Anda di halaman 1dari 3

Siklus Carnot

Proses Reversible dan Irreversible


Sebelum membahas apa itu siklus carnot, pertama-tama kita harus memahami yang disebut
dengan proses terbalikkan (reversible) dan tak terbalikkan (Irreversible). Proses reversible adalah
proses dimana tidak ada energi yang terbuang dari sistem tersebut, contoh dari proses reversible
ini, misalkan kita mempunyai bola yang kita pegang di atas gedung yang tingginya 10 meter,
yang artinya bola itu memiliki energi potensial tertentu, kemudian bola itu kita lepaskan dari
ketinggian tersebut dan jatuh ke lantai, karena saat tiba di lantai semua energi potensial telah
menjadi energi kinetik (dalam wujud kecepatan) yang sejumlah dengan energi potensial ketika
masih di ketinggian 10 meter, maka setelah membentur, energi kinetik tersebut akan dirubah
kembali menjadi energi potensial yang besarnya sebesar energi kinetik sebelumnya, yang mana
sebesar energi potensial ketika bola tersebut sebelum di lepaskan. karena energi potensial setelah
memantul = energi potensial sebelum dijatuhkan, maka dapat kita katakan tidak ada energi yang
hilang dari proses tersebut, atau reversible.

1. sebelum jatuh, 2. sampai di lantai, 3. ketinggian puncak


Namun, pada kenyataanya, tidak ada proses yang benar-benar reversible, energi tersebut pasti
akan hilang karena adanya gesekan, perpindahan panas, ekspansi mendadak ataupun hal lainya,
maka bola yang kita jatuhkan dari gedung 10 meter tadi tidak mungkin memantul lagi pada
ketinggian yang sama persis 10 meter, karena adanya gesekan dari udara ketika jatuh, gesekan
dengan lantai ketika sampai di tanah, terjadinya aliran kalor antara bola dengan udara dan lantai
atau timbulnya suara ketika menabrak lantai yang juga mengakibatkan hilangnya energi, maka
proses ini kita katakan irreversible, karena ada energi terbuang yang tidak dapat kita manfaatkan
lagi. Dalam teori termodinamika,suatu proses kebanyakan diasumsikan sebagai proses yang
reversible, karena akan sangat mempermudah perhitungan, walaupun tidak sama persis dengan
apa yang terjadi di dunia nyata, namun hasil perhitunganya masih dapat di manfaatkan. Ukuran
ketidak-terbalikkan ini terkenal dengan istilah Entropi.

Siklus Carnot
Siklus carnot adalah siklus termodinamika yang reversible, dengan kata lain adalah siklus
teoritis yang memiliki efisiensi paling tinggi karena tidak ada energi yang hilang. siklus ini di
perkenalkan oleh insinyur perancis, sadi carnot tahun 1824. siklus carnot sangat terkenal karena
kemampuanya memprediksi efisiensi maksimal yang dapat dicapai oleh suatu mesin dengan cara
yang sederhana.

Siklus carnot ini terdiri dari 4 langkah, yaitu :

QL = kalor dari sumber panas. QL = kalor ke lingkungan dingin, T = suhu.


(1-2). Reversible Isothermal Expansion : yaitu proses ekspansi (pemuaian) fluida kerja
(misalkan udara) pada suhu yang konstan, misalkan dengan ledakan bahan bakar didalam
silinder. Suhu yang konstan ini terjadi karena bahan bakar memanaskan udara disertai dengan
dorongan udara ke piston dengan cara ekspansi yang mendinginkan udara secara bersamaan,
sehingga tidak ada perubahan suhu yang teramati.
(2-3). Reversible Adiabatic Expansion : adiabatic artinya sistem tidak menerima energi, baik
berupa kalor ataupun berupa kerja, namun sistem berekspansi dengan cara menurunkan
tekananya, yang berakibat suhunya juga turun.
(3-4). Reversible Isothermal Compression : Proses ini terjadi karena sistem membuang kalor
ke lingkungan yang mengakibatkan suhunya turun, disertai dengan dorongan piston ke udara
dengan gaya luar yang mengakibatkan suhunya naik secara bersamaan, sehingga tidak ada
perubahan suhu yang teramati.
(4-1). Reversible Adiabatic Compression : suhu sistem kemudian meningkat ke suhu awal lagi
dengan cara meningkatkan tekananya (kompresi), namun tidak disertai transfer energi baik
berupa kalor atau dorongan dari luar. Proses kemudian dimulai dari 1 lagi.

Yang perlu diperhatikan disini adalah semua proses terjedi secara reversible.

Siklus carnot yang diuraikan diatas adalah siklus untuk mesin kalor, yaitu mesin yang merubah
energi kalor menjadi energi gerak. Jika arah dari proses tersebut kita balik, yaitu kalor masuk
dari suhu dingin dan dibuang ke suhu rendah, maka kita dapatkan siklus mesin pendingin
(refrigerasi). Terlihat bahwa siklus carnot ini sangat serbaguna untuk menganalisis berbagai
sistem yang berbeda.

Luas dibawah permukaan diagram P-V diatas juga secara langsung menunjukkan kerja yang
dapat dilakukan mesin selama 1 siklus tersebut (untuk mesin pendingin, kerja yang dibutuhkan
mesin tersebut). Sedangkan efisiensi termal maksimal yang dapat dicapai oleh suatu mesin kalor
tersebut dapat dituliskan sebagai :

persamaan yang menunjukkan hubungan sederhana antara efisiensi yang dapat dicapai oleh
mesin kalor, yang dengan jelas mengatakan bahwa efisiensi maksimal yang dapat dicapai hanya
tergantung pada suhu tertinggi dan suhu terendah mesin tersebut.

Secara teori, efisiensi 1 atau 100% tidak mungkin dicapai, karena nilai dari suhu rendah tidak
mungkin 0, dan atau nilai dari suhu tinggi tidak mungkin bernilai tak hingga. kemudian, efisiensi
yang bernilai lebih dari 1 juga tidak mungkin, karena suhu absolut tidak mungkin bernilai
negatif.

Sebagai catatan, bahwa siklus carnot ini adalah siklus yang reversible, yang tidak mungkin ada di
dunia nyata, maka efisiensi yang dihitung dari siklus carnot ini adalah efisiensi maksimal yang
mampu dicapai oleh suatu siklus mesin kalor, sedangkan efisiensi sesungguhnya pasti lebih
rendah dari nilai tersebut, karena adanya gesekan, perpindahan kalor ataupun hal-hal yang
membuat proses menjadi irreversible. Efisiensi dari mesin reversible selalu lebih besar dari
mesin irreversible dan efisiensi hanya tergantung dari temperatur tertinggi dan terendah ini
dikenal juga dengan prinsip carnot.

Anda mungkin juga menyukai