Anda di halaman 1dari 9

RESUME ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI

Disusun Oleh:

Ulfa Wildana Hasan

70300116051

Keperawatan B

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017
ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI

A. Sistem Reproduksi

Sistem genital adalah sistem organ seks dalam

organisme yang bekerja sama untuk

tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup

seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan


aksesoris penting untuk sistem reproduksi.

1. Sistem Reproduksi Pria

a. Testis

Testis merupakan organ kelamin jantan yang berfungsi sebagai tempat sintesis

hormon androgen (terutama testosteron) dan tempat berlangsungnya proses

spermatogenesis. Kedua fungsi testis ini menempati

lokasi yang terpisah di dalam testis. Biosintesis

androgen berlangsung dalam sel Leydig di jaringan

inter tubuler, sedangkan proses spermatogenesis

berlangsung dalam epitel tubulus seminiferus.

Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval,

agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan

diameter sekitar 2,5 cm. Bersama epididimis, testis berada di dalam skrotum yang

merupakan sebuah kantung ekstra abdomen tepat di bawah penis.


b. Saluran Reproduksi

1) Epididimis (tempat pematangan sperma)

Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai

sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.

2) Vas deferens (saluran sperma dari testis kekantong sperma)

Vasdeferens atau saluran sperma (duktus deferens)

merupakan saluran lurus yang mengarah keatas dan

merupakan lanjutan dari epididimis. Berfu ngsi sebagai

saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju

kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).

3) Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung

semen dengan uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam

uretra.

4) Uretra

Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang

terdapat didalam penis. Berfungsi sebagai saluran kelamin

yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk


membuang urin dari kantung kemih.

c. Kelenjar Kelamin

1) Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)

Vesikula seminalis atau kantung semen (kantungmani)

merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak

dibelakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis

menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber

makanan bagi sperma.


2) Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak dibagian bawah

kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat

bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim

antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam,

kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk

kelangsungan hidup sperma.

3) Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)


Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang

kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah

prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)

merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju

uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang

bersifat alkali (basa).

d. Penis

Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar

katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat

kelamin jantan. Fungsi penis secara biologi adalah sebagai


alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi)

dan sebagai alat bantu reproduksi.

e. Skrotum

Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot)

yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak

diantara penis dan anus serta di depan perineum. Fungsi

skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu


lingkungan yang memiliki suhu 1-8ºC lebih dingin
dibandingkan temperatur rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya

pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk

memanasi.

2. Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan organ genitalia

interna. Organ genitalia eksterna adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ genitalia

interna adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokis,

implantasi, dan tumbuh kembang janin.

a. Organ Genitalia Eksterna

1) Vulva atau pudenda

Vulva meliputi seluruh

struktur eksternal yang dapat

dilihat mulai dari pu bis sampai

perineum, yaitu mons veneris,

labia mayora dan labia minora,

klitoris, selaput darah (hymen),

vestibulum, muara uretra,


berbagai kelenjar dan struktur

vascular.

2) Mons veneris (mons pubis)

Mons veneris (mons pubis) adalah bagian yang menonjol di atas simfisis

dan pada perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada

perempuan umumnya batas atas rambut melintang sampai pinggir atas simfisis,

sedangkan ke bawah sampai sekitar anus dan paha.


3) Labia mayora

Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong

mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di

mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua labia mayora bertemu dan

membentuk kommisura posterior. Labia mayora analog dengan skrotum pada

pria.

4) Labia minora (nymphae)

Labia minora (nymphae) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam

bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu yang diatas klitoris membentuk

preputium klitoridis dan yang di bawah klitoris membentuk frenulum klitoridis.

Ke belakang kedua bibir kecil juga bersatu dan membentuk fossa navikulare.

Kulit yang meliputi labia minora mengandung banyak glandula sebasea dan juga

ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat sensistif.

5) Klitoris

Klitoris kira-kira sebesar biji kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis

dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang

menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang

dapat mengembang, penuh dengan ujung saraf, sehingga sangat sensitif.


6) Vestibulum

Vestibulum berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke

belakang dan dibatas di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil

dan di belakang oleh perineum (fourchette).

7) Introitus Vagina

Introitus vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.

Introitus vagina ditutupi oleh selaput dara.


8) Perineum

Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm.

