Blok 23 Skenario A
Blok 23 Skenario A
teraba ada benjolan di leher kanan sebesar telur puyuh, benjolan tidak nyeri, badan terasa demam tapi
tidak terlalu tinggi dan mudah berkeringat, nafsu makan menurun, berat badan masih normal. Sejak 4
bulan yang lalu timbul benjolan di leher sebebelah kiri sebesar telur puyuh sedangkan benjolan
sebelah kanan leher semakin membesar yaitu sebesar telur ayam. Berat badan menurun 6 kg dalam 2
bulan terakhir. Tn M berobat ke dokter umum, diberi obat juga dilakukan pemeriksaan darah dan
rotgent dada, namun benjolan tidak mengecil dan malah membesar. Sejak 1 bulan yang lalu Tn M
mengeluhkan sakit menelan dan sulit menelan, akhirnya Tn. M berobat ke bagian penyakit dalam dan
dirawat.
Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada, riwayat sakit kepala
tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak ada. Tn M sering memelihara binatang seperti
kucing dan juga senang makanan yg dibakar seperti sate. Tn M jarang minum obat-obatan atau jamu-
jamuan. Riwayat keluarga tidak ada penyakit seperti ini, ibu Tn M menderita karsinoma payudara.
Keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmhg, denyut nadi 80x permenit,
frekuensi nafas 20x permenit, suhu 36,8 C, tb : 165 cm, BB 42 Kg.
Keadaan spesifik :
Benjolan pada leher kanan : ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobile
Benjolan pada leher kiri : ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobile (-)
Thoraks:
Pembesaran kelenjar limfea di aksila (-)
Pemeriksaan laboratorium :
Darah rutin Hb : 10,2 gr%, WBC: 8000/mm3, hitung jenis :0/5/6/70/18/1, LED:60 mm/jam.
Kimia darah : ureum 50 mg/dl, kreatinin :1,4 mgdl, asam urat : 8,5 mgdl. LDH : 565 U/L.
Klasifikasi istilah
Identifikasi masalah
1. Tn M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan, sejak 5 bulan yang
lalu, teraba ada benjolan di leher kanan sebesar telur puyuh, benjolan tidak nyeri, badan terasa
demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah berkeringat, nafsu makan menurun, berat badan
masih normal.
2. Sejak 4 bulan yang lalu timbul benjolan di leher sebebelah kiri sebesar telur puyuh sedangkan
benjolan sebelah kanan leher semakin membesar yaitu sebesar telur ayam. Berat badan
menurun 6 kg dalam 2 bulan terakhir. Sejak 1 bulan yang lalu Tn M mengeluhkan sakit
menelan dan sulit menelan, akhirnya Tn. M berobat ke bagian penyakit dalam dan dirawat.
3. Tn M berobat ke dokter umum, diberi obat juga dilakukan pemeriksaan darah dan rotgent
dada, namun benjolan tidak mengecil dan malah membesar.
4. Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada, riwayat sakit kepala
tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak ada. Riwayat keluarga tidak ada
penyakit seperti ini, ibu Tn M menderita karsinoma payudara.
5. Tn M sering memelihara binatang seperti kucing dan juga senang makanan yg dibakar seperti
sate. Tn M jarang minum obat-obatan atau jamu-jamuan.
6. Pemeriksaan fisik didapatkan:
Keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmhg, denyut nadi 80x permenit,
frekuensi nafas 20x permenit, suhu 36,8 C, tb : 165 cm, BB 42 Kg.
Keadaan spesifik :
Kepala: Konjungtiva pucat (-), ikterik (-)
Mulut : stomatitis (-), faring hiperemis (-), tumor (-)
Leher : JVP (5-2) cm H20
Benjolan pada leher kanan : ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobile
Benjolan pada leher kiri : ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobile (-)
Thoraks:
Pembesaran kelenjar limfea di aksila (-)
Paru : dalam batas normal
Jantung :dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas superior : pembesaran kelenjar limfa (-)
Ekstremitas inferior : pembesaran kelenjar limfa inguinal (-)
7. Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin Hb : 10,2 gr%, WBC: 8000/mm3, hitung jenis :0/5/6/70/18/1, LED:60 mm/jam.
Kimia darah : ureum 50 mg/dl, kreatinin :1,4 mgdl, asam urat : 8,5 mgdl. LDH : 565 U/L.
