyarakat ?
5. Bagaimana dampak westernisasi dalam kehidupan masyarakat ?
6. Bagaimana manfaat westernisasi bagi kehidupan masyarakat ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari westernisasi
2. Untuk mengetahui sejarah westernisasi
3. Untuk mengetahui factor pendorong westernisasi
4. Untuk mengetahui pengaruh westernisasi bagi masyarakat
5. Untuk mengetahui dampak westernisasi dalam kehidupan masyarakat
6. Untuk mengetahui manfaat westernisasi bagi kehidupan masyarakat

1.4 Manfaat
1. Agar memahami konsep dari westernisasi
2. Agar memahami sejarah westernisasi
3. Agar memahami factor pendorong westernisasi
4. Agar memahami pengaruh westernisasi bagi masyarakat
5. Agar memahami dampak westernisasi dalam kehidupan masyarakat
6. Agar memahami manfaat westernisasi bagi kehidupan masyarakat

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perubahan Sosial

Teori perubahan sosial dikemukakan oleh para ahli dengan aksentuasi yang
berbeda-beda, sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Terlepas dari
perbedaan pandangannya, yang jelas, para ahli sepakat bahwa perubahan sosial
terkait dengan masyarakat dan kebudayaan serta dinamika dari keduanya.
Ogburn tidak memberi definisi tentang perubahan-perubahan sosial, melainkan
memberikan pengertian tertentu tentang perubahan-perubahan sosial itu. Dia
mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-
unsur kebudayaan baik yang material maupun yang non-material. Yang
ditekankannya adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur non-material (Soekanto, 2007). Dengan pengertian ini sebenarnya
Ogburn mau mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosial terkait dengan unsur-
unsur fisik dan rohaniah manusia akibat pertautannya dengan dinamika manusia
sebagai suatu totalitas. Perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tingkah laku
manusia (yang bersifat rohaniah) lebih besar dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan kebudayaan yang bersifat material. Misalnya kondisi-kondisi
ekonomis, geografis, atau biologis (unsur-unsur kebudayaan material)
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial
lainnya (pola pikir, pola sikap, dan pola tingkah laku). (Jelamu Ardus, 2006)
Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang teradi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbul pengorganisasian buruh dalam
masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan
antara buruh dan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan
dalam organisasi ekonomi dan politik. (kingstey Davis dalam Maftuhin.2016)
Meurut Selo Soemardjan (dalam Maftuhin.2016) perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang

3
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku di antar kelompok-kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada divinisi
tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok
manusia, yang kemudian mempengaruhi segi-segi struktur masyarakat lainnya.
Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial
dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan
gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu
terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia
sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi
karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat;
faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya
konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan
iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya
kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan
IPTEK yang lambat sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-
kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat prasangka negatif
terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila
terjadi perubahan hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.
(Baharuddin B. 2015)
Dengan demikian, perubahan sosial akan terjadi seiring dengan dinamika
masyarakat dan merupakan hal penting dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan
kehidupan masyarakat. Perubahan sosial juga seringkali dipengaruhi faktor-faktor
dari luar, seperti faham, pandangan hidup, dan cara masyarakat, yang secara umum
dan perlahan mulai diterima oleh kelompok atau masyarakat lain sebagai suatu
kelaziman.
2.2 Bentuk-bentuk Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan dalam beberapa bentuk,
yaitu sebagai berikut.(Mafthudin.2016)

4
2.2.1 Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan
perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Pada
evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru,
yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan-
perubahan tersebut tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa di
dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan.
Sementara itu, perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan) lazimnya dinamakan
“revolusi”.
2.2.2 Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Agak sulit untuk merumuuskan masing-masing pengertian tersebut di atas karena
batas-batas pembedaanya sangat relatif. Sebagai pegangan dapatlah dikatakan
bahwa perubahan-perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
bearti bagi masyarakat. (Wilbert E, Moore dalam Soekanto 2007).
Perubahan mode pakaian, misalnya, tak akan membawa pengaruh apa-apa bagi
masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebaliknya, suatu proses industrialisasi
yang berlangsung pada masyarakat agraris, misalnya, merupakan perubahan yang
akan ikut terpengaruh besar pada masyarakat. Pebagai lembaga kemasyarakatan
akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan
kekeluargaan, stratifikasi masyarakat, dan seterusnya. (Soekanto, 2007)
2.2.3 Perubahan yang dikehendaki (Intended-Change) atau perubahan yang
direncanakan (Planned-Change) dan perubahan yang tidak dikehendaki
(Unintended-Change) atau perubahan yang tidak direncanakan (Unplanned-
Change)