Jaringan yang mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan

diafragma urogenitalis. Diafragma pelvis terdiri atas otot levator ani dan otot

koksigis posterior serta fasia yang menutupi kedua otot ini. Diafragma

urogenitalis terletak eksternal dari diafragma pelvis, yaitu di daerah segitiga

antara tuber isiadika dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis meliputi muskulus

transverses perinea profunda, otot konstriktor uretra dan fasia internal maupun

eksternal yang menutupinya.

b. Organ Genitalia Interna

1) Vagina (Liang Sanggama)

Vagina merupakan

penghubung antara introitus vagina

dan uterus. Dinding depan dan

belakang vagina berdekatan satu

sama lain, masing-masing

panjangnya berkisar antara 6-8 cm


dan 7-10 cm. Bentuk vagina

sebelah dalam yang berlipat-lipat

dinamakan rugae. Di tengah-tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut

kolumna rugarum. Lipatan ini memungkinkan vagina dalam persalinan melebar

sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan-lahir. Di vagina tidak

didapatkan kelenjar bersekresi. Vagina dapat darah dari (1) arteri uterine, yang

melalui cabangnya ke serviks dan vagina memberikan darah ke vagina bagian

tengah 1/3 atas; (2) arteria vesikalis inferior, yang melalui cabangnya memberikan
darah ke vagina bagian 1/3 tengah; (3) arteria hemoroidalis mediana dan arteria

pedundus interna yang memberikan darah ke bagian 1/3 bawah.

2) Uterus

Berbentuk advokat atau buah pir yang sedikit gepeng ke arah depan

belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya

terdiri dari otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar diatas

5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan

fisiologis adalah anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut

dengan vagina, sedangkan korpus uteri ke depan dan membentuk sudut dengan

serviks uteri). Uterus terdiri atas fundus uteri, korpus uteri dan serviks uteri.

3) Tuba Fallopi

Tuba Fallopi terdiri atas (1) pars interstisialis, yaitu bagian yang terdapat

di dinding uterus (2) pars ismikia, merupakan bagian medial tuba yang sempit

seluruhnya; (3) pars ampularis, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran agak

lebar, tempat konsepsi terjadi; dan (4) infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang

terbuka ke arah abdomen dan mempunya fimbria

4) Ovarium (indung telur)

Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri.


Mesovarium menggantung ovarium di bagian belakang ligamentum latum kiri

dan kanan. Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan

ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm (Prawirohardjo,

2010).
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan bina pustaka Sarwono
Prawirohardjo

https://www.google.co.id/search?dcr=0&biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa=1&q=sistem+repro
duksi+wanita&oq=sistem+repro&gs_l=psy-
ab.3.0.0l4.1362364.1363834.0.1365368.12.8.0.0.0.0.355.674.3-2.2.0....0...1.1.64.psy-
ab..10.2.671....0.oZ7kcWSuZjY#imgrc=ouLx-zl5w02oLM: (diakses pada Selasa 10
Oktober 2017 pada jam 21.00)

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ve
d=0ahUKEwi2lbORgubWAhXDI5QKHUIUCdoQFgglMAA&url=http%3A%2F%2Fdinus
.ac.id%2Frepository%2Fdocs%2Fajar%2Fsistem_reproduksi_pria1.pdf&usg=AOvVaw228
LANo6ocm7fnl0_kbNVP (diakses pada Selasa 10 Oktober 2017pada jam 20.35)

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ve
d=0ahUKEwi2lbORgubWAhXDI5QKHUIUCdoQFggsMAE&url=http%3A%2F%2Fdigili
b.unila.ac.id%2F9878%2F11%2FBAB%2520II%2520plg%2520br.pdf&usg=AOvVaw0yZ
cLbP1QFXz0trBTOhwXg (diakses pada Selasa 10 Oktober 2017pada jam 21.10)

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ve
d=0ahUKEwixxYDAnObWAhWCkpQKHW8oAXsQFgg0MAI&url=http%3A%2F%2Fre
pository.usu.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F41325%2FChapter%2520II
.pdf%3Fsequence%3D4%26isAllowed%3Dy&usg=AOvVaw2-LT2y3D6-
qR8cUQb5qyVW (diakses pada Selasa 10 Oktober 2017pada jam 21.30)

Anda mungkin juga menyukai