Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI


RSUD Dr. SOETOMO Surabaya
2017

Fraktur Antebrachii

Fraktur yang mengenai tulang radius ulna karena rudapaksa termasuk fraktur dislokasi proximal atau distal
1. Pengertian radioulnar joint
Jenis-jenis fraktur Antebrachii:
1. Fraktur Colles yaitu fraktur radius distal dengan dislokasi pergelangan tangan ke arah posterior
dorsal
2. Fraktur Smith yaitu fraktur radius distal dengan dislokasi pergelangan tangan ke arah anterior
(ventral/volar)
3. Fraktur Galeazzi yaitu fraktur radius disertai dislokasi sendi radio-ulna distal
4. Fraktur Montegia yaitu fraktur ulna proksimal disertai dislokasi caput radius
Riwayat jatuh dalam keadaan telapak tangan menahan badan, punggung tangan menahan badan, jatuh
2. Anamnesis dengan lengan dalam posisi hiperpronasi, , didapatkan riwayat nyeri pada anggota tubuh bagian siku yang
dicurigai patah, didapatkan riwayat bengkak pada siku yang dicurigai patah.
Tanda-tanda klinis pada fraktur Antebrachii :
3. Pemeriksaan Fisik 1. Nyeri
Nyeri terus-menerus dan meningkat semakin berat sampai fragmen tulang tidak bisa digerakkan.
2. Malfungsi
Setelah terjadi fraktur ada bagian yang tidak dapat digunakan dan cenderung menunjukkan
pergerakan abnormal, ekstremitas tidak berfungsi secara teratur karena fungsi normal otot
tergantung pada integritas tulang yang mana tulang tersebut saling berdekatan.
3. Deformitas
Perubahan tulang pada fragmen disebabkan oleh deformitas tulang yang diketahui ketika
dibandingkan dengan daerah yang tidak luka.
4. Pemendekan
Pada fraktur tulang panjang terjadi pemendekan yang nyata pada ekstremitas yang disebabkan
oleh kontraksi otot yang berdempet di atas dan di bawah lokasi fraktur.
5. Krepitasi
Suara detik tulang yang dapat didengar atau dirasakan ketika fraktur digerakkan.
6. Bengkak
Hal ini disebabkan oleh trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.

4. Kriteria Diagnosis 1. Fraktur Colles yaitu deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork
deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan
berputar ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi
supinasi).
2. Fraktur Smith yaitu fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse
colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan
badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi.
3. Fraktur Galeazzi yaitu fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius radius ulna distal. Saat
pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam
posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.
4. Fraktur Montegia yaitu Fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna
proksimal. Terjadi karena trauma langsung.
Diagnosis Fraktur Antebrachii ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit (anamnesis), pemeriksaan fisik,
5. Diagnosis dan pemeriksaan penunjang, terutama radiografi.
Terutama pada fraktur didekat sendi; fraktur dislokasi sendi wrist atau fraktur dan dislokasi
6. Diagnosis Banding
1.Radiografi = Radiografi sendi tangan meliputi proyeksi anteropasterior (AP) dan lateral untuk
7. Pemeriksaan Penunjang menentukan ada/tidaknya dislokasi dan Lihat kesegarisan antara kondilus medialis kaput radius, dan
pertengahan radius
2. CT Scan /MRI
3. Laboratorium = Pemeriksaan laboratorium tidak membantu dalam menegakkan diagnosis

1. Pada fraktur Colles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan pemasangan gips
8. Terapi sirkular di bawah siku selama 4 minggu. Bila disertai dislokasi diperlukan tindakan reposisi
tertutup. Dilakukan dorsofleksi fragmen distal, traksi kemudian posisi tangan volar fleksi,
deviasi ulna (untuk mengoreksi deviasi radial) dan diputar 3ea rah pronasio (untuk mengoreksi
supinasi). Imobilisasi dilakukan selama 4 – 6 minggu.
2. Pada fraktur Smith dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi
ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi Colles). Lalu diimobilisasi dengan
gips di atas siku selama 4 – 6 minggu.
3. Pada fraktur Galeazzi dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral
untuk dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS SMF ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI RS DR SOETOMO Page 3


4. Pada fraktur Montegia dilakukan reposisi tertutup. Asisten memegang lengan atas, penolong
melakukan tarikan lengan bawah ke distal, kemudian diputar 4ea rah supinasi penuh. Setelah itu,
dengan jari kepala radius dicoba ditekan ke tempat semula. Imobilisasi gips sirkuler dilakukan di
atas siku dengan posisi siku fleksi 90° dan posisi lengan bawah supinasi penuh. Bila gagal,
dilakukan reposisi terbuka dengan pemasangan fiksasi interna (plate-screw).
9. Edukasi 1. Menjelaskan proses terjadinya penyakit, tanda gejala serta komplikasi yang mungkin terjadi
2. Memberikan informasi pada keluarga tentang perkembangan klien.
3. Memberikan informasi pada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Mendiiskusikan pilihan terapi
5. Memberikan penjelasan tentang pentingnya ambulasi dini
6. Menjelaskan komplikasi kronik yang mungkin akan muncul
10. Prognosis Dubia (tergantung bagian tulang fraktur, penanganan yang dipilih serta adanya penyulit)
11. Tingkat evidence
12. Tingkat rekomendasi
1. Bucholz R and Heckmann. Rockwood and Green’s Fractures in adult. 6th Edition Lippincott
13. Daftar Pustaka
Wiliams & Wilkins 2006
2. Salter RM. Spesific Fracture & Joint in Children. Textbook of Disorder & Injuries of
the Muskuloskeletal System. 3rd Edition. Lippincott Wiliams & Wilkins 1999
3. Einhorn TA, Buckwalter JA, O'Keefe RJ, American Academy of Orthopaedic S, 2007.
Orthopaedic basic science : foundations of clinical practice. Rosemont, IL: American Academy
of Orthopaedic Surgeons.

Surabaya, Januari 2017

Ketua Komite Medik Ketua SMF Orthopaedi dan Traumatologi

Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr.SpB, SpU(K) Dr. Ferdiansyah,dr.,SpOT(K)


Pembina Utama Madya Pembina Utama Madya
NIP. 19490906 197703 1 001 NIP. 19640212 198911 1 001

Direktur RSUD Dr Soetomo Surabaya

Dodo Anondo, dr. MPH


Pembina Utama Madya
NIP. 19550613 198303 1 013

PANDUAN PRAKTIK KLINIS SMF ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI RS DR SOETOMO Page 4

Anda mungkin juga menyukai