5
1) Perubahan yang dikehendaki (Intended-Change) atau Perubahan yang
direncanakan (Planned-Change)
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang
diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak
yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
2) Perubahan yang tidak dikehendaki (Unintended-Change) atau perubahan
yang tidak diprerencanakan (Unplanned-Change)
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan
merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki,
berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat-akinat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat. (Soekanto, 2007)

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep Westernisasi

Kata Westernisasi secara harfiah bermakna “membaratkan” berasal dari kata


westernize. Keadaan meniru-niru yang terdapat dalam dunia Barat. Atau dengan kata
lain westernisasi menjadikan kita orang Barat yang berkebudayaan Barat.
Koentjaraninggrat mengatakan westernisasi itu adalah usaha meniru gaya hidup orang
Barat secara berlebihan, meniru dari segala segi kehidupan baik dari segi fashion,
tingkah laku, budaya dan lainnya. di sisi lain, sikap para peniru yang merendahkan
adat, budaya dan bahasa nasional. Jadi, westernisasi merupakan perbuatan pemujaan
yang berlebihan terhadap Barat dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola
kehidupan mereka tanpa ada filter yang menyaringnya. Pola adopsi ini tidak saja terjadi
secara objektif, namun bisa terjadi secara subjektif yaitu interaksi yang lahir dari ide
suatu individu, masyarakat atau bangsa untuk mengambil dan meniru cara-cara orang
Barat dalam berbagai demensi untuk suatu tujuan ke arah kemajuan (Suharni, 2015.
Westernisasi Sebagai Problema Pendidikan Era Modern Vol. 1,No. 1,).).
Westernisasi adalah sikap meniru dan menerapkan unsur kebudayaan bara tapa
adanya tanpa diseleksi. Berlangsungnya westernisasi melalui interaksi sosial yang
berupa kontak sosial langsung ataupun tidak langsung. Westernisasi dapat beralnsgung
terutama melalui media cetak dan elektronik, seperti buku, majalah, televise, video dan
internet. Westernisasi dapat berlangsung pada setiap generasi baik anak-anak, remaja,
berlangsung lebih intensif. Sebab pada pola itu secara psikologis remaja sedang dalam
proses mencari nilai yang dianggap lebih baik. Negara-negara barat memang lebih
maju, tetapi tidak semua kemajuan harus diserap atau cocok diterapkan di Indonesia.
Hal ini bukan berarti semua unsur budaya barat ditolak untuk berkembang di Indonesia,
tetapi harus diseleksi dan disesuaikan dengan nilai-nilai kebaikan (Omika, dalam
Mafthudin.2016.)

7
Jadi, westernisasi merupakan perbuatan pemujaan yang berlebihan terhadap
Barat dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola kehidupan mereka tanpa ada
filter yang menyaringnya. Pola adopsi ini tidak saja terjadi secara objektif, namun bisa
terjadi secara subjektif yaitu interaksi yang lahir dari ide suatu individu, masyarakat
atau bangsa untuk mengambil dan meniru cara-cara orang Barat dalam berbagai
demensi untuk suatu tujuan ke arah kemajuan.

