Pusat Pertanggungjawaban Biaya
Pusat Pertanggungjawaban Biaya
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses pengendalian, dengan berfokus pada
berbagai jenis pusat tanggung jawab, teknik yang terpenting untuk pengendaliannya, dan
ukuran yang diperlukan untuk evaluasi kinerja para manajer yang bertanggung jawab atas
pusat-pusat tersebut. Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan
pemberian tanggung jawab kepada subunit organisasi harus mencerminkan strategi
organisasi. Kinerja pada masing-masing pusat tanggung jawab tersebut dinilai berdasarkan
kriteria efisiensi dan efektifitas. Pada pusat pendapatan, pendapatan diukur dan dikendalikan
secara terpisah dari biaya.
Dimulai dengan mendeskripsikan hakikat dari pusat tanggung jawab pada umumnya dan
kriteria efisiensi dan efektivitas yang relevan dalam mengukur kinerja para manajernya.
Kemudian akan dijelaskan definisi dan dua jenis pusat tanggung jawab yaitu pusat
pendapatan dan pusat beban. Pusat beban dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu pusat
beban teknik (engineered expense centers) dan pusat beban kebijakan (discretionary expense
centers). Dan tiga dari jenis yang paling umum dari pusat beban kebijakan yaitu pusat
admintrasi dan pendukung, pusat pengendalian dan pengembangan, serta pusat pemasaran.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban
2. Apa saja jenis pusat pertanggungjawaban
3. Bagaimana menilai kinerja dari pusat pertanggungjawaban pusat beban
C. Tujuan
1. Memaparkan definisi dari pusat pertanggungjawaban
2. Menjelaskan jenis-jenis pusat pertanggungjawaban
3. Menjelaskan penilaian kinerja dari pusat pertanggungjawaban pusat beban
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pusat Tanggung Jawab
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer
yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. (Robert N.Anthony Vijay
Govindarajan, 2005:169).
Pusat tanggung jawab muncul guna mewujudkan satu atu lebih maksud, yang disebut
dengan cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan manajemen
senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Fungsi dari
berbagai pusat tanggung jawab dalam perusahaan adalah untuk mengimplementasikan
strategi tersebut. Karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tanggung jawab,
maka jika setiap pusat tanggung jawab telah memenuhi tujuannya, maka cita-cita
organisasi tersebut juga telah tercapai. (William K. Carter, 2009:11).
2. Pengertian Pusat Pendapatan Dan Beban
Pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara moneter, akan
tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (yaitu, beban atau
biaya) dengan outpun. (William K. Carter, 2009:11).
Pusat beban adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur secara moneter,
namun outputnya tidak. Ada dua jenis umum dari pusat beban, yaitu pusat beban teknik
dan pusat beban kebijakan. (William K. Carter, 2009:11).
3. Pengertian Pusat Beban Kebijakan
Pusat beban kebijakan meliputi unit-unit administrative dan pendukung (seperti
akuntansi, hukum, hubungan industrial, hubungan masyarakat, sumber daya manusia),
operasi litbang, dan hamper semua aktivitas pemasaran. Output dari pusat biaya ini tidak
bisa diukur secara moneter. Istilah kebijakan tidak berarti bahwa penilaian manajemen
mengenai biaya optimum bersifat mendadak dan sembarangan. (William K. Carter,
2009:11).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Pusat Tanggung Jawab
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang manajer
yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan hierarki. Pada tingkatan
terendah adakah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit
organisasi kecil lainnya. Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi,
perusahaan secara keseluruhan merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah ini
biasanya berkenan dengan unit-unit dalam perusahaan.
a. Sifat Pusat Tanggung Jawab
Pusat tanggung jawab muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yang
disebut dengan cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan
manajemen senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut.
Fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab dalam perusahaan adalah untuk
mengimplementasikan strategi tersebut. Produk-produk (seperti barang dan jasa)
yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung jawab bisa saja kemudian diserahkan ke
pusat tanggung jawab yang lain, dimana output tersebut kemudian menjadi input,
atau bisa juga dilempar ke pasar sebagai output organisasi secara keseluruhan .
