I. Tujuan
Tujuan dari praktek kali ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat dari koloid.
II. Dasar Teori
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan
campuran kasar. Meskipun secara mikroskopis koloid tampak homogeny, tetapi koloid di
golongkan ke dalam campuran heterogen. Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan
tidak dapat di saring. Ukuran partikel koloid terletak Antara 1nm – 100 nm. System koloid terdiri
atas terdispensi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispensi. Zat yang di dispensikan
disebut fase terdispensi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispensikan disebut
medium dispensi. Fase terdispensi bersifat diskontinu (terputus – putus), sedangkan medium
dispensi bersifat kontinu. (keenan, 1984)
Dalam campuran homogen dan stabil yang disebut larutan, molekul, atom, ataupun ion
disebarkan dalam suatu zat kedua, dengan cara yang agak mirip, materi koloid dapat di hamburkan
atau di sebarkan dalam suatu medium sinambung, sehingga dihasilkan suatu disperse (sebaran)
koloid atau sistem koloid , selai, mayones, tinta cina, semacam itu, partikel koloid dirujuk sebagai
zat terdispensi (tersebar) dan materi kontinu dalam partikel itu tersebar disebut zat pendispensi
atau medium pendispensi. (Arsyad, 2001)
Sifat – ifat yang dimiliki system koloid adalah sebagai berikut :
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan
memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih
terang. Jika kemudian cahay ini ditangkap layar, cahaya pada layar tersebut tampak buram.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak tidak beraturan, gerak acak atau gerak zig - zag partikel koloid. Gerak
Brown terjadi karena beraturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispensi. Benturan
tersebut mengakibatkan partikel koloid bergetar dengan atrah yang tidak beraturan dan jarak yang
pendek.
3. Adsorpsi
Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion – ion pada permukaannya. Jika partikel
koloid menyerap ion bermuatan, kemudian ion – ion tersebut manempel pada permukaannya,
partikel koloid tersebut menjadi bermuatan. Penyerapan yang hanya terjadi dipermukaan saja
disebut adsorpsi atau penyerapan, sedangkan penyerapan yang terjadi diseluruh bagian disebut
adsorpsi.
4. Koagulasi
Koaguasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem
koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk
partikel yang lebih besar koagulasi dapat terjadi karena pengaruh pemanasan, pendinginan,
penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, atau karena
elektroforesis.
5. Elektroforesis
Peristiwa bergeraknya partikel – partikel koloid ke salah satu electrode menunjukan bahwa
partikel koloid bermuatan listrik partikel – partikel kolid dapat bermuatan listrik karena terjadi
penyerapan ion pada permukaan partikel koloid.
6. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang di tambahkan pada sistem koloid lainnya agar
diperoleh koloid yang stabil.
7. Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion – ion yang teradsorpsi sehingga ion –
ion tersebut dapat di hilangkan dan zat teradsorpsi terbebas dari ion – ion yang tidak di inginkan.
(Sutresna, 2007. 299-307)
V. Hasil Pengamatan
Terjadi perubahan,
yang awalnya
berwarna putih pekat
Tidak terjadi perubahan,
Sentrifuge dan cair menjadi
larutan tetap tidak berwarna.
berwarna putih keruh
dan ada gumpalan
diatasnya “Koagulasi”
Terjadi perubahan pH
yang awalnya 5,
Terjadi perubahan pH yang berubah menjadi 3
awalnya 6, berubah menjadi setelah ditambahkan 3
Penambahan 4 setelah ditambahkan 1 tetes HCl pekat .
HCl pekat tetes HCl pekat. Namun Larutan pun berubah
pada larutan tidak terjadi menj adi dua fase
perubahan. diatas berupa endapan
dan dibawah berupa
larutan. “Koagulasi”
Terjadi perubahan,
setelah ditambahkan
tawas sebanyak 2g.
Tidak terjadi perubahan,
Larutan menjadi dua
Penambahan hanya saja terdapat terdapan
fase, partikel-
tawas tawas yang tidak larut
partikelnya terpisah
karena larutan lewat jenuh.
endapan diatas dan
larutannya dibawah.
“Elektroforesis”
VI. Pembahasan
Pada paraktikum kali ini membahas tentang sistem koloid. Koloid adalah suatu bentuk
campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan campuran kasar. Meskipun secara
mikroskopis koloid tampak homogeny, tetapi koloid di golongkan ke dalam campuran heterogen.
Sifat-sifat umum yang membedakan sistem koloid dari larutan sejati dan dispersi kasar
antara lain adalah :
1. Besarnya partikel
Partikel koloid mempunyai diameter antara 1-100nM, tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Partikel dispersi kasar lebih besar dari 100nM.
2. Penyaringan
Dispersi kasar dapat disaring dengan kertas saring biasa, sedangkan larutan koloid tidak dapat
disaring dengan kertas saring biasa, tetapi oleh filter ultra, misalnya keramik halus.
3. Difusi
Karena besarnya koloid dan dispersi kasar, zat ini sukar berdifusi. Jadi berbeda dengan larutan
sejati yang mudah berdifusi.
4. Rupa
Larutan koloid biasanya keruh dan menyerakkan sinar yang mengenai larutan. Gejala ini disebut
juga Efek Tyndall. Bila seberkas sinar dilewatkan dalam larutan sejati, semua sinar akan
diteruskan. Sedangkan bila seberkas sinar dilewatkan dalam larutan koloid, sebagian sinar
diserakkan dan sebagian diteruskan.
5. Luas Permukaan
Partikel-partikel koloid mempunyai luas permukaan yang sangat besar bila dibandingkan dengan
partikel dari larutan sejati dengan massa yang sama. Atas dasar ini larutan koloid mempunyai daya
adsorpsi yang besar.
6. Muatan Listrik
Partikel koloid mempunyai muatan listrik akibat penyerupaan ion-ion dalam larutan.
Anonim. _____. Sistem koloid. Diakses pada 23 April 2014 pukul 20.00 melalui
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
Anonim. 2012. Efek tyndall pengertian dan definisi. Diakses pada 23 April 2014 pukul 20.25 melalui
http://kamusq.blogspot.com/2012/05/efek-tyndal-pengertian-dan-definisi.html
Anonim. 2013. Laporan kimia efek tyndall. Diakses pada 23 April 2014 pukul 20.30 melalui http://cuk-
ing.blogspot.com/2013/05/laporan-kimia-efek-tyndall.html
Choalilmu. 2010. Percobaan 5 kimia koloid. Diakses pada 23 April 2014 pukul 20.45 melalui
http://choalialmu89.blogspot.com/2010/10/percobaan-5-kimia-koloid-sifat.html
Mediapembelajarankimiainteraktif. 2009. Sistem koloid. Diakses pada 23 April 2014 pukul 20.10
melalui http://padmichem.blogspot.com/
Sarosa, Wirawan J. 2010. Super kimia SMA. Jakarta : PT Wahyumedia
Timlaboratoriumkimia. 2014. Modul praktikum kimia dasar II. Bandung : Fakultas Sains dan Teknologi