PENDAHULUAN
Adapun yang menjadi ruusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah bisa sebagai dasar untuk
perencanaan bendung.
2
BAB II
DASAR TEORI
Untuk mengairi suatu daerah irigasi haruslah ditinjau adanya sumber daya
air, dalam hal ini ialah sungai yang cukup debitnya dan cukup pula tingginya
untuk disadap dan disalurkan ke saluran induk.
3
yang menggunakan sungai sebagai sumber airnya. Bendung terletak melintang
memotong suatu aliran air dari sungai.
- Bendung pelimpah
- Bendung gerak
4
Bendung pelimpah merupakan tipe bangunan pelimpah
yang paling sering digunakan di Indonesia karena pada bangunan
ini untuk keperluan pemberian air irigasi tidak selalu meninggikan
muka air sungai. Jika muka air sungai cukup tinggi dapat dilakukan
pembuaan pengambilan bebas, tapi bila muka air cukup rendah
dapat digunakan pompa untuk menaikkan air sampai elevasi
tertentu. penggunaan pompa sebaiknya dihindari karena biaya
pengelolaannya tinggi maka harga air irigasi menjadi mahal.
5
Adalah penting untuk merencanakan dinding sayap dan
dinding pengarah, sedemikian rupa sehingga turbulensi dapat
sebanyak mungkin dihindari dan aliran menjadi mulus. Pada
umumnya ini berarti bahwa lengkung-lengkung dapat diterapkan
dengan jari-jari minimum ½ kali kedalam air.
- Shunt undersluice
6
2.4.5 Bangunan Ukur
7
BAB III
PERENCANAAN BENDUNG
3.2 Data
- Topografi : kontur dan situasi
- Hidrologi : hujan debit
- Mektan : jenis tanah pembentuk dasar sungai
- Sedimen : material (bahan) bendung
8
4. Data angkutan sedimen sungai
- Bahan sedimen -> Sedimen rendah, mercu bulat/ Ogee Tipe 1
5. Data pendukung untuk perencanaan
- Bahan konstruksi bendung -> pasangan batu kali
- Pilar :
Jumlah : 1 pilar pintu pembilas tanpa pilar jembatab
Bentuk ujung pilar : segi empat/bulat/runcing
Bentuk pangkal tembok : segi empat/bulat
6. Saluran pengambilan direncanakan B = H = 1,75 m (tidak
termasuk pintu)
1. Perencanaan AS Bendung
Buat cross-section sungai :
- Pada as bendung (sta 1)
20
- Pada 20 m di hulu as 1 ×100(sta II )
250
- Pada 20 m di hulu as II (sta III)
- Jarak patok 10 m
9
31,6
b=
3
b=10,53 cm
b=10,53 x 2,5
= 26,33 m
Dari gambar potongan memanjang sungai didapat lebar dasar sungai (b) =
26,33 m
A=(b+m.h)h
P=b+ 2. h . √ m2 +1
A
R=
P
V = 1/n . R2/3. i ½
Q =VxA
Dimana :
10
i = kemiringan rata-rata saluran
Contoh perhitungan :
A=(b+m.h)h
=14.34 m2
P=b+ 2. h . √ m2 +1
A
R=
P
= 14,34 / 27,50
= 0,52 m
V = 1/n . R2/3. i ½
= 1/ 0,024 x 0,522/3x0,0161/2
=3,35 m/dt
Q =VxA
= 3,35 x 14,34
= 48,07 m3/dt
11
Dari hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel berikut :
Q
A P R V
Lebar sungai (m) h (m) S n M (m3/
(m2) (m) (m) (m/dt)
dt)
0.01 0.02 14.3 27.5 0.5 48.0
26.33 0.54 0.4 3.35
6 4 4 0 2 7
0.01 0.02 14.7 27.5 0.5 50.6
26.33 0.56 0.4 3.42
6 4 9 3 4 0
0.01 0.02 15.2 27.5 0.5 53.1
26.33 0.57 0.4 3.49
6 4 5 7 5 8
0.01 0.02 15.7 27.6 0.5 55.8
26.33 0.59 0.4 3.55
6 4 0 1 7 2
Tinggi muka air banjir rencana hilir 0.59
Elevasi dasar sungai 725
725.
