Anda di halaman 1dari 21

BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI (HIGHRISE BUILDING) “CAYAN TOWER”

DESKRIPSI OBJEK
Nama Bangunan Cayan Tower/Infinity Tower

Lokasi Bangunan Dubai , Uni Emirat Arab

Desain SOM Architect and Engineer

Arsitek Skidmore Owings & Merill

Dibangun pada 2006

Tinggi 306,4 meter (1.005 kaki)

Luas Lantai 73 Lantai (5 dibawah tanah)

Lift/Elevator 7

3
Cayan Tower dibangun dengan beralaskan reinforced concrete mat dengan tebal 3 meter.
Bangunan memiliki 99 tiang pondasi dengan ketebalan diameter 1,2 meter. Pondasi ini menerus
hingga kedalaman 30 meter (terdalam) di bawah concrete mat tersebut.

2.1 Struktur utama pada Cayan Tower ini berupa :


1. core
2. kolom
3. balok.
4. pondasi

4
1. CORE
Core merupakan bagian yang cukup penting bagi struktur bangunan karena menanggung
beban 25% dari bangunan. Core terdiri dari 73 lantai dan difungsikan sebagai area service,
yaitu transportasi vertikal yang berupa tangga dan lift. Area servis diletakkan pada bagian
core yang merupakan area non-twisted untuk memudahkan hubungan vertikal. Namun

5
keterbatasan ruang pada core membuat beberapa fungsi servis terletak pada twisted area.
Hal ini membuat pemipaan dan pengkabelan yang lebih rumit dibandingkan dengan
bangunan pada umumnya, dikarenakan perletakannya yang miring.

2. KOLOM
Satu hal yang cukup bermasalah pada twisting skyscrapers adalah kolom. Kebanyakan dari
twisting skyscrapers bergantung pada kolom konvensional, yang merupakan kolom lurus
(nontwisting column). Klien (Cayan Investment and Developer) tidak menghendaki sistem
kolom konvensional ini. Dengan kolom lurus, twisting skyscraper cenderung memiliki
perletakan kolom yang aneh dan tidak jarang mengganggu sirkulasi maupun fungsi pada
ruang. Hal ini merupakan suatu masalah mengingat fungsi bangunan ini adalah hunian
apartemen.

6
Contoh twisting skyscraper dengan kolom lurus konvensional

Maka dari itu, terdapat beberapa opsi yang ditawarkan oleh SOM Architect and Engineer. Opsi
pertama adalah membuat kolom yang turut berputar mengikuti perputaran plat lantai. Seperti garis
spiral pada barber pole, kolom ini akan miring dan berputar (terpelintir). Opsi ini ditolak oleh ahli
struktur, William Baker karena kolom tersebut akan sangat rentan terhadap gaya puntir tambahan
dari gravitasi. Selain itu, konsekuensinya merupakan bentuk fasad yang iregular. Hal ini, bagi
klien, merupakan suatu pemborosan karena panel-panel fasad tidak akan dapat diproduksi secara
masal.

7
Contoh twisting skyscraper dengan kolom puntir : Evolution Tower

Opsi berikutnya, yang kemudian disetujui oleh klien, yaitu mengelompokkan kolom menjadi dua
jenis, kolom yang miring ke samping dan kolom yang miring ke depan (atau belakang). Hal ini
mengakibatkan kolom-kolom pojok pada bangunan dihilangkan bagian sudutnya, sehingga tidak
ada kolom yang miring ke samping dan depan (atau belakang) sekaligus (kolom puntir).

8
Perbedaan kolom pada Cayan Tower dan Evolution Tower Kiri: Cayan Tower. Kanan: Evolution Tower.

Dengan adanya sistem struktur kolom ini, bangunan mendapat stabilitas yang lebih baik
sekaligus fasad segiempat regular dan tipikal. Sehingga panel dinding pada bangunan dapat dibuat
secara masal dan lebih efisien. Karena tiap lantai diputar sebesar 1.2 derajat, maka kolom beton
pun tidak menerus sepanjang tinggi gedung. Konsekuensinya, kolom mengalami pergeseran 12-
14 inchi pada setiap sambungan balok. Idealnya, kolom pada bangunan menerus sepanjang tinggi

9
bangunan. Namun secara teknis, sistem ini dapat dilakukan dengan penghitungan struktural yang
tepat. Dengan kolom yang bergeser, konsekuensinya adalah menambah volume balok untuk dapat
menyalurkan beban antar lantai pada bangunan. Ikatan antar balok dan kolom ini dinamakan
spandrel beam frame, dan menopang 75% beban pada bangunan.