3.2 Sejarah Westernisasi


Proses imperialisme dan kolonialime dalam waktu yang panjang terjadi di
Indonesia memberikan dampak yang luas dalam kehidupan masyarakat. Diantara
dampak itu adalah terjadinya westernisasi dalam segala segi kehidupan masyarkat
Indonesia. Dalam lembaran sejarah Indonesia tidak pernah dijelaskan secara pasti sejak
kapan Proses westernisasi ini terjadi. Sebagian para pakar sejarah Islam mengatakan
bahwa prosea westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme
di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad 19 masehi. Hal dapat dibenarkan
karena pengaruh secara langsung dapat dilakukan oleh Barat terhadap masyarakat
Indonesia terjadi di era itu. Sementara itu, pengaruh westernisasi dikalangan
masyarakat muslim secara Umum muncul dalam dua periode: Pertama, westernisasi
muncul ketika Islam di bawah Kepemimpinan Abbasyiah II. Hal tersebut disebabkan
bangsa Arab mulai memasuki era kemunduran, baik di bidang politik maupun
ekonomi. Pengaruh itu terlihat jelas pada era inidengan pergeseran nilai-nilai Islam
akibat takluknya wilayah-wilayah Islam. Selain itu, dapat ditandai dengan hilangnya
sikap zuhud dalam tubuh masyarakat Islam. Kedua, westernisasi muncul di masa
kepemimpinan Turki Usmani ketika terjadi perpecahan di antara khalifah Islam yang
memberi peluang modernisasi westernisasi. Disamping dua periode di atas, pada
dasarnya proses westernisasi sudah lama terjadi melalui interaksi sarjana Barat dengan
sarjana Islam di perguruan-perguruan Arab di Andalusia dan wilayah-wilayah Islam
lainnya. Proses tersebut terjadi melalui penyerapan pendapat-pendapat pemikir Barat
atau tenaga westernisasi. (Suharni, 2015.Westernisasi Sebagai Problema Pendidikan
Era Modern Vol. 1,No. 1,)

8
3.3 Faktor Pendorong Westernisasi
Ada beberapa faktor yang mendorong munculnya westernisasi. Faktor- faktor
pendorong tersebut antara lain:
3.3.1 Kekalahan Pasukan salib. Pasukan Salib telah menderita kekalahan berulang kali
setelah perang Hiththin. Orang-orang Turki Osmani menaklukan ibukota
Bizantium dan pusat gereja mereka pada tahun 1453 M. kemudian kota tersebut
dijadikan ibu kota Turki dan namanya diubah menjadi Istambul, yakni Dar al-
Islam (Negara Islam). Selain itu pasukan Islam Turki dapat sampai ke Eropa dan
menggempur Wina pada tahun 1529 M. penggempuran ini berlangsung sampai
tahun 1683 M. semua itu diawali dengan jatuhnya Andalusia yang dijadikan
pusat pemerintahan dinasti Umawiyah. Peristiwa-peristiwa tersebut mendorong
munculnya westernisasi sebagai upaya menebus kekalahan yang mereka derita
selama itu.
3.3.2 Keinginan bangsa Barat untuk menguasai dunia. Melalui westernisasi ini dunia
barat mencoba mempengaruhi hampir semua manusia untuk mengikuti
kebudayaanya. Hal ini dilakukan supaya tidak ada kebudayaan lain yang
mempunyai karakteristik dan keunikan tersendiri yang dapat menandingi bangsa
barat oleh karena itu di bentuklah westernisasi.
3.3.3 Keinginan untuk menghancurkan budaya lokal. Oleh sebab itu maka westernisasi
lahir sebagai upaya untuk menghilangkan keunikan identitas suatu budaya lokal.

3.4 Pengaruh Westernisasi


Pengaruh westernisasi di Indonesia dewasa ini sudah sangat meluas, tidak
hanya sangat meluas, tidak hanya dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya,
tetapi merambah ke bidang gaya hidup atau mungkin lebih jauh lagi pada bidang
ideology. Hal ini harus dicermati dan disikapi dengan baik, sehingga hal tersebut tidak
lantas menjadiancaman yang dapat menggangu dan mungkin akan mengkikis
kepribadian dan budaya masyarakat sebagai bagian penting dari sebuah negara.
(Mafthudin.2016)