Elevasi muka air banjir di hilir bendung 6
Perencanaan
Bnet = b – (n . Kp) + Ka
= 26,33 – (1 . 0 ) = 26,13
Be = Bnet – 2(n.Kp+Ka).H1
= 26,13 – 2(1 . 0,00 +0,20)H1
= 26,13 – 0,4 H1
12
Hasil perhitungan lihat pada tabel berikut :
26.13
Bnet
1
n
0
Kp
0.20
Ka
Be 26,13 - 0,4 H1
Faktor kehilangan
Ketinggia
No Faktor Kehilangan
n (m)
1 Tinggi air di sawah 0.1
2 Kehilangan Tekanan
dari sal tersier ke
0.1
sawah
dari sal sekunder ke
0.1
tersier
dari sal induk ke
0.1
tersier
akibat kemiringan
0.15
saluran
akibat bangunan
0.4
ukur
dari intake ke sal induk 0.2
13
bangunan lain 0.25
3 Eksploitasi 0.3
Total 1.7
= 0,15 + 1,5
= 1,65
14
Debit banjir lebar (q)
Q50 tahun = 43 m3/dt
Be = 25.76 m
q (m3/dt/m) = Q50 / Be
= 1.67
Kecepatan di hulu bending (v)
q (m/dt/m) = 1.67
Elv mercu bending (P) = 1.65
Tinggi Energi (H1) = 0.94
v (m/dt) = q / P +H1
= 1.67 / 1.65 + 0.94
=0.64
Tinggi persamaan energy (Ha)
v (m/dt) = 0.64 m/dt
gravitasi = 9.8
Hc (m) = (q2 / g )2/6
= (1,672 / 9.8 )0.33
= 0.66 m
Tinggi muka air banjir di hulu (Hd)
Tinggi energy (H1) = 0.94
Tinggi persamaan energi (Ha) = 0.02
Hd = H1 –Ha
= 0.94 – 0.02
= 0.92 m
7. Merencanakan dimensi mercu / profil puncak pelimpah
Type mercu : bulat (ogee)
Kemiringan
K n
Upstream
2.00 1.85
vertikal
0 0
1.93 1.83
3:1
6 6
15
1.93 1.81
3:2
9 0
1.87 1.77
1:1
3 6
Nilai Koordinat
0 0
0.65 1.108
0.75 1.198
0.85 1.281
0.95 1.361
1.05 1.436
Y X
1.15 1.509
1.25 1.578
1.35 1.645
1.45 1.710
1.55 1.773
1.65 1.834
1.75 1.893
16
= ½* 0.92
= 0.46 m
r = 0.2 * Hd
= 0.2 * 0.92
= 0.18
X1 = 0.175 * Hd
= 0.175 * 0.92
= 0.16 m
Y1 = 0.282 * Hd
= 0.282 * 0.92
=0.26 m
Penampang lintang bagian belakang
X = ( K * Hdn-1 / n )1-(n-1)
= (2.0 * 0.921.850-1/1.85)1-(1.850-1)
= 1.00 m
Y = Xn / K*Hdn-1
= 1.001.85 / 2.00 * 0.921.85-1
= 0.54 m
17
V = kecepatan aliran di hulu mercu (m/dt)
Hu = tinggi energi total di atas mercu (ditinjau dari hilir mercu ) (m)
18
Q50 tahun = 43 m3/dt
Bnet = 26.13
A = Bnet* (P+Hd)
= 26.13 * (1.65+0.92)
= 67.13 m2
V0 = Q50 / A
= 43 / 67.13
= 0.64 m/dt
Kecepatan aliran air
E1 = E2
V0 = 0.64 m/dt
Gravitasi (g) = 9.8
E1 = ∆H + Hd + (V02/2g)
= 0.33 +0.92 + (0.642 / 29.8
= 1.27 m
q = 1.67
E2
v1
q (m3/dt) g E2 (m)
(m/dt)
1.2924
1.67 19.6 1.4
48
1.2277
1.67 19.6 1.5
48
1.1740
1.67 19.6 1.6
04
1.1294
1.67 19.6 1.7
65
1.0927
1.67 19.6 1.8
66
1.0628
1.67 19.6 1.9
3
V1 = 1.9
Tinggi loncatan air
q = 1.67 m3/dt
V1 = 1.9 m/dt
19
Y1 = q / V1
= 1.67 / 1.9
= 0.88
Fr = V1 / √ g∗y 1
=1.9 / √ 9.8∗0.88
= 0.65
Tidak perlu kolam olak
Tinggi loncatan air di hulu mercu
Y1= 0.88 m
Fr = 0.65
Y2 = Y1 / 2 * √ 8∗Fr 2
= 0.88 / 2 * √ 8∗0.652
= 0.80 m
20
Nilai C (Creep Ratio)
C C
Bahan
(Lane) (Bligh)
Pasir amat halus 8.50 18.00
Pasir halus 7.00 15.00
Pasir sedang 6.00 0.00
Pasir kasar 5.00 12.00
Kerikil halus 4.00 0.00
Kerikil sedang 3.50 0.00
Kerikil campur pasir 0.00 9.00
Kerikil kasar termasuk batu kecil 3.00 0.00
Boulder, batu kecil, kerikil kasar 2.50 0.00
Boulder, batu kecil, kerikil 0.00 4 s/d 6
Lempung lunak 3.00 0.00
Lempung sedang 1.80 0.00
Lempung keras 1.80 0.00
Lempung sangat keras atau padas 1.60 0.00
21
0.876181 0.8 1 0.6 0.17 9.8
1.022211 0.8 1 0.7 0.17 9.8
1.168241 0.8 1 0.8 0.17 9.8
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
23
- Perencanaan lantai muka dengan metode lane, L’ panjang diambil
1.50 m
4.2 Saran
24