Tm2 - Jurnal Porter 96 Edit
Tm2 - Jurnal Porter 96 Edit
1. Latar Belakang
Lebih hampir dua dekade manajer telah belajar untuk menerapkan beberapa aturan
baru. Perusahaan harus fleksibel untuk merespon persaingan kompetitif dan perubahan
pasar. Mereka harus melakukan studi banding berkelanjutan untuk mendapatkan langkah
yang terbaik.
Positioning dahulu menjadi strategi utama. Seiring dengan berjalannya waktu,
strategi tersebut dinilai terlalu statis dan tidak cocok untuk perubahan teknologi yang
begitu pesat dan kondisi pasar yang dinamis.
Menurut sudut pandang baru, dipercaya bahwa kompetitor dapat dengan mudah
meniru Positoning perusahaan pada pasar dan keunggulan kompetitif terbaik, dan
bersifat sementara. Sudut pandang tersebut sebagian benar, dan menyebabkan kompetisi
yang saling menghancurkan di antara perusahaan. Hal tersebut menjadikan perusahaan
menjadi pembelajar yang cepat dan semakin lincah dalam bersaing. Dalam berbagai
industri, kejadian tersebut disebut hypercompetition, hal ini menjadikan beban tersendiri
bagi perusahaan, dan merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan.
Akar permasalahan dari gagalnya perusahaan perusahaan untuk dapat bersaing
adalah ketidakmampuan manajer untuk memisahkan antara efektifitas operasional
dengan strategi. Karena seorang manajer melakukan peningkatan kualitas pada berbagai
macam aspek, mereka semakin menjauh dari posisi keunggulan kompetitif yang
seharusnya.
2. Efektifitas Operasional
Efektifitas Operasional dan Strategi adalah dua hal penting dalam mencapai kinerja
terbaik, dimana tentunya kinerja terbaik adalah tujuan utama setiap perusahaan. Namun
kedua hal tersebut bekerja dengan cara yang sangt berbeda.
Sebuah perusahaan dapat melampaui kinerja pesaingnya hanya jika ia mampu
menciptakan perbedaan yang membuatnya mampu mempertahankan posisinya.
Efektifitas Operasional menurut porter (1996) diartikan sebagai kinerja perusahaan
dalam melakukan aktivitas yang sama dengan pesaingnya dengan cara yang lebih baik.
Efisiensi adalah bagian dari Efiktivitas Operasional, namun tidak terbatas hanya
pada bagian tersebut. Namun berhubungan dengan segala aktivitas yang memungkinkan
perusahaan untuk dapat memanfaatkan input dengan maksimal agar dapat mengurangi
produk cacat dan menciptankan pengembangan produk yang lebih baik dari pesaing.
Secara kontras, strategic positioning adalah melakukan aktivitas yang sama dengan cara
yang berbeda.
Perbedaan diantara Efektivitas Operasional antar perusahaan dapat meliputi banyak
hal. Beberapa perusahaan mampu untuk memanfaatkan inputnya dengan baik karena
mereka mengeliminasi pekerjaan yang tidak bermanfaat, mempekerjakan lebih banyak
karyawan dan menggunakan teknologi yang lebih canggih, memotivasi pekerjanya
dengan baik, atau memiliki wawasan yang lebih baik dalam mengatur beberapa aktivitas
tertentu. Efektivitas Operasional adalah hal penting yang mempengaruhi tingkat
keuntungan diantara kompetitor lainnya, karena EO berpengaruh langsung pada biaya
relatif produksi dan tingkat diferensiasi perusahaan.
4. Posisi Strategis
Posisi strategik muncul dari tiga penyebab yang berbeda, dimana satu sama lain
tidak saling mempengaruhi dan bahkan sering tumpang tindih.
12. Kesimpulan
Manajer memiliki peran penting dalam penyusunan strategi perusahaan. Manajer
harus mampu membuat prioritas pada seluruh aktivitas perusahaan, dan mampu memilih
Trade-off dengan baik. Dengan demikian, diharapkan dapat terjadi Artikulasi Aktivitas
yang terakumulasi, mencapai optimalisasi dan terintegrasi dengan aktivitas lainnya.
Dengan demikian, sebuah definisi dari Strategi adalah “ Rangkaian aktivitas unik
yang saling memiliki kesuaian satu dengan yang lainnya “ sebagai sarana pencapaian
tujuan perusahaan.
DAFTAR RUJUKAN
Porter, ME. 2008. The Five Competitive Forces That Shape Industry. Harvard Business
Review, January.
Bavarsad, B., Azizi, A. D., & Alesadi, F. J. (2013). Study of Relationship between Supply
Chain Management Strategy with Logistics Performance and Organizational
Performance.Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 4(9),
1308-1317.