Perbedaan kolom yang bergeser tiap lantai pada Cayan Tower

Sesuai dengan konsepnya : Infinity Tower, enam lantai teratas dibuat seolah-olah
menghilang. Maka dari itu, perletakan core dibatasi hingga ketinggian 73 lantai. Konsekuensinya,
keenam lantai tersebut tidak memiliki perkuatan core yang cukup mempengaruhi kestabilan
bangunan. Enam lantai teratas kemudian menggunakan sistem perkuatan bracing V untuk
menstabilkan bangunan dari gaya lateral angin.

10
11
2.2 Lay Out Cayan Tower

12
BANGUNAN BENTANG LEBAR (WIDE SPAN BUILDING) “TOKYO DOME”

DESKRIPSI OBJEK
Nama Bangunan Tokyo Dome
Lokasi Bangunan Tokyo, Jepang
Desain Nikken Sekkei ltd, Takenaka Corporation
Luas Lantai 6 Lantai (2 lantai basement)
selesai dibangun pada tahun 1988
Sistem struktur  campuran antara sistem struktur membran
pada atap stadion dan
 sistem struktur rangka takenaka pada atap
bagian depan ( hall ) stadion

Material khusus  Atap stadion menggunakan material


membrane fiberglass yang diperkuat
dengan kabel baja [pra tengang
 atap hall menggunakan sistem struktur
takenaka membentuk rangka ruang yang
tetrahedral dengan penutup atap dari
material kaca

13
2.3 Terdapat Dua Tipe Struktur Membran yaitu :

1. air-support type : adalah Struktur membran jenis struktur Pneumatik, membran dibuat
membengkak ( menggelembung ) dengan meningkatkan tekanan udara di dalam ruangan (
indoor ) lebih 0,3 % terhadap tekanan udara di luar ruang.

Ada 2 kelompok utama pada struktur pneumatik:

a) Struktur yang ditumpu udara (air-suported structure) : terdiri atas satu membran
(menutup ruang yang beguna secara fungsional) yang ditumpu oleh perbedaan
tekanan internal kecil.
b) struktur yang digelembungkan udara (air-infalated structure) : ditumpu oleh
kandungan udara bertekanan yang menggelembungkan elemen-elemen gedung.
Volume internal udara gedung tetap sebesar tekanan udara Struktur yang
digelembungkan udara mepunyai mekanisme pikul beban yang lain. Uadara yang
ditekan digunakan untuk menggelembungkan bentuk-bentuk (misalmya
pelengkung, dinding, ataukolom) yang digunakan untuk penutup gedung.

2. Suspension membrane type : dimana penguatan/penegangan dimasukan ke dalam


membran, yang prinsipnya menyerupai payung. Struktur membran sangat sensitif terhadap

14
tekanan angin yang dapat mengakibatkan kibaran pada permukaan dan perubahan bentuk
yang terjadi.

Untuk menghindari terjadinya kibaran, dengan cara memberikan tekanan dari dalam
membran (internal rigid structures) dengan cara memberikan volume dalam membran
sampai pada batas maksimal yang juga didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga
sifat permukaan struktur membran menjadi kaku.

2.4 Analisa Sistem Struktur pada Tokyo Dome


 Material-material Membran
Material-material membran melindungi bangunan dari sinar yang menyilaukan mata,
namun memungkinkan cahaya menyinari ruang terbuka yang dapat dicapai tanpa bayang-
bayang. Permukaan material membran dilapisi dengan teflon yang membuatnya bertahan
terhadap kotoran, memungkinkan penampilannya menarik untuk diutamakan

15
 Penyaluran Beban
Untuk menyesuaikan dari tuntutan fungsi ruang stadion dimana tidak memungkinkan
menempatkan kolom di tengah-tengah bangunan, maka sistim struktur yang dapat
diaplikasikan adalah sistem struktur membran. Dalam hal ini, permasalahan teknis yang
dimiliki oleh bentang lebar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara beban-beban
yang dipikul dengan berat sendiri dari struktur tersebut.
Pada struktur ini, bidang menerima beban, membentuk ruang dan sekaligus memikul
beban. Kekuatan utamanya terletak pada bebasnya arah gaya-gaya yang bekerja padanya.
Namun arah penyaluran gaya pada bangunan Tokyo Dome disesuaikan dengan geometri
ruang yang dinaunginya. Hal ini mempengaruhi penempatan arah labran yang yang berfungsi
sebagai penyalur beban ke dua kolom penumpu utama, yang menuju ke pondasi rakitan.
Penggunaan pondasi rakit merupakan pilihan yang lebih ekonomis dari pada penggunaan
pondasi tiang pancang.

