DisusunOleh :
NIM: 1010612004
2015
2
RINGKASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi sistem pemeliharaan gedung outlet
yaitu tentang sistem pemeliharaan gedung, sistem pendingin udara (AC) dan lemari
pendingin (cooler), sistem elektrikal, serta sistem advertising (signage/ workshop),
sehingga bisa ditentukan pekerjaan yang akan dilakukan apakah sebaiknya
menggunakan jasa internal (stakeholder) ataukah oleh eksternal (kontraktor rekanan)
dengan mempertimbangan faktor 3M.
Dalam penelitian dengan mengambil studi kasus outlet Indomaret ini ketentuan
dan pengaruh tentang kondisi Man, Materials, and Money (3M) akan dianalisa lebih
dalam. Penelitian untuk hal tersebut antara lain adalah melakukan kajian pada
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, tipe dan jenis pemeliharaan, penjadwalan,
pengontrolan, dan biaya pemeliharaan.
SUMMARY
The purpose of this study was to evaluate the building maintenance system
outlet that is on building maintenance systems, air conditioning systems (AC) and
refrigerator (cooler), electrical systems, as well as the advertising system (signage /
workshop), so that it can be determined whether the work to be done should be using
internal services (stakeholders) or by an external (contract partners) with consideration
of factors 3M.
In studies with a case study of this provision Indomaret outlets and the effect on
the condition of Man, Materials, and Money (3M) will be analyzed more deeply.
Research for, among other things is conducting a study on the implementation of
maintenance activities, types and kinds of maintenance, scheduling, control, and
maintenance costs.
From the comparison results obtained: civil works regular AC and cooler should
be done by an internal, while the electrical work, air conditioning Rental and
Advertising done by external. Improved internal handling capabilities need to be
improved because it will affect the value of infrastructure assets.
sebagai akibat dari kurang terpeliharanya sebuah majalah ilmiah tahun 2011,
dari limit biaya. Hal tersebut akan Dinas Pekerjaan Umum khusus
membawa kebijakan seimbang antara bangunan negara, biaya pemeliharaan
pemeliharaan pencegahan dan yang dikeluarkan adalah : Biaya
perawatan, sejauh mana pekerjaan akan pemeliharaan per m2 bangunan
diprogramkan dibanding dengan gedung setiap tahun = 2% dari harga
didasarkan pada permintaan pengguna, satuan per m2 tertinggi yang berlaku
prioritas yang disetujui untuk tipe
Hubungan Pemeliharaan dengan
pekerja yang berbeda apakah pekerja
Depresiasi.
lebih baik dikerjakan oleh pekerja
langsung atau kontrak dan dari mana Penyusutan atau depresiasi
kebijakan harus disentralisasikan. didefinisikan sebagai sebagi
Kebijakan-kebijakan ini akan pengurangan nilai dari nilai pembuatan
menentukan struktur organisasi baru. Dalam hal ini dapat diaplikasikan
pemeliharaan dan aturan serta tugas dari dalam menentukan perkiraan harga suatu
staf supervisi. barang disuatu waktu dengan
pengurangan yang meliputi :
Biaya Pemeliharaan
1. Kerusakan Fisik (Physical
Keterbatasan dana yang tersedia Deterioration)
menyebabkan para pemilik Rusak, lapuk, retak, mengeras atau
bangunan/gedung cenderung untuk kerusakan pada strukturnya pada suatu
mengabaikan untuk mengikutsertakan bangunan, atau kondisi fisik yang tidak
ahli pemeliharaan bangunan dimulai proposional pada barang elektronik dan
sejak awal perencanaan lain-lain. Pertimbangan disesuaikan
pembangunannya. Akibatnya, pada saat dengan umur kondisi fisik yang ada.
gedung yang bersangkutan mengalami
2. Kemunduran Fungsional
masalah dalam hal pemeliharaan, maka
(Functional Obsolescence)
baru pemilik gedung itu berupaya
Perencanaan yang kurang baik,
mencari cara untuk menyelenggarakan
ketidakseimbangan yang berhubungan
pemeliharaannya. Padahal menurut
dengan ukuran, model,bentuk, dan umur
8
pada suatu bangunan. Atau malfungsi efektif khususnya pada bangunan adalah
pada barang-barang elektronik dan lain- sebagai berikut :
lain.
- Pemeliharaan jelek, umur efektif
3. Kemunduran Ekonomis (Economic nampak lebih tua.
Obsolescence) - Pemeliharaan baik, umur efektif
Faktor-faktor luar yang nampak lebih muda
mempengaruhi seperti: Perubahan - Pemeliharaan normal, umur efektif
sosial, peraturan-peraturan pemerintah, sama dengan umur sebenarnya.
dan peraturan-peraturan lain yang
membatasi peruntukan dan lain-lain. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Kerangka Konsep
Langkah untuk menentukan kerusakan
fisik: Sebagai bentuk pengarahan asumsi dan
alur pikir, dijelaskan sebagai berikut :
- Tentukan terlebih dahulu umur/masa
manfaat bangunan
- Tentukan umur efektif bangunan
(effective age) berdasarkan kondisi
bangunan.
- Kondisi bangunan sangat
dipengaruhi pemeliharaannya. Gambar 3.1 Kerangka konsep
METODOLOGI PENELITIAN
1. Studi Kepustakaan
Gambar 5.19 Trend Biaya Perawatan Outlet umur sebenarnya (5 tahun), atau lebih
Oktober 2014 – Januari 2015. muda. Maka penyusutan yang dibebankan
Korelasi Pemeliharaan dengan Nilai Aset hanyalah sebesar 16,7 % hal ini juga
Outlet.
berimbas pada biaya perawatan bangunan
Perawatan aset sangat berpengaruh
outlet Indomaret (sipil) yang dikeluarkan
(berkorelasi) pada penyusutan nilai buku
oleh perusahaan. Hal tersebut juga berlaku
suatu aset, baik bangunan atau non pada AC, Cooler, Listik dan Advertising.
bangunan. Adapun contoh perhitungan
adalah sebagai berikut :
15