Pendapatan adalah jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan output.
b. Hubungan Antara Input dan Output
Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara
input dan output. Di sejumlah pusat tanggung jawab, hubungan itu bersifat timbal
balik dan langsung, misalnya seperti departemen produksi , input bahan baku
menjadi bagian fisik dari barang jadi. Akan tetapi dalam sejumlah situasi, input tidak
secara langsung berkaitan dengan output yang dihasilkan. Biaya periklanan adalah
input yang ditujukan untuk meningkatkan hasil penjualan, namun karena penjualan
juga dipengaruhi sejumlah faktor lain selain iklan.
c. Mengukur Input dan Output
Adalah lebih mudah untuk mengukur biaya input daripada untuk menghitung nilai
output. Sebagai contoh, pendapatan per tahun barangkali merupakan alat ukur
penting atas output suatu organisasi yang berorientasi pada laba, akan tetapi angka
itu tidak menyatakan seluruh kinerja organisasi selama tahun tersebut. Input seperti
aktivitas litbang, pelatihan sumber daya manusia , periklanan dan promosi penjualan
juga belum tentu mempengaruhi output di tahun yang bersangkutan.
d. Efisien dan Efektivitas
Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input.
Efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat
tanggung jawab dengan tujuannya. Efisiensi dan efektivitas berkaitan satu sama lain,
setiap pusat tanggung jawab harus efektif dan efisien.
Dalam banyak pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara
membandingkan biaya aktual dengan standar, dimana biaya-biaya tersebut harus
dinyatakan dalam output yang diukur, tetapi metode ini mempunyai dua kelemahan
utama yaitu :
1) Biaya yang tercatat bukanlah tolak ukur atas sumber daya yang sebenarnya
digunakan
2) Standar pada hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang idealnya harus
tercapai dalam kondisi yang ada. Secara ringkas, suatu pusat tanggung jawab
akan bersifat efisien jika melakukan sesuatu dengan tepat, dan akan bersifat
efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.
Secara ringkas, suatu pusat tanggung jawab akan bersifat efisien jika melakukan
sesuatu dengan tepat dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.
e. Peranan Laba
Tujuan utama dari setiap perusahaan yang berorientasi pada laba adalah
memperoleh laba yang memuaskan. Laba merupakan selisih antara pendapatan dan
biaya, laba juga merupakan ukuran efisieni. Dengan demikian, laba mengukur baik
efektivitas maupun efisiensi. Akan tetapi, ketika ukuran tersebut tidak ada, adalah
perlu dan bermanfaat untuk mengklasifikasikan ukuran kinerja sebagai ukuran yang
berkaitan dengan efektivitas dan yang berkaitan dengan efisiensi. Sebagai contoh,
bagaimana seseorang membandingkan antara seorang perfeksionis, yang barangkali
efektif tetapi tidak efisiens, dengan seorang manajer yang hemat dengan
menggunakan lebih sedikit input namun memproduksi output yang kurang dari
optimal.
f. Manfaat
Manfaat adanya pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :
1) Mutu berbagai keputusan semakin baik sebab dipersiapkan atau dibuat oleh
pimpinan yang berada di tempat isu-isu relevan.
2) Berkurangmya beban manajemen puncak sehingga bisa lebih memfokuskan
pada konsep pengendalian manajemen yang lebih strategis.
Pengukuran Kinerja
Pekerjaan utama bagi seorang manajer pusat beban kebijakan adalah untuk
mencapai output yang diinginkan. Membelanjakan suatu jumlah yang “sesuai
dengan anggaran” untuk mengerjakan hal ini dianggap memuaskan. Jumlah
melebihi anggaran merupakan alas an untuk prihatin, sementara jumlah yang
kurang dari anggaran akan mengindikasikan bahwa pekerjaan belum selesai
direncanakan. Dalam pusat beban kebijakan, sebagai lawan dari pusat beban
teknik, laporan keuangan bukan merupakan suatu alat untuk mengevaluasi
efisiensi dari seorang manajer. Pengendalian atas pengeluaran dapat dilaksanakan
dengan mengharuskan adanya persetujuan dari para atasan sebelum anggaran
dilampaui. Terkadang presentase tertentu dari kelebihan dapat diizinkan tanpa
persetujuan tambahan.
Penyusunan Anggaran
Anggaran yang diajukan untuk pusat administratif maupun pusat
pendukung biasanya terdiri dari suatu daftar pos-pos beban, dengan usulan
anggaran dibandingkan dengan seluruh beban actual pada tahun berjalan.