16
Udara sebagai
penumpu strutur Arah gaya penyaluran
beban pada tokyo dome

Gambar .Gaya yang terjadi pada Tokyo Dome

Untuk memikul berat beban sendiri dimanfaatkan tekanan udara panas yang ekuivalen
dengan berat membran itu sendiri, sehingga mampu menopang membran dan tidak
memerlukan kolom di tengah stadion. Tekanan udara panas juga mampu
mengelembungkan permukaan membran sehingga tampilan menjadi lebih atraktif.

17
Gbr. Skema korelasi antara berat sendiri dan tekanan udara

Pemilihan jenis struktur air supported dipilih untuk


mengantisipasi pengaruh angin, karena beban angin yang sangat
besar, seminimal mungkin harus diketahui gayanya untuk
menentukan besar tekanan membran saat di gelembungkan

Gambar Potongan Tokyo Dome

 Permukaan Atap
Kabel – kabel dari kawat baja terpasang pada permukaan atap dengan dua arah yang tegak
lurus satu dengan yang lain, dan teflon pelapis material membran fiberglass
diletakkan/dibubuhi terbentang diantara kabel-kabel.
Kabel yang terpasang tegak
lurus dan membentang
pada permukaan atap

18
Kabel yang terpasang tegak
lurus dan membentang
pada permukaan atap,
dipergunakan untuk
mempertahankan bentuk
PTFE pelapis material
membran saat di
membran yang terbentang
gelembungkan
diantara kabel-kabel

Kabel kawat baja yang juga


difungsikan sebagai pra
tegang pada membran
pneumatik tipe air
support.Hal ini digunakan
Gambar atap Tokyo Dome
agar tetap stabil pada
pembebanan yang
diberikan

Pada membran Tokyo Dome perlu adanya pra tegang karena dengan cara ini membran
mudah bengkok dan dapat ditekan oleh gas atau udara. Dapat diketahui juga, dalam teori
membran tidak menggunakan pra tegang dapat membentangi ruangan yang besar sekali
dengan tekanan udara yang mengimbagi beratnya sendiri dari membran yang
mengambang. Namun dalam prakteknya membran perlu diberi pra tegang supaya
menjadi stabil terhadap pembebanan yang tak simetris. Inilah alasan mengapa
membran pada Tokyo Dome tetap memerlukan pra tegang dari kabel-kabel.
 Tekanan udara
Udara dipompakan ke sisi dalam kubah, untuk meningkatkan tekanan udara dalam menjadi
0,003 atm lebih besar terhadap sisi luar dan membuat membran membengkak di bagian
luar. Perbedaan tekanan ini berbanding lurus dengan perbedaan antara permukaan tanah
dengan lantai 4 bangunan
Perbedaaan tekanan udara dalam dan luar kubah yang
dapat menggelembungkan kubah

19
Gambar 11. Potongan Tokyo Dome

 Pencairan Salju
Pada saat salju mencair, sebuah mesin unit pencair salju beroperasi, memompa udara
hangat diantara dua membran, kemudian mencairkan salju

Salju yang jatuh di atas atap dapat dibuat


mencair dengan memompakan udara
yang lebih hangat yang dioperasikan oleh
sistem unit operasi

Management Sistem kontrol tekanan udara dan sistem pencair salju beroperasi sesuai
dengan perubahan kondisi udara seperti angin yang kuat dan permukaan salju. Keseluruhan
sistem ini dikendalikan oleh sistem manajemen operasi komputer.
 Management Sistem

Sistem kontrol tekanan udara dan sistem pencair salju beroperasi sesuai dengan perubahan
kondisi udara seperti angin yang kuat dan permukaan salju. Keseluruhan sistem ini
dikendalikan oleh sistem manajemen operasi komputer.

20
 Sistem Sirkulasi

Gbr Skema jumlah lantai dan peletakkan gerbang

 Sistem akustik

21
 Detail Struktur

Gbr. Detail Struktur pada fasade Tokyo Dome

Gbr Hubungan labran dengan bangunan

2.5 Lay Out dan Besaran Kapasitas Lapangan

22
2.6 Keistimewaan Struktur membran pada stadion Tokyo Dome
1. Struktur membran yang diaplikasikan pada “ Tokyo Dome “ terbukti mengurangi biaya
dari struktur atap bentang lebar yang dikatakan dua kali lipat proporsi bangunan berbentang
sejenis
2. Struktur membran ini memiliki keuntungan ekonomis karena pencahayaan buatan tidak
diperlukan di siang hari.
3. Ruang terbuka tanpa kolom memiliki aplikasinya terhadap ruang latihan yang luas,
termasuk fasilitas-fasilitas olahraga seperti stadion olah raga dan senam
4. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter
mengungguli semua sistem lain

23

Anda mungkin juga menyukai