9
Faktor yang mempengaruhi timbulnya westernisasi di Indonesia secara umum
disebabkan oleh faktor informasi dan yang datangnya melalui audio visual, disamping
itu juga melalui kontak sosial terutama sekali di daerah-daerah pusat industri dan
kepariwisataan. Kemajuan-kemajuan yang sangat besar dalam bidang komunikasi
menyongsong timbulnya era informasi secara global, artinya tidak ada satu bangsapun
di dunia ini menutup diri dari era informasi. Kemudian dari pada itu, tuntutan
perkembagan zaman yang menghendaki pola kehidupan yang lebih maju dari segala
segi kehidupan, mengakibatkan perubahanperubahan di sektor ekonomi dan sistem
sosial budaya masyarakat. Namun, yang sangat mengkhawatirkan adalah perubahan
sistem sosial budaya ini cenderung ke barat-baratan atau westernisasi. (Suharni, 2015)
Pengaruh tersebut terjadi di masyarakat secara nyata saat ini dalam berbagai bidang
kehidupan di antaranya yaitu;
3.3.1 Pengaruh Ilmu dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan Teknologi mempunyai peranan penting dalam
kehidupan dewasa ini, suatu bangsa akan maju dan berkembang jika memiliki ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mumpuni. Perkembangan ilmu pengetahuan ini terjadi
dalam berbagai sektor industri, mulai dari pertanian, pertahanan, ekonomi, kedokteran,
dan lain sebaginnya. Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia Barat terjadi dengan
begitu. Pesatnya, kadang-kadang jauh melampaui nilai manfaat dan kegunaannya
bahkan nilai kemanusiaan dan lingkungan. Penciptaan industri batu bara dan
perminyakan dengan mengabaikan kerusakan lingkungan, penemuan-penemuan di
bidang meliter seperti bom atom berdampak sangat luas tidak saja terhadap manusia
itu sendiri tetapi juga terhadap lingkungan. (Suharni, 2015)
3.3.2 Berkembangnya Kebudayaan Asing ke dalam Masyarakat
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan menjadi suatu kebiasaan yang
terjadi dalam kehidupan antar manusia dengan alam dan lingkungannya. Maka
kebudayaan dapat berubah-ubah setiap saat, untuk menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Dimana kebudayaan tersebut terdapat perbedaan-perbedaan
antar suku yang satu dengan yang lain. khususnya antara kebudayaan asing dengan
kebudayaan masyarakat.. Perbedaan itu terletak pada sistem nilai, perbedaan sikap

10
hidup. Westernisasi yang dilakukan oleh Barat adalah satu upaya dalam merubah sikap
dan pandangan hidup masyarakat agar sesuai dengan keinginan mereka. Sehingga
upaya westernisasi oleh Barat ini dicurigai adalah salah satu upaya Barat dalam
merusak prinsip-prinsip dasar masyarakat tradisional. Selanjutnya masyarakat akan
teperangkap dalam pola pemikiran dan kehidupan Barat. dengan tumbuhnya pemikiran
Barat, maka dengan sendirinya nilai-nilai budaya masyarakat menjadi kosong dan
kering. Mengenai hal di atas pernah mengatakan bahwa “pembaratan adalah istilah
yang digunakan oleh para orientalis Barat untuk menyebut garis perjuangan yang
ditempuh oleh kekuatan-kekuatan yang mengendalikan politik luar negeri, untuk
menyeret masyarakat kepada paham-paham Barat dan Peradabannya. (Suharni, 2015)
Terlihat nyata dalam kehidupan saat ini. Paling tidak sudah terlihat di dunia
hiburan dalam negeri seperti bioskop, sandiwara, drama televisi, surat khabar, radio
dan lain-lain yang mengabaikan nilai-nilai masyarakat. Pola lain pengaruh westernisasi
yang paling parah adalah munculnya paham kebebasan tak terbatas dalam segala sisi
kehidupan. Paham ini menyerang kaum remaja dan pemuda yang meyebabkan
pergaulan bebas muda-mudi tanpa batas, kumpul kebo, pesta umum yang bercampur
mudi-mudi, dan pemakaian busana yang jauh dari nilai-nilai sudah menjadi kebiasaan
dalam kehidupan mereka terutama terjadi di perkotaan besar yang menyandang taraf
metropolitan. Disisi lain, kebijakan pemerintah yang sudah terpegaruh oleh paham
westernisisi Barat menyebabkan keadaan ini semakin parah. Kebijakan yang
melegalkan minuman keras diperjualbelikan dengan bebas di tengah masyarakat,
menyebabkan proses westernisasi semakin lancar dan terlindungi oleh penguasa,
bahkan jika ada yang melawan kebijakan tersebut akan dianggap sebagai penjahat dan
pelaku kriminal. (Suharni, 2015)
3.5 Dampak Westernisasi
Segala sesuatu ada dengan membawa dampak pada kehidupan tidak terkecuali
westernisasi. Banyak dampak yang dibawa oleh westernisasi untuk negara. Pengaruh
arus globalisasi saat ini terjadi di setiap negara, pengaruh ini menyebabkan dampak
luas di masyarakat pada setiap negara. Kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin
maju menyebabkan perubahan budaya pada setiap bangsa, arus asimilasi budaya akibat