Analisis masalah
1. Tn M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan, sejak 5 bulan yang
lalu, teraba ada benjolan di leher kanan sebesar telur puyuh, benjolan tidak nyeri, badan terasa
demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah berkeringat, nafsu makan menurun, berat badan
masih normal.
a. Apa hubungan usia, jenis kelamin, pekerjaan terhadap keluhan pada kasus? Syahar,
Dinda
b. Bagaimana mekanisme dari benjolan di leher kanan sebesar telur puyuh? Flo,
Lathifah
c. Bagaimana mekanisme dari demam tidak terlalu tinggi? Galang, michan
d. Bagaimana mekanisme dari mudah berkeringat? Dewi, ezra
e. Bagaimana mekanisme dari nafsu makan menurun? Wiku, ikbar
f. Apa saja penyakit yang dapat menimbulkan benjolan di leher? Dinda, radyat
g. Apa makna klinis dari benjolan di leher kanan sebesar telur puyuh? Lathifah,
fikram
h. Bagaimana keterkaitan antar gejala? Michan, syahar
i. Struktur apa saja yang terlibat? Ezra, flo
j. Mengapa benjolan tidak nyeri? Ikbar, galang
2. Sejak 4 bulan yang lalu timbul benjolan di leher sebebelah kiri sebesar telur puyuh sedangkan
benjolan sebelah kanan leher semakin membesar yaitu sebesar telur ayam. Berat badan
menurun 6 kg dalam 2 bulan terakhir. Sejak 1 bulan yang lalu Tn M mengeluhkan sakit
menelan dan sulit menelan, akhirnya Tn. M berobat ke bagian penyakit dalam dan dirawat.
a. Mengapa progresivitas benjolan di kanan dan kiri berbeda? Radyat, dewi
b. Bagaimana mekanisme penurunan berat badan dalam 2 bulan terakhir? Mengapa
turun secara drastis? Fikram, wiku
c. Bagaimana mekanisme sakit menelan dan sulit menelan? Syahar, dinda
d. Mengapa sakit menelan dan sulit menelan baru dirasakan satu bulan terakhir? Flo,
lathifah
3. Tn M berobat ke dokter umum, diberi obat juga dilakukan pemeriksaan darah dan rotgent
dada, namun benjolan tidak mengecil dan malah membesar.
a. Mengapa benjolan malah membesar semenjak diberi obat oleh dokter umum?
Galang, michan
b. Mengapa dokter umum melakukan pemeriksaan darah dan dan rontgen pada kasus?
Dewi, ezra
c. Apakah pembesaran benjolan dapat dipengaruhi oleh obat obatan? Wiku, ikbar
d. Bagaimana tatalaksana yang seharusnya dilakukan dokter umum sebelum ditegakkan
diagnosis pasti? Dinda, radyat
4. Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada, riwayat sakit kepala
tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak ada. Riwayat keluarga tidak ada
penyakit seperti ini, ibu Tn M menderita karsinoma payudara.
a. Apa makna klinis ditanyakan riwayat batuk dan sakit kepala pada pasien dan
keluarga? Lathifah, fikram
b. Apa makna klinis ditanyakan riwayat nyeri sendi dan demam lama pada pasien?
Michan, syahar
c. Bagaimana hubungan karsinoma payudara dengan keluhan Tn M? Ezra, flo
5. Tn M sering memelihara binatang seperti kucing dan juga senang makanan yg dibakar seperti
sate. Tn M jarang minum obat-obatan atau jamu-jamuan.
a. Bagaimana hubungan Tn M sering memelihara binatang seperti kucing terkait kasus?
Ikbar, galang
b. Bagaimana hubungan Tn M senang makanan yang dibakar seperti sate terkait kasus?
Radyat, dewi
c. Bagaimana makna klinis dar jarang minum obat obatan atau jamu jamua terkait
kasus? Fikram, wiku
6. Pemeriksaan fisik
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik? Syahar, dinda
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik? Flo, lathifah
c. Bagaimana gambaran dari hasil pemeriksaan fisik yang abnormal? (benjolan)
Galang, michan
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan lab? Dewi, ezra
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan lab? Wiku, ikbar
Hipotesis:
Tn M mengalami pembesaran kelenjar limfe di kedua leher sebesar telur puyuh dan telur
ayam kemungkinan karena keganasan
Limfadenopathy malignant
a. Algoritma penegakkan diagnosis: Syahar, Flo
d. Definisi: Semua
o. Prognosis: Semua
p. SKDI: Semua
LI:
a. Anatomi Kelenjar Limfe: Syahar, galang, wiku, lathifah, ezra, radyat
b. Fisiologi Kelenjar Limfe: Flo, dewi, dinda, michan, ikbar, fikram