11
globalisasi ini setidaknya menyebabkan banyak dampak negatif dan positif bagi agama
dan budaya suatu bangsa khususnya di Indonesia. Antara lain dampak negatif yang di
timbulkan diantaranya menurut (Sugono, D. 2008)
3.5.1 Westernisasi melahirkan sekularisasi. Sekularisasi adalah mengasingkan agama dar
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan ide ini masyarakat dicegah untuk
melibatkan peran dan fungsi agama dalam mengatur urusan-urusan politik
3.5.2 Westernisasi memunculkan demokratisasi dan liberalisasi. Kedua paham tersebut
berasal dari dunia barat, dengan adanya westernisasi secara tidak langsung paham
tersebut mempengaruhi pola dan pikiran kita dalam dunia pemerintahan maupun
perekonomian.
3.5.3 Hilangnya tradisi dan budaya asli. Dengan adanya westernisasi orang lebih banyak
menghambakan kebudayaan-kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri.
3.5.4 Dapat mengakibatkan turunnya moral penduduk suatu negara yang terkena dampak
westernisasi. Misalnya, dunia malam membuat bangsa indonesia terjebak dalam hal-hal
yang bersifat negatif dan tidak sesuai dengan etika negara indonesia.
3.5.5 Gaya Hidup Kebarat-baratan. Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
3.5.6 Sikap Individualistik. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
3.5.7 Pola Hidup Konsumtif. Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

3.6 Manfaat Westernisasi


Manfaat/dampak positif, yakni adanya Perubahan Tata Nilai dan Sikap, berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kehidupan yang lebih Baik. (Sugono, D. 2008)
3.6.1 Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dalam jaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir
masyarakat yang irasional menjadi rasional.

12
3.6.2 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa
modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
3.6.3 Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju
menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perubahan sosial adalah proses alamiah dan bersifat pasti bahwa tidak ada yang
pasti kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan sosial adalah sesuatu yang pasti
yang selalu dihadapi oleh manusia dalam sejarah kehidupannya. Westernisasi
dapat berlangsung pada setiap generasi baik anak-anak, remaja ataupun orang tua
yang kurang peka terhadap nilai kepribadian bangsa Indonesia. Westernisasi di
kalangan remaja berlangsung lebih intensif sebab pada usia itu, secara psikologis
remaja sedang dalam proses mencari nilai yang dianggap lebih baik.
Negara-negara Barat memang lebih maju, tetapi tidak semua kemajuan harus
diserap atau cocok diterapkan di Indonesia. Hal itu bukan berarti semua unsur
budaya Barat ditolak untuk berkembang di Indonesia, tetapi harus diseleksi dan
disesuaikan dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

Meskipun saat ini westernisasi sudah merambah dan meluas di negara Indonesia
khususnya pda kalangan remaja maka dari itu kitasbagai masyarakat harus bijak
terhadap perubahan sosial yang terjadi salah satunya westernisasi,

14
DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, S.2007 Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT.Raja Grafindo persada.


Maftuhin, M .2016. Pendidikan Sosial Budaya. Bandung : Cv. Maulana Media Grafika
Jelamu Ardus (2006) Kajian Analitik Perubahan Sosial. Jurnal Penyuluhan Vol. 2,
No.2
Baharuddin. (2015) bentuk-bentuk perubahan sosial dan kebudayaan.
Suharni, S. 2015. Westernisasi sebagai problema pendidikan era modern.
Al.ijtimaiyyah, 1(1).
Sugono, D. dkk. (2008) .moderenisasi dan westernisasi. Jakarta : Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai